Penutupan IHSG Hari Ini, 8 Oktober 2020 Menguat di 5.039,142

Penutupan IHSG Hari Ini, 8 Oktober 2020 Menguat di 5.039,142

Laju Indeks Harga Saham Gabungan – IHSG Hari Ini, Kamis, 8 Oktober 2020 bergerak di zona hijau pada awal perdagangan. Kemudian IHSG ditutup di zona hijau pada 5.039,142 pada pukul 15.15 WIB.

 

 

Pada penutupan IHSG hari ini, Kamis, 8 Oktober 2020, mengalami kenaikan sebesar 34,8 poin atau 0,69 persen. IHSG berada di posisi tertinggi di 5.039,142 dan berada di titik terendah pada kedudukan 5.001,519.

 

Pada penutupan IHSG hari ini, terdapat 257 saham yang mengalami kenaikan dan 179 saham mengalami penurunan. Selain itu, terdapat 165 saham yang nilainya tidak berubah dan 113 saham tidak ada perdagangan.

 

Pada penutupan hari ini, sektor agrikultur, pertambangan, industri dasar, industri lainnya, consumer, infrastruktur, keuangan, perdagangan dan manufaktur berada di zona hijau dengan kenaikan yang terbesar diduduki oleh sektor industri lainnya sebesar 15,07 poin atau 1,77 persen.

 

Sedangkan, hanya sektor properti yang berada di zona merah dengan penurunan yang terjadi sebesar 3,6 poin atau 1,09 persen.

 

Saham-saham yang tergabung pada LQ45, saat penutupan berada di zona hijau pada posisi 770,454. Dengan saham-saham yang mengalami kenaikan sebesar 34 saham dan 6 saham mengalami penurunan. Sedangkan, terdapat 5 saham yang nilainya tidak berubah.

Free Download Ebook Panduan Investasi Saham Untuk Pemula

Ebook Panduan Investasi Saham untuk Pemula Finansialku.jpg

 

Pada penutupan ini, asing yang aktif membeli beberapa saham seperti PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Merdeka Copper Gold Tbk (MDKA), PT Buana Lintas Lautan Tbk (BULL).

 

Saham-saham yang mencetak net sell pada penutupan hari ini adalah PT Alam Sutera Realty Tbk (ASRI), PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG), Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS).

.

 

Top Foreign Buy by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BBCA 28.900 96.897.088
MDKA 1.745 40.697.573
ASII 4.750 31.470.943
BULL 314 17.654.766
UNVR 8.025 13.513.372
CPIN 6.000 9.928.867
PTBA 1.990 9.635.917
HMSP 1.555 8.241.577
INKP 8.900 4.818.503
EXCL 2.200 4.484.767

 

Top Foreign Buy by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BULL 314 568.220
MDKA 1.745 234.527
DMAS 232 128.461
GLVA 316 86.390
ASII 4.750 66.532
BJTM 545 54.105
HMSP 1.555 53.139
PTBA 1.990 47.957
SIDO 785 38.870
WIKA 1.160 36.138

 

Top Foreign Sell by Value

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
BMRI 5.450 -91.000.000
TLKM 2.700 -44.000.000
TBIG 1.335 -33.000.000
PGAS 980 -25.000.000
ADRO 1.130 -23.000.000
INCO 3.500 -22.000.000
LPPF 905 -13.000.000
BBNI 4.670 -9.763.464
BBRI 3.150 -8.287.234
PWON 370 -7.829.685

 

Top Foreign Sell by Volume

Ticker Harga Terakhir (Rupiah) Net Buy (Ribu Rupiah)
ASRI 113 -291.513
PGAS 980 -250.959
TBIG 1.335 -244.455
PWON 370 -213.710
ADRO 1.130 -206.967
DILD 155 -175.168
BMTR 220 -170.687
BMRI 5.450 -165.849
TLKM 2.700 -162.710
APLN 101 -147.610

 

Top gainers IHSG terdiri dari:

  • PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Tbk (LIFE) 16,83%
  • PT Gudang Garam Tbk (GGRM) 2,15%
  • PT Solusi Tunas Pratama Tbk (SUPR) 10,14%

 

Top losers IHSG adalah:

  • PT Soho Global Health Tbk (SOHO) 4,41%
  • PT Pollux Properti Indonesia Tbk (POLL) 6,86%
  • PT Supreme Cable Manufacturing & Co Tbk (SCCO) 2,43%

 

Top Gainer by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TKIM 13.750 750
PTBA 4.360 120
ASII 7.100 50
WSBP 420 8
GGRM 74.400 750
BDMN 6.250 325
FREN 138 25
IIKP 308 12
SCMA 2.030 20
TOPS 845 5

 

Top Loser by Value

Kode Harga Penutupan (Rupiah) Perubahan (Rupiah)
TLKM 3.910 -340
BBRI 3.080 -10
ADRO 2.090 -185
BMRI 6.725 -75
INKP 19.850 -650
BBNI 7.500 -100
UNVR 44.100 -850
ERAA 3.140 -20
LPPF 9.500 -1475
TRAM 300 -10

 

Kunci sukses investasi saham ala Lo Kheng Hong, Si Warren Buffet Indonesia. Simak video lengkapnya di Youtube Finansialku.

 

Informasi update saham-saham di LQ45:

Symbol Name Last Price Change % Change




















































































































































































dilema besar