Etos Kerja Orang Arab, Dari Malas sampai Kelewat Fokus

Etos Kerja Orang Arab, Dari Malas sampai Kelewat Fokus

Perhatikan etos kerja orang Arab berikut, meski ada yang malas tapi untuk urusan bisnis patut kita tiru. Mari kita simak!

 

Rubrik Finansialku

 

Terlanjur Kaya!

Seringkali banyak berita di Indonesia, mengenai gaya hidup mewah yang dilakukan oleh orang-orang Arab dan pangeran-pangeran Saudi.

Mulai dari jajaran mobil mewah yang mentereng, hobi memelihara hewan buas yang eksotis, juga kecantikan dan ketampanan putri dan pangeran kerajaan dengan fashionnya masing-masing.

Bahkan konon berita yang beredar, seluruh warga Arab bisa dikatakan lahir dan terlanjur kaya! Tak heran jika kita berdecak kagum dengan pembangunan dan moderenisasi negara Arab.

Seperti Burj Al Arab yang merupakan hotel berbintang 7 satu-satunya di dunia. Terdapat di Dubai, Burj Khalifa termasuk gedung tertinggi didunia.

Belum lagi dengan berlimpahnya ladang minyak bumi, yang menambah kekayaan dan kemakmuran negara tersebut.

[Baca Juga: Kabar Duka, Salah Satu Pangeran Arab Saudi Meninggal Dunia]

 

Maka, bisa jadi karena terbiasa hidup enak, orang-orang arab juga dikenal cukup malas bekerja. Benarkah etos kerja orang arab yang malas bisa membawa kemakmuran seperti itu?

Sebelum Finansialku membahasnya, sebenarnya negara Arab mana yang sedang kita bahas ini?

Bicara mengenai negara Arab, tentu sangat luas. Kita sebagai warga Indonesia sering kali sama-ratakan seluruh warga yang berasal dari Timur Tengah berkebangsaan Arab.

Tidak keliru memang, bahkan bisa dikatakan lebih mudah untuk menganggapnya seperti itu. Tapi sebagai informasi tambahan untuk sobat Finansialku.

Tanah Arab atau Timur Tengah dizaman sekarang ini lebih dikenal antara Arab Saudi dan Uni Emirated Arab.

Saudia Arabi dan Uni Emirated Arab adalah dua negara berbeda yang sama-sama berada di tanah Arab. Keduanya negara yang kaya dan juga dihuni oleh bangsa Arab.

 

 

Perbedaan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab

Nah, apa sobat Finansialku tahu perbedaannya? Mari kita lihat apa yang menjadi perbedaan di antara kedua Arab ini.

 

#1 Luas wilayah

Perbedaan yang cukup signifikan terdapat di wilayah kekuasan kedua negara Arab ini. Arab Saudi memiliki luas wilayah seluas 2.150.000 km2, sedangkan Uni Emirat Arab memiliki luas lebih kecil yaitu seluas 83.600 km2.

 

#2 Kota-kota Populer

Arab Saudi, Riyadh sebagai ibu kota negara yang megah dengan gedung-gedung yang tinggi. Termasuk Mekkah dan Madinah yang dijadikan sebagai kota suci untuk beribadah dan wisata religi.

Sementara Uni Emirat Arab memiliki Abu Dhabi sebagai ibu kotanya, dan Dubai yang dikenal dengan lokasi mewah dan spektakuler.

Juga perkembangan modernisasi yang cepat, berada di wilayah Uni Emirat Arab.

 

GRATISSS Download!!! Ebook Perencanaan Keuangan Usia 20 an

 

 

#3 Sistem Pemerintahan

Uni Emirat Arab negara federasi dengan sistem pemerintahan kerajaan semi-konstitusional. Kepala negara bukan Raja melainkan Presiden.

Arab Saudi menjalankan sistem pemerintahan monarki dan sistem hukum syariah Islam yang dikepalai oleh seorang Raja.

Arab Saudi memiliki mata uang yang disebut Riyal/Real (Saudi Arabia Real) dan Uni Emirat Arab memiliki mata uang yang disebut Dirham (Arab Emirated Dirham).

 

Etos Kerja Orang Arab

Beberapa desas desus, mengatakan betapa malasnya orang-orang Arab ini. Menyimak beberapa ulasan, jika seorang anak mau bekerja namun ibunya melarang dia, maka itu tidak menjadi masalah bagi sang anak.

Seperti melansir kisah dari kompasiana.com yang bercerita pengalaman pribadinya bekerja selama di Dubai, di mana kemalasan warga arab dikatakan seperti ini:

“Mereka cuma “3D” ( Dateng, duduk, dahar), enak Kalo datangnya tepat waktu, mungkin mereka merasa, semua kerjaan udah di kerjain oleh “para pendatang” sedang mereka cuma ongkang-ongkang kaki sambil ngudut rokok khas Arab.”

[Baca Juga: Arab Saudi Tetap Selenggarakan Ibadah Haji 2020 Dengan Syarat!]

 

Sekalipun begitu, tentu kita tidak bisa kesampingkan prestasi yang terdapat di negara-negara Arab. Karena bukankah pembangunan yang selama ini ada merupakan hasil dan buah pemikiran dari orang-orang Arab sendiri?

Lagi pula, bangsa Arab pun dikenal sebagai saudagar-saudagar yang lihai dalam berbisnis. Tentu kita perlu meniru etos kerja orang Arab yang membuat mereka menjadi saudagar sukses bukan?

 

 

#1 Keras dan Tegas

Sebagian besar orang Arab memiliki suara yang keras. Keras bukan berarti menunjukkan watak keras, tetapi menyimbolkan ketegasan.

Hal apapun dihadapi dengan tegas. Tidak mudah kompromi dan konsisten dengan pemikiran awal. Ketika keputusan sudah dibuat, maka itu dilaksanakan.

Bukan seperti orang yang antikritik, melainkan tegas berpegang kepada prinsip.

 

#3 Menyambut Bak Raja

Presiden Jokowi beberapa waktu mengunjungi Arab Saudi.

Terlepas ini adalah kunjungan negara, sambutan yang dilakukan pemerintah Arab sangat luar biasa mengesankan, penuh rasa hormat yang tinggi.

Hal seperti ini ternyata biasa terjadi meskipun sekadar kepada teman ataupun tamu pada umumnya.

Berkunjung ke rumah orang Arab kita akan diperlakukan dengan sangat terhormat, termasuk disuguhi dengan makanan yang enak.

[Baca Juga: Arab Saudi Buka Lockdown, Rupanya Ini Kunci Suksesnya!]

 

Mereka akan memberi penghormatan terbaik. Mulai dari memeluk, menciumi kita, lalu dipersilahkan untuk duduk di hambal (sejenis karpet berkualitas tinggi)

Lalu tak lama kita akan disuguhi makanan enak. Mereka benar-benar tahu cara menyenangkan tamu.

Bertamu sendiri nilainya bukan hanya menyambung tali silaturahmi, namun juga penguat sinyal rezeki dan pelebur dosa-dosa.

Sehingga relasi kuat yang terjalin turut dapat membawa berkah baru.

 

#3 Fokus Menggarap Bisnis

Jika seorang laki-laki Arab menempuh pendidikan tinggi untuk pengetahuannya, fokus mereka tetap pada bisnis.

Mereka menempuh pendidikan dengan tujuan memajukan bisnis sehingga apapun yang dilakukan, bisnis tetaplah prioritasnya.

Sebagian besar orang Arab menjalankan bisnis sendiri. Seperti menjual pakaian, daster, mukena, salon, dan berbagai bisnis lain.

Bisnis menjadi komitmen besar sehingga orang Arab selalu melakukan hal terbaik demi kemajuan bisnis mereka.

 

 

#4 Pria Bertanggung Jawab Besar

Lelaki fokus mencari uang dan perempuan Arab fokus menggunakan uang. Laki-laki Arab merasa bahwa memiliki tanggung jawab begitu besar.

Mereka perlu bekerja keras untuk menghidupi keluarganya, istri dan anaknya. Dalam budaya mereka, perempuan adalah kehormatan bagi seorang lelaki Arab.

Ketika perempuan hidupnya terjamin dan terpelihara, maka semakin terhormatlah suaminya. Itulah yang membuat laki-laki giat berusaha dan selalu bekerja keras demi keluarga.

 

GRATISSS Download!!! Ebook Perencanaan Keuangan Usia 30 an

 

#5 Menjaga dan Menutup Rapat Aib

Dikenal sebagi negara yang menanamkan nilai-nilai moral Islami yang kuat. Soal kebiasaan gosip, di negara Arab hampir tidak pernah ditemukan.

Mulai dari tayangan televisi, atau sekedar bergerombol bersama membicarakan kejelekan seseorang.

Orang-orang Arab menganggap ini adalah hal yang seharusnya tidak perlu dilakukan. Sehingga mereka tidak memiliki kebiasaan untuk mengkonsumsi keburukan orang lain.

 

#6 Taat Beribadah

Ketika azan berkumandang orang Arab akan bergegas menuju masjid terdekat dan meninggalkan apa pun yang sedang dikerjakan.

Orang-orang Arab merasa sangat rugi jika tidak ikut takbir yang diserukan oleh imam dan betapa takutnya mereka kehilangan jamaah.

Maka, ketika adzan tiba segala aktivitas akan segera ditinggalkan.

 

#7 Bersedekah

Orang Arab berlomba untuk menyediakan makanan gratis, sebab mereka senang bersedekah. Jika Anda mendatangi kota suci suatu saat nanti (Amin!), di sana banyak orang berbondong-bondong mempersiapkan makanan untuk Jemaah haji.

Meski secara kasat mata dengan bersedekah, harta itu berkurang, tetapi sejatinya malah bertambah.

Bertambah berkah maka bertambah pula jumlahnya, tak heran keimanan mereka akan hal ini, seperti menjauhkan kemiskinan sebab karena budaya sedekah yang selalu dipelihara.

 

 

Tiru Etos Kerja Orang Arab yang Baik

Itulah beberapa etos kerja orang Arab yang bisa kita tiru, kemalasan bukan hal yang baik bahkan agama pun mengajarkan agar seseorang rajin dan giat dalam hidup.

Anda dapat menerapkan dan mengikuti semangat mereka dalam memiliki fokus dan budaya hidup islami yang baik. Selagi terus berusaha jangan lupa mengindahkan kewajiban sebagai umat beriman.

Selain belajar dari etos kerja orang Arab, Finansialku juga punya video untuk kita boleh tonton bersama. Agar kita termotivasi semakin berusaha lebih keras ke depannya. Silakan ditonton…

 

 

Baiklah kita sudah di penghujung artikel ini, apabila Anda memiliki saran maupun komentar atas artikel ini, Finansialku terbuka, silakan tulis komentar Anda pada kolom yang sudah disediakan di bawah ini

Jangan lupa juga untuk berbagi karena seperti orang Arab yang suka berbagi kebaikan. Maka bagikan artikel ini kepada teman-teman Anda. Terima kasih.

 

Sumber Referensi:

  • Mukti Ali Bin Syamsuddin Ali. 31 Agustus 2016. Nauzubillah, Malasnya Orang Arab. Kompasiana.com – https://bit.ly/3f1odkH 
  • Tim SBF. 2020. 4 Etos Kerja Orang Arab yang Bisa Anda Tiru, Yuk Simak!. Fastpay.co.id – https://bit.ly/2YZgcap 
  • Rizal. 5 Kebiasaan Baik di Arab yang Bikin Merinding. Boombastis.com – https://bit.ly/3eZZxsN 
  • Oky. 8 Oktober 2018. Ternyata Ini Rahasia Orang Arab ‘Malas’ Tapi Kaya Raya. Winnetnews.com – https://bit.ly/3eXGwHK 

 

Sumber Gambar: 

  • Etos Kerja Arab 1 – https://bit.ly/2ZylKZM
  • Etos Kerja Arab 2 – https://bit.ly/3jg1rsa
  • Etos Kerja Arab 3 – https://bit.ly/2WtabRF
  • Etos Kerja Arab 4 – https://bit.ly/2Cjeubu

dilema besar