Kata Bijak dari Lo Kheng Hong ini siap membantu kamu yang sedang dilanda masalah. Yuk cermati nasihat dari Lo Kheng Hong berikut ini.
Rubrik Finansialku
IHSG Merosot – Simak Kata-kata Bijak Lo Kheng Hong
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sepanjang kuartal pertama 2020 rontok 28%, dari level 6.299 pada 30 Desember 2019 menjadi 4.538 per akhir Maret lalu seperti yang dilansir dari situs resmi katadata.co.id yang ditulis pada tanggal 2 April 2020 kemarin.
Penurunan terjadi semua sektor saham. Sepanjang tiga bulan pertama, IHSG sempat menyentuh level tertinggi yakni 6.325 pada 14 Januari 2020, atau naik 0,41% sejak awal tahun. Namun, indeks juga pernah berada pada posisi terendah, 3.937 pada 24 Maret 2020 atau turun 37,49%.
Tetap Tenang Dengan Kata-kata Bijak Lo Kheng Hong
Lantas, apa yang harus dilakukan oleh para investor?
Daripada pusing dan kebakaran jenggot yang akhirnya malah salah langkah, lebih baik simak terlebih dahulu wejangan dari Warren Buffet-nya Indonesia, Lo Kheng Hong berikut ini.
#1 Kata-kata Bijak Lo Kheng Hong mengenai Latar Belakangnya
Saya ini hanya seorang investor, 100% uang saya taruh di saham.
Jadi saya tidak bekerja dan saya tak punya kantor. Saya hanya punya satu sopir untuk mengantar-antar saya dan dua pembantu di rumah. Saya bangga jadi investor saham. Kalau
mengisi formulir, misalnya di bank pun, saya selalu tulis profesi saya investor saham.
Saya ini sudah berinvestasi saham selama 23 tahun. Tentu saja tidak semua investasi saya berhasil, saya pernah jatuh. Saya juga tidak langsung pintar.
Semakin lama orang bermain saham, dia bisa belajar dari kesalahannya dan akan semakin terlatih. Saya percaya, orang yang berhasil itu adalah orang yang jatuh tapi bangun lagi.
[Baca Juga: Jarang Diketahui Orang! Ini Rahasia Meraih Kebebasan Keuangan Sebelum Pensiun]
Pertama kali saya membeli saham tahun 1989. Berapa modal awal saya? Nol. Waktu itu saya masih karyawan Bank Ekonomi, jadi saya hanya menyisihkan sedikit demi sedikit dari gaji saya. Kalau orang lain membelanjakan penghasilannya untuk macam-macam, saya belanjakan sebagian gaji setiap bulan untuk membeli saham.
Saya ingat, di awal saya invest, saya mengantre untuk membeli saham penawaran perdana (IPO) PT Gajah Surya Multifinance. Antrenya panjang sekali. Saya semangat membeli, eh nggak tahunya begitu listing saham itu jeblok. Hahaha…
Tapi saya tetap yakin dan terus berinvestasi sampai akhirnya pendapatan dari saham bisa menghidupi saya. Ketika saya sudah merasa cukup, pada tahun 1996, saya berhenti dari Bank Ekonomi pada saat saya sudah jadi Kepala Cabang.
Khusus untuk kamu investor pemula, simak panduan berinvestasi bagi pemula dari Finansialku berikut ini:
#2 Kata-kata Bijak Lo Kheng Hong Mengenai Pilihannya Sebagai Investor Saham
Ada empat alasan kenapa saya memilih menjadi investor saham.
Pertama, investor saham bisa menjadi orang terkaya di dunia. Contohnya? Ya, Warren Buffet. Saya belajar dari dia. Selama 10 tahun terakhir ini, saya sudah baca 40-an buku tentang Buffet. Buku itu tak hanya saya baca sekali, tapi saya ulangi dua tiga kali, benar-benar saya pahami isinya.
Kedua, keuntungan perusahaan itu hak si pemegang saham. Bayangkan, yang bekerja direksi dan karyawan, tapi begitu untung yang menerima pemegang saham. Enak kan? Membeli perusahaan yang untung besar itu seperti membeli mesin pencetak uang.
Ketiga, dalam jangka panjang imbal hasil saham lebih tinggi dari instrumen investasi lainnya, seperti obligasi, emas, dan properti.
Keempat, jadi investor itu waktu luangnya banyak. Anda tahu, di dunia ini ada empat macam manusia. Tipe pertama, orang yang punya banyak waktu tapi tidak punya uang. Contohnya, orang pengangguran.
[Baca Juga: Begini Lho Rahasia dan Strategi Atur Keuangan Hobi Tanpa Menyiksa Kantong]
Tipe kedua, yang punya banyak uang tapi tidak punya waktu. Yang ini biasanya para pengusaha. Lalu tiga, orang yang tidak punya waktu dan tidak punya banyak uang juga. Ini kebanyakan para pegawai yang bergaji kecil.
Tipe terakhir, orang yang punya waktu dan punya uang. Tipe terakhir inilah yang saya inginkan sebagai investor saham. Orang bilang, time is money. Buat saya tidak, waktu lebih berarti dari uang. Uang bisa dicari, tapi uang tidak bisa mengembalikan waktu.
Sekarang saya merasa punya banyak waktu. Saya bisa travelling menjelajahi berbagai kota di lima benua. Sekali saya pergi, tidak sebentar lho, saya bisa tinggal sampai sebulan di sana.
[Baca Juga: Belum Mengutamakan Program Pelayanan Karyawan? Hati-hati Anda Bisa Kehilangan Karyawan!]
Tapi saya juga memanfaatkan waktu saya untuk membaca. Setiap pagi, bangun, lalu saya pergi ke taman, duduk membaca dan berpikir. Itu hobi saya. Laporan keuangan itu makanan sehari-hari. Saya juga berlangganan empat koran, tiga di antaranya koran bisnis termasuk KONTAN. Semuanya saya baca dari halaman satu sampai habis.
Sering saya baru mandi jam satu, kemudian keluar, kadang pergi ke sekuritas. Saya ini manusia gaptek. Saya tidak punya laptop, tidak mengerti apa itu email atau internet apalagi online trading. Jadi saya membeli saham selalu lewat telepon kepada beberapa sekuritas.
Saya tidak takut kehilangan momentum meskipun membeli lewat telepon, kan saya bermain saham untuk jangka panjang.
#3 Kata-Kata Bijak Lo Kheng Hong Dalam Memilih Perusahaan Yang Bagus
Dalam berinvestasi, saya berusaha membeli perusahaan yang bagus di harga murah dan saya simpan.
Saya punya lima kriteria untuk membeli perusahaan publik.
Pertama, lihat manajemennya apakah dikelola orang yang jujur, profesional, berintegritas, dan saya kagumi. Jarang sekali orang membeli saham dengan melihat ini, biasanya orang hanya lihat laporan keuangan. Tapi bagi saya, kalau dalam properti itu ada istilah lokasi, lokasi, lokasi, dalam ekuiti itu harus manajemen, manajemen, manajemen.
Kedua, perhatikan usahanya. Di masa depan akan seperti apa bisnis itu? Memang, hari esok itu misteri. Tapi saya sendiri berpendapat, masa depan itu ditentukan juga dari masa lalu.
Bagi perusahaan yang sudah memenuhi syarat pertama tadi, kita bisa lihat masa lalunya dalam jangka panjang misalnya 5-10 tahun ke belakang. Kalau itu untung, kemungkinan ke depan juga akan untung.
[Baca Juga: Para Karyawan, Ini Caranya Memperlihatkan Potensi Kepemimpinan di Kantor ]
Ketiga, cari perusahaan yang labanya besar. Hitung berapa besar profit margin-nya dan return on equity-nya (laba per saham).
Keempat, pilih perusahaan yang terus bertumbuh dalam jangka panjang.
Kelima, cermati valuasi dari PER (price earning ratio) atau PBV (price to book value), bandingkan dengan kompetitornya. Belilah yang murah. Kesempatan emas untuk membeli saham bagus dengan harga murah tentu saja di tengah kondisi krisis. Saya selalu ikuti prinsip Buffet, be greedy when the others are fearful.
Cermati lalu Lakukan
Itu tadi kata-kata bijak dari Lo Kheng Hong. Anda tidak bisa sukses hanya dengan membaca nasihat-nasihat beliau. Anda harus mempraktekan apa yang sudah beliau ajarkan. Jangan lupa untuk konsisten dengan apa yang menurut Anda adalah hal baik sehingga sukses bisa Anda raih.
Untuk sukses dalam keuangan, aplikasi Finansialku hadir membantu Anda dalam mengatur keuangan Anda. Segera download aplikasi Finansialku di Google Play Store atau Apple App Store sekarang juga.
Intip juga tips sukses ala Oprah Winfrey agar kamu bisa lebih terinspirasi
Anda dapat membagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan Anda yang membutuhkan!
Apabila Anda memiliki kesulitan dalam perencanaan keuangan, Anda dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku yang siap membantu Anda.
Jika Anda memiliki saran, tanggapan atau pertanyaan, Anda dapat menuliskannya pada kolom yang telah tersedia di bawah ini. Terima kasih!
Sumber Referensi:
- Ihya Ulum Aldin. 2 April 2020. IHSG Rontok 28% Selama Kuartal I karena Saham-saham Ini.co.id. https://bit.ly/3bRgTq5
- Erlangga Djumena. 1 April 2019. Kata Lo Kheng Hong, Salah Satu Crazy Rich Indonesians: Harta Karun Terbesar Ada di Pasar Modal. kompas.com – https://bit.ly/2UYv0Tx
- Lifepal. Mau Tajir dari Saham di 2019? Ini Wejangan dari Warren Buffett-nya Indonesia. co.id – https://bit.ly/39GaX1o
- Atmaja, Lukas Setia. 2011. Who Wants To Be A Smiling Investor. Jakarta: Kompas Gramedia
- Hidayat, Teguh. 2016. The Calm Investor. Jakarta: Kompas Gramedia
- Lo Kheng Hong. 2015. Strategi Investasi Bersama Lo Kheng Hong. https://goo.gl/qfGI0X
- Pengusaha. 2016. Kisah Sukses Orang Miskin Maen Saham. Pengusaha.us – https://goo.gl/9TGJbB
- Admin. 25 Mei 2017. LO KHENG HONG saya beda dengan pelaku saham umumnya. sahampemenang.blogspot.com – https://bit.ly/348ewg0
dilema besar