Penutupan IHSG Hari Ini, 19 November 2020 Menguat di 5.594,059

Penutupan IHSG Hari Ini, 19 November 2020 Menguat di 5.594,059

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Kamis, 19 November 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.594,059 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Kamis, 19 November 2020, mengalami kenaikan sebesar 36,54 poin atau 0,65 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.598,524 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.541,314.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 232 saham yang mengalami kenaikan dan 210 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 175 saham yang nilainya tidak berubah dan 96 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, pertambangan, consumer, properti, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor properti sebesar 8,1 poin atau 2,33 persen.

 

Sedangkan, sektor industri dasar dan industri lainnya berada di zona merah dengan penurunan yang terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 4,6 poin atau 0,46 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 887,118. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 21 saham dan yang mengalami penurunan sebesar 20 saham. Sedangkan, terdapat 4 saham yang tidak mengalami perubahan.

 

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Smartfren Telecom Tbk (FREN), PT Sarana Menara Nusantara Tbk (TOWR), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS)

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), PT Panin Financial Tbk (PNLF), PT Intiland Development Tbk (DILD).

 

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBCA 33.075 57.300.000
BBRI 4.040 91.194.987
TOWR 1.040 35.089.300
MDKA 1.895 31.274.244
WSKT 1.060 17.469.744
WIKA 1.470 14.582.168
INCO 4.690 13.616.917
PWON 505 11.098.992
SMGR 11.150 10.827.215
POWR 730 9.491.792

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
FREN 65 1336.597
BRMS 62 980.910
TOWR 1.040 334.964
ASRI 252 266.120
ISSP 162 247.640
BBRI 4.040 223.042
PWON 505 222.555
BBCA 33.075 173.632
WSKT 1.060 166.173
MDKA 1.895 164.589

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBNI 5.750 -78.000.000
PTBA 2.230 -43.000.000
INKP 8.875 -40.000.000
GGRM 44.925 -37.000.000
UNVR 7.775 -36.000.000
ASII 5.725 -30.000.000
INDF 7.275 -30.000.000
ADRO 1.240 -28.000.000
UNTR 21.500 -28.000.000
HMSP 1.560 -27.000.000

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
DOID 278 -824.050
PNLF 216 -401.734
DILD 189 -366.570
MLPL 51 -246.337
ADRO 1.240 -233.998
PTBA 2.230 -196.414
SIDO 800 -174.055
HMSP 1.560 -173.737
BMTR 256 -163.453
PGAS 1.355 -140.425

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 4,78%
  • PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) 11,68%
  • PT Sinarmas Multiratha Tbk (SMMA) 6,84%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Sona Topas Tourism Industry Tbk (SONA) 4,50%
  • PT Citra Turbindo Tbk (CTBN) 6,75%
  • PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) 6,46%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar