Terlalu lelah dan ada keluhan bisa membuat seseorang resign saat hamil. Namun, saat kembali bekerja Anda harus mempertimbangkan beberapa hal.
Finansialku telah merangkumnya dalam artikel informatif berikut ini.
Rubrik Finansialku
Setelah Melahirkan, Apakah Anda Ingin Bekerja Lagi?
Beberapa waktu yang lalu Anda telah memutuskan untuk resign saat hamil. Kali ini, Anda kembali dihadapi dengan pilihan apakah akan kembali bekerja atau tidak.
Urusan kehamilan dan persalinan sudah selesai dan ada beberapa hal yang membuat Anda ingin kembali bekerja.
Karena Anda masih bingung dengan keputusan apa yang ingin diambil, berarti Anda membutuhkan sesuatu untuk dipertimbangkan.
Untungnya Anda menemukan artikel yang akan memberikan Anda pertimbangan apa saja yang sebaiknya digunakan ketika memutuskan untuk kembali bekerja.
Pertimbangan Kembali Bekerja Setelah Resign Hamil
Anda sudah berhenti bekerja saat hamil, dan sebelumnya sudah memilih resign saat hamil. Waktunya membuat keputusan untuk kembali bekerja atau tidak, gunakan beberapa pertimbangan berikut untuk membuat keputusan.
#1 Ikuti Kata Hati
Kata hati menjadi pertimbangan pertama untuk memutuskan kembali bekerja atau tidak. Bagi Anda yang terbiasa mendengarkan kata hati atau mendengarkan diri sendiri pasti tak akan sulit melakukannya.
Namun, jika ternyata Anda masih saja bimbang dengan keputusan ini, ikuti saja pertimbangan yang selanjutnya.
#2 Berlatih Fisik
Anda telah terbiasa menjadi ibu rumah tangga dan lebih banyak menghabiskan waktu di rumah. Apapun pekerjaan Anda, pasti akan membutuhkan aktivitas fisik.
Entah itu memang banyak gerak atau sekedar melakukan perjalanan dari rumah ke tempat bekerja. Sebaiknya pertimbangkan hal ini untuk kembali bekerja.
Jika Anda mantap untuk kembali bekerja, pastikan lakukan latihan fisik supaya badan Anda mulai terbiasa. Anda tidak mau jatuh sakit di awal bekerja bukan?
[Baca Juga: 12 Alasan Resign Kerja yang Sering Diucapkan Karyawan. Apakah Anda Pernah Melakukannya Juga?]
#3 Siap Belajar Lebih Lagi
Apakah Anda siap untuk kembali belajar? Belajar lebih lagi daripada sebelum resign saat hamil kemarin akan dibutuhkan. Jadikan poin ini sebagai pertimbangan selanjutnya.
#4 Komunikasi dengan Anak
Baik anak sudah bisa berbicara atau tidak, usahakan untuk menjalin komunikasi jika benar Anda ingin kembali bekerja.
Bisa itu dengan bahasa tubuh, seperti berpamitan ketika Anda pergi meninggalkannya dan memberi kasih sayang ketika pulang. Namun jika anak sudah bisa berbicara dan mengerti bahasa, jelaskan saja bahwa Anda harus pergi bekerja.
#5 Memilih Pengasuh Anak
Apakah Anda bersedia si kecil diasuh oleh orang lain? Atau justru Anda seorang ibu yang sangat protektif dan hanya akan menemani masa kecil anak bersama keluarga saja?
Hal ini bisa dijadikan pertimbangan yang selanjutnya. Malahan, bisa dikatakan sebagai pertimbangan yang paling baik untuk memutuskan kembali bekerja atau tidak.
Kembali bekerja jika Anda siap si kecil diasuh orang lain, putuskan jadi ibu rumah tangga jika Anda yang ingin mengasuh sendiri si kecil.
[Baca Juga: Anak Boros? Ketahui 10 Trik dan Cara Agar Anak Tidak Boros]
#6 Perluas Relasi
Boleh jadi Anda sudah pernah bekerja dan memutuskan untuk resign, bukan berarti sudah cukup untuk memperbanyak relasi.
Sebaiknya Anda tetap memperluas relasi. Pertanyaannya adalah, apakah Anda mampu melakukannya?
Jika bagi Anda tidak sulit untuk memperluas relasi, maka akan menjadi keputusan yang mudah untuk kembali bekerja.
Namun, jika ternyata Anda kesulitan akan hal ini dan masih kurang percaya diri, nikmati dulu saja masa-masa menjadi ibu rumah tangga seperti yang sekarang ini.
#7 Perlindungan Atau Pengasuhan Anak Ke Depannya
Setelah beberapa minggu atau beberapa bulan si kecil terlahir, kemungkinan besar Anda akan dihadapi dengan pilihan siapa yang akan mengasuhnya.
Apakah Anda cukup puas dengan keputusan untuk mengasuhnya sendiri, atau merasa lebih baik diasuh oleh orang lain.
Ini menjadi pertimbangan pertama ketika Anda dihadapkan dengan keputusan resign saat hamil.
Jika Anda memutuskan untuk resign, maka jelas Anda sendiri lah yang akan mengasuhnya hingga beberapa waktu tertentu sampai Anda menemukan pekerjaan lagi.
Namun jika Anda memutuskan untuk cuti saja, si kecil tentunya akan diasuh oleh orang lain.
[Baca Juga: Enam Persiapan Sebelum Memiliki Anak yang Harus Dilakukan Setiap Pasangan Muda, Termasuk Anda!]
Selain itu, perlindungan asuransi pun dibutuhkan. Anda bisa mengajukan asuransi Kesehatan untuk anak Anda.
Jika Anda masih bingung, konsultasikanlah dengan ahli keuangan untuk mendapat rekomendasi asuransi yang tepat sesuai kondisi keuangan Anda sekarang.
Anda bisa melakukan konsultasi melalui website Finansialku atau melalui aplikasi Finansialku yang bisa Anda download di sini.
#8 Perubahan Psikologis Ibu
Keputusan resign saat hamil memang terkadang terasa berat. Perlu diketahui bahwa sudah pasti akan terjadi perubahan psikologis pada Anda sendiri.
Misalnya yang sudah terbiasa memiliki penghasilan sendiri, menjadi tidak ada. Dari yang tadinya dikenal orang sekitar sebagai wanita karir, menjadi dikenal sebagai ibu rumah tangga.
Tidak ada salahnya menjadi ibu rumah tangga. Hanya saja, Anda harus siap dengan perubahan psikologis yang mungkin membuat Anda lebih sensitif.
#9 Taruhan Kemajuan Karir
Memutuskan untuk resign sama-sama Anda telah memutuskan untuk menghentikan perjalanan karir. Anda memang tetap bisa mencari pekerjaan setelah si kecil agak besar nanti, namun pada saat ini Anda akan taruhan dengan karir Anda sendiri.
Sudah siapkah Anda menyudahi karir yang mungkin selama ini Anda banggakan? Sudahkah Anda siap menyudahi perjuangan Anda selama ini di pekerjaan?
#10 Kondisi Keuangan Keluarga
Keputusan untuk resign juga bisa dibicarakan dengan suami. Malahan hal ini akan menjadi keputusan yang tepat, terutama untuk Anda yang membangun kehidupan finansial keluarga bersama-sama dengan suami.
Jika Anda resign, maka satu-satunya pemasukan untuk keluarga adalah pemasukan dari suami. Pastikan pemasukan suami sudah mencukupi untuk kebutuhan keluarga jika Anda memilih resign.
[Baca Juga: Daripada Asuransi Pendidikan Unitlink, Saya Lebih Sarankan Investasi untuk Biaya Anak Sekolah]
#11 Anggaran Selama Masa Transisi
Mungkin saja selama ini Anda menjadi seorang wanita karir yang menyukai me time atau menghabiskan waktu dan uang untuk Anda sendiri.
Keputusan untuk resign juga bisa dipertimbangkan sudah adakah anggaran di masa transisi sampai Anda mendapatkan pekerjaan lagi.
Anggaran ini bisa digunakan untuk bersenang-senang atau mencukupi kebutuhan dan keinginan pribadi Anda selama tidak bekerja. Karenanya, jangan lupa untuk siapkan dana ini semisal Anda benar-benar resign.
#12 Kesibukan Setelah Resign
Wajib dipertimbangkan oleh Anda yang sejauh ini tidak bisa tidak melakukan apa-apa alias kurang nyaman jika tidak memiliki kesibukan.
Pertimbangkan apa yang akan Anda lakukan setelah memilih resign. Jika sudah ada, maka tidak akan berat lagi memutuskan untuk resign.
Kembali Bekerja dengan Semangat Baru
Keputusan resign saat hamil adalah keputusan yang sudah Anda jalani. Kehidupan setelah resign akan menjadi pengalaman tak terlupakan dan mungkin telah memberikan Anda banyak hikmah.
Kini Anda sudah bisa membuat keputusan dengan lebih matang apakah untuk kembali bekerja atau tidak. Satu per satu pertimbangan di atas akan semakin membuat Anda mengerti apakah harus kembali bekerja atau tidak.
Lantas, bagaimana keputusan akhir Anda?
Apakah semua list di atas sudah Anda persiapkan? Jika ya, maka jangan lupa beritahu lebih banyak teman Anda agar saat mereka kembali bekerja, semuanya sudah siap, terima kasih.
Ebook Mommy & Money: Panduan Cara Mengatur Keuangan IBU RUMAH TANGGA
Download Sekarang, GRATISSS!!!
Sumber Referensi:
- Ismawati. 4 Pertimbangan Sebelum Ibu Memutuskan Resign Kerja. ibupedia.com – https://bit.ly/3h2RBHq
- Admin. 10 September 2019. Resign Karena Hamil, Perhatikan Hal Ini Sebelum Kembali Bekerja. mommiesdaily.com – https://bit.ly/2QVIgXk
Sumber Gambar:
- Resign 1 – https://bit.ly/31YThxC
- Resign 2 – https://bit.ly/32UTOQo
- Resign 3 – https://bit.ly/359Qe7x
- Resign 4 – https://bit.ly/359VCrC
dilema besar
