Beli Barang Baru vs Beli Barang Bekas: Mana Pilihanmu?

Barang Baru Barang Bekas Belanja Beli Barang Beli Barang Baru Beli Barang Bekas LifestyleLeave a Comment on Beli Barang Baru vs Beli Barang Bekas: Mana Pilihanmu?

Beli Barang Baru vs Beli Barang Bekas: Mana Pilihanmu?

Bingung nih, lebih untung beli barang baru apa barang bekas ya? Kalau mau tahu jawabannya, simak pertimbangannya di sini!

 

Rubrik Finansialku

Finansialku Planner

 

Beli Barang Baru atau Barang Bekas?

Mungkin kamu berpikir, salah satu cara terbaik untuk menghemat pengeluaran adalah dengan membeli barang bekas.

Dalam banyak kasus, kamu memang akan merasakan keuntungannya dengan memanfaatkan utilitas produk tersebut dengan biaya yang dibayarkan.

Namun ada pengecualian dari aturan tersebut. Kamu bisa saja dirugikan saat salah memilih barang baru vs barang bekas.

10 Tempat Belanja Online Murah dan Mudah di Indonesia 01 - Finansialku

[Baca Juga: Sudah Tahu Manfaat Pajak dan Keuntungan Bayar Pajak? Orang Bijak Taat Pajak]

 

Perlu kamu ketahui bahwa barang baru tidak selalu lebih bagus, dan barang bekas pun belum tentu membantumu menghemat.

Tidak percaya? Yuk cari tahu kapan sebaiknya kita beli barang baru vs barang bekas.

Berikut adalah beberapa tips untuk membantu memandu pengambilan keputusan, yang terinspirasi oleh penulis keuangan Dave Ramsey.

 

Ini Barang Baru yang Sebaiknya Dibeli 

Menurut Dave Ramsey, ada beberapa hal yang meski lebih mahal tapi sebaiknya dibeli dalam kondisi baru.

Hal ini disebabkan pentingnya kualitas dari produk tersebut yang mungkin tidak bisa kamu dapatkan dalam kondisi bekas.

Adapun beberapa barang yang disarankan dibeli dalam kondisi baru adalah sebagai berikut.

 

#1 Computer software

Ada kemungkinan paket perangkat lunak (software) yang dijual bekas adalah bajakan atau perangkat yang sudah tidak bekerja dengan baik lagi.

Artinya, sama saja kamu “mencuri” dari developer aslinya. Anda juga rentan terhadap gangguan yang entah apa yang terjadi pada program bajakan.

Jadi, lebih baik beli baru yang sudah pasti terjamin kualitas dan keasliannya bukan?

 

#2 Perlengkapan keselamatan olahraga

Banyak peralatan pelindung dalam berolahraga, termasuk helm sepeda dan beberapa bantalan lutut dan siku, dirancang untuk menahan satu batasan benturan.

Nah, saat membeli barang bekas, kamu tidak dapat mengetahui riwayat sebenarnya dari item tersebut, di mana bisa saja kualitasnya sudah menurun akibat pemakaian.

Oleh karena itu, selalu beli perlengkapan pelindung baru. Risiko bagi keselamatanmu atau keluargamu tidak sebanding dengan penghematan beberapa dolar.

 

#3 Ban

Mudah untuk menganggap remeh ban, tetapi ban sangat penting untuk keselamatan pengoperasian mobil atau kendaraanmu.

Ini adalah contoh lain dimana risiko bagi keluargamu tidak sepadan dengan harga barang bekas.

Selain itu, karena kamu (mungkin) bukan teknisi ban, akan sulit bagimu untuk menilai kondisi ban bekas secara akurat. Kamu malah akan mengeluarkan biaya lebih banyak saat ban bekas “murah” membuat kamu terdampar dua minggu kemudian dalam perjalanan ke pertemuan besar atau tamasya keluarga.

 

#4 Pakaian dalam

Selalu baru. Inilah yang harus kamu ingat saat membeli pakaian dalam.

Sama halnya dengan pakaian renang, pakaian ini adalah yang langsung menempel pada kulit, sehinga penting untuk memastikan kebersihan dan kualitasnya.

Jangan sampai kamu menyesal saat terkena penyakit kulit atau alergi terhadap pakaian dalam bekas.

 

#5 Humidifier

Perlu kamu ketahui humidifier adalah pabrik kuman. Jamur dan bakteri pasti merajalela di halaman obral atau humidifier bekas itu.

Meski kamu perlu merogoh sedikit lebih banyak uang, jangan korbanlkan kesehatanmu dengan membeli humidifier bekas.

 

#6 Perhiasan pernikahan

Pusaka keluarga atau barang antik yang benar-benar unik tidak apa-apa.

Tetapi kamu harus sangat berhati-hati dalam membeli cincin berlian bekas di mana pun kecuali di toko perhiasan yang memiliki reputasi baik.

Dan percayalah, tunanganmu tidak akan tertarik memakai cincin kawin yang dibeli di eBay dari beberapa pasangan yang bercerai.

Dia memahami bahwa cincin kawin sangat simbolis dan tidak boleh membawa beban spiritual.

 

Barang yang Sebaiknya Dibeli Bekas

Jika kamu langsung berpikir bahwa membeli barang bekas pasti merugikan, dan barang baru selalu lebih baik dari barang bekas. Coba baca dulu bagian ini!

Ternyata di samping pengecualian di atas, ada juga beberapa barang yang sebaiknya dibeli dalam kondisi bekas loh.

 

Adapun beberapa barang yang dimaksud adalah sebagai berikut.

 

#1 Mobil

Semua orang tahu ini, bukan? Banyak orang mengatakan untuk tidak beli mobil baru dengan alasan, “Begitu Anda mengendarainya … bla, bla, bla.”

Semua itu benar. Membeli mobil baru sama halnya dengan membuang uang, maksimalkan penghematanmu dengan membeli mobil yang berusia minimal dua tahun.

Membeli kendaraan bekas memudahkan pembayaran tunai untuk kendaraan, sehingga menghindari cicilan bulanan yang mengerikan selama bertahun-tahun.

 

#2 Pakaian bayi

Anda mungkin berpikir bahwa baju untuk bayi/ anak harus baru agar bersih dan aman.

Namun sebenarnya Anda bisa mengatasinya dengan membeli pakaian bekas.

Syaratnya, Anda harus membeli pakaian luar saja, dan jika memungkinkan beli dari tempat yang memang jelas (misal dari kerabat Anda).

Kedua, jangan lupa cuci bersih dan sanitasi pakaian tersebut dengan benar sebelum digunakan.

 

#3 Buku

Sekali lagi, kita semua tahu yang satu ini. Satu-satunya hal yang akan Anda dapatkan dari membeli buku baru adalah “aroma buku baru” dan celah lembut pertama dari penjilidan.

Kedua hal itu tidak sepadan dengan membayar harga penuh buku yang hanya akan kamu baca sekali. Mulai gunakan perpustakaan lagi atau beli buku bekas.

Kamu mungkin harus menunggu beberapa hari untuk mendapatkan buku terlaris saat ini, tetapi itu akan… gratis atau setidaknya lebih murah.

 

#4 Video game

Hemat beberapa ratus ribu rupiah untuk judul terbaru dengan menunggu beberapa bulan untuk membeli yang bekas.

Video game bekas biasanya dalam kondisi yang cukup bagus. Lagipula, mereka dijual karena tidak disukai pemilik pertama.

 

#5 Perkakas

Membeli perkakas bekas merupakan pembelian hemat yang sempurna. Perkakas cukup sederhana, sehingga umumnya yang bekas pun masih tangguh dan mudah untuk mengevaluasi kondisinya.

Sebagai contoh, sebuah palu bekas seharga Rp 30.000 akan sama baiknya dengan model baru seharga Rp 150.000. Setuju?

 

#6 Peralatan fitness

Banyak peralatan fitness di rumah yang sebenarnya belum rusak namun sudah diubah menjadi rak pakaian atau diseret ke bagian belakang ruang bawah tanah.

Jadi, peralatan fitness rumahan sudah jelas pantas untuk dibeli secara bekas.

Kamu bisa memperoleh penawaran yang menarik dalam produk dalam kondisi hampir baru, hanya karena seseorang membutuhkan space lebih di rumahnya.

 

#7 Mebel

Hal ini terutama berlaku jika kamu ingin melengkapi kamar cadangan atau suka memperindah furnitur.

Meja rias berkualitas, meja kopi, dan lain-lain sangat mahal. Sedangkan sekarang internet penuh dengan barang berkualitas dengan harga terjangkau.

 

Jadi Beli Barang Baru atau Bekas?

Nah, demikianlah beberapa tips barang yang sebaiknya dibeli dalam kondisi baru vs bekas.

Bagaimana menurutmu? Apakah kamu setuju dengan list di atas?

Anda bisa menggunakan sisa uang belanja Anda untuk ditabung untuk menambah tabungan dana pendidikan anak, bisa juga untuk menambah dana renovasi rumah, ataupun membeli perabotan baru.

Download e-Book cara mengelola dana pendidikan ala Finansialku di sini!

Pendidikan Anak: Bagaimana Caranya MENYEKOLAHKAN ANAK dari TK sampai Sarjana, Tanpa Utang!

Silakan Download ebook-nya, GRATIS!!!

Ebook Dana Pendidikan Anak - Finansialku Mockup

 

Gunakan juga aplikasi Finansialku untuk mencatat keuangan Anda.

Download di sini!

Sering tergoda belanja online? Ketahui cara untuk menahan godaan tersebut melalui video ini!

 

Jika artikel ini bermanfaat, jangan lupa share artikel ini kepada teman-temanmu yang juga membutuhkan informasi mengenai barang baru vs barang bekas. Terima kasih!

 

Sumber Referensi:

  • Wess Moss. 17 Maret 2020. Should You Buy New or Used Things?com – https://bit.ly/3hxo8Xz

dilema besar

Leave a Reply

Back To Top