Menjadi seorang agen asuransi pemula dan tidak punya pengalaman tentu tidak mudah. Apa saja yang harus dilakukan untuk menjadi seorang agen asuransi yang sukses?
Agen Asuransi
Memilih untuk menekuni karir sebagai agen asuransi bisa dibilang keputusan yang besar. Pasalnya, menjadi agen asuransi di tanah air, masih dipandang sebelah mata.
Belum lagi anggapan miring dimana agen asuransi dianggap hampir serupa dengan agen MLM yang mencari ‘downline’.
Jika dengan sekelumit citra tersebut kamu masih percaya diri menekuni karir sebagai agen asuransi, tentu kamu memiliki pertimbangan tersendiri.
Nah, sebenarnya anggapan-anggapan miring tersebut hanyalah kulit luar bagi banyak orang yang belum memahami pentingnya asuransi. Itu dikarenakan, informasi mengenai manfaat dan asuransi itu sendiri belum tersebar luas.
Padahal, profesi agen asuransi adalah pekerjaan yang bersifat humanis, tidak hanya mencari keuntungan tetapi dapat memberi dampak sosial bagi sekitar.
[Baca Juga: Menyiasati Keuangan Sebagai Agen Asuransi Dengan Target]
Dengan memberikan pencerahan kepada sesama tentang perencanaan keuangan. Jadi, masyarakat dapat menjaga kondisi finansial mereka bila terjadi risiko kehidupan.
Yang disayangkan adalah kebanyakan agen asuransi cenderung menjelaskan pentingnya asuransi dan kemudian berusaha menutup pembicaraan dengan keputusan klien untuk bergabung.
Sehingga wajar sebagian orang yang belum paham akhirnya ‘kapok’ bergaul dengan asuransi. Tetapi kondisinya akan berbeda dengan para pegawai diperusahaan profesional yang memfasilitasi karyawan mereka dengan asuransi kesehatan.
Dengan manfaat dan prosedur yang sudah mereka rasakan, karyawan cenderung lebih terbuka menerima informasi mengenai produk-produk yang ditawarkan oleh agen-agen asuransi.
Nah, apakah kamu sudah terbayang bagaimana wilayah jangkauan klien yang akan kamu follow up nantinya?
Tahukah Kamu?
Tahukah kamu jika sebenarnya agen asuransi dan asuransi itu sendiri sangat cocok dengan generasi milenial saat ini?
Alasannya, karena menjadi agen asuransi tidak terikat dengan waktu, selain itu karakteristik generasi milenial dan Gen Z lebih bersifat terbuka terhadap informasi.
Tak sampai disana, dengan bantuan media sosial dan gadget kini mengenalkan asuransi sambil membangun citra diri yang profesional akan semakin membantu membuat karirmu sebagai agen asuransi lebih cemerlang.
Jika kamu benar serius ingin menjadi agen asuransi, kamu tidak perlu mengorbankan waktu kerja fulltime saat ini, tetapi yang perlu kamu lakukan untuk menekuni pekerjaan ini adalah kamu perlu mendalami dan mengenal pasar dan karakteristik klienmu pada generasi saat ini.
Jika mereka lebih mudah didekati dengan media sosial, maka kamu harus beradaptasi dan bersosialisasi dengan dunia digital.
Jika mereka juga senang mencoba cafe dan tempat kopi yang cozy, maka ajak saja mereka untuk santai bareng setelah bekerja. Begitu juga dengan topik-topik obrolan yang menjadi penghubung antara kamu dengan klien-mu, itu perlu diperhatikan.
Membangun kepercayaan memang memerlukan proses. Menjual citra diri, citra perusahaan dan produk asuransimu itu jangan disamakan seperti menawarkan produk-produk inovative store yang belanja hari ini kemudian bisa mendapat bonus dan diskon.
Sekali lagi, jika kamu menjual ‘proteksi’ maka ajaklah mereka untuk merasa aman dengan kamu.
Apa Produk Paling Pas untuk Generasi Milenial?
Memilih asuransi yang tepat memang tidak mudah. Terlebih tipikal kaum milenial cenderung anti ribet. Ragam jenis asuransi dengan harga yang relatif mahal membuat kelompok generasi ini akan berpikir dua kali untuk memiliki asuransi.
Ketika suatu hari mereka mengalami kejadian-kejadian yang tidak diinginkan, barulah kemudian menyadari pentingnya asuransi untuk perlindungan diri. Maka dari itu, memilih asuransi yang tepat sangat diperlukan.
Kamu sebagai agen asuransi tentunya perlu jeli melihat pasar, jika harga adalah kendalanya maka tawarkan solusinya, jika tidak familiar dengan produk asuransi maka pilihkan produk yang sesuai dengan kebutuhan dan aktifitas klienmu sehari-hari.
Dengan memiliki solusi tentu kamu akan menjadi agen asuransi millenial yang berbeda dari generasi agen sebelumnya.
Lalu, apa saja sih asuransi yang dianggap paling pas dengan jiwa milenial? Melansir kompas.com (11/11/2019) berikut ulasannya.
- 5 Persen dari Penghasilan
Produk asuransi akan sangat menarik bagi milenial jika harga sesuai dengan budget atau isi kantong. Batasan kemampuan milenial dalam membeli asuransi adalah 5 persen dari pemasukan per bulan.
- Asuransi dengan Investasi dan Tabungan (Unitlink)
Bisa menyesuaikan asuransi dengan kebutuhan, hal itu akan membuat asuransi menjadi lebih efisien karena akan lebih berguna. Milenial juga banyak memilih asuransi yang juga memiliki bentuk investasi.
Nah, bagi sobat Finansialku yang ingin tahu lebih dalam mengenai Unitlink, bisa banget loh mempelajarinya secara gratis. Caranya mudah, hanya melalui audiobook di bawah ini.
- Perbanyak Asuransi Kecelakaan
Sebagai milenial dengan rentang usia 25 tahun hingga 37 tahun pastilah kebutuhan hidup sangat besar dan cenderung tidak mengalami penyakit yang serius.
Jika melihat dari sisi kebutuhan para milenial dalam jangka pendek, ada baiknya jika memilih coverage yang tidak terlalu besar.
Asuransi yang paling menguntungkan adalah asuransi dengan investasi dimana Anda dapat mengambil coverage lost yang dibayarkan apabila melakukan klaim.
Mengenal siapa klien-mu, membuat kamu akan semakin mudah untuk meraih kesuksesan dalam bidang asuransi. Berkerja ekstra untuk dirimu sendiri, sebab kerja keras tidak akan pernah menghinati hasil. Setuju?!
Untuk itu Finansialku juga memberikan beberapa arahan yang akan membantumu sebagai agen asuransi sekaligus Financial Advisor untuk dirirmu sendiri. Karena dengan penghasilan yang tidak tetap, tentu kamu memerlukan trik khusus untuk mengelolanya.
Financial Advisor Pribadi
Sekalipun tidak memiliki fixed income, agen asuransi tentunya tidak perlu bingung bagaimana agar merasa aman secara finansial.
Sebab bukan berarti tidak memiliki fixed income artinya menjadi serba susah, asalkan sadar akan peluangnya, tentu seorang agen asuransi bahkan sanggup mengubah komisi dan bonusnya menjadi aset-aset investasi.
[Baca Juga: CEK Dulu 7 Ciri-ciri Agen Asuransi Terpercaya dan Profesional]
#1 Seorang Agen Asuransi Perlu Fokus Mengejar Income yang Diharapkan
Jika kamu menargetkan ingin memiliki income 5 juta setiap bulannya dengan perhitungan komisi 20% dari premi.
Pastinya kamu mulai menghitung, bagaimana target pencapaian closing-mu. Antara mencari 25 orang yang sanggup membayar premi 1 juta setiap bulannya, atau mendapat 10 keluarga yang membayar premi 2,5 juta.
#2 Menghitung Rata-Rata Pendapatan dari Jumlah Premi yang Dibayarkan Client Saat Closing
Seperti perhitungan pada poin 1, maka kamu juga perlu membuat strategi baru bagaimana meningkatkan closing-an dan jumlah premi yang wajar untuk setiap client.
Perlu diingat, sebagai agen asuransi kamu memiliki tanggung jawab untuk produk asuransimu. Jangan asalkan mencapai target kemudian client ini tidak ‘diurus’ lagi.
Demi memperpanjang rejekimu, kamu perlu memberikan pelayanan yang mumpuni. Baik mengenai informasi maupun hal-hal lain yang dapat kamu bantu.
#3 Melipatgandakan Bonus dan Komisi
Jangan hanya berpuas dengan target yang sudah dibuat. Meskipun sudah cukup, kamu perlu ingat jika komisi dan bonus seorang agen asuransi ada masanya.
Makanya, mengapa perlu giat membuat closing-an, jika perlu cobalah untuk mencapai target yang ditetapkan perusahaan sebagai motivasi.
Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan seorang agen asurnasi antara memperbesar premi atau memperbanyak klien.
#4 Sadar Risiko
Agen asuransi yang tidak memiliki penghasilan tetap. Perlu sadar akan risikonya sendiri. Misalkan dalam mengambil kredit rumah, kendaraan ataupun gadget.
Perlu memahami seberapa jauh kemampuanmu untuk mengembalikan pinjaman dan kredit tersebut. Apalagi jika ternyata kamu lebih banyak menghabiskan penghasilanmu untuk membayar kredit konsumtif seperti baju, tas, jam tangan, sepatu, liburan dan biaya tongkrongan.
Investasi Untuk Agen Asuransi
Nah, dengan mengambil positifnya, tentu seorang agen asuransi dapat mengatur penghasilan pribadi yang diidealkannya, tetapi tidak melulu selalu mencari client untuk closing demi meneruskan komisi agar tetap lancar tiap bulannya kan.
Kamu juga perlu mulai menanamkan penghasilanmu kedalam aset-aset yang menambah cashflow. Tetapi pahami dulu investasi seperti apa yang paling pas untuk kamu ya, seperti apakah kamu membutuhkan investasi jangka panjang atau jangka pendek.
#1 Saham
Dalam investasi saham maka seorang investor atau pemegang saham akan mendapatkan keuntungan berupa capital gain dan deviden.
Cermati dahulu yah dalam membeli saham, jangan ikut-ikutan kata orang, pelajari perusahaan-perusahaan yang memiliki citra, kinerja dan fundamental yang baik.
Dalam saham kamu bisa menentukan apakah kamu ingin melakukannya untuk jangka panjang atau singkat.
#2 Peer to Peer Lending
P2P lending adalah sistem pendanaan dari seorang ke seorang yang lain tanpa menggunakan jasa perbankan. Ada bunga yang akan didapatkan dari seseorang yang bisnis dan keperluannya didanai oleh kamu.
Yang perlu diperhatkan adalah seberapa berani kamu mengambil risiko dan mempercayakan sistem P2P lending ini pada perusahaannya.
#3 Reksa Dana
Seperti halnya menabung reksadana juga memerlukan kedisiplinan. Untuk meminimalisir resiko investasinya, kamu bisa menentukan sendiri manakah investasi jenis reksadananya, apakah itu reksadana saham, pasar uang, ataukah campuran.
#4 Properti
Tentu memiliki properti idaman sangat dinantikan. Jika kamu memilih property sebagai investasimu maka tentukan bagaimana kamu ingin mendapatkannya, apakah dengan kredit ataukah secara cash.
Selain cara-cara tersebut, dengan waktu yang fleksibel, seorang agen asuransi bisa juga memiliki bisnis sendiri dengan cara membeli sebuah franchise/waralaba atau membangun bisnis sendiri.
Yang pasti jika kamu ingin memiliki kondisi finansial yang sehat, kamu perlu menunda dulu keinginan-keinginan demi mencapai tujuanmu.
Disisi lainnya, kamu juga perlu ingat untuk memproteksi dirimu sendiri dengan asuransi. Sebab kamu tentu sudah sadar akan risiko-risiko dan besaran biaya yang harus kamu tanggung jika tidak ada perusahaan yang meng-cover jika terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Lakukan langkah-langkah bijak dalam keuanganmu bersama aplikasi Finansialku, dipastikan kamu gak akan nyesel deh!
Demikianlah beberapa kiat sukses dalam menjadi agen asuransi pemula. Tentunya setiap hal yang dilakukan pasti akan memiliki tantangannya tersendiri.
Yuk ceritakan pengalamanmu pada kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa bagikan artikel ini pada rekanmu dan saudaramu ya. Semoga bermanfaat.
Sumber Referensi:
- Kiki Safitri. 11 November 2019. Ini Jenis Asuransi yang Pas untuk Milenial. Money.kompas.com – https://bit.ly/3eWwadB
- Reni Lestari. 31 Oktober 2019. Mengenal Agen Asuransi, Pilihan Profesi untuk Milenial. Finansial.bisnis.com – https://bit.ly/2T1AbF1
Sumber Gambar:
- https://bit.ly/3uXjUil
- https://bit.ly/2RYY0Nc
dilema besar