Sebagai bank yang berfokus pada segmen micro, di tengah pandemi yang melesukan perekonomian, apakah BBRI layak diperjuangkan?
Rubrik Finansialku
Analisa Fundamental
Bank Rakyat Indonesia, sebagai bank milik pemerintah yang terlihat dari portfolionya memiliki fokus pada segmen Micro dan segmen Small, sebagai penyalur program pemerintah yakni KUR. BRI sendiri menyalurkan hingga 62,2% KUR.
Di tengah pertumbuhan ekonomi yang melambat, ketidakpastian perekonomian global, hingga dunia yang berusaha mengendalikan pandemi juga terdisrupsi akibat Pandemi Covid-19, dunia usaha lesu akibat pandemi virus corona menyebabkan rendahnya permintaan kredit perbankan.
Apakah Bank BRI masih layak untuk di investasikan?
[Baca Juga: Merger, Saham Bank Syariah BRIS Dikuasai Bank Mandiri]
Kinerja Keuangan Bank BBRI
Jika dilihat valuasi Bank BRI, kinerja fundamentalnya menunjukkan pertumbuhan yang baik.
Untuk melihat apakah saham ini tergolong mahal/murah, kita bisa melihat valuasi Price Book Value (PBV) nya yang ada di 2,11x per Juni 2020, ini tergolong cukup premium karena kualitas dari kinerja perusahaan yang juga baik.
Jika melihat Net Profit, tumbuh naik dari tahun 2015-2019, pada 2019 lalu mereka mampu mencatatkan sebagai bank pemilik laba bersih terbesar di Indonesia.
Jika melihat Liabilitas, wajar mengalami peningkatan karena dana pihak ketiga yang ada di bisnis perbankan. Dari Aset terlihat ada peningkatan, pertumbuhan aset yang masih baik. BRI menjadi pemilik Aset terbesar di Indonesia.
Melihat laporan keuangan konsolidasi per Juni 2020, analisa Capital Adequancy Ratio (CAR) adalah salah satu indikator penting untuk industri perbankan, KPMM BBRI ada di 19,83% YoY, walau turun tipis dari tahun sebelumnya, namun ini sudah aman ditengah keadaan saat ini.
Semakin besar nilai KPMM akan semakin baik karena menunjukkan seberapa kuat modal suatu bank. Jika turun secara signifikan, maka bisa diprediksi berisiko bankrut karena tidak mampu membayar kewajibannya pada nasabahnya.
Dari ketetapan yang diberikan Bank Indonesia minimal 8% untuk nilai CAR sebuah Bank.
Jika melihat poin nomor 2 dari gambar diatas, aset bermasalah ada di 1,91% ini artinya kualitas aset nya cukup aman ditengah pandemi Covid19 saat ini, batas maksimal untuk nilai tersebut 3%.
Jadi, akan lebih baik jika nilainya rendah yang artinya kredit dari BBRI cukup lancar. Untuk Aset Produktif bermasalah juga masih aman untuk industri perbankan.
Untuk NPL (artinya: pinjaman yang tidak perfom/menimbulkan kerugian), untuk NPL Gross naik pada 2020 jika dibanding 2019 di periode yang sama, 4.72%.
Sedangkan NPL Nett (Kredit macet) ada di 2,98% juga aman. Idealnya suatu bank NPL harus kecil, untuk NPL Gross <2% dan NPL Net <1%.
Untuk ROA ada di 2,41% cukup bagus, karena idealnya ada di 1,50%, di 2019 BRI mencatatkan ROE yang tinggi 19,02%, namun di 2020 turun tajam 12,62%, idealnya ROE di 15% atau lebih.
Untuk NIM BRI dinilai tinggi, ada di 5,72%, semakin tinggi akan semakin bagus untuk sebuah bank.
Untuk BOPO terlihat ada di 77,49%, akan semakin baik jika nilainya kecil dan bagus karena semakin efisien, idealnya ada di 80%. Jika diatas 100% ini artinya bank merugi.
Untuk LDR (perbandingan kredit yang diberikan dengan dana pihak ketiga yang diterima oleh bank) ada di 85,78%, idealnya LDR di rentang 90% – <100%, nilai ini disebabkan keadaan permintaan kredit yang masih lemah.
Namun kedepannya akan diprediksi pertumbuhan kredit indikasinya meningkat.
PT Bank BBRI Tbk. dikenal menjadi salah satu Bank BUMN yang rutin membagikan dividen, DPR dari BBRI juga meningkat.
Analisa Teknikal Saham BBRI
Hingga penutupan market Sesi I – 21 Oktober 2020, saham PT Bank BRI terlihat meneruskan tren Bullish. Untuk analisa teknikal jangka panjang terhadap emiten ini, dalam grafik kerangka waktu Weekly.
BBRI diperdagangkan pada harga 3250/unit. Secara analisa teknikal yang dibuat dengan menggunakan Chartnexus maka terlihat ada uptrend setelah rebound di pertengahan Mei 2020.
Kemungkinan akan ada uptrend selanjutnya. Indikator MACD, berada di bawah nol (negatif), MACD bergerak naik, pasar diprediksi akan ada di uptrend, serta indikator Stochastic dengan parameter standar (14,3,3) terlihat posisi %K memotong %d dari arah bawah keatas, mengisyaratkan sinyal buy.
Untuk Open position indikator Moving Avarage(20), MA(50) dan MA(100) menunjukkan sinyal uptrend.
Pada perdagangan sebelumnya di Selasa (20/10) BBRI ditutup melemah diharga 3250, menjadi salah satu saham teraktif yang ditransaksikan.
Diprediksi BBRI akan melanjutkan penguatannya. Untuk target price 3,400-3,500. Untuk batas risiko jika menyentuh 3000.
Kesimpulan
Sebagai perbankan yang menyalurkan kredit terbesar, BRI masih konsisten menyalurkan kreditnya.
Walau mengalami perlambatan terlebih di tengah keadaan ekonomi yang bergerak dinamis dan ketidakpastian perubahan dunia karena Covid19, BBRI tetap tumbuh Positif per semester-I di 2020, melakukan inovasi dan terobosan untuk menyukseskan program pemerintah dalam percepatan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN).
NIM BRI merupakan salah satu NIM tertinggi dibanding bank lainnya karena fokus BRI kepada sektor kecil dan UMKM.
Kualitas fundamental yang baik, untuk harga saat ini yang dinilai masih premium, BRI masih layak menjadi koleksi untuk kamu tipikal long-term investment.
Disclaimer: Penyebutan nama saham tidak bermaksud memberikan opsi buy/sell atau pun rekomendasi untuk saham tertentu. Artikel menunjukkan fakta dan analisa dari penulis. Berdasar laporan keuangan dan diambil dari sumber dianggap terpercaya. Data dapat berubah tergantung kondisi. Seluruh tulisan dan tanggapan adalah opini pribadi.
Itulah analisa saham BBRI dan prospeknya ke depan yang bisa membantu pertimbangan investasi Anda. Punya pertanyaan? Anda bisa tanyakan dalam kolom komentar.
Anda juga bisa bergabung dalam grup komunitas belajar saham Finansialku untuk info terbaru dan diskusi mengenai saham dengan praktisi dan pakarnya.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Sumber Referensi:
- Aplikasi IPOTGO
- Annual Report Bank BRI. 2019 (www.idx.co.id)
Sumber Gambar:
- Aplikasi ChartNexus
- Financial Report Bank BRI
- Consolidated Financial Statements Bank BRI, June 2020
- RTI Business
dilema besar