Simak dalam artikel ini untuk cari tahu apakah Anda mengalami burn out dalam pekerjaan dan cara mengatasi burn out.
Meski tampak sama, sesungguhnya stres dan burn out adalah dua hal yang berbeda.
Burnout adalah timbulnya perasaan kegagalan dan kelesuan (penat, jenuh) akibat tuntutan yang terlalu membebankan tenaga dan kemampuan seseorang, yang muncul akibat terjadinya stres berkepanjangan, adanya tekanan tinggi dalam pekerjaan (dan sebaliknya tidak ada pengakuan/penghargaan), jam kerja yang terlalu lama/panjang, dan sebagainya.
Simak tanda dan cara mengatasi burn out di artikel Finansialku ini.
Rubrik Finansialku
10 Tanda Anda Mengalami Burn Out
Pandemi Covid 19 membuat sebagian besar orang menghabiskan waktu di rumah. Hal ini lakukan sebagai upaya pemutusan rantai penyebaran virus tersebut tanpa disadari akan membuat sebagian pekerja mengalami burn out.
Karena ada berbagai situasi baru yang harus diadaptasi, maupun ada berbagai kondisi-kondisi baru yang muncul akibat pandemi ini.
Berikut ini tanda-tanda Anda mengalami Burn out:
#1 Merasa Sangat Lelah
Tanda jelas dari keadaan burn out adalah saat Anda merasa sangat lelah setiap waktu. Kelelahan ini bisa secara emosional, mental atau fisik.
Anda merasa sudah tidak lagi punya tenaga, energi yang Anda miliki rasanya sudah benar-benar habis. Mirip seperti kendaraan yang kehabisan bahan bakar.
#2 Hilangnya Motivasi
Saat Anda merasa sudah tidak lagi antusias dengan apa yang Anda lakukan atau kerjakan, maka saat itulah Anda sedang dalam keadaan burn out.
Gejala yang paling jelas mengenai keadaan ini adalah Anda merasa terbebani ketika Anda membuka laptop/komputer Anda, bermalas-malasan untuk memulai pekerjaan.
#3 Frustrasi, Sinis, dan Emosi Negatif Lain
Anda mengalami burn out ketika Anda merasa apa yang Anda kerjakan sudah tidak lagi berarti. Anda juga merasa lebih pesimis dalam menghadapi hidup.
Memang setiap orang pada saatnya akan mengalami emosi-emosi negatif seperti itu, tapi jika itu terjadi secara terus menerus, tentu hal ini harus diwaspadai.
[Baca Juga: 6 Cara Menghindari Stres Kerja Di Rumah Selama WFH]
#4 Mengalami Masalah Kognitif
Keadaan burnout akan mengganggu kemampuan Anda untuk fokus dan berkonsentrasi. Pada akhirnya, Anda pun akan kesulitan untuk memecahkan masalah dan mengambil keputusan Anda pun mungkin akan mudah lupa dan sulit mengingat sesuatu.
#5 Performa Kerja Menurun
Tidak yakin apakah sedang mengalami burn out atau tidak? Coba bandingkan performa kerja Anda sekarang dengan performa kerja Anda pada tahun-tahun sebelumnya.
Performa kerja yang semakin menurun dari waktu-waktu adalah gejala jelas sebuah burnout. Segera lakukan sesuatu jika memang performa kerja Anda terus menurun.
#6 Masalah Interpersonal Di Rumah dan Kantor
Bentuknya bisa bermacam-macam. Anda mungkin akan lebih sering mengalami konflik dengan orang lain, baik dengan orang rumah maupun orang kantor. Anda menjadi mudah tersinggung atau terlalu sensitif.
Atau, bisa jadi Anda menarik diri dari orang lain dan lebih memilih menyendiri. Secara fisik Anda ada di rumah atau kantor, tapi pikiran Anda di tempat lain.
#7 Menelantarkan Diri
Ketika mengalami burn out, beberapa orang akhirnya jatuh dalam gaya hidup yang tidak sehat, seperti minum minuman beralkohol terlalu banyak, terus merokok, banyak makan makanan cepat saji, kurang makan, dan kurang tidur.
#8 Terus Memikirkan Pekerjaan
Meski Anda sedang tidak berada di kantor (dan bahkan sedang liburan), pikiran Anda dipenuhi dengan urusan pekerjaan.
Waktu-waktu di rumah atau saat libur yang seharusnya menjadi waktu untuk pikiran Anda bisa rileks pun akhirnya justru membuat Anda kembali merasa stres.
#9 Kurang Puas Dengan Hidup
Anda merasa kurang bahagia dan tidak puas dengan karier Anda dan dengan kehidupan di dalam keluarga. Singkatnya, Anda menjadi orang yang susah sekali melihat kebaikan Tuhan dan mensyukurinya.
#10 Masalah Kesehatan
Jika burnout sudah terjadi dalam kurun waktu yang lama, maka masalah kesehatan pun akhirnya muncul, mulai dari sakit pencernaan, sakit jantung, depresi dan obesitas.
Ketika mengalami burnout, orang tersebut akan mengalami kelelahan (fisik maupun emosional), kehilangan motivasi, dan bahkan depresi. Burn out juga akan menciptakan perasaan ketidakberdayaan.
Berbeda dengan stres, seseorang dengan stres tingkat tinggi biasanya cenderung bertindak emosional secara berlebihan, seperti menangis atau sebaliknya marah tanpa terkontrol.
Cara Mengatasi Burn Out
Bila gejala-gejala di atas Anda miliki, maka berikut ini cara untuk mengatasi burnout:
#1 Lebih Dekat Dengan Keluarga
Gunakan waktu ini untuk bersama-sama dengan keluarga, misalnya memasak bersama atau melatih kemampuan lain.
Berkumpul dengan keluarga juga dapat menjadi obat yang mujarab untuk mengatasi burn out. Hal ini dikarenakan tertawa dan dukungan dari keluarga memunculkan perasaan dihargai, dicintai dan merasa berarti.
Dukungan keluarga dapat membuat Anda merasa kuat serta mampu menghadapi segala tantangan.
Bercanda tawa bersama orang yang dikasihi tentu akan sangat menyenangkan. Tertawa mencegah berkembangnya hormon penyebab stres dan meningkatkan sel pembentuk sistem kekebalan tubuh, dan dapat mengeluarkan energi positif.
#2 Mengatasi Burn Out Dengan Konsumsi Makanan Sehat Bergizi Seimbang
Tim peneliti dari Deakin University, Melbourne, telah membuktikan bahwa makan makanan yang sehat dapat membantu meningkatkan suasana hati orang yang menderita depresi berat.
Hal ini membuktikan bahwa apa yang kamu konsumsi dapat mempengaruhi perasaan, tubuh, dan pikiran.
Diet tinggi makanan nabati, seperti sayuran, buah-buahan, kacang-kacangan, dan biji-bijian, serta protein tanpa lemak termasuk ikan, dikaitkan dengan pengurangan risiko depresi.
Sedangkan diet yang mencakup lebih banyak makanan olahan dan makanan bergula, dikaitkan dengan peningkatan risiko depresi.
#3 Mengatasi Burn Out Dengan Berolahraga
Olahraga di rumah bisa Anda lakukan, terutama saat pagi hari sebelum Anda memulai kerja. Anda dapat melakukan peregangan terlebih dahulu. Berolahraga dapat Anda lakukan sebanyak 30 menit setiap hari agar melancarkan metabolisme dalam tubuh.
Larry Page dan Sergey Brin, pendiri dan pemilik situs Google, sengaja membuat tempat fitness di kantor Google, karena ingin membuat karyawannya selalu sehat dan bahagia dalam bekerja.
Thomas C Corley, seorang penulis yang meneliti kebiasaan sehari-hari 177 pengusaha dan miliarder dunia, menyebut orang-orang sukses itu selalu berusaha bangun pagi dan berolahraga.
Corley bahkan yakin, kebiasaan tersebut sangat menunjang kesuksesan para pengusaha.
[Baca Juga: Mau Liburan tapi Pekerjaan Banyak? Lakukan Rahasia ini Biar Gak Stres]
#4 Mengatasi Burn Out dengan Lakukan Aktivitas Kesukaan
Sir Richard Branson, pendiri Virgin Group mengatakan,
“Bersenang-senang adalah salah satu hal paling penting. Bahan baku dalam setiap usaha yang sukses. Jika Anda tidak merasa nyaman, mungkin itu pertanda untuk berhenti, dan mencoba sesuatu yang lain,” jelasnya.
Banyak pengusaha muda di dunia saat ini yang kaya raya karena hobi. Jonny Ward salah satunya. Dia berasal dari keluarga single parent di Irlandia. Keterbatasan keuangan, membuat orang tuanya tak pernah mengajak jalan-jalan.
Hingga suatu hari, Ward mengunjungi Amerika dan Thailand sebagai hadiah dari kelulusannya. Ward kemudian ketagihan travelling.
Dia menuangkan perjalanan dalam sebuah blog. Dan tak disangka-sangka, blognya saat ini menghasilkan jutaan dolar AS yang berasal dari iklan dan komisi.
#5 Mengatasi Burn Out Dengan Jam Tidur yang Teratur
Pada saat WFH inilah, Anda harus bisa mengatur waktu tidur Anda. CEO of PepsiCo, Inc. Indra Nooyi juga begitu disiplin terhadap pola tidur. Dia selalu bangun pada pukul 4 pagi dan datang tepat waktu di kantor pada pukul 7 pagi.
Benjamin Franklin juga berkata, “Tidur lebih awal dan bangun lebih cepat membuat seseorang lebih sehat, kaya, dan bijaksana.”
Arianna Huffington, pendiri Huffington Post begitu yakin salah satu faktor yang membuatnya memiliki kekayaan mencapai 23 juta pound saat ini adalah kebiasaan tidur yang sehat. Arianna begitu peduli dengan pola tidur berkualitas.
Dia punya metode tersendiri untuk tidur nyenyak dan bangun dengan kondisi segar. Dia selalu melakukan meditasi selama 30 menit ketika bangun di pagi hari.
#6 Memiliki Teman Untuk Berbicara
Tak hanya rekan kerja, orang terdekat juga bisa membantu Anda melegakan stres yang Anda rasakan. Ceritakanlah masalah Anda dengan mereka, dengan begitu hubungan Anda dan mereka, dengan begitu hubungan Anda dan mereka pun akan semakin kuat.
Orang-orang terdekat Anda pasti masih sangat menghargai keberadaan Anda di tengah-tengah mereka.
Namun dalam hal ini Anda perlu batasi diri Anda dengan orang yang negatif/teman toxic. Orang yang selalu berpikiran negatif tanpa menghadirkan solusi dapat membuat Anda semakin terpuruk.
Untuk itu, sebisa mungkin Anda batasi komunikasi dengan mereka.
Yuk, lakukan langkah di atas untuk mencegah burn out di situasi pandemi ini. Bagaimana pendapat Anda mengenai artikel ini? Anda bisa sampaikan dalam kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan artikel ini pada teman-teman Anda untuk mencegah burn out yang sebabkan stres berkelanjutan.
Sumber Referensi:
- Budi Safa’at. 2016. 99 Perbedaan Kebiasaan Pengusaha vs Karyawan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Mira R & Linda Irawati. 2016. 99 Perbedaan Pola Pikir Pengusaha vs Karyawan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Rena Widyawinata. 15 November 2019. Stres dan Muak dengan Pekerjaan? Waspada Burnout Syndrome. Hellosehat.com – https://bit.ly/2W9ujYT
- Eka Ami. 11 April 2019. 7 Tips Atasi Burnout Syndrome yang Sering Menyerang Millennial. Idntimes.com – https://bit.ly/2WprenZ
- Annisa Saumi. 9 Mei 2019. Cara mengatasi burnout. Aliena.id – https://bit.ly/2ZiWaIn
- Stella Bonita Narmada. 14 Juli 2019. 5 Manfaat Berkumpul Bersama Keluarga. Gogobli.com – https://bit.ly/3eq2ouk
- 12 Januari 2019. Rekomendasi Makanan untuk Memperbaiki Bad Mood yang Berbeda-beda. Halodoc.com – https://bit.ly/2DAaUdv
Sumber Gambar:
- 01 – https://bit.ly/3fkwUH1
- 02 – https://bit.ly/2ZfIQnY
- 03 – https://bit.ly/2OhqEnH
dilema besar