8 Dasar Kepemimpinan dalam Islam Untuk Berumah Tangga

8 Dasar Kepemimpinan dalam Islam Untuk Berumah Tangga

Untuk Anda seorang muslim, sudah memiliki 8 dasar kepemimpinan dalam Islam untuk memimpin rumah tangga berikut ini?

Simak pembahasannya di Finansialku!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Kepemimpinan Dalam Islam

“Kalian adalah pemimpin dan kalian akan dimintai pertanggungjawaban atas kepemimpinan kalian. Seorang penguasa adalah pemimpin, seorang suami adalah seorang pemimpin seluruh keluarganya, demikian pula seorang isteri adalah pemimpin atas rumah suami dan anaknya. Kalian adalah pemimpin yang akan dimintai pertanggungtawaban atas kepemimpinan kalian”

– HR. Bukhari dan Muslim

 

Pada dasarnya setiap manusia yang terlahir di muka bumi ini, adalah seorang pemimpin.

Seorang pemimpin yang cakap ialah mereka yang pandai memimpin akan kehidupan diri sendiri dan terlebih untuk seorang yang mempimpin orang lain.

Seorang yang memimpin orang lain memiliki pertanggung jawaban yang lebih terhadap orang-orang yang dipimpinnnya.

Karena kepemimpinan itu adalah suatu amanah yang di berikan Allah SWT kepada kita yang harus di jalankan dan di pertangung jawabkan di dunia maupun di akhirat.

Wajib Tahu! Ini Dia 5 Hukum Pernikahan Dalam Islam 03 - Finansialku

[Baca Juga: 5 Prinsip Kepemimpinan Dalam Islam yang Bisa Kamu Tiru]

 

Apabila kita amanah terhadap kepemimpinan yang kita jalani maka kita tidak termasuk kedalam golongan orang-orang yang munafik.

Contoh kepemimpinan dalam islam  pertama kali dilakukan oleh Rasulullah SAW, kepemimpinan Rasulullah tidak bisa dipisahkan dengan fungsi kehadirannya sebagai pemimpin agama dan masyarakat.

Prinsip dasar kepemimpinan beliau adalah keteladanan. Dalam kepemimpinannya mengutamakan uswatun hasanah pemberian contoh kepada para sahabatnya yang dipimpin.

Kepemimpinan dalam Islam berarti bukanlah sebuah kekuasaan dan posisi yang patut disombongkan, sebagaimana keteladanan tidak dilakukan dengan cara yang arogan melainkan membimbing dengan niat yang tulus ikhlas.

Baik itu sebagai pemimpin masyarakat, maupun pertama-tama memimpin sebuah kehidupan rumah tangga. Lalu, bagaimana nilai-nilai keislaman dalam berumah tangga?

 

Dasar Kepemimpinan Dalam Islam: Bertaqwa Kepada Allah SWT

Untuk menjadi seorang pemimpin maka kita harus ditanamakan etika dan dasar kepemimpinan dalam islam yang kuat yakni sikap bertaqwa kepada Allah SWT. Seperti yang tercantum di dalam QS.Ali Imran 102:

 

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

“Wahai orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah sebenar-benarnya takwa, dan janganlah sekali-kali kalian mati melainkan dalam keadaan memeluk agama Islam.”

 

Sama dengan cara menguatkan iman dan taqwa, dasar atas taqwa memiliki unsur takut kepada larangan Allah SWT hingga nantinya ia selalu menjaga bagaimana ia berbuat dan menjaga perilakunya dengan baik.

Selalu mengamalkan tentang hari akhir dan selalu memiliki rasa kerelaan terhadap sesuatu walaupun hanya terlihat kecil dimata manusia.

 

Mendoakan Kebaikan Bagi Anak Dan Istrinya

Beberapa ayat al-Qur-an, menggambarkan sosok dan sifat kepala keluarga ideal dalam rumah tangga, di antaranya dalam firman-Nya dalam QS an-Nisaa’: 34

 

الرِّجَالُ قَوَّامُونَ عَلَى النِّسَاءِ بِمَا فَضَّلَ اللَّهُ بَعْضَهُمْ عَلَى بَعْضٍ وَبِمَا أَنْفَقُوا مِنْ أَمْوَالِهِمْ

Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum perempuan, oleh karena Allah telah melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (perempuan), dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka

 

Kaum Laki-laki yang menjadi kepala mampu menjadi pemimpin dalam arti yang sebenarnya bagi istri dan anak-anaknya.

Memimpin mereka artinya mengatur urusan mereka, memberikan nafkah untuk kebutuhan hidup mereka, mendidik dan membimbing mereka dalam kebaikan, dengan memerintahkan mereka menunaikan kewajiban-kewajiban dalam agama dan melarang mereka dari hal-hal yang diharamkan dalam Islam, serta meluruskan penyimpangan yang ada pada diri mereka.

Termasuk sifat hamba Allah SWT yang beriman adalah selalu mendoakan kebaikan bagi dirinya dan anggota keluarganya. Allah SWT berfirman dalam QS al-Furqaan: 74:

 

وَالَّذِينَ يَقُولُونَ رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا

Dan orang-orang yang berkata: “Ya Rabb kami, anugerahkanlah kepada kami isteri-isteri kami dan keturunan kami sebagai penyejuk hati (kami), dan jadikanlah kami imam (panutan) bagi orang-orang yang bertakwa

 

Dalam hadits yang shahih, ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam menjelaskan tentang kewajiban seorang suami terhadap istrinya, diantaranya: Dan tidak mendokan keburukan baginya.

Kepala keluarga yang ideal tentu akan mengusahakan dan mendoakan kebaikan keluarga dan rumah tangganya, istri dan anak-anaknya, bahkan inilah yang menjadi sebab terhiburnya hatinya, yaitu ketika menyaksikan orang-orang yang dicintainya selalu menunaikan ketaatan kepada Allah SWT.

 

Bertanggung Jawab Memberi Nafkah Untuk Keluarga

Menafkahi keluarga dengan benar adalah salah satu kewajiban utama seorang kepala keluarga dan dengan inilah di antaranya dia disebut pemimpin bagi anggota keluarganya.

Dalam QS al-Baqarah: 233, Allah SWT berfirman:

 

وَعَلَى الْمَوْلُودِ لَهُ رِزْقُهُنَّ وَكِسْوَتُهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ

“Dan kewajiban ayah memberi makan dan pakaian kepada para ibu dengan cara yang ma’ruf

 

Dalam hadits yang shahih, ketika Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam ditanya tentang hak seorang istri atas suaminya, beliau bersabda:

“Hendaknya dia memberi (nafkah untuk) makanan bagi istrinya sebagaimana yang dimakannya, memberi (nafkah untuk) pakaian baginya sebagaimana yang dipakainya, tidak memukul wajahnya, tidak mendokan keburukan baginya (mencelanya), dan tidak memboikotnya kecuali di dalam rumah (saja)”

 

Tentu saja maksud pemberian nafkah di sini adalah yang mencukupi dan sesuai dengan kebutuhan, tidak perlu berlebihan dan tidak juga sampai kurang.

Karena termasuk sifat hamba-hamba Allah SWT yang bertakwa adalah mereka selalu mengatur pengeluaran harta mereka agar tidak terlalu boros dan tidak juga kikir.

Aplikasi Finansialku hadir untuk membantu mengatur dan menggunakan harta dengan bijak serta tepat guna. Untuk melengkapi tanggung jawab sebagai pemimpin, segera download aplikasi Finansialku dengan klik ikon berikut.

 

Aplikasi Finansialku adalah aplikasi Perencana Keuangan satu-satunya di Indonesia yang terdaftar di OJK dengan berbagai fitur keuangan yang praktis, mudah, serta edukatif.

Dengan perencana keuangan yang sudah tersertifikasi, aplikasi Finansialku hadir untuk menjadi perencana keuangan pribadi yang bisa memaksimalkan pengelolaan harta penggunanya.

 

Amanah (Dapat dipercaya)

Pemimpin yang seharusnya memenuhi nilai keislaman adalah dia yang amanah dan tidak munafik seperti yang digambarkan di dalam ayat-ayat Al-Quran tentang amanah, salah satunya adalah di dalam QS. An-Nisa’: 58

 

إِنَّ اللَّهَ يَأْمُرُكُمْ أَن تُؤَدُّوا الْأَمَانَاتِ إِلَىٰ أَهْلِهَا وَإِذَا حَكَمْتُم بَيْنَ النَّاسِ أَن تَحْكُمُوا بِالْعَدْلِ ۚ إِنَّ اللَّهَ نِعِمَّا يَعِظُكُم بِهِ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ سَمِيعًا بَصِيرًا﴿٥٨

“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanah kepada yang berhak menerimanya, dan (menyuruh kamu) apabila menetapkan hukum di antara manusia supaya kamu menetapkan dengan adil. Sesungguhnya Allah memberi pengajaran yang sebaik-baiknya kepadamu. Sesungguhnya Allah adalah Maha mendengar lagi Maha Melihat.”

 

Sebagaimana seorang pemimpin dan kepala keluarga, suami percaya kepada istrinya, Istri percaya kepada suaminya dan menjaga kepercayaan itu sebetul-betulnya.

Demikian juga  jika Allah, mempercayakan akan harta dan anak-anak dalam rumah tangga.

Hendaknya semua itu dijaga dan dikelola dengan baik sebab segala sesuatu yang dipercayakan Allah SWT pada hamba-Nya akan selalu dimintai pertanggung jawaban kelak.

 

Suri Tauladan

Pemimpin yang sesuai dengan ajaran islam adalah dia yang bisa dijadikan sebagai sang suri tauladan yang baik. Seperti yang tercantum di dalam QS. Al-Ahzaab: 21

 

لَقَدْ كَانَ لَكُمْ فِي رَسُولِ اللَّهِ أُسْوَةٌ حَسَنَةٌ لِمَنْ كَانَ يَرْجُو اللَّهَ وَالْيَوْمَ الآخِرَ وَذَكَرَ اللَّهَ كَثِيرًا

“Sesungguhnya telah ada pada (diri) Rasulullah itu uswatun hasanah (suri teladan yang baik) bagimu (yaitu) bagi orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah.”

 

Sebagai pemimpin dalam berumah tangga perlu mengetahui mana ajaran yang layak di ikuti sesuai dengan syariat islam dan mana yang tidak boleh diikuti.

Pemimpin yang baik perlu taat pada perkara yang baik seperti yang dinyatakan di dalam agama Islam, sebab sebagai kepala keluarga mereka inilah yang pertama-tama menjadi teladan bagi seisi keluarganya.

 

Kepemimpinan Dalam Islam Untuk Rumah Tangga

Seorang kepala keluarga yang beriman tentu juga akan menggunakan pertimbangan akal sehatnya.

Jika mereka menghadapi perlakuan kurang baik dari orang lain, mereka akan berusaha menasehati dan meluruskannya dengan cara yang baik dan bijak, terlebih lagi jika orang tersebut adalah orang yang terdekat dengannya, yaitu istri dan anak-anaknya.

Dengan izin Allah, seorang pemimpin dengan keteladananya dapat membimbing anggota keluarganya dalam kebaikan dan ketaatan kepada Allah SWT.

Imam Ibnul Jauzi membawakan sebuah ucapan seorang ulama salaf yang terkenal, Ibrahim al-Harbi.

Dari Muqatil bin Muhammad Al-Ataki, beliau berkata:

Aku pernah hadir bersama ayah dan saudaraku menemui Abu Ishak Ibrahim al-Harbi, maka beliau bertanya kepada ayahku: “Mereka ini anak-anakmu?”. Ayahku menjawab: “Iya”. (Maka) beliau berkata (kepada ayahku): “Hati-hatilah! Jangan sampai mereka melihatmu melanggar larangan Allah, sehingga (wibawamu) jatuh di mata mereka”.

 

Semoga bagi mereka yang diberi amanah untuk memimpin, dapat mengamalkan ajaran Islam dengan baik dan menjadi insprasi bagi mereka yang dipimpinnya.

 

Sumber Referensi:

  • Redaksi DalamIslam. 8 Dasar Kepemimpinan Dalam Islam. Dalamislam.com – https://bit.ly/347gYTV
  • Abdullah Taslim, Lc., MA. 20 Mei 2013. Potret Suami Ideal Dalam Rumah Tangga. Muslim.or.id – https://bit.ly/2JCZzsD
  • Farit Pariska. 4 Desember 2019. Kepemimpinan dalam Islam. Kompasiana.com – https://bit.ly/3aLlARV

 

dilema besar