Kamu tahu Maroko? Negara di mana itu? Tahukah kamu kepemimpinan Raja Mohammed VI, raja Maroko dipuji banyak orang di dunia?
Simak yuk tipe kepemimpinan Raja Mohammed VI lewat artikel satu ini.
Rubrik Finansialku
Kepemimpinan Raja Mohammed VI Maroko
Raja Mohammed VI adalah Raja Maroko yang telah berkuasa selama lebih dari 20 tahun, Raja Mohammed VI mewarisi tahta Kerajaan Maroko sejak 1999. Sebelum kita membahas lebih dalam mengenai Raja Mohammed VI, mari kenalo dulu dimana letak kerajaan Maroko.
Nah, coba perhatikan peta benua Afrika di atas, apakah kamu bisa menemukan wilayah Maroko? Jika tidak ada satu nama yang agaknya mirip, yap! Morocco. Itulah letak wilayah kerajaan Maroko yang dipimpin oleh Raja Mohemmed VI.
Letaknya sangat strategis, menjadi perlintasan antara Eropa, Afrika, dan Timur Tengah dengan poisisnya berada di sisi laut.
Yang unik rupanya Kerajaan Maroko juga punya nama lain lho.
Nama resmi Kerajaan Maroko dalam bahasa Arab adalah al-Mamlaka al-Ma’ribiyya yang kalau diterjemahkan artinya Kerajaan Barat. Kata al-Ma’rib atau Barat seringkali digunakan untuk merujuk negara ini.
Untuk merujuk Maroko, sejarawan abad pertengahan menggunakan Al-Maghrib al Aq atau Yang Terjauh di Barat untuk keperluan penelitian sejarah,.
Sementara nama Inggris Maroko, yakni Morocco, berasal dari kata Spanyol, Marruecos, yang diambil dari bahasa Latin abad pertengahan, Morroch, yang merujuk pada bekas ibukota Almoravid and Almohad, Marrakesh.
Di dalam bahasa Parsi dan Urdu, Maroko secara sederhana disebut Marrakesh, seperti nama di masa pra-modern Arab. Ada dugaan bahwa kata Marrakesh kemungkinan merupakan kombinasi dua kata dalam bahasa Barber, yakni Mur-Akush yang berarti Tanah Tuhan.
Di dalam bahasa Turki, Maroko disebut Fas yang berasal dari ibukota kuno Idrisid dan Marinid, yakni Fes. Hmm, menarik ya! Apakah orang Maroko mengetahui jika kerajaan mereka memiliki banyak nama?
Di zaman klasik, Maroko dikenal sebagai Mauritania.Penelitian yang dilakukan selama berpuluh tahun menemukan suku bangsa yang memberikan sumbangan genetik kepada manusia Maroko saat ini, mulai dari Amazigh/Berber, suku bangsa yang utama, Arab, Iberian, Phoenicians, Yahudi Sephardik, dan Afrika Sub-Sahara.
[Baca Juga: 17 Tahun Memimpin Turki, Ini Gaya Kepemimpinan Recep Tayyip Erdogan!]
Mayoritas penduduk di Maroko adalah suku bangsa Berber. Yaitu, suku asli yang tinggal di wilayah Afrika bagian utara. Bangsa Arab menjadi penduduk kedua terbanyak di sana. Bangsa Arab itu datang dari Benua Asia. Mereka pertama kali ke Maroko pada A bad ke-17.
Karya sastra Maroko tertulis dalam beberapa bahasa. Yaitu, bahasa Arab, Berber, dan Prancis. Karya sastra ini dibuat oleh para penulis terkenal Maroko. Antara lain, Mohamed Zafzaf (1942–2001) dan Mohamed Choukri (1935–2003). Keduanya membuat karya sastra dalam bahasa Arab.
Ada pula Driss Chraibi (1926–2007) dan Tahar Ben Jelloun (64). Mereka berdua membuat karya sastra yang ditulis dalam bahasa Prancis. Koq bisa hingga nyangkut Prancis di Afrika?
Nah, hal ini terkait dengan sejarah Maroko yang hampir serupa dengan Indonesia berganti-ganti bangsa penjajahnya.
Sejarah Singkat Kerajaan Maroko
Di abad ke-5, dimana juga masa kehancuran Kekaisaran Romawi, kawasan ini jatuh ke tangan suku-suku Vandals, Visigoths, dan kemudian Yunani-Bizantium. Tetapi kawasan pegunungan Maroko tidak dapat ditaklukkan oleh pendatan dan tetap dikusai suku Barber.
Di abad ke-7 M, pasukan Umayyah menaklukkan Afrika Utara. Orang-orang Arab membawa adat kebiasaan, budaya dan agama Islam, sehingga orang-orang Barber beramai-ramai memeluk Islam. Ada beberapa kerajaan kecil bertemakan Islam berdiri di kawasan itu seperti Kerajaan Nekor dan Kerajaan Barghawata.
Setelah kekuasaan bani Idrisiah memudar, orang-orang Arab mulai kehilangan kontrol politik di Maroko. Dan rupanya orang-orang Barber setelah memeluk Islam membentuk pemerintahan dan mulai mengambil alih kekuasaan.
Maroko pun mencapai puncak keemasannya di bawah kekuasaan Barber setelah abad ke-11 M
Setelah beberapa masa, Maroko menghadapi serangan dari Spanyol dan Kekaisaran Otoman Turki yang bergerak ke arah barat. Prancis mulai memperlihatkan keinginan mereka menaklukkan Maroko pada tahun 1830.
Kekuasaan Prancis di Maroko yang diakui Inggris pada tahun 1904. Krisis yang terjadi di tahun 1905 pun menghasilkan Konferensi Algeciras di Spanyol dimana kekuasaan Prancis di Maroko semakin diakui.
Pada tahun 1912, Maroko dan Prancis menandatangani Perjanjian Fez yang menjelaskan bahwa posisi Maroko berada di bawah perlindungan Prancis. Tetapi juga disebutkan bahwa bahwa Spanyol memperoleh hak menguasai kawasan selatan Maroko
Beruntunganya, Politisi-politisi Maroko memanfaatkan Atlantik Charter yang ditandatangani oleh pemimpin AS dan Inggris yang isinya memberikan hak bagi setiap orang untuk menentukan kedaulatan.
Pada bulan Agustus 1953, Ahmed Belbachir Haskouri, seorang tangan kanan Sultan Muhammad V memproklamirkan Sultan Muhammad V sebagai penguasa Maroko yang sah.
Kerajaan Maroko dibawah Raja Mohammed VI
Saat naiknya Raja Mohammed VI memimpin Maroko, ia dikenal sebagai Raja Orang Miskin. Ia dilantik pada 30 Juli 1999 menggantikan ayahnya, Hasan II, yang meninggal dunia.
Segera setelah naik jabatan, Raja reformis Mohammed VI juga dijuluki raja pemberani, sebab Ia memberikan wajah baru kepada Maroko.
Selama dua puluh tahun terakhir, dunia menyaksikan kepemimpinan Muhammad VI. Maroko yang bergerak ke maju, mengkolaborasikan stabilitas politik dan demokrasi lewat berbagai program pembangunan yang dirasakan langsung oleh rakyat.
Pemerintahan Muhammad VI dipuji banyak kalangan dari dalam dan luar negeri sebagai pemerintahan yang partisipatif, yang melibatkan rakyat dalam lanskap demokrasi yang stabil.
Raja Muhammad VI mendirikan Institut Kerajaan Budaya Amazigh (IRCAM) dalam rangka mengakui Bahasa Amazigh sebagai bahasa resmi negara seperti halnya bahasa Arab. Di bidang pendidikan, Pemerintah Maroko mendorong rakyatnya untuk menempuh pendidikan setinggi-tingginya.
Program ini didukung oleh kebijakan pemerintah yang mewajibkan pendidikan pra-dasar (TK) dan pendidikan dasar (SD). Di samping itu, seluruh jenjang pendidikan yang disediakan melalui institusi pendidikan milik pemerintah tidak ditarik biaya hingga tingkat strata 3.
Di luar sekolah-sekolah umum, pemerintah Maroko juga mendorong generasi muda untuk mengikuti pembelajaran di sekolah-sekolah kejuruan, sebagai salah satu upaya mengatasi tingginya tingkat pengangguran.
[Baca Juga: Mengenal Gaya Kepemimpinan Soekarno, Presiden Penuh Karisma]
Raja Muhammed VI yang diberi gelar Raja Rakyat Miskin, merujuk pada kepeduliannya yang sangat tinggi pada kehidupan rakyat yang kurang mampu.
Ia meluncurkan Inisiatif Nasional Pembangunan Manusia pada 18 Mei 2005 dengan tujuan memberantas kemiskinan dan ketimpangan sosial. Inisiatif ini juga berperan dalam menekan radikalisasi yang muncul di kalangan masyarakat terpinggirkan.
Menariknya, Raja Mohammed VI jarang muncul di pertemuan-pertemuan puncak. Tetapi kemunculannya sering diberitakan di televisi saat sedang meresmikan panti-panti cacat atau badan-badan sosial lainnya.
Raja Mohammed VI disukai rakyatnya. Di bawah pemerintahannya, Maroko menjadi negara yang lebih liberal daripada pada masa kekuasaan ayahnya, Raja Hassan II.
Kini, di bawah Kepemimpinan Raja Mohammed VI selama 20 tahun terakhir, telah mengalami perubahan luar biasa dan muncul sebagai salah satu negara paling maju di benua Afrika.
Transformasi Maroko tentu tak lepas dari sosok Raja Mohammed VI. Salah satu kemajuan signifikan terwujud oleh “Al Boraq” sebuah kereta cepat yang menghubungkan Tangier ke Casablanca. Maroko telah menjadi negara Afrika pertama yang memiliki kereta cepat.
Maroko menghabiskan US$ 2 miliar (Rp 28 triliun) untuk membangun sistem kereta cepat di mana kereta cepat dapat melakukan perjalanan hingga 300 kilometer per jam. Maroko juga merupakan negara pertama di Afrika yang menggunakan hampir 40 persen kebutuhan energinya dari tenaga surya.
Tak hanya itu, mereka menargetkan untuk dapat menarik 20 juta wisatawan mengunjungi Maroko. Sebab dengan fokus, Maroko telah membangun akomodasi yang baik di mana semua kereta, trem, bus, pesawat, dan feri berjalan tepat waktu seperti negara-negara di Eropa.
Dengan berbagai peninggalan sejarah dan budaya di Maroko yang sudah diakui sebagai warisan budaya UNESCO. Mereka menjadikan pilihan ini sebagai nilai lebih untuk dijual sebagai daya tarik utama.
Mulai dari situs arkeologi peninggalan Romawi, kota-kota tua yang dibangun sejak abad pertengahan, hingga ibu kota Rabat. Maroko juga sangat aktif memelihara berbagai situs peninggalan sejarah dan budayanya.
Menjadi negara maju untuk negara Afrika dan Arab akan menjadi tugas yang sangat berat. Tetapi Raja Mohammed VI dengan gaya kepemimpinan yang reformis dan progresif bertekad untuk membangun Maroko modern yang kuat dan maju dalam teknologi sains dan ekonomi.
Dengan langkah-langkah strategis tentu bukan tak mungkin Maroko dapat memenuhi ambisi besarnya.
Mendapat sesuatu dari kepemimpinan Raja Mohammed VI Maroko ini? Apa yang menjadi pendapatmu? Yuk kemukakan dalam kolom komentar di bawah ini.
Bagikan juga artikel ini pada rekan-rekanmu agar semakin menginspirasi.
Sumber Referensi:
- Sahabatmaroko.com – https://bit.ly/35NQ85e, https://bit.ly/38VfqjR
- Kemlu.go.id – https://bit.ly/3imnj55
- Dw.com – https://bit.ly/3o0i6Bb
- Forbes.com – https://bit.ly/35OZEF5
- Britannica.com – https://bit.ly/3szZpYv
- Cheria-travel.com – https://bit.ly/3sGz7nt
Sumber Gambar:
- 01 – https://bit.ly/3a05GnR
- 02 – https://bit.ly/3qAlvIk
- 03 – https://bit.ly/3paUoDv
- 04 – https://bit.ly/39Z0PTK
dilema besar