Strategi Investasi Reksa Dana untuk Biaya Umroh

Panduan Belajar UmrohLeave a Comment on Strategi Investasi Reksa Dana untuk Biaya Umroh

Strategi Investasi Reksa Dana untuk Biaya Umroh

Ingin menunaikan ibadah Umroh tapi masih terkendala biaya? Tenang, berikut strategi menyiapkan biaya umroh dengan investasi reksa dana.

Yuk simak selengkapnya dalam panduan belajar berikut ini.

 

Umroh

Memang betul Umroh membutuhkan biaya yang tidak sedikit, sehingga mengakibatkan generasi milenial kesulitan menunaikannya.

Namun, kini sudah banyak kok produk keuangan yang diselenggarakan demi tujuan mulia ini.

Bahkan baru-baru ini biro perjalanan umrah dan haji Al-Qadri akhirnya menemukan solusi untuk memfasilitasi keinginan kaum milenial untuk berangkat.

Direktur Pengembangan Bisnis Al-Qadri Umrah & Haji Ahmad Fadjrie mengungkapkan bahwa mereka melihat banyak banyak kaum milenial yang ingin menunaikan ibadah Umroh namun terkendala keuangan.

Oleh karena itulah, mereka menemukan solusi yang tertuang dalam platform Bareksa Umroh hasi kerja sama dengan PT Bareksa Portal Investasi (Bareksa).

“Padahal kerinduan kaum milenial untuk umrah luar biasa. Jadi mumpung ada Bareksa Umrah, jadi nyambung.” Katanya.

Fadjrie menjelaskan, upaya tersebut diharapkan dapat memperbesar ceruk pasar Umroh orang Indonesia serta menambah potensi pertumbuhan jumlah customer Al-Qadri.

Fadjrie mengungkapkan pihaknya rata-rata memberangkatkan umroh hingga 3.000 orang setiap tahunnya. Namun tetap harus mempertimbangkan kondisi perekonomian saat itu,

“Tapi lihat kondisi ekonomi juga. Tahun ini, kalau bisa sama seperti tahun lalu sudah bagus.” Ujarnya. 

Menurut Fadjrie, kehadiran Bareksa dan produk reksa dana syariah ini sekaligus menjawab tantangan bagi repeated customer Al-Qadri yang terpapar kebijakan visa progresif.

“Ini terkait aturan bahwa satu orang hanya bisa sekali berangkat umrah dalam kurun waktu 3 tahun. Kalau lebih dari 1 kali akan kena biaya tambahan Rp8 juta.”

 

Selain Fadjrie, Chief of Research and Business Development Officer Bareksa Ni Putu Kurniasari menambahkan bahwa kehadiran Bareksa Umroh ini juga merupakan perwujudan misi dream investing bagi masyarakat Indonesia.

Artinya, Bareksa Umroh membuka kesempatan yang sama bagi semua kalangan untuk menyimpan dananya di instrumen reksa dana dengan potensi imbal hasil dalam mewujudkan mimpi khususnya berangkat Umroh.

Putu pun menambahkan bahwa tujuan lain dari penerbitan produk reksa dana untuk Umroh ini juga diharapkan dapat mendukung pertumbuhan industri reksadana syariah yang selama ini mencatat pertumbuhan tinggi jumlah investor namun porsinya masih di bawah 10 persen.

Terakhir, Putu menjawab keresahan masyarakat akan penipuan skema Ponzi berkedok paket Umroh.

Dalam hal ini, Bareksa Umroh membuat dana masyarakat masuk ke reksa dana syariah yang tidak bisa disalahgunakan pihak biro perjalanan karena langsung diawasi Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Nah, daripada Anda tergoda dengan penawaran naik haji atau Umroh murah yang ujung-ujungnya mungkin penipuan, lebih baik kita simulasikan kebutuhan dananya dan persiapkan dengan reksa dana Umroh.

Melalui reksa dana syariah, kumpulan dana dari masyarakat pemodal (investor) yang dikelola oleh manajer investasi.

Kumpulan dana ini dimasukkan ke dalam berbagai aset investasi seperti saham, obligasi, dan deposito. Reksa dana adalah produk investasi resmi yang diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Ditambah lagi, dengan reksa dana syariah semuanya sudah sesuai dengan kaidah dan prinsip syariah. Reksa dana syariah sudah mendapatkan fatwa halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Untuk memahami bagaimana keuntungan reksa dana ini, kita bisa menggunakan simulasi reksadana Bareksa yang berdasarkan data historikal (masa lalu).

Melansir dari Bareksa.com, saat ini tersedia 3 jenis produk reksa dana syariah yang bisa Anda pilih dengan tingkat pengembalian sebagai berikut:

Umroh 1

 

Nah, mari kita buat simulasi yang memisalkan kita sudah mulai menabung reksa dana sejak 1,5 tahun lalu (Januari 2018) sebesar Rp1,2 juta. Lalu, setiap hari kita bisa menyisihkan Rp40.000 atau setara Rp1,2 juta per bulan.

Lantas, setiap bulan di tanggal 1, kita tambah (top up) reksadana kita sebesar Rp1,2 juta, sehingga saat ini uang pokok yang kita kumpulkan sudah menjadi Rp22,8 juta.

Akan tetapi, kini jumlah uang kita tidak hanya sebesar itu karena ada pertumbuhan nilainya. Saat ini, hasil investasi kita telah mencapai Rp23,92 juta. Artinya ada pertumbuhan Rp1,12 juta atau 4,93 persen dalam periode 1,5 tahun ini (per 8 Juli 2019).

Simulasi jelas terlihat dalam grafik Bareksa berikut ini, dimana garis hijau menunjukkan dana pokok (modal) dan garis abu-abu menunjukkan hasil investasi:

Umroh 2

 

Dari simulasi di atas, tampak bahwa kita akan memperoleh hasil yang cukup untuk membeli paket Umroh tadi. Hal ini disebabkan hasil investasi reksadana syariah tersebut sudah bersih dan tidak dipotong administrasi atau pajak lagi.

 

Selanjutnya, Anda dapat membaca panduan belajar: Reksa Dana dan Rencana Keuangan: Modal Bisnis

 

Jika Anda mempunyai masalah keuangan, Yuk konsultasi dengan Certified Financial Planner (CFP) Finansialku.

Namun, sebelumnya lakukan dahulu cek kesehatan keuangan supaya konsultasi Anda bisa selesai tepat sasaran, ya. Tenang! Cek kesehatan keuangan bisa Anda lakukan melalui aplikasi Finansialku juga, kok.

Anda dapat mengunduh Aplikasi Finansialku di Apps Store atau Play Store dan manfaatkan potongan harga Rp 50 ribu dengan kode promo: WEBTAHUNAN untuk biaya member PREMIUM yang lebih ekonomis selama satu tahun.

 

Masih bingung dalam investasi reksa dana dan rencana keuangan, tenang saja Finansialku punya video menarik dibawah ini! Jangan lupa untuk subscribe Youtube Finansialku untuk update tips keuangan lainnya.

 

Editor: Julius Fallen

Sumber Gambar: 

  • Cover – https://bit.ly/3fi1gMn

dilema besar

Leave a Reply

Back To Top