Perencanaan Keuangan Usia 20-an Untuk Wujudkan Masa Depan

#FinansialkuPlanner Cara Mengatur Keuangan Keuangan Mengatur Keuangan mengelola keuangan perencanaan keuangan Perencanaan Keuangan Usia 20-an rencana keuangan Tujuan KeuanganLeave a Comment on Perencanaan Keuangan Usia 20-an Untuk Wujudkan Masa Depan

Perencanaan Keuangan Usia 20-an Untuk Wujudkan Masa Depan

Siapa yang tidak ingin punya rumah atau mobil sendiri di usia 20-an? Jika kamu menginginkannya, kamu harus lakukan perencanaan keuangan dari sekarang!

Baca kenapa dan bagaimana memiliki perencanaan keuangan yang bijak untuk kamu di sini.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

Cara Melakukan Perencanaan Keuangan Bijak Usia 20-an

Perencanaan keuangan itu ibaratnya seperti sebuah maps yang bisa memberikan petunjuk arah kemana uang dan tujuan keuangan kita mau diarahkan.

Sementara investasi adalah sebuah kendaraan yang bisa mengantarkan kita untuk bisa mencapai tujuan keuangan dengan lebih cepat.

Setiap orang yang sudah berpenghasilan sudah layaknya melakukan perencanaan keuangan agar bisa mengelola dan tentukan sendiri kemana saja uang tersebut akan dibelanjakan serta dialokasikan ke bagian investasi untuk masa depan.

Para Agen Asuransi Bagaimana Cara Menjadi Agen Sukses dan Jago Mengatur Keuangan Bulanan 01 - Finansialku

[Baca Juga: Harus Baca 5 Cara Mengatur Keuangan Bagi Pemula Ini!]

 

Masa depan kamu adalah apa yang kamu sisakan hari ini. Maka dari itu, sangat penting melakukan perencanaan keuangan sejak dini agar masa depan kamu bisa sesuai dengan apa yang telah kamu tentukan.

Berikut ini adalah beberapa cara untuk melalukan perencanaan keuangan untuk kamu yang usia 20-an:

 

#1 Tentukan Tujuan Keuangan

Kebanyakan orang mengalami masalah kesulitan menabung karena tidak memiliki tujuan keuangan yang jelas.

Akhirnya akan berdampak terhadap ketidak konsistensi dalam menabung karena tidak tahu jumlah nominal yang seharus ditabung dan apa tujuan untuk menabung.

Oleh sebab itu untuk tahap awal, tentukan dulu apa tujuan keuangan kamu.

Tujuan keuangan itu seperti hal hal yang kamu inginkan tetapi memperolehnya harus menggunakan uang.

Seperti ingin membeli hape boba, membeli kendaraan pertama, mempersiapkan dana menikah atau bahkan dana untuk pensiun.

 

#2 Kumpulkan Keperluan Dana Darurat

Bagi kamu yang sudah tahu apa defisini tujuan keuangan keuangan, sebelum memulai merencanakan untuk tujuan keuangan pertama kamu, kita harus memenuhi syarat dana darurat terlebih dahulu.

Pengertian dana darurat ini sangat simple, merupakan dana yang akan digunakan ketika dalam kondisi darurat atau urgent.

Contohnya seperti tiba-tiba laptop untuk kerja rusak, kamu mesti ganti laptop baru secepatnya agar tidak mengganggu kerjaan.

Fungsi lain dari dana darurat ini adalah sebagai pengganti income ketika kamu kehilangan pekerjaan hingga beberapa waktu kedepan sampai nanti kamu memperoleh pekerjaan baru lagi.

Angka dana darurat yang ideal itu adalah minimal 6x sampai 12x pengeluaran bulanan kamu.

 

#3 Lunasi Seluruh Cicilan atau Utang Konsumtif

Setelah terkumpul dana darurat, tahap berikutnya yang perlu dilakukan adalah lunasi utang-utang yang bersifat konsumtif. Untuk zaman sekarang bukan lagi hal yang sudah untuk mendapatkan fasilitas kartu kredit.

Kartu kredit pada umumnya berfungsi sebagai alat pembayaran yang bersifat non tunai. Dan jika kartu kredit tersebut tidak digunakan secara bijak maka akan sangat besar potensi kamu akan terlilit utang kartu kredit dalam jumlah yang besar.

Hal ini bisa terjadi ketika kamu hanya melakukan minimum payment untuk tiap bulannya, maka sisa utang lain akan dikenakan dengan bunga sebesar 2%/bulan atau setara 24% dalam setahun.

Ada hal penting yang harus Anda perhatikan sebelum berutang, yakni mengetahui apakah kondisi keuangan Anda sanggup mengambil utang lain. Yuk kenali cara mengatur utang lainnya! Kebutuhan dan keinginan dalam hidup terus bertambah seiring berjalannya waktu. Tak jarang kita temui orang yang mengambil utang untuk memenuhi kebutuhan dan keinginannya. Apakah Anda juga suka mengambil utang demi memenuhi kebutuhan dan keinginan Anda? Jika iya, mari kenali cara mengatur utang ala Finansialku! Rubrik Finansialku Pernah Mengalami Hal yang Sama? KOMIK Apakah Anda pernah mengalami kondisi seperti Budi di atas? Di mana Anda terpaksa lembur dan mengambil kerjaan tambahan untuk melunasi utang-utang Anda? Memang mengambil utang tidak haram, jika secara finansial Anda mampu untuk melunasinya. Tapi, apakah perencana keuangan profesional akan menyarankan Anda untuk mengambil utang? Meskipun banyak orang awam yang sangat tidak menganjurkan untuk berutang, tetapi di satu sisi utang dapat menjadi solusi terbaik untuk Anda. Sebelumnya, Anda harus memahami dulu bahwa utang terdiri dari dua jenis, yakni utang konsumtif dan utang produktif. <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-8067508406429587" data-ad-slot="6363419649" data-ad-format="auto"></ins><script></script> Utang konsumtif adalah utang yang dipakai untuk pemenuhan kebutuhan pribadi tanpa ada hasil yang produktif. Utang konsumtif biasa digunakan untuk membeli aset yang akan mengalami depresiasi atau penyusutan nilai. Aset apa saja yang dapat mengalami depresiasi? Aset yang mengalami depresiasi adalah seperti motor, mobil, handphone, laptop dan barang elektronik atau barang konsumtif lainnya. Utang konsumtif ini digunakan untuk memenuhi keinginan pribadi bukan untuk kebutuhan, sehingga peminjam secara impulsif menggunakan kartu kreditnya atau mengajukan KTA demi memenuhi keinginannya tersebut. [Baca Juga: Polling: Menurut Anda, Apa Tujuan Berutang?] Lalu, bagaimana dengan utang produktif? Utang produktif ini sendiri kebalikan dari utang konsumtif, berarti utang produktif ini merupakan utang yang digunakan untuk membeli sebuah aset yang bisa menghasilkan pemasukan. Jika utang konsumtif untuk membeli keinginan, maka utang produktif digunakan untuk membeli kebutuhan. Selain itu, utang produktif ini juga bisa menghasilkan penghasilan tambahan untuk Anda. Contoh kasus utang konsumtif adalah seperti ini: Sony memiliki arus kas bersih sebesar Rp90.000.000 per tahun, dan memiliki utang beli mobil sebesar Rp20.000.000 per tahunnya. Maka, Sony mendapatkan arus kas bersih tahunan sebesar Rp70.000.000 per tahun. Dari contoh di atas, mari kita tinjau neraca keuangan Sony: Aset konsumsi Sony bertambah, arus kas bersih Sony berkurang, dan rasio utang Sony bertambah. Karena masih berada di batas aman, Sony masih bisa bernapas lega. Tapi bagaimana jika rasio utangnya melewati ambang batas aman? Apakah Sony siap untuk menerima risikonya? Nah, sekarang saya akan berikan contoh utang produktif. Jika Anda mengambil utang produktif, maka Anda dapat menambahkan aset tidak lancar, yang kemudian meskipun Anda memiliki utang, Anda memiliki tambahan penghasilan. Contoh kasus utang produktif: Total arus kas bersih Anda Rp90.000.000 per tahun, kemudian Anda membeli sebuah ruko dengan cicilan Rp30.000.000 per tahun. Lalu ruko tersebut Anda sewakan dengan uang sewa Rp20.000.000 per tahunnya. Dengan demikian, total arus kas bersih Anda (setelah ditambah penghasilan dari sewa dan dikurangi dengan utang membeli ruko) adalah sebesar Rp80.000.000. Lebih menguntungkan bukan? Apalagi setelah Anda selesai membayar cicilan, total arus kas bersih Anda menjadi Rp110.000.000 per tahun. BANNER So, apakah kita tidak boleh memiliki utang konsumtif? Jawabannya adalah boleh, tetapi Anda harus memperhitungkan apakah Anda bisa membayarnya atau kesulitan dalam membayar. Jika Anda tidak ingin kesulitan dalam membayar utang, berikut ini saya berikan tips-tips mengenai hal apa saja yang harus Anda lakukan sebelum mengajukan utang konsumtif. Oh iya, sebelum mengambil utang, ada baiknya Anda cek kesehatan keuangan Anda terlebih dahulu. Anda bisa cek kesehatan keuangan Anda melalui tautan di bawah ini. Nantinya Finansialku akan memberi tahu bagaimana rasio keuangan Anda. Yuk segera cek kesehatan keuangan Anda! BANNER CEK KESEHATAN Tips Sebelum Mengajukan Pinjaman/Utang Anda ingin membeli barang yang Anda idamkan, tetapi belum mempunyai cukup uang untuk membeli barang tersebut. Lalu, Anda bertanya-tanya: “Apa yang harus saya lakukan? Bolehkah saya berutang?” Untuk menjawab kebingungan Anda, berikut saya berikan tips yang dapat Anda lakukan sebelum mengajukan utang! #1 Cek Kesehatan Keuangan Saat akan mengambil utang, ada baiknya Anda cek kesehatan keuangan Anda terlebih dahulu. Sebelumnya, saya sudah berikan tautan bagi Anda untuk mengecek kesehatan keuangan di website Finansialku. Nah selain itu, Anda dapat mengecek kesehatan keuangan Anda lewat Aplikasi Finansialku juga lho!  [Baca Juga: Anda Harus Paham! Apakah Utang Selalu Buruk?] Bagi Anda pengguna Android, bisa download aplikasinya sekarang juga di Google Play Store. Setelah sign up dan mengisi data-data yang diperlukan, Anda akan mendapatkan hasilnya. jika rasio kemampuan kelunasan utang yang Anda miliki kurang dari 35%, maka Anda masih memiliki proporsi utang yang ideal. #2 Meminjam Sesuai Tingkat Idealitas Rasio Kemampuan Kelunasan Utang Setelah mengetahui besaran utang yang bisa Anda ambil, maka Anda dapat mengambil utang yang sesuai dengan keuangan Anda. Jangan sampai Anda mengambil utang yang tidak mampu Anda sesuaikan dengan kondisi keuangan Anda. Anda harus ingat, utang merupakan uang pinjaman yang harus Anda kembalikan tepat waktu. <ins class="adsbygoogle" style="display:block" data-ad-client="ca-pub-8067508406429587" data-ad-slot="6363419649" data-ad-format="auto"></ins><script></script> Jika Anda terbiasa mengambil utang sesuai dengan kemampuan Anda, secara tidak langsung Anda belajar juga menjadi debitur yang bertanggung jawab. Anda bisa saja mengambil pinjaman sekaligus untuk beberapa barang. Tapi, ingatlah untuk terus menahan diri Anda. Jangan membeli barang karena keimpulsifan semata. #3 Bayarlah Utang Anda Secara Tepat Jumlah dan Waktu Setelah akhirnya mengambil pinjaman, berarti Anda memiliki utang yang harus dibayarkan selama periode tertentu. Apa yang akan terjadi jika Anda membayar tagihan tidak tepat waktu atau bahkan tidak tepat jumlah? Hal itu akan memperngaruhi riwayat kredit Anda. Anda akan menanggung beberapa akibat seperti berikut ini: Utang semakin menumpuk Munculnya denda atau bunga yang besar karena telat membayar Mempengaruhi riwayat kredit Anda, di mana akan mempersulit diri Anda sendiri saat akan mengajukan kredit yang baru di masa depan Pastikan Anda memiliki pengingat untuk membayar utang Anda. Jangan sampai melupakan tenggat waktunya! Kenali Kondisi Keuangan Anda Sebelum Berutang Anda perlu mengenali kondisi keuangan Anda sendiri sebelum mengajukan utang konsumtif ataupun utang produktif. Jangan sampai Anda mengajukan pinjaman tanpa melakukan perhitungan terlebih dahulu. Jika Anda masih kebingungan bagaimana sebaiknya Anda memperlakukan utang Anda, baca selengkapnya di seri ebook perencanaan keuangan dari Finansialku. Finansialku memiliki dua ebook perencanaan keuangan, untuk usia 20-an serta usia 30-an. Pilihlah yang sesuai dengan usia Anda. Free Download Ebook Perencanaan Keuangan untuk Usia 30 an <div class="fusion-align"center""><a class="fusion-button button-"" button-"" button-"default" button-2 fusion-button-span-"default" fusion-no-small-visibility fusion-no-large-visibility fusion-animated """ data-animationType="""In"left"" data-animationDuration=""0.3"" data-animationOffset="""" target=""_blank"" title=""Download" href="#" data-toggle="modal" data-target=".fusion-modal.""" id=""""><span class="fusion-button-text">Download Ebook Sekarang</span><i class=" fa fa-"" button-icon-"left"" aria-hidden="true"></i></a></div> Semoga dengan artikel ini, Anda tahu jelas apa yang harus Anda lakukan sebelum mengambil pinjaman dan tahu bagaimana cara menghadapi utang tanpa harus menyiksa hidup Anda! Setelah membaca artikel ini, saya yakin Anda telah mengetahui bahwa melakukan perencanaan sebelum berutang sangat penting untuk kondisi keuangan Anda. Bagikan informasi ini kepada teman atau saudara Anda yang belum mengetahui bagaimana caranya merencanakan utang untuk masa depan Anda. Sumber Gambar: Mengatur utang - https://goo.gl/DLxhVu

[Baca Juga: 3 Alasan Sulit Mengatur Keuangan & Solusinya, yang Mana Kamu?]

 

Untuk mengejar return investasi 12% dalam setahun aja merupakan hal yang tidak mudah, namun denda bunga kartu kredit sendiri sudah bisa mencapai 24% per tahun.

Oleh sebab itu sebaiknya lunasi terlebih dahulu utang konsumtif terutama cicilan didalam kartu kredit agar tidak mengganggu proses dalam mencapai tujuan keuanganmu.

 

#4 Memiliki Proteksi Asuransi

Tahap berikutnya adalah memiliki asuransi.

Asuransi menjadi hal yang bersifat dasar dan wajib karena berperan untuk memproteksi aset yang kita miliki agar tidak terganggu meskipun risiko hidup tiba tiba menghampiri. 3 jenis asuransi yang wajib di miliki yaitu asuransi kesehatan, asuransi penyakit kritis dan asuransi jiwa.

Jika kamu masih muda dan belum memilki tanggungan, maka asuransi yang wajib di miliki itu adalah asuransi kesehatan. Untuk saat ini, fasilitas asuransi kesehatan sudah bisa bayar tagihan rumah sakit sesuai tagihan.

Cara Mengatur Keuangan 1 Finansialku

[Baca Juga: Cara Mengatur Keuangan untuk Mahasiswa Agar Tidak Berantakan]

 

Dalam arti kata, ketika kamu tiba-tiba jatuh sakit maka semua tagihan rumah sakit akan ditanggung full oleh perusahaan asuransi.

Akan tetapi jika tidak memiliki asuransi kesehatan, maka ketika sakit, kita mesti mengeluarkan sejumlah uang yang tidak kecil untuk bayar tagihan rumah sakit tersebut.

Contoh sederhana seperti biaya tagihan rumah sakit karena sakit demam berdarah aja bisa mencapai sekitar 20 juta. Ketika tidak memiliki asuransi kesehatan, maka kamu harus siap-siap mengeluarkan uang sebesar 20 juta dalam waktu sekaligus.

 

#5 Melakukan Perencanaan Keuangan Untuk Tujuan Keuangan

Nah, setelah kamu memenuhi dana darurat, tidak memiliki kredit yang konsumsi dan telah memiliki proteksi asuransi.

Selanjutnya kamu sudah boleh mulai melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai tujuan keuangan. Tujuan keuangan dari tiap tiap individu bisa beda beda dan jangka waktunya juga beda.

Ada yang bersifat jangka pendek seperti mengumpulkan dana untuk membeli barang itu hanya dalam jangka waktu kurang lebih 1 tahun saja.

Namun kita memiliki tujuan ingin memiliki rumah dalam jangka waktu 5 tahun atau bahkan sudah ingin mulai mempersiapkan dana pensiun sejak dini maka itu merupakan tujuan keuangan yang bersifat jangka panjang.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

15 Ebook Perencanaan Keuangan 20an

 

Untuk lebih jelas berapa jumlah atau nominal yang perlu disisihkan setiap bulannya, kamu bisa menggunakan Aplikasi Finansialku. Aplikasi Finansialku bisa kamu download di Google Play Store maupun di Apple Apps Store.

Setelah download, kamu bisa pilih menu “rencana keuangan”.

Di sana sudah ada berbagai fitur untuk mempermudah perhitungan jika kita memiliki berbagai macam tujuan keuangan, mulai dari dana darurat, dana asuransi jiwa, dana beli barang, dana membeli rumah hingga dana hari tua ada disedikan secara komprehensif.

Jika kamu masih mengalami kebingungan, kamu juga bisa konsultasi lansung dengan para financial planner profesional melalui menu “konsultasi keuangan” yang ada di Aplikasi Finansialku.

Cara Konsultasi Keuangan dengan aplikasi Finansialku

Cara Konsultasi Keuangan dengan aplikasi Finansialku

 

Jadi, langkah mana yang harus kamu ambil saat ini? Yuk ceritakan dalam kolom komentar di bawah!

Jangan lupa juga untuk selalu berbagi informasi yang membangun! Yuk share pada rekan-rekan dan keluargamu!

 

dilema besar

Leave a Reply

Back To Top