Ini Perjuangan dan Sejarah Polwan di Indonesia

Ini Perjuangan dan Sejarah Polwan di Indonesia

Ketahui perjuangan dan sejarah polwan di Indonesia agar pengetahuan kita bertambah. Apalagi buat kamu yang tertarik menjadi polisi wanita.

Tahukah kamu? Tiap 1 September, Indonesia memperingati Hari Polisi Wanita, lho! Penting sekali untuk mengenang sejarah polwan.

Pasalnya, di balik keberhasilan polri, ada peran besar dari para wanita-wanita tangguh ini. Yuk, simak ulasannya dalam artikel berikut ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Polwan Masa Kini

Beberapa waktu belakangan ini, polwan menjadi perbincangan publik lantaran parasnya ayu dan cantik. Bahkan, sekarang tak sedikit polwan yang tampil di layar kaca.

Namun, kecantikan polwan tidak hanya dilihat dari kecantikannya saja, tetapi juga dari kecakapannya dalam menjalankan tugas sebagai penegak hukum.

Bisa dibilang, pengaruhnya sangat besar. Hal ini tak lepas dari peran polwan dalam sejarah kepolisian Indonesia.

 

Sejarah Polwan di Indonesia

Sejarah terbentuknya polisi wanita di Indonesia tidak sesederhana yang dibayangkan. Dengan dinamika dan persoalannya, sejarah polwan mengalami proses yang panjang.

Kesatuan polisi wanita di Indonesia pertama kali dihadirkan pada 1 September 1948.

 

#1 Enam Remaja Perempuan Jadi Perintis

Berawal dari terjadinya pengungsian besar-besaran kaum wanita dari semenanjung Malaya. Para wanita ini menolak diperiksa dan digeledah secara fisik oleh polisi pria.

Atas dasar itulah, pemerintah Indonesia berpikir bahwa kehadiran polwan sangat dibutuhkan. Lalu, pemerintah menunjuk Sekolah Polisi Negara (SPN) untuk membuka Pendidikan Inspektur Polisi bagi kaum perempuan.

Melalui proses seleksi, terpilihlah enam remaja perempuan asal negeri Minang, untuk mengikuti pendidikan tersebut. Mereka bernama Mariana Saanin, Nelly Pauna, Rosmalina, Dahniar, Djasmainar, dan Rosnalia.

[Baca Juga: Ini Contoh Surat Pemberitahuan Kegiatan Ke Polisi yang Benar]

 

Ketika pusat pemerintahan di Yogyakarta jatuh, Bukittinggi justru menjadi pilihan. Didirikanlah Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) di Sumatera Barat.

Keenam polisi wanita tersebut turut ambil bagian dalam perjuangan mempertahankan pemerintahan darurat di Bukittinggi.

 

#2 Mendirikan Pendidikan Polisi Wanita

Pada 1948, pendidikan polisi wanita direncanakan untuk didirikan pada setiap keresidenan di seluruh wilayah Indonesia.

Sekolah Polisi Wanita pertama kali didirikan oleh Jawatan Kepolisian Negara pada 1 September 1948 di Bukittinggi. Setiap keresidenan diberi kesempatan mengirimkan dua calon polisi wanita.

Oleh karena itu, sampai sekarang, tanggal 1 September diperingati sebagai Hari Polwan. Ini sebagai tanda dibukanya peluang wanita untuk berkiprah untuk menegakkan hukum.

[Baca Juga: 22+ Pangkat Polisi yang Perlu Anda Ketahui Beserta Gajinya]

 

Hal ini dilakukan karena polri seringkali menghadapi masalah ketika harus memeriksa pelaku kejahatan wanita.

Ketika melakukan pemeriksaan terhadap saksi, tersangka, dan korban, polisi sering kali kesulitan mengontrol sikap dan perilaku diri sendiri yang masih serupa dengan polisi era penjajahan.

Apalagi, ketika harus menghadapi saksi atau tersangka wanita.

Oleh karena itu, pendidikan polisi wanita pada waktu itu dinilai sangat dibutuhkan untuk menjadi solusi dari masalah-masalah tersebut.

 

#3 Polisi Wanita di Masa Orde Baru

Di balik kejayaannya pada masa setelah kemerdekaan, polwan mengalami masa suram.

Pada era Orde Baru, kiprah polwan justru dipandang sebelah mata. Banyak pihak yang meragukan kemampuan polwan di kepolisian.

Sering kali, polwan diremehkan karena tidak mudah menjalankan tugas yang memiliki tanggung jawab besar. Selain itu, menjadi seorang polwan juga dekat dengan berbagai risiko.

Menempatkan polwan pada posisi tertentu bisa dibilang cukup sulit. Pasalnya, peran mereka masih minim serta terbatas dalam bidang-bidang tertentu.

 

 

#4 Polwan di Era Reformasi Sampai Sekarang

Seolah menepis anggapan banyak pihak tentang polwan di masa orde baru, polwan seolah bangkit.

Di era reformasi, polisi wanita menjadi petinggi di kepolisian. Hal ini membuktikan polwan juga mempunyai potensi besar melakukan hal yang dikerjakan Polri.

[Baca Juga: Ini Cara Mudah Mengurus Surat Kehilangan di Kantor Polisi!]

 

Sejak saat itu, polwan mulai dipandang memiliki peran penting di Polri. Mereka dipasang sebagai garda terdepan bagi pemulihan dan perbaikan citra Polri yang kurang baik pada masa lalu.

Sampai sekarang, polwan masih memegang penting peran-peran polri. Bahkan, semakin banyak wanita yang menjadi polwan. Itu artinya, profesi di kepolisian tidak terbatas hanya untuk kaum pria.

 

Peran Seimbang Polwan

Polwan adalah profesi yang penuh tantangan. Bagaimanapun juga, polwan tidak lepas dari peran-perannya sebagai seorang wanita.

Meskipun dihadapkan dengan berbagai tugas kepolisian, polwan jangan sampai lupa akan kodratnya sebagai wanita yang harus taat kepada suami dan mengurus anak-anak. Di sinilah polwan harus pintar menyeimbangkan perannya.

Jangan lupa juga mengatur keuangan harian di tengah kesibukan. Hal ini supaya keuangan lebih terkontrol. Cara yang paling mudah yaitu dengan menggunakan aplikasi Finansialku yang bisa diinstal di ponselmu.

Aplikasi ini dapat kamu di sini.

 

Itu dia sejarah polwan di Indonesia. Perjuangannya cukup menantang, bukan? Tunjukkan apresiasimu terhadap polwan dengan membagikan artikel ini pada teman atau keluargamu.

Dengan begitu, perjuangan dan sejarah polwan di Indonesia bisa dikenal luas di Hari Polwan tahun ini.

 

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 20-an, GRATIS!

 

 

Sumber Referensi:

  • Iswara N Raditya. 1 September 2018. Sejarah Polwan: Bermula dari 6 Perempuan di Masa Perang. Tirto.id – https://bit.ly/3aYtckY
  • Anabel Yevina Mulyadi Wahyu. 2 September 2019. Hari Polwan, Ini Sejarah Terbentuknya Polisi Wanita. IDNTimes.com – https://bit.ly/3gBp37Q

 

Sumber Gambar:

  • Polwan 1 – https://bit.ly/2QuZ8UW
  • Polwan 2 – https://bit.ly/3b10yje
  • Polwan 3 – https://bit.ly/3b7DPlO

dilema besar