Terjerat investasi bodong OJK adalah mimpi buruk setiap orang. Oleh sebab itu OJK memberikan beberapa tips untuk menghindari hal tersebut.
Simak ulasan berikut untuk mengetahui informasi selengkapnya.
Rubrik Finansialku
Godaan untuk Memutar Uang
Saat ini kegiatan investasi makin digemari. Bahkan, banyak anak muda yang mulai sadar secara keuangan dan menyisihkan beberapa persen dari pendapatan mereka.
Kendati menawarkan keuntungan yang banyak, kasus investasi bodong yang belakangan terungkap banyak pula, salah satunya MeMilles.
Oknum pemilik investasi bodong memanfaatkan ketidaktahuan masyarakat luas untuk menghimpun dana mereka. Alih-alih memberi keuntungan, dana yang berhasil dikumpulkan justru dibawa kabur.
Kendati ada imbauan dari pemerintah untuk tidak serta merta memercayai suatu perusahaan atau orang, kegiatan semacam itu masih ada dan tetap berjalan. Korban dan kerugian yang ditimbulkan pun cukup fantastis.
Namun, Anda tak perlu khawatir mengenai hal tersebut. Sebab ada beberapa tips yang dapat Anda ikuti.
Menghindari Investasi Bodong
Sebagai calon investor, sebaiknya Anda melakukan riset mengenai investasi yang akan dilakukan. Untuk meminimalisasi dampak buruk yang mungkin timbul Anda bisa mengikuti beberapa tips berikut ini:
#1 Cari Informasi yang Valid
Ada baiknya sebelum berinvestasi, Anda tahu latar belakang bisnis yang digeluti oleh orang atau lembaga tersebut. Anda bisa melakukan riset melalui badan terkait, seperti Otoritas Jasa Keuangan.
Anda juga bisa mengetahui seluk beluk produk yang dimiliki perusahaan. Sebagai contoh, perusahaan tersebut bergerak sebagai distributor traktor.
Berarti Anda harus tahu harganya, maintenance, estimasi masa pakai, dan core bisnis yang dijalani. Jika perusahaan enggan menjelaskan hal-hal tersebut, Anda bisa skip segera.
[Baca Juga: Ketahui 5 Ciri-Ciri Investasi Bodong Agar Terhindar Dari Penipuan!]
#2 Jangan Mudah Terkena Bujuk Rayu
Umumnya, investasi bodong mengaku sebagai pemain besar. Lantas, menunjukkan prestasi dan menjual nama suatu tokoh.
Logikanya, perusahaan besar tak perlu susah payah menggaet masyarakat awam untuk investasi. Mereka bisa saja mendapat tawaran investasi dari konglomerasi lain.
Ciri lain dari investasi bodong adalah senantiasa menawarkan imbal hasil yang besar sekian persen, misalnya 5% sebulan atau 40-50% setahun. Padahal, sejatinya bisnis investasi mengalami naik turun sehingga hasil juga bervariasi.
Dibanding investasi legal, nominal keuntungan itu jelas tidak masuk akal. Celah euforia tersebutlah yang kemudian dimanfaatkan oknum agar calon korban bersedia menggelontorkan dana dalam jumlah besar.
Untuk menghindarinya, ada baiknya Anda paham mengenai instrumen investasi beserta risikonya. Hal itu sangat membantu agar tak termakan tawaran laba yang tidak wajar.
[Baca Juga: MUDAH! Gini Cara Cek Legalitas Perusahaan di Situs OJK]
#3 Perhatikan Legalitasnya
Investasi bodong tidak mempunyai legalitas, sehingga hak-hak investor tidak terjamin. Tidak ada rekomendasi untuk berinvestasi di perusahaan kelabu, sebab dana yang telah dialirkan bisa saja digelapkan.
Untuk itu, sebaiknya pastikan perusahaan dan produk yang dimiliki perusahaan sesuai dengan hukum. Lebih penting lagi, harus ada izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Beberapa izin usaha yang dikeluarkan pemerintah contohnya:
- Izin usaha koperasi, dikeluarkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM
- Izin usaha perdagangan, dikeluarkan oleh Kementerian Perdagangan
- Izin Multi Level Marketing (MLM), dikeluarkan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal.
#4 Perhatikan Struktur Organisasi dan Alamatnya
Perusahaan legal akan memiliki job desk dan struktur organisasi yang jelas. Sementara investasi bodong, karena didirikan hanya untuk satu alasan, yakni menipu, maka tidak punya kejelasan posisi.
Adalah tugas calon investor untuk mengidentifikasi perusahaan agar tak terjebak penipuan. Terlebih, ada beberapa perusahaan abal-abal yang begitu lihai memainkan kata.
Ada baiknya Anda juga berhati-hati jika alamat perusahaan tak jelas. Investasi bodong biasanya hanya memiliki sebuah kantor kecil yang jauh dari kata profesional serta hanya memiliki sedikit staf.
Jika kondisi ini terjadi, maka waspadalah. Sebab bisa saja gedung kecil itu hanya sewaan dan kembali menjadi bangunan kosong beberapa hari setelah dana kita diinvestasikan.
[Baca juga: Wow! OJK Berhasil Tutup 28 Investasi Bodong]
#5 Ketahui Sistem Perekrutan
Perekrutan menjadi hal yang tak bisa dilepaskan dari investasi bodong. Sebab, dari sanalah pendapatan mereka diperoleh.
Jika Anda mencium gelagat perusahaan yang mengisyaratkan perekrutan anggota berdampak langsung terhadap pendapatan, sebaiknya anulir perusahaan tersebut dari daftar.
Jangan Tertipu dengan Rayuan Manis
Kendati jumlah korban dari investasi bodong sudah banyak, investasi bodong masih sering ditemui dan menjadi godaan bagi sejumlah orang.
Sebagai calon investor, sebaiknya Anda mengenali perusahaan terpercaya yang legal dan profesional. Kejelian Anda dalam memilah perusahaan sangat diperlukan untuk meringankan risiko penipuan.
Jika Anda sudah memahami tips di atas, sudahkah Anda memilih investasi yang tepat? Jika belum, simak video ini, ya.
Itulah beberapa hal yang perlu anda perhatikan agar terhindar dari investasi bodong dari OJK. Semoga informasi ini bisa bermanfaat bagi Anda. Jangan lupa untuk membagikan artikel ini pada Sobat Finansialku lainnya. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Admin. 11 Januari 2020. Cara Terhindar Investasi Bodong Seperti Kasus Memiles. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3aI0iVv
- Arina Yulistara. 25 Oktober 2018. Ini 3 Tips dari OJK Agar Terhindar Investasi Bodong. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/2UKtYMh
- Fitriya Fitriya. 1 Maret 2018. Tips Hindari Investasi Bodong. Cermati.com – https://bit.ly/2Ra2ugx
- Kiki Safitri. 11 Januari 2020. Heboh Kasus MeMiles, Ini 6 Cara agar Terhindar dari Investasi Bodong. Money.kompas.com – https://bit.ly/34kKWUF
Sumber Gambar:
- Investasi 1 – https://bit.ly/3aoia6W
- Investasi 2 – https://bit.ly/3bqJqmy
- Investasi 3 – https://bit.ly/2xJvHII
dilema besar
