Sudahkah Anda mengetahui apa pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan? Sebagai pemimpin, penting untuk memahami ini dengan baik.
Temukan penjelasan lengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.
Rubrik Finansialku
Jenis dan Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan
Dalam sebuah organisasi, kehadiran sosok pemimpin merupakan satu hal yang sangat dibutuhkan. Pemimpin tidak hanya berfungsi untuk mengatur, tetapi juga bisa menjadi teladan bagi karyawannya.
Nah, kali ini kita akan membahas beberapa gaya kepemimpinan di dunia, serta pengaruhnya pada karyawan atau orang-orang yang dipimpin.
#1 Kepemimpinan Delegatif
Pada gaya kepemimpinan yang pertama ini, seorang pemimpin hanya akan menetapkan sebuah tujuan dan kemudian memberi kebebasan kepada karyawan untuk membuat keputusan ataupun cara sendiri dalam mencapai tujuan tersebut.
Gaya kepemimpinan delegatif akan membuat karyawan menjadi lebih kreatif dan ikut berfikir dalam mencari jalan untuk mencapai tujuannya.
Hanya saja, gaya kepemimpinan seperti ini hanya bisa diterapkan apabila karyawan-karyawan tersebut sudah memiliki keahlian yang mumpuni.
[Baca Juga: Belajar Hal Ini Dari Kepemimpinan Duterte yang Otoriter]
Apabila gaya kepemimpinan ini diterapkan kepada karyawan yang masih terbilang baru dan belum berpengalaman, maka hal ini bisa saja menyebabkan kerugian yang cukup besar.
Karyawan baru juga akan merasa kewalahan dan bahkan bisa saja tidak tau harus berbuat apa.
Dengan begitu, gaya kepemimpinan delegatif ini hanya bisa diterapkan pada saat-saat tertentu, serta kepada karyawan yang dianggap mumpuni untuk memikirkan cara sendiri dalam mencapai sebuah tujuan.
#2 Kepemimpinan Demokratis
Gaya kepemimpinan yang satu ini cukup disukai oleh karyawan, sebab di sini seorang pemimpin akan berlaku demokratis dengan memberikan kesempatan kepada karyawan untuk menyuarakan pendapatnya ketika hendak membuat sebuah keputusan.
Apabila pemimpinnya memiliki gaya kepemimpinan yang demokratis, maka karyawan akan merasa lebih dihargai serta menjadi lebih dekat kepada pimpinannya.
Pemimpin sendiri akan mendapat lebih banyak bahan pemikiran sehingga bisa membuat keputusan yang lebih baik.
Pemimpin seperti ini dikenal tidak egois dan merasa menang sendiri. Pemimpin demokratis selalu terbuka akan hal-hal yang baru dan terhadap sebuah perubahan.
Apabila seandainya hasil keputusan yang diambil tidak berjalan dengan baik atau bahkan membawa kerugian, maka tidak hanya pemimpin sajalah yang menanggung beban tersebut, melainkan setiap orang yang terlibat akan merasa bertanggung jawab.
#3 Kepemimpinan Otoriter atau Commanding
Saat berbicara tentang gaya kepemimpinan satu ini, akan banyak orang yang langsung teringat kepada salah satu tokoh terkenal dengan gaya kepemimpinan yang otoriter, yaitu Adolf Hitler.
Pada gaya kepemimpinan otoriter, seorang pemimpin akan berlaku sebagai penguasa tunggal, di mana setiap keputusan maupun kebijakan diambil atas kehendak sendiri.
Pemimpin seperti ini cenderung memaksakan bawahannya untuk mengikuti apa yang ia perintahkan.
[Baca Juga: 8 Dasar Kepemimpinan dalam Islam Untuk Berumah Tangga]
Kelebihan dari gaya kepemimpinan seperti ini ialah bawahan menjadi lebih teratur dan bekerja sesuai dengan tugasnya.
Hanya saja karyawan kerap menjadi merasa tertekan dan tidak dapat menyampaikan apa yang ia pandang baik.
Meskipun banyak yang menganggap bahwa gaya kepemimpinan seperti ini sudah tidak cocok lagi untuk diterapkan pada zaman sekarang, namun sepertinya pada beberapa situasi gaya ini masih dibutuhkan.
Terlebih pada saat-saat pengambilan keputusan yang penting dalam keadaan krisis.
#4 Kepemimpinan Visionaris
Pada gaya kepemimpinan visionaris, seorang pemimpin tidak hanya berfokus dalam mencapai sebuah tujuan, tetapi lebih fokus untuk membangun kesepahaman semua karyawan dan juga pimpinan.
Pemimpin seperti ini juga tidak menganggap sebuah kegagalan sebagai dampak kesalahan, tetapi membuat kegagalan sebagai pembelajaran untuk semua anggota organisasi tersebut, sehingga karyawan tidak akan selalu disalahkan untuk hal ini.
[Baca Juga: Tiru Kepemimpinan Scott Morrison Ini, Biar Jadi Good Leader!]
Dampak kepemimpinan ini kepada karyawan ialah, karyawan menjadi lebih terbuka dan bebas untuk menciptakan hal-hal yang baru untuk organisasi yang dipimpin.
Karyawan juga akan melakukan pekerjaannya dengan senang hati dan tanpa merasa ditekan atau dipaksa oleh pimpinannya.
#5 Kepemimpinan Pacesetting
Pemimpin pacesetting ialah pemimpin yang memiliki kemampuan untuk menetapkan sebuah tujuan organisasi yang dipimpinnya dengan jelas dan mencapainya dengan berbagai cara.
Gaya kepemimpinan seperti ini menuntut agar setiap karyawan dapat bekerjasama dengan baik, serta berantusias akan tujuan yang ingin mereka capai.
Hal ini akan membangun kekompakan antara semua karyawan dan juga pemimpin mereka.
Hanya saja, apabila karyawan menjadi kurang antusias atau bahkan mungkin tidak dapat bekerjasama dengan baik, maka hal ini akan sangat mempengaruhi kinerja perusahaan tersebut.
Untuk itu, seorang pemimpin memiliki tanggung jawab besar untuk menjaga agar setiap anggota bisa bekerjasama.
Bagaimana Cara Anda Memimpin Karyawan?
Selamat, sekarang Anda telah mengetahui beberapa gaya kepemimpinan serta pengaruhnya pada karyawan. Nah, untuk Anda sendiri, bagaimana cara Anda memimpin karyawan selama ini?
Tinggalkan tanggapan Anda pada kolom komentar dibawah, dan jangan lupa untuk membagikan Artikel ini jika bermanfaat.
Sumber Referensi:
- Mederendika. 12 November 2018. Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Karyawan, 6 Jenis Ini Adalah Gambaran Umumnya. sleekr.co – https://bit.ly/2VMj9JQ
- Admin. 23 Januari 2020. Berbagai Jenis Gaya Kepemimpinan dan Penerapannya di Organisasi Maupun Perusahaan. jurnalmanajemen.com – https://bit.ly/2WcqSQr
Sumber Gambar:
- Gaya Kepemimpinan 1 – https://bit.ly/2YQPPE9
- Gaya Kepemimpinan 2 – https://bit.ly/3dCWN3H
- Gaya Kepemimpinan 3 – https://bit.ly/3dArne5
dilema besar