Ingin mengenal seluk beluk gaya kepemimpinan partisipatif? Simak artikel berikut dan cari tau apakah gaya ini cocok untuk kamu terapkan.
Rubrik Finansialku
Kepemimpinan Partisipatif
Seperti diketahui, gaya kepemimpinan adalah salah satu aspek yang paling penting bagi setiap pemimpin, sebab jika gaya kepemimpinan yang digunakan tepat dan sesuai dengan kondisi orang-orang yang dipimpin, maka kepemimpinan akan berjalan dengan efektif.
Nah, salah satu gaya kepemimpinan yang akan kita bahas kali ini ialah gaya kepemimpinan partisipatif.
Gaya kepemimpinan partisipatif adalah gaya kepemimpinan yang mana pemimpin berinisiatif untuk melibatkan setiap anggota timnya dalam pengambilan keputusan.
Pemimpin mengajak dan memberi kesempatan agar setiap bawahannya terlibat aktif dan sama-sama mengambil peran.
Dalam buku Administrasi Manajemen dan Kepemimpinan Pendidikan, Burhanuddin mendefinisikan gaya kepemimpinan partisipatif memiliki pengertian yang sama dengan kepemimpinan demokratis.
Yang mana seorang pemimpin mengadakan konsultasi dengan orang-orang yang dipimpin olehnya, sebelum melakukan pengambilan keputusan maupun tindakan.
Dengan demikian, terjadi pertukaran ide antara bawahan dan pimpinan setiap kali hendak mengambil keputusan maupun saat memecahkan masalah.
Hal ini sangat diperlukan dan akan memberi dampak yang baik ketika mereka hendak memecahkan masalah yang kompleks ataupun membuat keputusan yang besar karena setiap orang memiliki pemikiran kreatif.
[Baca Juga: Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan]
Hal ini jika diperhatikan memiliki arti yang seirama dengan apa yang dikatakan oleh Mangkunegara dalam Siagian (2007).
Beliau mengatakan bahwa kepemimpinan partisipatif adalah gaya di mana seorang pemimpin melibatkan seluruh karyawan dalam pengambilan keputusan, sehingga muncul kesan bahwa gaya kepemimpinan ini dapat menumbuhkan rasa demokrasi yang tinggi.
Tentu saja, hal ini akan memberi pengaruh yang signifikan kepada setiap karyawan karena dengan melibatkan mereka dalam pengambilan keputusan, maka mereka akan merasa lebih dihargai atau merasa dibutuhkan oleh perusahaan atau lembaga di mana mereka berada.
Kepemimpinan jenis ini memiliki kaitan yang sangat erat dengan partisipasi, yaitu keterlibatan mental dan emosi dari pegawai dalam kelompok, sehingga mereka memiliki keinginan untuk memberi sumbangsih pada tujuan kelompoknya, serta memiliki rasa tanggung jawab yang besar.
Pemimpin yang memiliki gaya partisipatif pada dasarnya bukanlah pemimpin yang suka duduk diam dan kemudian memberikan banyak perintah, tetapi juga turut berparsipasi.
Pemimpin akan menekankan betapa pentingnya dukungan dalam pembuatan keputusan dan kebijakan.
Dalam mewujudkan terjadinya hal ini, maka pemimpin akan berusaha untuk menunjukkan bahwa dirinya benar-benar seorang yang terbuka.
Ia juga akan membangun pola komunikasi dua arah, serta memberi kepercayaan yang tinggi kepada setiap bawahannya.
Dengan demikian, bawahan akan merasakan kebebasan sehingga dapat mengungkapkan setiap ide yang ia miliki dengan lebih leluasa.
Partisipasi yang dibuka oleh pemimpin ini akan membawa dampak yang positif terhadap kinerja setiap pegawai, yang tentunya juga akan berpengaruh pada perkembangan organisasi atau kelompok.
Ciri-ciri atau Karakteristik Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Setiap gaya kepemimpinan memiliki ciri serta karakteristik yang berbeda-beda, begitu pula dengan gaya kepemimpinan partisipatif.
Dilansir dari Dictio.id, dalam buku Kepemimpinan Mengefektifkan Organisasi yang ditulis oleh H. Hadari Manawi, ia mengatakan bahwa kepemimpinan partisipatif memiliki pemahaman yang sama dengan kepemimpinan kompromi, yang mana karakteristinya ialah sebagai beriku:
- Seorang pemimpin dalam gaya ini, untuk mempertahankan kekuasaannya tidak berorientasi pada anggota organisasi, tetapi pada pimpinan atasannya yang berpengaruh dan menentukan jabatan kepemimpinannya
- Mengikutsertakan bawahan dalam mengambil keputusan, bukan untuk kesempatan menyampaikan gagasan, kreativitas dan lain-lain
- Dalam pembuatan keputusan dan pelaksanaan pekerjaan, pemimpin selalu memperhitungkan untung rugi bagi dirinya, bukan bagi bawahan atau organisasinya
- Tidak tertarik pada pengembangan pekerjaan dan organisasi melainkan untuk menjalankan tugas guna mempertahankan kepemimpinannya
- Mampu bekerja sama dengan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan
- Memberikan dorongan atau motivasi secara selektif pada anggota organisasi atau bawahan.
[Baca Juga: Mengenal Serba-serbi Gaya Kepemimpinan Strategis]
Sedangkan menurut ahli lainnya, yaitu Wahjosumidjo dalam Fitriani (2013), gaya kepemimpinan dapat dicirikan oleh:
- Pemimpin dan bawahan sama-sama terlibat dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah atau dengan kata lain apabila pemimpin akan mengambil keputusan, dilakukan setelah adanya saran dan pendapat dari bawahan
- Pemimpin memberikan keleluasaan bawahan untuk melaksanakan pekerjaan
- Hubungan dengan bawahan terjalin dengan baik dan dalam suasana yang penuh persahabatan dan saling mempercayai
- Motivasi yang diberikan kepada bawahan tidak hanya didasarkan atas pentingnya peranan bawahan dalam melaksanakan tugas-tugas organisasi.
Selain itu, Baharuddin (2012:54) juga mengemukakan bahwa ciri kepemimpinan partisipatif ialah:
- Pemimpin melakukan komunikasi dua arah
- Secara aktif mendengar dan merespons segenap kesukaran bawahan
- Mendorong bawahan untuk menggunakan kemampuan secara operasional
- Melibatkan bawahan dalam pengambilan keputusan
- Mendorong bawahan untuk berpartisipasi, dan
- Tingkat kematangan bawahan dari sedang ke tinggi.
Dalam kepemimpinannya, pemimpin dengan gaya partisipatif pada umumnya menerapkan beberapa aspek berikut ini:
- Pemberian kekuasaan
- Power sharing atau bersama-sama dalam menanggung kekuasaan
- Setiap proses saling memberi pengaruh secara timbal balik
- Proses konsultasi dengan orang lain menggunakan prosedur yang spesifik, demi memperoleh gagasan, saran dan perilaku spesifik yang kelak digunakan untuk mendelegasikan kekuasaan.
Langkah Pemimpin Partisipatif dalam Mengambil Keputusan
Perbedaan gaya kepemimpinan partisipastif juga dapat terlihat dari prosedur yang digunakan oleh pemimpin dalam mengambil keputusan, yang mana sebagian besar mengikut sertakan orang lain.
Sebelumnya, berikut adalah beberapa prosedur pengambilan keputusan yang sering dilakukan oleh pemimpin.
#1 Konsultasi
Untuk prosedur pengambilan keputusan yang satu ini, pemimpin akan berkonsultasi terlebih dahulu sebelum akhirnya mengambil sebuah keputusan.
Dalam konsultasinya, pemimpin jenis ini akan menanyakan opini dan gagasan dari anggotanya, ataupun partner kerjanya yang lain.
Nantinya, pemimpin akan mempertimbangkan secara serius setiap opini dan gagasan yang telah ia terima dan barulah ia membuat keputusan.
Namun, meskipun telah menerima opini dari orang lain, bukan berarti ia akan selalu mengikuti opini-opini tersebut, dan bisa saja tetap mempertahankan pendapatnya jika memang ia merasa itu adalah hal yang paling tepat.
[Baca Juga: Kenali Tipe dan Gaya Kepemimpinan Eksekutif]
#2 Otokratik
Berbeda dengan prosedur yang sebelumnya, pemimpin dengan tipe ini akan mengambil sebuah keputusan tanpa adanya partisipasi dari siapapun, alias merupakan keputusan pribadi.
Orang-orang di sekitarnya tidak memiliki hak maupun kesempatan untuk mengemukakan opini ataupun gagasannya.
Jenis pengambilan keputusan yang seperti ini memang terkadang baik untuk situasi yang mendesak, hanya saja ide-ide atau bahan pertimbangan untuk pembuatan keputusan tidak akan sebanyak apabila melakukan konsultasi.
#3 Pendelegasian
Cara pengambilan keputusan yang satu ini cukup unik dan sebenarnya pemimpin tidak bisa sepenuhnya disebut sebagai pengambil keputusan.
Alasannya, dalam prosedur ini pemimpin hanya berperan sebagai pemberi spesifikasi mengenai keputusan yang akan diambil, dan memberi tau batasan-batasan.
Kemudian, ia akan memberikan tanggung jawab atau kekuasaan penuh kepada sekelompok orang maupun individu untuk pengambilan keputusan.
Nantinya, keputusan yang diambil mungkin saja tidak lagi memerlukan persetujuan pemimpin terlebih dahulu sebelum proses pelaksanaannya.
#4 Keputusan Bersama
Untuk prosedur yang satu ini, seorang pemimpin akan memanggil semua karyawan atau partner kerjanya, dan kemudian mengajak mereka untuk mendiskusikan masalah yang sedang dihadapi, serta meminta tanggapan dari setiap peserta diskusi.
Keputusan akhir dari diskusi merupakan keputusan bersama dan bukan keputusan individu saja, bahkan pemimpin kerap sudah tidak memiliki pengaruh lagi dalam penentuan keputusan akhir.
“Lalu prosedur mana yang digunakan oleh pemimpin partisipatif?”
[Baca Juga: Mengenal Kepemimpinan Feodal yang Digadang-gadang Musuh Rakyat!]
Jika kita telah mengenali karakteristik dan ciri yang ada dalam gaya kepemimpinan partisipatif, maka sudah barang tentu kita akan mengetahui bahwa dari ke-4 prosedur tersebut pemimpin partisipatif akan menggunakan prosedur konsultasi, keputusan bersama, serta pendelegasian.
Seorang pemimpin dengan gaya partisipatif menerapkan kepemimpinan yang terbuka dan bebas, sehingga sangat kecil kemungkinannya untuk menerapkan prosedur otokratik.
Bagaimanapun situasinya dan sebesar apapun masalah yang sedang dihadapi oleh kelompok, ia akan berusaha untuk melibatkan seluruh elemen organisasi.
Kelebihan yang Dimiliki Gaya Kepemimpinan Partisipatif
Pada dasarnya, setiap gaya kepemimpinan memiliki keunggulannya masing-masing, bahkan meskipun gaya kepemimpinan tersebut tidak disukai oleh para bawahannya.
Nah, berikut adalah kelebihan yang akan muncul apabila pemimpin menerapkan gaya partisipatif.
#1 Meningkatkan Hubungan Kerjasama
Tidak disetiap organisasi tercipta yang namanya hubungan kerjasama yang baik, bahkan tidak sedikit yang mengalami perpecahan, baik di antara sesama anggota, maupun antara anggota dengan pimpinan.
Hal ini tentu saja bukan sesuatu yang baik untuk masa depan organisasi.
Nah, dengan gaya kepemimpinan partisipatif, perpecahan tersebut bisa diminimalkan, karena setiap anggota dituntut bersedia untuk melakukan kerjasama, baik dalam mengambil keputusan, maupun dalam memecahkan masalah.
Dengan demikian, hubungan yang satu dengan yang lain dapat terjaga.
[Baca Juga: Ternyata Ini Gaya Kepemimpinan Anies Baswedan! Cek Yuk]
#2 Kualitas Keputusan
Dalam pengambilan keputusan, setiap peserta diskusi memiliki kesempatan untuk mengemukakan pendapat serta menyampaikan informasi, yang tentunya akan mempengaruhi hasil akhir dari rapat tersebut.
Keputusan final biasanya menjadi lebih berkualitas karena bukan merupakan ide seseorang saja, melainkan merupakan ide bersama.
Selain itu, setiap orang juga akan lebih bisa menerima setiap keputusan yang telah ditetapkan bersama, sehingga tidak ada lagi yang namanya perasaan kecewa dan sebagainya.
#3 Kepuasan Partisipan
Tidak jarang para karyawan merasa tidak puas dengan keputusan yang ditetapkan secara sepihak oleh pimpinannya, terlebih jika keputusan tersebut berdampak tidak baik pada dirinya ataupun anggota yang lain.
Nah, hal seperti ini dapat dicegah dengan gaya kepemimpinan partisipatif, mengingat setiap keputusan merupakan hasil diskusi bersama antara pimpinan dengan karyawan.
Pemimpin yang Andal
Dari pembahasan di atas, apakah kamu merasa cocok dengan gaya kepemimpinan partisipatif?
Sebagai seorang pemimpin, kamu tentunya tidak hanya diharapkan untuk menjadi seorang pemimpin yang baik hati saja, tetapi juga sebagai pemimpin yang andal.
Untuk menjadi pemimpin yang andal, kamu bisa memulainya dengan merencanakan keuangan dengan benar. Mau tahu caranya?
Kamu bisa menggunakan aplikasi Finansialku yang merupakan aplikasi perencanaan keuangan pertama di Indonesia yang sudah tercatat dan diawasi oleh OJK. Yuk, download aplikasinya dan mencoba menjadi pemimpin yang andal.
Maka dari itu, kamu bisa membandingkan setiap gaya kepemimpinan yang ada, agar bisa memutuskan hendak menggunakan gaya kepemimpinan yang seperti apa saat sedang menghadapi situasi yang berbeda-beda.
Ebook Panduan Sukses Atur Gaji Ala KARYAWAN
Download Sekarang, GRATISSS!!!
Sumber Referensi:
- Brian Nur Islahuddin. 04 Oktober 2016. Bagaimana Kepemimpinan Partisipatif Itu? dictio.id – https://bit.ly/2Z2HiNG
- Admin. 05 Januari 2019. Model/Tipe Kepemimpinan Partisipatif. asikbelajar.com – https://bit.ly/3gQnumE
- Sugino, Noor Miyono, Retnaningdyastuti. December 2017. Gaya Kepemimpinan Partisipatif dan Fungsi Kepemimpinan Sanggar Budaya Satria Wonosobo. researchgate.net – https://bit.ly/2QTohsC
Sumber Gambar:
- Partisipatif 1 – https://bit.ly/33j4mZN
- Partisipatif 2 – https://bit.ly/2GO6hxP
- Partisipatif 3 – https://bit.ly/3hg15iQ
- Partisipatif 4 – https://bit.ly/3k8rFwi
- Partisipatif 5 – https://bit.ly/3hh2u8J
dilema besar