Ridwan Kamil secara resmi menyatakan PSBB diperpanjang untuk wilayah Bodebek hingga 12 Mei karena dinilai kurang efektif.
Simak informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Jumlah Pasien Terpapar Virus Corona Makin Banyak, PSBB Bodebek Resmi Diperpanjang
Para kepala daerah Bodebek sepakat untuk memperpanjang masa penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar selama dua minggu terhitung sejak habis masa PSBB pertama hari ini, Selasa (28/04).
Dengan begitu, masa Pembatasan Sosial Berskala Besar di daerah Bodebek akan berakhir pada 12 Mei mendatang.
“PSBB Bodebek akan diperpanjang 14 hari ke depan mulai hari Rabu besok (29/04), sudah diputuskan.” Kata Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, dikutip laman news.detik.com, Senin (27/04).
Sebelumnya sebuah rapat digelar di Pendopo Bupati Bogor, Cibinong, Kabupaten Bogor pada Minggu (26/04) kemarin, membahas soal evaluasi pelaksanaan PSBB di Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Depok, Kota Bekasi, dan Kabupaten Bekasi.
Rapat evaluasi ini turut dihadiri oleh Wakil Wali Kota Bogor, Dedie Rachim, Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi, perwakilan Pemkab Bekasi, dan Bupati Bogor, Ade Munawaroh Yasin.
“PSBB di Bodebek akan berakhir tanggal 28 April 2020. Tadi kita sepakat semua, kepala daerah Bodebek, semuanya hadir kecuali Kota Depok, intinya menyetujui perpanjangan tapi dengan catatan karena ada beberapa hal yang perlu ditingkatkan yang dinilai belum bisa mengoptimalkan pelaksanaan PSBB itu sendiri.” Ujar Dedie Rachim, Wakil Wali Kota Bogor dalam keterangan tertulisnya, mengutip laman news.detik.com, Senin (27/04).
[Baca Juga: Ini Tata Cara Tarawih Di Rumah Dalam Masa Pandemi Covid-19]
Bupati Bogor, yang menjadi tuan rumah, pun menyatakan sepakat akan keputusan tersebut, mengingat masa PSBB pertama dinilai kurang efektif.
“Kurang efektif karena beberapa hal, yaitu rendahnya kesadaran masyarakat, aturan hukum yang tidak jelas, kontradiktif antara regulasi yang dikeluarkan pemerintah daerah dan pemerintah pusat.” Katanya, sebagaimana dikutip laman ayobogor.com, Senin (27/04).
Selama PSBB periode pertama dilaksanakan, jumlah pasien terpapar virus corona di zona merah Kabupaten Bogor sudah mencapai 105 orang.
Dari total itu, 11 orang pasien di antaranya meninggal dunia, dan 11 orang pasien lainnya dikatakan sembuh.
Hal ini juga dikatakannya turut diperparah dengan kurangnya harmonisasi peraturan di Kementerian, seperti kebijakan menyoal pembatasan operasional KRL dan industri.
“Muatan peraturannya masih tumpang-tindih dengan peraturan dari Kementerian, seperti Kemenhub dan Kementerian Perindustrian.” Tuturnya, dikutip laman serupa.
Sementara itu, dalam kesempatan berbeda, Mohammad Idris, Wali Kota Depok juga mengatakan hal yang sama.
Dia mengatakan kalau Pembatasan Sosial Berskala Besar yang dicanangkan di Kota Depok juga dinilai belum berhasil.
Hal ini ditengarai oleh beberapa hal. Pertama, kasus COVID-19 yang penularannya malah meningkat dan mencakup transmisi lokal.
Kemudian yang kedua, adalah rendahnya kesadaran warga akan pentingnya PSBB yang dibuktikan dengan masih banyaknya warga yang melakukan kegiatan di luar rumah.
Kabar PSBB Di Kota Lain
Sementara itu, sebagaimana kita ketahui, selain Bodebek, kota-kota tetangga juga sudah mencanangkan PSBB ini sejak Maret kemarin, seperti DKI Jakarta dan Kota Bandung.
#1 DKI Jakarta
Sebelumnya, pada 24 April 2020 lalu, menjadi titik akhir periode Pembatasan Sosial Berskala Besar di DKI Jakarta.
Dengan berakhirnya periode I PSBB DKI Jakarta, melansir laman cnbcindonesia.com, Anies Baswedan, Gubernur DKI Jakarta resmi memperpanjang masa PSBB sampai 7 atau 22 Mei 2020 mendatang.
Keputusan ini diambil setelah bertambahnya pasien terpapar virus corona selama PSBB dicanangkan.
“Data yang kita miliki menunjukkan bahwa pergerakan kasus positif COVID-19 ini masih terus bertambah. Dan kecepatannya relatif tetap. Dan memang di berbagai belahan dunia pula mengalami masalah yang sama. Semua membutuhkan waktu untuk bisa selesai.” Kata Anies, dikutip dari cnbcindonesia.com, Senin (27/04).
[Baca Juga: Catat! PSBB Jakarta Diperpanjang Hingga 22 Mei 2020]
Meski begitu, ada beberapa kabar baik yang terjadi selama PSBB di Jakarta dilaksanakan.
Seperti adanya penurunan pasien terpapar virus corona meninggal dunia yang signifikan, dibuktikan dengan data pemakaman yang menurun.
“Dalam beberapa hari terakhir ini di kisaran 30-an sampai 40-an, bahkan pernah di 29 (pemakaman) selama dua hari berturut-turut. Apakah ini perlambatan sementara? Apakah ini tren permanen? Nanti kita harus pantau. Mudah-mudahan ini tren permanen, artinya sudah mulai turun.” Kata Anies.
#2 Kota Bandung
Hari ini, tepat tujuh hari PSBB di Kota Bandung dilaksanakan. Selama pelaksanaannya masih banyak masyarakat yang belum disiplin dan melanggar peraturan.
“Memang masih ada kesadaran masyarakat yang belum ngeuh. Saya imbau kepada masyarakat di hari keenam PSBB di Kota Bandung, saya berharap semakin disiplin.” Kata Wali Kota Bandung, Oded M Danial, dikutip laman news.detik.com, Senin (27/04).
[Baca Juga: Bandung Mulai Pekan Depan, Jangan Lakukan Ini Selama PSBB!]
Jika mengikuti pencanangan awal, PSBB di Kota Bandung sendiri akan berakhir pada 5 Mei 2020.
Meski begitu, belum ada keputusan tegas soal perpanjangan periode PSBB, mengingat pihak Gubernur baru akan melakukan evaluasi minggu depan, Selasa (05/04).
“Hal yang sama akan kami evaluasi pada minggu depan (05/04) untuk PSBB Bandung Raya.” Kata Ridwal Kamil, dikutip laman megapolitan.okezone.com, Selasa (28/04).
Adapun, per hari ini, jumlah kasus virus corona di Jawa Barat sendiri sudah mencapai angka 915 orang.
Dari total keseluruhan kasus itu, 96 pasien di antaranya dinyatakan sembuh, sementara 78 pasien lainnya meninggal dunia.
Sementara itu, di Indonesia, jumlah pasien positif virus corona sudah mencapai angka 9.096, dengan pasien sembuh sebanyak 1.151, dan pasien meninggal dunia sebanyak 765 orang.
Taati Peraturan dan Kebijakan
Sobat Finansialku, penanganan persebaran virus corona COVID-19 di Indonesia tidak akan lekas berakhir kalau kita, sebagai masyarakat tidak punya keinginan besar untuk menumpasnya bersama-sama.
Penanganan kasus virus corona di Indonesia ini bukan cuma tugas otoritas pemerintah terkait, tapi kita semua, tidak ada kecuali.
Kita semua harus bekerja sama dengan menurunkan ego dan berdiam diri di rumah, berkegiatan di rumah, sampai keadaan dinyatakan aman.
Ini memang tidak mudah dilakukan. Terlebih untuk kita yang sudah lebih dulu berkegiatan di rumah jauh sebelum PSBB dicanangkan.
Tapi ingatlah ini semua dilakukan untuk mengembalikan kegiatan normal seperti semula. Jangan sampai kegiatan ini malah menjadi kegiatan normal kita bahkan di masa depan nanti.
Mari kita bersama-sama menganggap waktu ini sebagai waktu yang tepat untuk membayar utang-utang kita pada keluarga yang sempat terabaikan karena kita terlalu sibuk berkegiatan di luar rumah.
Manfaatkan pula momen ini untuk menghemat pengeluaran. Mengingat, selama berkegiatan di rumah, kita tidak perlu mengeluarkan anggaran untuk transportasi.
[Baca Juga: Dipilih Jokowi, Ini Beda Karantina Wilayah, Darurat Sipil, dan PSBB]
Kita alihkan pemikiran kita pada hal-hal menyenangkan seperti itu, agar tidak ada rasa tertekan selama mengikuti kebijakan pemerintah.
Jangan lupa juga untuk mengatur ulang arus keuangan dan anggaran Sobat Finansialku selama PSBB ini.
Ingat, lakukan semuanya secara otomatis dan praktis dengan menggunakan Aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store dan Apple Apps Store.
Sobat Finansialku bisa mengalokasikan dana transportasi untuk zakat atau keperluan lain yang lebih mendesak selama PSBB ini, ‘kan?
Jadi, daripada memenuhi kepala kita dengan pikiran negatif yang melelahkan, lebih baik kita memandang fenomena ini lewat corong yang lebih positif.
Karena yakinlah, kalau semua ini akan berakhir. Cepat atau lambatnya, tentu turut dipengaruhi oleh ketaatan kita pada kebijakan yang dicanangkan.
Apakah Sobat Finansialku punya pendapat mengenai informasi yang telah disampaikan di atas? Jangan ragu untuk utarakan pada kami lewat kolom komentar, ya!
Apabila Sobat Finansialku merasa kalau informasi ini sangat bermanfaat untuk rekan dan keluarga, Sobat Finansialku bisa membagikan artikel ini lewat pilihan platform yang tersedia di bawah. Terima kasih!
Sumber Referensi:
- Admin. 28 April 2020. Data Sebaran. Covid19.go.id. https://bit.ly/33StUNk
- Admin. 28 April 2020. Dashboard Kasus COVID-19 Provinsi Jawa Barat. Pikobar.jabarprov.go.id – https://bit.ly/2VGuyLl
- Wisma Putra. 27 April 2020. Pengetatan PSBB Bandung, Walkot Oded: Kerumunan Harus Dibubarkan!. News.detik.com – https://bit.ly/2y7k7ax
- Anisatul Umah. 27 April 2020. Perpanjang PSBB DKI, Apa Strategi Anies Baswedan Berikutnya?. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3f0Wql8
- Adfhalul Ikhsan. 27 April 2020. Kesadaran Masyarakat Rendah, PSBB di Kabupaten Bogor Siap Diperpanjang. Regional.kompas.com – https://bit.ly/2xTGgcx
- Rohman Wibowo. 28 April 2020. PSBB di Depok Akan Diperpanjang hingga Akhir Mei, Ini Alasannya. Idntimes.com – https://bit.ly/3bJMj1H
- CDB Yudistira. 28 April 2020. Ini Alasan PSBB di Bogor-Depok-Bekasi Diperpanjang 14 Hari. Megapolitan.okezone.com – https://bit.ly/2KB2LFQ
- Vitorio Mantalean. 28 April 2020. Jika PSBB Depok Diperpanjang. kompas.com – https://bit.ly/2y4L6Ui
- Admin. 27 April 2020. PSBB di Bogor Disepakati Diperpanjang. Ayobogor.com – https://bit.ly/2ySYpac
- Yudha Maulana. 27 April 2020. PSBB Bodebek Diperpanjang Dua Pekan Lagi. News.detik.com – https://bit.ly/2Yb7S7G
Sumber Gambar:
- PSBB Bodebek 01 – https://bit.ly/3bKObrc
- PSBB Bodebek 02 – https://bit.ly/3aJJ7lA
- PSBB Bodebek 03 – https://bit.ly/2Sgj1Al
dilema besar