Menurut Anda, apakah faktor kesejahteraan karyawan ditentukan oleh besar tidaknya gaji?
Banyak sekali yang menyangka bahwa faktor kesejahteraaan karyawan berbanding lurus dengan gaji yang besar. Apakah benar demikian?
Mari simak ulasannya berikut ini.
Rubrik Finansialku
Kesejahteraan Karyawan = Gaji Besar?
Pada dasarnya, setiap orang bekerja dengan harapan terdasar, yakni memperoleh imbalan atau kompensasi atas upaya yang telah mereka keluarkan untuk mencapai tujuan organisasi dan tujuan mereka sendiri. Dengan kata lain, orang bekerja dengan tujuan mengharapkan gaji.
Namun, satu hal yang sering dipertanyakan adalah apakah betul faktor kesejahteraan karyawan berbanding lurus dengan gaji yang besar? Apakah semakin besar gaji seseorang semakin tinggi juga tingkat kesejahteraaanya?
Untuk dapat menjawabnya, Finansialku menilik sebuah penelitian mengenai faktor yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan di sebuah perusahaan perkebunan milik Dita Antania Hanjani. Adapun artikel tersebut berjudul
Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tingkat Kesejahteraan Karyawan Outsourcing PT. Perkebunan Nusantara II Unit Kebun Sawit Seberang.
Dalam penelitian tersebut, peneliti mencari tahu apakah faktor gaji merupakan faktor utama dalam menentukan kesejahteraan karyawan di PT. Perkebunan Nusantara II (PTPN II) Unit Kebun Sawit Seberang.
Adapun analisis data dilakukan dengan menggunakan metode deskriptif, metode regresi linier berganda dan berdasarkan kriteria kemiskinan menurut Profesor Sajogyo.
[Baca Juga: 20 Cara Seorang Pemimpin Meningkatkan Semangat Kerja Tanpa Mengandalkan Uang. Silakan Anda Buktikan Sendiri!]
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Kesejahteraan Karyawan
Nah, sebelum masuk ke hasil penelitiannya mari melihat dahulu pandangan para ahli soal faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan karyawan.
Ananda (2010), Iskandar (2010), Lenny (2003), dan Hasibuan B. (2008) mengungkapkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan adalah jumlah tanggungan keluarga, pendapatan keluarga, umur, tabungan, beban hutang keluarga, dan lokasi tempat tinggal.
Ananda (2010) bahkan menspesifikan faktor-faktor kesejahteraan karyawannya pada karyawan tetap perusahaan perkebunan, yakni gaji/penghasilan, bonus, lembur, insentif, beras dan minyak, layanan kesehatan, dan pendidikan.
Nah, peneliti ingin membuktikan sejauh mana setiap faktor tersebut mempengaruhi kesejahteraan karyawan dan membuktikan mana yang menjadi faktor utama yang paling berpengaruh dalam kesejahteraan karyawan.
Peneliti lantas menentukan sampel penelitian dengan metode Stratified Random Sampling, dengan total sampel yang diambil sebanyak 30 orang. Beliau kemudian menentukan fungsi yang digunakan dalam penelitiannya, yakni:
Y = f (X1, X2, X3, X4, X5, X6)
Di mana:
- jumlah tanggungan (X1),
- penghasilan/gaji (X2),
- umur (X3),
- tabungan (X4),
- hutang (X5), dan
- jarak lokasi tempat tinggal terhadap kesejahteraan karyawan outsourcing di daerah penelitian (X6)
[Baca Juga: Sudahkah Anda Tahu: Tunjangan dan Kompensasi Kerja? Dan Bagaimana Cara Memanfaatkan dengan Benar?]
Analisa data kemudian dilakukan menggunakan Regresi Linier Berganda, menggunakan model ekonometrika dengan meregresi variabel-variabel yang ada dengan menggunakan metode OLS (Ordinary Least Square).
Fungsi tadi ditransformasikan ke dalam model persamaan regresi linear berganda (multiple regression) dengan spesifikasi model sebagai berikut:
Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4 + β5X5 + β6X6 + μ
Di mana:
Y = tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing (dalam pengeluaran rumah tangga, dalam satuan Rp)
X1 = jumlah tanggungan keluarga (Orang)
X2 = Penghasilan/gaji (Rp)
X3 = umur (tahun)
X4 = tabungan (Rp)
X5 = beban hutang keluarga (Rp)
X6 = jarak rata-rata lokasi tempat tinggal dari pusat layanan pendidikan, kesehatan dan perdagangan terdekat (Km)
α = Intercept/ konstanta
β1- β6 = Koefisien regresi
μ = Term of Error (kesalahan pengganggu)
Akhirnya melalui penelitian tersebut peneliti menunjukkan hasil sebagai berikut:
Hasil Regresi Linear Berganda
Sebelum lanjut ke kesimpulan penelitian, penasaran dengan hak dari karyawan? Simak videonya!
Kesimpulannya, dari seluruh variabel yang ada, variabel penghasilan/gaji memiliki nilai signifikansi t sebesar 0,038 yang lebih kecil dari probabilitas kesalahan yang ditolerir, yaitu α 10% atau 0,1. Artinya, variabel penghasilan/gaji (X2), secara parsial, berpengaruh nyata terhadap variabel tingkat kesejahteraan karyawan outsourcing (Y).
Sementara itu, variabel-variabel yang lainnya yaitu jumlah tanggungan (X1), umur (X3), tabungan (X4), hutang (X5), dan jarak (X6), secara parsial tidak berpengaruh nyata, karena nilai signifikansi t dari variabel tersebut lebih besar daripada α 10% atau 0,1.
Kesimpulan: Kesejahteraan Karyawan Berbanding Lurus dengan Gaji Besar
Kesimpulannya, kesejahteraan karyawan memang berbanding lurus dengan gaji yang besar. Melalui penelitian tersebut memang terbukti bahwa gaji berpengaruh positif dan nyata terhadap tingkat kesejahteraan karyawan.
Walaupun gaji besar tapi tidak bisa mengelolanya, percuma dong!
Gunakan aplikasi Finansialku untuk mengatur keuangan dengan bijak..
Bagaimana pendapat Anda? Apakah Anda setuju atau justru bertentangan dengan hasil penelitian ini? Berikan komentar Anda pada kolom komentar di bawah ya, terima kasih!
Sumber Referensi:
- Admin. Pengertian Insentif dan Tujuannya, Jenis, Bentuk, Prinsip, dan Indikator. Maxmanroe.com – https://bit.ly/2SYkUSH
- Dita Antania Hanjani. Faktor-Faktor yang mempengaruhi Tingkat Kesejahteraan Karyawan Outsourcing PT. Perkebunan Nusantara II Unit Kebun Sawit Seberang – Medianeliti.com – https://bit.ly/2A6pSpL
Sumber Gambar:
- Kesejahteraan 01 – https://bit.ly/2L7weY5
- Kesejahteraan 02 – https://bit.ly/2YHTRhN
- Kesejahteraan 03 – https://bit.ly/3bdUbaK
dilema besar