Pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit, tertinggi pada kredit konsumsi dengan SBT 56,1%, diikuti oleh kredit modal kerja dan kredit investasi
Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.
Pertumbuhan Penyaluran Kredit Baru 2021
Bank Indonesia (BI) memproyeksikan penyaluran kredit baru akan meningkat pada kuartal II 2021 dibandingkan triwulan sebelumnya
Dalam Survei Perbankan Bank Indonesia, indikasi itu terlihat dari saldo bersih tertimbang (SBT) penyaluran kredit baru kuartal I 2021 sebesar 93,3 persen. Jumlah itu meningkat dari 30,4 persen dari kuartal sebelumnya.
Berdasarkan jenis penggunaan, pertumbuhan kredit baru terindikasi terjadi pada seluruh jenis kredit, tertinggi pada kredit konsumsi dengan SBT 56,1%, diikuti oleh kredit modal kerja dan kredit investasi dengan SBT masing-masing sebesar 19,7% dan 5,4%.
Meski begitu, penyaluran kredit baru untuk jenis modal kerja diindikasi tumbuh melambat dibandingkan triwulan sebelumnya, sebagaimana melansir dari Swa.co.id, Kamis (22/04).
Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono menyampaikan, standar penyaluran kredit pada kuartal II/2021 diprakirakan tidak seketat periode sebelumnya.
Hal itu terindikasi dari Indeks Lending Standard (ILS) sebesar 2,8 persen, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 4,0 persen pada kuartal sebelumnya.
“Sementara itu, aspek kebijakan penyaluran yang diprakirakan tidak seketat triwulan sebelumnya antara lain premi kredit berisiko, agunan, dan persyaratan administrasi,” katanya.
[Baca juga: Bagaimana Hukum Jual Beli Sistem Over Kredit dalam Islam?]
Hasil survei juga mengindikasikan responden tetap optimistis terhadap pertumbuhan kredit untuk keseluruhan tahun 2021. Responden memprakirakan pertumbuhan kredit pada 2021 sebesar 6,0% (yoy).
Optimisme tersebut antara lain didorong oleh kondisi moneter dan ekonomi, serta relatif terjaganya risiko penyaluran kredit.
Suku Bunga Kredit Diturunkan
Sementara itu, Gubernur BI Perry Warjiyo terus mengajak perbankan agar segera menurunkan suku bunga kredit.
Merespon arahan tersebut, perbankan telah melakukan penurunan Suku Bunga Dasar Kredit (SBDK) per Februari 2021 sebesar 171 bps Year On Year (YoY).
Penurunan SBDK terutama terjadi pada kelompok bank BUMN yang turun sebesar 266 BPS menjadi sebesar 8,7 persen, lebih besar dibandingkan dengan penurunan SBDK kelompok bank lainnya.
Perry lantas mengapresiasi perbankan yang mau menjawab kebijakan pemangkasan suku bunga moneter Bank Indonesia dengan ikut menurunkan suku bunga dasar kredit.
“Alhamdulillah, suku bunga dasar kredit sekarang sudah single digit, meskipun kita juga masih mengharapkan bisa turun lebih lanjut,” ujar Perry.
Perry mengatakan penurunan SBDK terjadi pada semua jenis kredit, dimana pemangkasan tertinggi terjadi pada jenis kredit mikro sebesar 346 bps.
Namun, posisi suku bunga kredit segmen ini masih jadi yang tertinggi yakni 12,72 persen.
Adapun penurunan SBDK yang terjadi pada jenis kredit konsumsi, KPR, konsumsi non-KPR, korporasi dan lainnya, yang masing-masing sebesar 194 bps, 193 bps, 139 bps, dan 136 bps, menjadi masing-masing 8,19 persen, 9,25 persen, 8,26 persen, dan 8,84 persen.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.
Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.
Sumber Referensi:
- Vina Anggita. 21 April 2021. Pertumbuhan Kredit Baru Triwulan II 2021 Diprediksi Meningkat. Swa.co.id – https://bit.ly/32CvpiQ
- 21 April 2021. BI: Pertumbuhan Kredit Meningkat di Triwulan II 2021. Liputan6.com – https://bit.ly/3gtXEs5
- Rully R. Ramli. 21 April 2021. Penyaluran Kredit Baru Perbankan Diproyeksi Tumbuh di Kuartal II-2021. com – https://bit.ly/2P9hLR2
Sumber Gambar:
1 – https://bit.ly/3tIRrw9
2 – https://bit.ly/3esNTbc
dilema besar