Jenis aset pribadi bukan hanya yang punya nilai tukar dengan uang. Ada jenis aset lain yang Anda lupakan yang tidak kalah penting untuk kesuksesan Anda!
Semuanya dibahas di artikel Finansialku di bawah ini.
Rubrik Finansialku
Jenis Aset Pribadi Bukan Hanya Uang
Bob Sadino, dalam buku Belajar Goblok dari Bob Sadino berkata,
“Banyak sekali orang yang menerjemahkan modal dengan uang atau benda-benda. Sebetulnya dari pengalaman saya, modal intangible itulah modal awal yang nantinya diikuti oleh aset tangible. Modal uang akan datang entah dari mana, mendekati orang-orang yang punya modal intangible tadi.”
Aset pribadi merupakan sesuatu yang memiliki nilai tukar atau modal (kekayaan). Bagi pemain sepak bola, kaki adalah asetnya.
Bagi penyanyi, suara adalah aset. Karena itulah, mereka akan mati-matian menjaga agar aset-aset mereka tidak rusak, bahkan mengembangkan aset mereka lebih baik.
Bruce Jenner, mantan atlet dan seorang motivator pernah mengatakan, “Saya selalu merasa bahwa asetku yang paling besar bukanlah kemampuan fisikku namun kemampuan mentalku.”
Jika demikian, aset pribadi sebenarnya tidak hanya berbicara soal uang. Tanpa disadari, hal-hal di bawah ini juga sebenarnya adalah aset pribadi yang bisa Anda kembangkan dan manfaatkan.
Jenis Aset Pribadi #1 Produk
Apa yang Anda jual? Barang atau jasa? Apa pun itu, keduanya adalah aset. Berikan barang atau jasa terbaik, maka sebagai gantinya, Anda akan mendapatkan kepercayaan dan kesetiaan konsumen.
Setiap barang atau jasa Anda jual jelas adalah aset. Bukan hanya karena semua itu bisa memberikan profit berupa uang, tetapi juga kepercayaan dari konsumen.
Jenis Aset Pribadi #2 Waktu
Salah satu kutipan dari Warren Buffet soal waktu ialah “Orang kaya berinvestasi pada waktunya, orang miskin berinvestasi pada uang.”
Waktu amatlah berharga. Bukan hanya dalam dunia bisnis, dalam bidang lain pun keberadaan waktu amat dihargai.
Makin baik Anda memanfaatkan waktu Anda, semakin banyak hasil Anda dapatkan. Ya, waktu adalah aset yang sangat berharga bahkan melebihi uang.
Ini bukan hanya berlaku di dunia bisnis, tapi dalam kehidupan secara keseluruhan. Kita bisa mendapatkan lebih banyak uang, tetapi kita tidak akan bisa membeli dan menambah waktu hidup kita.
Tetapi, dari waktu yang ada, jika bisa kita manfaatkan dengan baik, maka banyak hal baik yang hidup bisa kita dapatkan.
#3 Inovasi
Ini adalah satu aset terpenting dalam bisnis tapi dalam praktiknya sering diabaikan. Ya, di atas kertas, di seminar-seminar, dsb, setiap perusahaan dan para pemimpin beserta karyawan selalu berkata positif tentang inovasi.
[Baca Juga: Kata-Kata Bijak Elon Musk: Harus Berinovasi Dengan Cepat]
Tapi, dalam praktik sehari-hari, inovasi belum tentu disambut positif. Ide-ide baru dianggap “belum saatnya”, “terlalu mahal”, “terlalu riskan”, “belum cukup sumber dayanya”, dll.
Padahal, tidak ada kesuksesan tanpa inovasi. Ya, tentu saja setiap inovasi perlu untuk dikaji, tetapi jangan sampai kekhawatiran dan ketakutan akan cost inovasi itu justru membuat perusahaan Anda tidak dapat berkembang dan kalah dengan kompetitor yang lebih inovatif.
#4 Trust
Kepercayaan adalah salah satu kunci utama dalam bekerja dan menjalankan usaha. Tanpa kepercayaan, maka pekerjaan dan usaha tak akan bisa berjalan dengan efektif.
Nah, kepercayaan dari orang lain (entah itu konsumen, rekan bisnis, karyawan, dsb) adalah aset yang sangat berharga dan harus dijaga dengan baik.
Kepercayaan ini memiliki nilai tukar yang sangat besar. Kepercayaan akan membuat konsumen setia, rekan bisnis memprioritaskan Anda, dan karyawan memberikan yang terbaik dalam bekerja.
Mazda, merek pabrik mobil Jepang pernah mengambil keputusan besar untuk memusnahkan 4703 mobilnya yang masih tergolong baru.
Diperkirakan mobil-mobil yang dimusnahkan itu bernilai US$100 juta. Ini bermula ketika kapal kargo yang mengangkut ribuan mobil tersebut mengalami kecelakaan.
Sebenarnya kendaraan yang bermerek mahal itu tidak mengalami kerusakan karena sistem penyimpanan yang aman, namun Mazda tidak ingin mengambil risiko.
Mereka berpendapat bahwa selalu ada kemungkinan produk-produk itu akan dikeluhkan. Bila itu terjadi, bukan hanya divisi garansi yang kewalahan, tetapi citra dan reputasi juga kepercayaan pelanggan terhadap Mazda akan hancur.
#5 Employer
Jika Anda karyawan, atasan atau orang yang mempekerjakan Anda adalah aset Anda. Anda memberikan performa kerja, dan sebagai gantinya mereka memberikan Anda gaji.
Karena itu, hormati aset yang satu ini. Mungkin ada hal-hal yang tidak Anda sukai dari atasan Anda, namun tetap hormati mereka karena secara tidak langsung hidup Anda juga tergantung dari “aset” yang satu ini.
#6 Network
Tak ada orang yang bisa sukses seorang diri. Selalu ada orang lain yang berperan menentukan kesuksesan seseorang.
Inilah alasan network atau jaringan adalah satu aset yang memiliki nilai yang sangat tinggi. Faktanya, ada banyak bisnis yang bisa mengalami kesuksesan karena bisa memanfaatkan network dan informasi dari mulut ke mulut secara maksimal.
Karena itu, jangan sepelekan konsumen, klien, partner, orang-orang yang bekerja dengan Anda, sahabat, bahkan keluarga Anda.
Makin luas network Anda, semakin besar pula aset Anda. Semakin besar aset Anda, semakin besar pula peluang kesuksesan dan terobosan yang terbuka.
[Baca Juga: Ingin Memiliki Relasi yang Luas? Bangun Komunikasi yang Baik dari Sekarang!]
#7 Hal-hal yang belum dilakukan
Mungkin ada rencana yang dulu pernah dicetuskan tapi tidak jadi dilaksanakan karena satu dan lain hal.
Mungkin dulu ada desain produk yang ditolak karena satu dan lain hal. Mungkin dulu pernah ada ide atau data yang disimpan dulu karena saat itu dirasa belum perlu atau belum bisa dilakukan.
Ini saatnya Anda “membongkar-bongkar” lagi arsip lama itu. Siapa tahu ada ide-ide lama yang belum diimplementasikan atau Anda bisa mengembangkan inovasi yang dulu disimpan agar sesuai dengan kondisi-kondisi saat ini. Inilah aset tersembunyi Anda.
#8 Employee
Jika Anda adalah pengusaha, karyawan Anda juga adalah aset Anda. Mereka memiliki nilai tukar.
Anda memberi mereka gaji, dan sebagai gantinya mereka memberikan performa kerja. Tanpa karyawan, tentu perusahaan tidak akan bisa berjalan.
Karena itu, jaga dan pelihara baik-baik satu ini. Ini bukan hanya bicara gaji, tapi juga kesempatan mengembangkan diri atau mengaktualisasikan diri serta rasa kebersamaan, rasa kekeluargaan di lingkungan kantor, dan pengakuan.
#9 Diri Sendiri
Dalam bisnis, Anda memang menjual barang dan jasa. Namun, diri Anda sendiri juga adalah sesuatu yang Anda jual.
Ya, kredibilitas, kejujuran, pengalaman, tanggung jawab, dll juga adalah hal yang sangat mempengaruhi pilihan konsumen atau klien terhadap produk dan bisnis Anda.
Barang berkualitas tetapi tidak diimbangi etika bisnis yang baik akan mempersulit Anda mengembangkan bisnis.
Maka, perhatikan diri Anda, latihlah karyawan memiliki etika bisnis dan kerja yang terbaik pula.
#10 Informasi
Informasi juga merupakan aset yang penting. Informasi yang keliru akan membuat kerugian besar.
Salah informasi dari atasan ke karyawan atau dari perusahaan ke pelanggan, akan bisa membuat tindakan dan respons yang keliru.
Mengelola Aset Informasi
Informasi perlu dikelola dengan baik. Untuk dapat memenangkan kompetisi bisnis di zaman sekarang ini, keberadaan informasi yang akurat dan tepat sangatlah perlu.
Informasi mengenai kebutuhan pasar, mengenai kompetitor, informasi mengenai sumber daya perusahaan, dsb, adalah hal-hal yang akan sangat menunjang kinerja perusahaan.
Nah, bagaimana mengelola aset yang satu ini dengan bijak?
#1 Klarifikasi
Akurasi sebuah informasi antara lain bisa dilihat jika sudah ada klarifikasi dari dua arah.
Karena itu, pastikan hal ini ada dalam informasi yang Anda sampaikan dan Anda olah. Informasi harus berupa kebenaran dan bukan sekedar gosip atau rumor.
#2 Dokumentasi dan Pengarsipan
Keberadaan dokumentasi dan sistem pengarsipan yang baik adalah hal yang harus ada dalam perusahaan.
Bahkan meski perusahaan Anda masih kecil sekalipun, hal ini tetap sangat penting karena keberadaan sebuah informasi akan sia-sia jika tidak disertai sistem penyimpanan yang rapi, aman dan baik.
Karena itu, biasakan pula menggunakan order secara tertulis dalam menyampaikan informasi. Pastikan juga selalu ada salinannya.
Gunakan teknologi untuk hal ini. Sediakan back up yang memadai untuk keamanannya. Teknologi yang ada saat ini sudah semakin canggih dan memadai untuk melakukan pengamanan dokumen-dokumen seperti ini.
#3 Arus Informasi Yang Jelas
Siapa yang memberi perintah kepada siapa, dan siapa meneruskan perintah itu kepada siapa.
Jika perusahaan cukup besar, maka informasi dari atas ke bawah harus jelas. Itulah sebabnya, tidak hanya informasinya yang penting, melainkan sistem atau cara agar informasi tersebut bisa sampai di pihak yang tepat dan dalam konteks yang tepat harus ada.
[Baca Juga: Jangan Sepelekan Pentingnya Komunikasi Karyawan]
#4 Buang Yang Tak Perlu
Tidak semua informasi itu berguna dan harus selalu disimpan. Karena itu, secara berkala, lakukan juga pemilahan dokumen dan arsip-arsip.
Jika ada yang memang sudah tidak penting dan tidak relevan lagi, singkirkan. Buang atau hancurkan arsip-arsip dan berkas seperti itu agar tidak terjadi kesimpangsiuran di masa depan.
Itu dia beberapa jenis aset pribadi yang membantu pengembangan karir dan bisnis, tapi kadang juga dilupakan oleh banyak orang.
Apakah Anda pertanyaan soal penjelasan jenis aset di atas? Jangan ragu untuk tanyakan di kolom komentar, ya.
Apabila informasi ini bermanfaat, Anda juga bisa membagikan informasi ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Mawardi, Dodi. 2017. Belajar Goblok dari Bob Sadino. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Saputra, Imelda. 2018. 99 Hari Melesatkan Bisnis. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Monica Anggen & Erlita Pratiwi. 2015. 99 Perbedaan Cara Mengelola Waktu Miliarder vs Orang Biasa. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
- Mira R & Linda Irawati. 2016. 99 Perbedaan Pola Pikir Pengusaha vs Karyawan. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.
Sumber Gambar:
- Gambar 01 – Networking – https://bit.ly/329yTtY
dilema besar