Di Indonesia, kita mengenal adanya ekonomi islam syariah selain ekonomi konvensiona. Apa sebenarnya perbedaan keduanya?
Artikel ini akan membahas 6 perbedaan pada keduanya. Simak artikel ini.
Rubrik Finansialku
6 Perbedaan Ekonomi Syariah dengan Ekonomi Konvensional
Ekonomi syariah atau yang juga dikenal dengan sebutan ekonomi Islam merupakan sebuah bentuk percabangan ekonom yang dilandaskan pada nilai Islam.
Ekonomi islam ini berlandaskan pada syariat islam yang berasal dari Al-Qur’an dan sunnah, ijma’, dan Qiyas. Karakteristik ekonomi syariah adalah menggunakan sistem bagi hasil.
Salah satunya yaitu pembagian kepemilikan yang mengedepankan keadilan yang artinya, keuntungan yang diperoleh dari aktivitas ekonomi dibagi secara adil, misalnya dalam perbankan syariah ada bagian keuntungan untuk bank maupun untuk nasabah.
Ekonomi syariah menggabungkan antara nilai spiritual dan material, sistem ini hadir untuk membantu perekonomian para nasabah dalam mendapatkan keuntungan sesuai ajaran Islam.
Kekayaan yang diperoleh dari kegiatan ekonomi dapat digunakan untuk zakat, infaq, dan shodaqah sesuai ajaran Islam. Ekonomi syariah juga memberikan kebebasan sesuai ajaran Islam.
[Baca Juga: Lengkap! Ini Pengertian dan Contoh Pasar Modal Syariah!]
Para pelaku ekonomi dapat bertindak sesuai hak dan kewajiban mereka dalam menjalankan dan mengelola perekonomian selama kegiatan yang dilakukan positif sesuai ajaran yang berlaku dan mampu dipertanggungjawabkan.
Ekonomi Islam juga terikat dengan Aqidah, Syariah, serta moral untuk menyeimbangkan perekonomian. Ekonomi syariah juga mengutamakan keseimbangan jasmani dan rohani. Tujuannya tidak hanya sekadar keuntungan fisik namun juga mendapatkan ketenangan batin dalam hidup seseorang.
#1 Prinsip Dasar
Pada ekonomi konvensional, tujuannya adalah untuk melakukan pertumbuhan ekonomi. Pada sistem ini, ketika pertumbuhan ekonomi berjalan dengan baik, maka setiap orang akan mencapai kepuasan individu yang diinginkan.
[Baca Juga: 5+ Kelebihan Tabungan Syariah yang Menguntungkan]
Namun, pada ekonomi syariah, agama dan ekonomi memiliki kaitan yang erat dan ekonomi dilakukan sebagai ibadah. Landasan ekonomi syariah didasari oleh syariat Islam.
Ini berarti setiap terjadi permasalahan ekonomi, akan ditinjau, dilihat dan diselesaikan sesuai dengan ajaran islam yaitu dengan prinsip tauhid, khilafah dan keadilan.
#2 Aset
Peranan aset di dalam ekonomi syariah memiliki sistem yang berbeda dengan ekonomi konvensional. Pada ekonomi syariah peranan aset adalah untuk kesejahteraan masyrakat dan memperoleh falah (kemuliaan).
Ekonomi syariah menjamin kepemilikan masyarakat dan penggunaannya itu digunakan untuk kepentingan orang banyak. Karena prinsip tersebut sudah didasari oleh hadist nabi Muhammad SAW. Yang berbunyi “masyarakat punya hak yang sama atas air, padang rumput dan api”.
[Baca Juga: Lengkap! Ini Pengertian dan Contoh Pasar Modal Syariah!]
Hadist tersebut menjelaskan bahwa setiap industri yang ada hubungannya dengan produksi air, bahan tambang, dan bahan makanan wajib dikelola oleh sebuah perusahaan negara. Sebuah industri juga tidak diperkenankan hanya dikuasai oleh perusahaan individu saja.
Sedangkan hal ini berbeda pada ekonomi konvensional, di dalam ekonomi konvensional peranan aset lebih mementingkan keuntungan dan pemenuhan materi saja.
#3 Hak Milik
Perbedaan hak milik pada kedua jenis ekonomi ini berada pada cara mendapatkan hak milik serta ketentuan mengenai hak milik tersebut. Islam mengakui kepemilikan pribadi dalam batas tertentu seperti pada kepemilikan alat produksi atau faktor produksinya.
Namun, hak kepemilikan individu itu tidaklah mutlak dan bersyarat. Di dalam Islam, kepemilikan individu dibatasi oleh kepentingan masyarakat luas. Jika sebuah negara menginginkan suatu aset tertentu maka pemilik aset itu harus melepaskannya.
Hal ini sejalan dengan prinsip yang terkandung dalam syariah yang menyatakan bahwa kepentingan masyarakat luas harus diprioritaskan dan kepentingan seorang individu adalah nomor dua.
#4 Perbedaan Investasi
Pada ekonomi syariah, perbankan syariah atau lembaga keuangan syariah akan meminjamkan dananya sebagai bentuk investasi apabila usaha yang dijalankan baik dan halal.
Sedangkan dalam perbankan konvensional, seseorang boleh mengajukan pinjaman dan mendapatkannya selama usaha yang dijalankan sesuai dengan hukum yang berlaku.
#5 Pembagian Keuntungan
Pembagian keuntungan merupakan salah satu aspek yang paling berbeda di antara kedua jenis ekonomi tersebut. Dalam memperoleh keuntungan, ekonomi konvensional menerapkan sistem bunga.
Pada ekonomi konvensional, terdapat sistem bunga tetap dan mengembang. Sistem bunga tersebut diaplikasikan dalam semua pinjaman yang diberikan kepada nasabah.
[Baca Juga: Cara Memilih Asuransi Kesehatan Syariah Terbaik Tahun 2020]
Sementara, pada perbankan syariah, mereka menggunakan ekonomi syariah. Ekonomi syariah tidak menggunakan sistem bunga, baik bunga tetap atau bunga mengambang.
Pada sistem ekonomi syariah diterapkan sistem bagi hasil yang ditentukan oleh rasio untung-rugi untuk memperoleh keuntungan. Pembagian keuntungan dalam bank syariah disesuaikan dengan akad atau kerjasama yang telah disepakati di awal atau pada saat perjanjian.
#6 Pengawasan
Pada sistem operasionalnya, bank konvensional diawasi sesuai dengan peraturan pemerintah dan hukum yang berlaku dan mengaturnya. Bank konvensional dapat diawasi oleh lembaga tertentu dan pihak internal di dalamnya.
Hal ini berbeda pada perbankan syariah yang menggunakan ekonomi syariah. Bank syariah tidak hanya diawasi oleh pemerintah atau lembaga tertentu namun juga memiliki dewan pengawas yang berbeda dari bank konvensional.
[Baca Juga: Reksadana Syariah vs Non Syariah, Ketahui Bedanya!]
Dewan pengawas dalam bank syariah terdiri dari ahli ekonomi yang memahami fiqih muamalah dan sekumpulan ulama. Adanya dewan pengawas ini berguna untuk memastikan bahwa seluruh operasional lembaga keuangan syariah sesuai dengan prinsip dan ketentuan Islam.
Dengan kata lain, ekonomi syariah menganut paham bebas tetapi masih dalam pengawasan koridor Islam sedangkan ekonomi konvensional menganut paham kebebasan yang sebebas-bebasnya tanpa intervensi.
Apakah Anda Sudah Siap untuk Menerapkan Ekonomi Islam?
Setelah membaca artikel ini, apakah Anda tertarik untuk menerapka ekonomi islam dalam kehidupan sehari-hari?
Ketahui lebih dalam mengenai ekonomi islam secara global melalui video ini yaa..
Ingin memulai merencanakan keuangan? Unduh aplikasi finansialku sekarang juga!
Setelah membaca artikel ini, diharapkan Anda lebh mengerti dan mengetahui perbedaan antara ekonomi syariah dan ekonomi konvensional.
Bagikan artikel ini agar lebih bermanfaat dan berikan komentar pada kolom di bawah ini.
Sumber Referensi:
- Admin. 23 September 2019. 6 Perbedaan Ekonomi Syariah & Ekonomi Konvensional. K0inpremium.id – https://bit.ly/2QJOc6m
- Indah Wiinarsih. 5 Maret 2019. Prinsip dan Titik Perbedaan Mengenai Ekonomi Syariah dengan Ekonomi Konvensional. Kompasiana.com – https://bit.ly/33EFT0T
Sumber Gambar:
- Ekonomi 01 – https://bit.ly/2xsXugy
- Ekonomi 02 – https://bit.ly/34HroKg
- Ekonomi 03 – https://bit.ly/2V70fNt
- Ekonomi 04 – https://bit.ly/2V9UqPA
- Ekonomi 05 – https://bit.ly/2XxwIyc
dilema besar