Anda pemimpin di perusahaan? Cek di sini, apa Anda pernah menyatakan ucapan bos saat melakukan kesalahan berikut ini? Jangan ditiru!
Selama ini, termasuk tipe pimpinan yang bagaimanakah Anda? Bagaimana Anda mengontrol diri Anda ketika Anda melakukan kesalahan.
Belajarlah dari pengusaha yang telah sukses bagaimana mereka bisa menjadi Great Boss.
Rubrik Finansialku
Great Bos Great Business
Jika ingin usaha atau bisnis menjadi luar biasa karena dijalankan oleh orang-orang yang luar biasa, maka tidak ada jalan lain bagi seorang pemimpin untuk menjadi teladan terlebih dahulu.
Seorang pemimpin dalam bidang organisasi maupun bisnis memiliki tanggung jawab yang besar. Tidak hanya untuk bisnisnya namun terhadap anggota yang ia pimpin.
Untuk tipe pimpinan, masing-masing mempunyai kelebihan dan kekurangan. Dalam bisnis, kepemimpinan merupakan titik sentral dan penentu kebijakan dari kegiatan yang dilaksanakan dalam bisnis yang dilakukan oleh pemimpin.
Kepemimpinan adalah aktivitas untuk mempengaruhi perilaku orang lain agar mereka mau diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu. Berikut ini tipe-tipe dari pemimpin.
#1 Ekosistem vs Medang Perang
Pimpinan yang biasa melihat bisnis sebagai “medan perang”, di mana pesaing adalah musuh yang harus dijatuhkan dan konsumen sebagai “wilayah” yang harus dikuasai.
Namun pimpinan yang luar biasa melihat bisnis sebagai sebuah ekosistem, di mana setiap elemen yang ada di dalamnya sebenarnya ada untuk saling menguntungkan.
Ia mampu menyesuaikan diri dengan (kebutuhan) pasar dan tak segan membangun kemitraan dengan perusahaan lain yang bahkan pesaingnya.
#2 Komunitas vs Mesin
Pimpinan yang biasa memandang perusahaan sebagai mesin dan karyawannya sebagai roda. Dengan aturan dan struktur yang baku, ia seolah hanya bertugas memegang “tuas penggerak” mesin itu.
Lain halnya dengan pimpinan yang luar biasa. Alih-alih memandang karyawan sebagai roda, ia memandang dan menghargai mereka sebagai rekan kerja yang bekerja untuk mencapai tujuan bersama.
“Tuas Penggerak” memang tetap ada pada genggaman tangannya, namun ia tidak kaku dalam fungsinya tersebut.
#3 Demokratis vs Tiranis
Pimpinan yang biasa menjalakan kepemimpinannya dengan sewenang-wenang. Yang ia inginkan adalah karyawan melakukan segala sesuatu sebagaimana yang ia inginkan. Yang kemudian membuat karyawan memiliki mental “lihat dan tunggu bos saja”.
Sementara pimpinan yang luar biasa biasanya sangat demokratis. Ia mendorong karyawan untuk berinisiatif, melibatkan karyawan dalam pengambilan keputusan, memberikan sebagian wewenang kepada bawahan, terbuka dan mudah ditemui, serta memberikan pengawasan secara wajar.
#4 Vision vs Fear
Pimpinan yang biasa berusaha membuat karyawannya termotivasi untuk bekerja dengan cara menebar teror.
Bagi mereka, ancaman pemecatan, pengurangan, nominal gaji, dan hilangnya fasilitas tertentu akan membuat karyawan takut sehingga dapat bekerja semakin baik.
Beda dengan pimpinan yang luar biasa; ia justru memotivasi karyawannya dengan memberikan visi yang besar, masuk akal, dan jelas.
Sehingga karyawan termotivasi untuk bekerja lebih baik karena mereka percaya pada tujuan organisasi, di mana mereka akhirnya juga mendapatkan bagiannya.
#5 Growth vs Growl
Pimpinan yang biasa melihat perubahan sebagai sesuatu yang rumit dan bahkan mengancam stabilitas perusahaan. Ia adalah orang yang anti-perubahan.
Baginya perubahan hanya perlu dilakukan ketika perusahaan sudah ada dalam keadaan putus asa. Ia menggeram (growl) pada perubahan.
Sedangkan pimpinan yang luar biasa sadar betul bahwa perubahan adalah bagian tak terhindarkan dari kehidupan.
[Baca Juga: Banyak Gaya Kepemimpinan di Dunia, Anda Tipe yang Mana?]
Inovasi perlu terus diusahakan dan dilakukan agar dapat terus menyesuaikan diri dengan perkembangan pasar dan zaman. Baginya perubahan adalah pertumbuhan (growth).
Kembali lagi ke seorang pemimpin yang mau atau tidak memahami bagaimana dirinya. Kembangkan terus skill kepemimpinan yang Anda punya supaya menjadi seorang pemimpin yang baik untuk bawahannya.
Bos, Jangan Tiru Ucapan Ini saat Melakukan Kesalahan
Semua orang pernah melakukan kesalahan tidak terkecuali pimpinan. Sayangnya, status pimpinan tersebut tak jarang membuat seseorang menjadi “kebal” terhadap yang namanya kesalahan.
Bukannya berbesar hati menerima kenyataan bahwa ia melakukan kesalahan, pemimpin justru dengan arogannya mengatakan kalimat di bawah ini ketika disalahkan.
Ucapan Bos #1 “Pimpinan kan tidak pernah salah”
Meski tahu bahwa Anda melakukan kesalahan, banyak dari bawahan Anda mungkin tidak berani mengatakannya. Melihat keadaan seperti ini, bagaimana reaksi Anda?
Apakah lantas hanya diam saja dan kemudian mengatakan pada diri sendiri kalimat di atas? Bisa saja, tapi akan lebih baik jika Anda dengan besar hati mengakui kesalahan yang Anda lakukan.
Dengan demikian, karyawan justru akan merasa lebih dihargai dan akhirnya mereka pun jadi lebih menghargai Anda.
Ucapan Bos #2 “Tidak perlu meminta maaf, nanti wibawa saya turun”
Ketika Anda membuat kesalahan, segeralah minta maaf dan bereskan kesalahan itu secepatnya. Anda tentu juga menginginkan bawahan Anda untuk mengakui kesalahan mereka jika suatu saat mereka melakukan kesalahan, bukan?
Jadi, berilah contoh yang baik. Sebagai pemimpin, meminta maaf bukanlah hal yang tabu. Jika Anda memang terbukti melakukan kekeliruan, berdirilah dengan tegak dan minta maaflah dengan baik.
Bukannya menurunkan wibawa, ini justru akan meningkatkan respek dari bawahan kepada Anda.
Ucapan Bos #3 “Jangan berdebat dengan saya!”
Jika ternyata ada bawahan yang cukup berani jujur menyatakan kesalahan Anda, sebaiknya Anda tidak melarangnya untuk mendebat atau berbeda pendapat.
Suatu ketika mungkin saja Anda sebagai atasan melakukan kesalahan, dan sangatlah penting jika bawahan bisa memberi saran atau pendapatnya tentang hal tersebut.
Mendengarkan pemikiran dan ide dari bawahan merupakan hal yang sangat penting dalam membangun suatu bisnis dan menjaga kelangsungannya.
Ucapan Bos #4 “Kami selalu melakukan dengan cara ini.”
Hanya karena sesuatu sudah dikerjakan dengan cara yang sama selama berbulan-bulan atau bertahun-tahun, bukan berarti cara tersebut adalah cara terbaik dalam menyelesaikan suatu pekerjaan atau masalah.
Ya, Anda bisa saja salah dalam hal ini dan karena itu bawahan Anda memberikan masukan. Karena itu, berikan kelulusan bagi bawahan untuk memikirkan dan menyarankan solusi baru.
Keterbukaan melahirkan kreativitas, dan kreativitas melahirkan inovasi, dan inovasilah yang membuat perusahaan survive dan bahkan semakin maju.
Ucapan Bos #5 “Ini perusahaan saya!” atau “Saya pemimpin di sini!”
Secara resmi, bisa jadi Anda memang pemimpin atau pemilik perusahaan, tetapi Anda tidak bisa memimpin suatu tim apalagi perusahaan jika tidak punya karyawan atau bawahan, bukan?
Perusahaan tidak hanya tentang Anda, namun juga orang-orang yang Anda pimpin. Jadi, tidak perlulah bersikap sombong karena tak seorang pun yang betah berlama-lama dengan orang yang sombong, apalagi jika Anda jelas-jelas sudah melakukan kesalahan.
Ucapan Bos #6 “Ini hanya masalah kecil.”
Sebagai atasan, Anda mungkin akan mengakui kesalahan, namun sayangnya Anda juga sedikit membela diri. Salah satunya dengan mengecilkan kesalahan tersebut.
Tanpa Anda sadari, ucapan seperti ini secara tidak langsung akan mengajarkan bawahan Anda untuk berkompromi dengan hal-hal kecil. Akui saja kekeliruan yang Anda lakukan dan segera membereskannya tanpa harus membela diri.
Warren Buffet pernah mengatakan,
“Untuk berhasil dalam investasi selama seumur hidup tidak memerlukan IQ tinggi, wawasan bisnis yang tidak biasa, atau informasi orang dalam. Apa yang dibutuhkan adalah kerangka kerja intelektual yang kuat dalam membuat keputusan dan kemampuan menjaga emosi dari kerangka itu. Anda harus disiplin emosional.”
Simak juga kunci sukses Chairul Tanjung menjadi pemimpin sukses berikut ini.
Kemukakan pendapat Anda melalui kolom komentar di bawah ini. Jangan lupa untuk terus bagikan artikel-artikel inspiratif dan membangun dari Finansialku.com pada rekan-rekan Anda, karena Anda adalah agen pembawaberita positif.
Sumber Referensi:
- Admin. 5 Karakter Utama yang Dibutuhkan dalam Kepemimpinan Bisnis. Glcworld.co.id – https://bit.ly/2yehl33
- Admin. How to Be a Successful Change Leader. Ccl.org – https://bit.ly/3bgB9BE
- Douglas A. Ready. 28 Januari 2016. 4 Things Successful Change Leaders Do Well. Hbr.org – https://bit.ly/2VBc7q0
- Budi Safa’at. 2016. 99 Perbedaan Kebiasaan Pengusaha vs Karyawan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia
- Parsaoran Sirait. 2015. 99 Perbedaan Kebiasaan Miliarder vs Orang Biasa. Jakarta: Grasindo
dilema besar