IHSG Hari Ini 21 Februari 2022 Dibuka Menguat Di 6.896

IHSG Hari Ini 21 Februari 2022 dibuka menguat di 6.896,752 di awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona merah dan zona hijau dengan rentang 6.893-6.927.

 

Pembukaan IHSG Hari Ini 21 Februari 2022 Menguat di 6.896,752

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini 21 Februari 2022 (Senin) bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. IHSG diperkirakan bakal berada di zona hijau dengan rentang 6.893-6.927 setelah penutupan IHSG 18 Februari 2022 berada di 6.892,818.

 

 

Pada awal perdagangan, IHSG sempat berada di posisi 6.917,510 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal-awal perdagangan terdapat 205 saham yang mengalami kenaikan dan 230 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 199 saham yang nilainya tidak berubah dan 106 saham tidak ada perdagangan.

 

Per pukul 09:30 WIB, asing sedang aktif membeli beberapa saham seperti PT Gozco Plantations Tbk. (GZCO), PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI), PT Delta Dunia Makmur Tbk. (DOID).

 

Sedangkan, asing sedang aktif menjual beberapa saham seperti PT Bumi Resources Tbk. (BUMI), PT Bank MNC Internasional Tbk. (BABP), PT MNC Investama Tbk. (BHIT).

 

Top Foreign Buy by Value

 

Top Foreign Buy by Volume

 

Top Foreign Sell by Value

 

Top Foreign Sell by Volume

 

Berita IHSG Hari Ini 21 Februari 2022

Saham

• Bursa Wall Street, Amerika Serikat mengakhiri pekan lalu dengan pelemahan, sehingga ketiga indeks utama mengalami koreksi selama 2 minggu terakhir.

• Indeks saham di Asia pagi ini Senin (21/2) di buka melemah setelah indeks saham utama dil Wall Street akhir pekan lalu di tutup di teritori negatif.

Secara mingguan, S&P 500 turun 1,6%, DJIA kehilangan 1,9% dan NASDAQ terpangkas 1,8%. Ini adalah penurunan selama 2 minggu beruntun.

• Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) dibuka menguat pada perdagangan hari ini, Senin (21/2/2022).

Pada pukul 09.00 WIB IHSG dibuka naik pada posisi 6.896,72. IHSG sempat mencatatkan posisi tertinggi pada 6.908,52 beberapa menit setelah pembukaan.

Tercatat 189 saham menguat, 97 saham melemah dan 245 saham bergerak stagnan. Investor asing tercatat membukukan aksi net foreign buy Rp 30,16 miliar.

• Investor asing tercatat membeli saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. (BBRI) sebesar Rp 14,5 miliar, atau yang terbanyak sejauh ini.
• Di tengah minimnya sentimen baru, investor pasar masih akan mencermati kelanjutan konflik geopolitik di Ukraina, perkembangan pandemi Covid-19 dalam negeri, serta rilis kinerja emiten periode 2021.

Investor menimbang dampak sanksi ekonomi yang dapat dijatuhkan apabila Rusia melancarkan invasi ke Ukraina.

Adapun aset-aset yang tergolong lebih rendah risiko terlihat kembali diburu, ditandai dengan yield obligasi AS 10-tahun yang kembali turun ke level 1,92%.

• Secara keseluruhan di tahun 2021, Neraca Pembayaran Indonesia menunjukkan kinerja yang sangat positif dengan mencatatkan surplus sebesar US$ 13,5 miliar (1,13% PDB).

Capaian ini meningkat signifikan dibandingkan surplus tahun 2020 sebesar US$ 2,6 miliar. Bank Indonesia (BI) memperkirakan pada minggu ketiga bulan Februari 2022 terjadi deflasi sebesar -0,10% month to month (mtm).

 

Emiten

• PT Wahana Inti Makmur Tbk. (NASI) menargetkan pertumbuhan pendapatan sekitar 30% hingga 35% tahun ini.

• Bisnis Wealth Management PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BBRI) mencatat peningkatan jumlah investor milenial sebesar 47%, 

• PT Arwana Citramulia Tbk. (ARNA) menganggarkan alokasi belanja modal sebesar Rp 300 miliar untuk pembangunan pabrik baru.

• PT Dharma Samudera Fishing Industries Tbk. (DSFI) membidik penjualan sebesar Rp 650 miliar pada tahun 2022.

• Bursa Efek Indonesia (BEI) mengenakan suspensi terhadap saham PT Solusi Tunas Pratama Tbk. (SUPR). BEI mengenakan suspense sehubungan dengan terjadinya peningkatan harga kumulatif yang signifikan pada saham SUPR.

Maka itu, dalam rangka cooling down, BEI memandang perlu untuk melakukan penghentian sementara perdagangan atau supensi pada 21 Februari 2022.

• PT Catur Sentosa Adiprana Tbk.(CSAP) pada tahun ini mengincar penjualan hingga Rp 15 triliun dengan pertumbuhan laba bersih sebanyak 18% atau Rp 220 miliar. Pengembangan toko hingga brand jadi strategi andalan.

 

Sumber:

Bisnis.com, CNBC Indonesia, Phillip Sekuritas, Indopremier Sekuritas, Mirae Aset Sekuritas, dari berbagai sumber dianggap terpercaya.

 

Disclaimer:

Berita ini tidak bertujuan mengajak membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya ada di tangan pembaca.

 

Ingin investasi saham menguntungkan? Dengarkan audiobook ini di Aplikasi Finansialku!

 

Update dari LQ45

Saham-saham yang tergabung dalam LQ45, saat pembukaan berada di zona hijau pada pembukaan di posisi 980,907 dengan rentang terendah dan tertinggi adalah 980-984. Saat perdagangan dimulai, LQ45 berada di posisi 982,842 (pukul 09:30 WIB).

 

Pada awal perdagangan saham LQ45 terdapat 21 saham yang mengalami kenaikan dan 17 saham yang mengalami penurunan. Kemudian, terdapat 7 saham yang tidak mengalami perubahan.