Datang setahun sekali dan jadi andalan menyambut hari raya, sayang banget kalau habis tak bersisa karena tidak tahu cara mengelola THR dengan baik.
Yuk simak cara bijak mengelola THR agar THR-mu tidak habis percuma.
Cara Bijak Mengelola THR
Menjelang minggu terakhir bulan Ramadan, yang paling dinantikan selain hari raya akan segera tiba. Apalagi kalau bukan THR atau Tunjangan Hari Raya dari tempat kita bekerja.
Terlebih di masa pandemi seperti saat ini, suntikan THR terasa makin ditunggu-tunggu.
Padahal masih banyak perusahaan yang “berdarah”, sehingga dengan terpaksa mereka harus memangkas berbagai pengeluaran demi keberlangsungan bisnis. Tidak terkecuali untuk pembayaran tunjangan hari raya (THR).
Pemerintah sendiri melalui Peraturan Menteri Ketenagakerjaan RI No. 06 Tahun 2016, mendukung hak dari karyawan mengenai wajibnya pemberi kerja membayarkan THR kepada karyawannya. Baca Juga: Pebisnis! Sudah Penuhi Hak THR Buat Karyawan Belum?.
[Baca Juga: Begini Cara Bijak Memakai Uang THR agar Sejahtera]
Tahun 2021 melalui SE Kemenaker Nomor M/6/HK.04/IV/2021, Pemerintah juga menghimbau agar pemberi kerja bisa bersepakatan dengan pekerjanya terkait pembayaran THR.
Beruntunglah kita jika termasuk ke dalam golongan yang tidak terlambat dibayarkan THR-nya oleh kantor.
Lalu bagaimana sebaiknya menyiasati penggunaan THR ini, mengingat saat ini masih dalam masa pandemi yang tentu membutuhkan banyak dana darurat.
Mari kita simak cara penggunaan THR ala pandemi berikut.
#1 Daftar Kebutuhan vs. Keinginan
Pada masa sekarang ini, sangat penting bagi kita untuk bisa memilah mana yang menjadi kebutuhan dan mana yang merupakan keinginan sesaat. Bisa jadi ini subjektif dan berbeda bagi setiap orang.
Sederhananya kebutuhan adalah apa yang harus dan perlu untuk segera kita penuhi, sedangkan keinginan biasanya secara urgensi belum terlalu mendesak dan tidak mengganggu keberlangsungan hidup kita.
Dari daftar kebutuhan dan keinginan tersebut, tentu ada yang menjadi prioritas dan belum menjadi prioritas. Tentukan juga mana yang menjadi prioritas untuk dipenuhi saat ini, dan mana yang bisa menunggu.
Untuk mempermudah, bisa juga kita menggunakan metode Eisenhower Decision Matrix untuk membantu dalam menentukan skala prioritas. Contohnya seperti dibawah ini.
Penting + Mendesak | Penting + Tidak Mendesak |
---|---|
Sakit gigi dan perlu ke dokter gigi, isi token listrik | Upgrade HP keluaran terbaru |
Tidak Penting + Mendesak | Tidak Penting + Tidak Mendesak |
Jajan kopi kekinian (bisa bikin kopi sendiri di rumah) | Beli baju baru (baju lama masih bagus dan jarang dipakai) |
Kembali lagi ya, contoh diatas tidak bisa disamakan untuk setiap orang tergantung dari kebutuhan dan kondisi masing-masing.
#2 Perencanaan Sebelum THR
Bisa jadi kita belum mengetahui berapa THR yang akan kita terima, apakah satu bulan gaji full atau justru kurang dari itu. Agar nantinya tidak habis begitu saja, perlu dibuat perencanaan akan penggunaan THR.
Adanya himbauan pemerintah untuk tidak mudik hari raya di masa pandemi, bukan berarti membuat kita bisa menunda dalam menyusun rencana keuangan.
Karena tanpa rencana tersebut pengeluaran menjadi tidak terkontrol dan memperbesar kemungkinan adanya pengeluaran tidak terduga selama libur hari raya.
#3 Alokasikan untuk Zakat dan Sedekah
Satu pos yang wajib perlu kita masukan ke dalam alokasi THR adalah pos zakat, infaq dan sedekah. Karena sifatnya wajib dan merupakan bagian dari ibadah maka jangan sampai terlewat. Terutama alokasi zakat fitrah untuk menyucikan diri serta zakat mal atas harta kekayaan kita yang sifatnya wajib bagi yang memenuhi syarat.
Nah, untuk perhitungan zakat fitrah sesuai ajaran agama Islam yakni sebesar 1 Sha yang berarti 4 Mud dan untuk 1 Mud bernilai 676 Gram.
Cara sederhana perhitungan zakat fitrah adalah dengan membayar beras sebanyak 2,5 kilogram.
Contohnya jika harga 1 kilogram beras yang biasa kita makan adalah Rp 12.000,00 maka kalikan dengan 2,5 kilogram sehingga zakat fitrah yang harus ditunaikan adalah sebesar Rp 30.000,00.
#4 Alokasikan untuk Dana Darurat
Masa pandemi seperti sekarang ini membuat kita harus meninjau ulang rekening Dana Darurat yang dimiliki. Tidak terkecuali bagi yang sudah memiliki asuransi baik dari tempat bekerja maupun yang dibeli sendiri.
Maka dari itu, sangat disarankan agar memasukan pos Dana Darurat sebagai salah satu alokasi penggunaan THR.
Dengan dana diluar dari pendapatan bulanan, THR bisa menjadi booster bagi target dana darurat.
Besar alokasinya kembali disesuaikan dengan kondisi keuangan dan kebutuhan masing-masing. Tapi tentu saja semakin besar semakin baik.
#5 Alokasikan untuk Pembayaran Utang
Jika saat ini memiliki utang yang berjalan, THR juga bisa membantu kita dalam membayar cicilan utang yang ada.
Cicilan yang bisa terbantu dengan THR umumnya yang tidak terlalu besar nominalnya salah satunya adalah cicilan kartu kredit.
Tapi tidak menutup kemungkinan, THR juga bisa membantu dalam meringankan kewajiban cicilan KPR. Alokasikan THR ke dalam tabungan terlebih dahulu dan jika sudah terkumpul cukup besar bisa kita gunakan sebagai dana pelunasan sebagian fasilitas KPR yang ada.
Tentu perlu perhitungan lebih dalam terlebih dahulu ya untuk strategi ini.
#6 Alokasikan untuk Investasi
Penghasilan tahunan seperti bonus atau THR juga bisa menjadi booster untuk mencapai tujuan keuangan kita.
Alokasikan penghasilan tahunan tersebut ke dalam investasi baik jangka menengah maupun jangka panjang. Instrumen investasi yang digunakan bisa disesuaikan dengan jangka waktu target keuangan, bisa masuk ke deposito, reksadana maupun saham.
Selain bonus tahunan, bisa dikatakan kalau Tunjangan Hari Raya adalah salah satu “suplemen” karyawan dalam bekerja. Sehingga sangat dinantikan dan tidak jarang dalam penggunaannya tidak direncanakan dengan baik.
Selain perlu membuat budgeting bulanan, perlu juga dibuat anggaran keuangan yang sifatnya tahunan. Karena biasanya nominal yang dikeluarkan cukup besar. Hal ini berlaku juga terhadap penghasilan bulanan bagi karyawan lho
Sobat Finansialku bisa mempelajarinya melalui audiobook di bawah ini. Agar semua penghasilan baik gaji maupun bonus-bonus seperti THR tidak habis percuma.
Bijak Dalam Menggunakan THR
Bijaklah dalam menggunakan THR yang kita dapatkan. Gunakan sesuai dengan kebutuhan dan tidak berlebihan. Jangan sampai setelah Hari Raya, THR habis tak bersisa atau bahkan ikut menguras tabungan karena terlalu banyak pengeluaran tidak terduga.
Nah supaya pengeluaran pada hari raya bisa terpantau dan terhindar dari “bocor halus”, sobat bisa memanfaatkan Aplikasi Finansialku yang bisa di-download secara gratis di Google Playstore dan AppleStore.
Jadi Sobat Finansialku, sudah tahu kan bagaimana cara bijak mengelola THR agar tidak habis begitu saja. Yuk bagikan artikel ini pada kerabat dan saudaramu agar mereka juga bijak dalam mengelola THR. Selamat mencoba!
Sumber Referensi:
- Albertus Krisna. 25 April 2021. Menakar Pemberian THR di Masa Pandemi. Kompas.id – https://bit.ly/3ewe8yz
- Vidya Diassuryaningrum. 18 April 2021. Penjelasan Singkat Cara Perhitungan Zakat Fitrah. Popmama.com – https://bit.ly/3xVcgXX
- Admin. The Urgent/Important Spending Matrix. Brunchandbudget.com – https://bit.ly/3ezmTIg
Sumber Gambar:
- THR 01 – https://bit.ly/3vY26DM
dilema besar