Yuk, Intip Bagaimana Sejarah Resesi Ekonomi di Indonesia!

Yuk, Intip Bagaimana Sejarah Resesi Ekonomi di Indonesia!

Sedang mencari tahu bagaimana sejarah resesi ekonomi Indonesia? Mari kita simak selengkapnya, hanya di Finansialku.

Karena apa yang Anda cari ada di sini! Silakan disimak…

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Lifestyle (rev)

 

Sejarah Resesi Ekonomi Indonesia

Hallo sobat Finansialku, bagaimana keadaan Anda hari ini?

Bagi Anda yang aktif mengikuti perkembangan ekonomi, khususnya perekonomian Indonesia, Anda tentu sudah dengar kalau sejak beberapa waktu yang lalu, negara kita ini dinyatakan mengalami resesi ekonomi.

Pasalnya, Badan Pusat Statistik mencatat bahwa di kuartal ke III tahun 2020, yaitu sejak Juli hingga September 2020 mengalami kontraksi sebesar minus 3,49%.

Belum Beres Resesi, Inggris Kejebak Utang Terbesar Sepanjang Sejarah! 01 - Finansialku

[Baca Juga: Indonesia Resesi di Kuartal-III 2020, Ada Investasi Kebal Resesi?]

 

Di kuartal sebelumnya, Indonesia juga tercatat mengalami minus hingga 5,32%!

Nah, sebuah negara akan dinyatakan mengalami resesi apabila selama dua kuartal berturut-turut, ekonominya tercatat minus.

Negara kita dalam sejarahnya telah beberapa kali berada dalam resesi. Simak data selengkapnya berikut ini.

 

#1 Sejarah Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1963 – Resesi Pertama

Di Indonesia sendiri, sebenarnya bukan kali ini saja kita mengalami yang namanya resesi. Bahkan sejak masa awal kemerdekaan pun Indonesia pernah tercatat mengalami resesi.

Tepatnya tahun 1963, saat Presiden Soekarno masih memerintah. Pada tahun itu, selama dua kuartal berturut-turut Indonesia tercatat mengalami pertumbuhan ekonomi yang negative.

Bahkan dua tahun kemudian Indonesia mengalami defisit anggaran hingga 600%.

Resesi kala itu kabarnya disebabkan oleh kebijakan pemerintah yang membuat belanja pemerintah menjadi membengkak dan kemudian menyebabkan hiperinflasi.

Ini Ramalan Resesi Ekonomi 2020 yang Agak Seram Untuk Indonesia 03 - Finansialku

[Baca Juga: Pertumbuhan Ekonomi Kuartal III -3,49%, Indonesia Resmi Resesi!]

 

Belum lagi keputusan Presiden Pertama saat itu disebut berlawanan dengan keputusan negara-negara lain, termasuk keputusan untuk Indonesia keluar dari PBB.

Namun ditahun 1970, ekonomi Indonesia kembali berada pada posisi yang baik, yang artinya masalah resesi dapat diatasi.

Tetapi hal ini bukan berarti Indonesia sepenuhnya lepas dari ancaman resesi, sebab kemudian pada tahun 1998, Indonesia kembali mengalami resesi yang berdampak sangat parah bagi perekonomian negara.

Hingga memicu tumbangnya masa ORBA yang telah ada selama 32 tahun.

Download Sekarang! Ebook PERENCANAAN KEUANGAN Untuk USIA 30-an, GRATIS!

12 Ebook Perencanaan Keuangan 30an

 

#2 Sejarah Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998 – Resesi Ke-2

Di tahun itu, terjadi masalah keuangan yang cukup rumit di Asia. Termasuk Indonesia sendiri.

Sebelum benar-benar dinyatakan mengalami resesi, pada tahun 1997 pertumbuhan ekonomi Indonesia memang sudah terpuruk.

Tercatat minus selama 6 bulan lamanya, hingga akhirnya bulan pertama tahun 1998 menjadi bulan ke 9 sejak minusnya ekonomi Indonesia.

Pemerintah Indonesia sempat meminta bantuan dari Dana Moneter Internasional (IMF) pada bulan Oktober 1997, namun tetap saja kondisi ekonomi tak kunjung membaik melainkan semakin lepas kendali.

Akhirnya Indonesia tercatat sebagai negara yang mengalami krisis terparah di Asia Tenggara. Lalu apa penyebab resesi di tahun 1998 ini?

Awalnya ini memang terjadi karena adanya masalah keuangan di Asia, yang menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi minus hingga 18%.

 

Ini Ramalan Resesi Ekonomi 2020 yang Agak Seram Untuk Indonesia 01 - Finansialku

[Baca Juga: Ketahui Pengertian, Faktor Penyebab, dan Dampak dari Resesi Ekonomi!]

 

Namun di sisi lain, salah satu faktor yang akhirnya membuat masalah ini semakin parah adalah karena Indonesia memiliki utang luar negeri yang sangat banyak.

Baik itu utang pemerintah, perusahaan swasta, dan juga BUMN yang dalam bentuk valuta asing.

Di bulan Maret 1998, tercatat Indonesia memiliki utang luar negeri sebesar 138 miliar dollar AS, yang mana sekitar 72,5 miliar dari total utang tersebut merupakan utang swasta.

Parahnya lagi, dua per tiga dari utang swasta ini termasuk dalam jangka pendek, dan sekitar 20 miliar dollar AS akan jatuh tempo di tahun itu.

Pada akhirnya, nilai mata uang rupiah pun menjadi sangat melemah, yang mana pada tahun 1997 ditutup pada angka Rp4.850 per dollar AS, meroket dengan cepat menjadi Rp 17.000 per dollar AS pada 22 Januari 1998.

Hal ini memberi dampak yang sangat buruk bagi perekonomian Indonesia.

5 Tantangan Ekonomi 2020 Selain Resesi dan Perang Dunia 3 01

[Baca Juga: Strategi Mengatur Keuangan Keluarga Muda Di Tengah Resesi]

 

Kala itu, termasuk pada pasar uang dan pasar modal, di mana bank-bank nasional mengalami kesulitan yang besar, hingga surat utang pemerintah yang kemudian anjlok di bawah junk, serta IHSG yang anjlok ke 292,12 poin pada 15 September 1998.

Belum lagi dengan dampak buruk yang dialami langsung oleh masyarakat, yaitu meningkatnya harga barang dengan begitu cepat.

Jumlah pekerja dan karyawan yang di PHK meningkat, serta melonjaknya angka pengangguran ke angka yang sebelumnya belum pernah terjadi sejak akhir tahun 1960.

Terjadinya PHK ini pun termasuk akibat dari banyaknya perusahaan yang mengalami kebangkrutan.

Baik itu perusahaan berskala kecil maupun perusahaan konglomerat yang tampaknya memiliki fondasi keuangan yang kuat. Termasuk sekitar lebih dari 70% perusahaan yang tercatat di pasar modal mengalami kebangkrutan.

Kala itu suasana Indonesia menjadi sangat kacau, sekitar 50% dari total jumlah penduduk berada di bawah garis kemiskinan.

Hingga ada begitu banyak orang yang menyerbu toko-toko sembako karena menjadi panik dan takut harga semakin melonjak sehingga tidak akan mampu membeli kebutuhan pokoknya.

 

#3 Sejarah Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 2008 – Resesi Ke-3

Berselang 10 tahun sejak resesi ke-2, Indonesia kembali mendapat tekanan dari ekonomi dunia. Resesi kali ini terjadi karena adanya masalah keuangan global yang awalnya dimulai di Amerika Serikat.

Dampaknya, pertumbuhan ekonomi Indonesia pun menjadi begitu terhambat dan bahkan menurun, yang mana sebelumnya berada di titik 6.25% akhirnya turun ke titik 4.14% dari bulan September 2018 hingga bulan Juni 2009.

Di sisi lain, nilai rupiah dan IHSG juga ikut anjlok, nilai rupiah sebelumnya sempat membaik di angka Rp 9.840 per dollar AS akhirnya terdepresiasi 30.9% menjadi Rp 12.100 per dollar AS.

Sedangkan untuk IHSG, anjlok hingga 39.8% di bulan Oktober 2008

 

#4 Sejarah Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 2020 – Resesi Ke-4

Nah, seperti yang sempat kita singgung di awal, tahun ini pun menjadi tahun yang cukup buruk bagi perekonomian Indonesia. Mengingat negara kita ini kembali mengalami resesi.

Hanya saja, jika pada beberapa kasus sebelumnya resesi menjadi parah karena adanya masalah politik ataupun masalah keuangan secara global, kali ini resesi terjadi karena adanya pandemi Covid-19.

Di akhir tahun 2019, pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di titik 4.97%, namun kemudian di kuartal pertama tahun 2020 hanya berada di titik 2.97%.

Keadaan pun semakin memburuk sehingga di kuartal ke 2 pertumbuhan ekonominya menjadi anjlok ke minus 5.32%.

Bagaimana Dampaknya Terhadap Indonesia, Jika AS Resesi di 2019 01 - Finansialku

[Baca Juga: Pengertian Depresi Ekonomi, Ancaman Setelah Resesi]

 

Saat ini, Indonesia telah memasuki kuartal ke-3 yang mana pertumbuhan ekonominya masih minus 3.49%.

Pada bulan Maret lalu nilai tukar rupiah dengan dollar AS sempat berada diangka Rp 16.000 per dollar, dan saat ini pun masih berada di kisaran Rp 14.000-an.

Padahal di awal tahun, rupiah sempat menguat di angka Rp 13.732 per dollar AS. Sedangkan IHSG sempat anjlok ke 3,937.63 pada bulan Maret lalu.

Hal ini tentu saja bukan sebuah kabar yang ingin kita dengar, mengingat masyarakat umum pun bisa terkena dampak buruk jika kondisi ini tidak segera diatasi atau malah bertambah buruk.

 

Dampak Resesi

Resesi memiliki dampak yang begitu buruk bagi negara yang mengalaminya, khususnya pada kegiatan ekonomi negara tersebut.

Contohnya saja, resesi dapat membuat angka pengangguran menjadi melonjak, baik itu karena tidak adanya lowongan kerja baru ataupun karena banyaknya perusahaan yang PHK karyawannnya.

Hal ini akan menjadi susah untuk diatasi jika perusahaan-perusahaan mulai mengalami kebangkrutan hingga terpaksa gulung tikar.

Maka dari itu, para pengusaha tentunya akan kesusahan untuk mempertahankan karyawannya ataupun untuk membuka lapangan kerja yang baru.

Di samping itu, bangkrutnya perusahaan dan hilangnya kemampuan untuk membayar tenaga kerja tentu akan mempengaruhi nilai produksi atas barang maupun jasa, sehingga pendapatan negara juga ikut menurun.

7+ Tips Menghadapi Resesi yang Bisa Kamu Mulai Sekarang! 02 - Finansialku

[Baca Juga: Resesi Di Depan Mata, Sri Mulyani Ramal Ekonomi Kuartal III Negatif]

 

Untuk jangka waktu yang lama, resesi ini juga sangat mungkin untuk memicu timbulnya masalah-masalah yang fatal.

Seperti inflasi yang tidak dapat dikendalikan, deflasi, hingga terjadinya kemacetan dalam kredit perbankan, dan mengurangnya cadangan devisa.

Dengan begitu pemulihan ekonomi nasional akan melambat.

Nah, berkaitan dengan resesi yang saat ini sedang dialami oleh Indonesia, Tauhhid Ahmad selaku Direktur Eksekutif Institute Development of Economic and Finance, menyatakan bahwa angka pengangguran di Indonesia bisa saja menjadi semakin naik, terlebih di awal tahun 2021 nanti.

Seperti yang dilansir dari Finance.detik.com, beliau juga mengatakan bahwa angka kemiskinan juga akan bertambah, yang mana bisa menyentuh 9.8% atau 9.9%, dan bahkan bisa saja mencapai 10% jika pemulihannya lambat.

 

Apa yang Harus Anda Lakukan untuk Menghadapi Resesi?

Setiap negara serta seluruh masyarakatnya tentu tidak ada yang ingin mengalami resesi, karena itu adalah mimpi buruk yang panjang.

Namun dalam beberapa situasi, sebuah negara diharuskan untuk mengalami yang namanya resesi, seperti yang saat ini dialami oleh Indonesia.

Nah, sebagai masyarakat, tentu saja saya dan Anda terkena dampak negative dari resesi yang dialami oleh negara kita.

Contohnya harga barang menjadi semakin tinggi, dan nilai mata uang kita melemah, atau bahkan kemungkinan terburuknya ialah dipecat dari pekerjaan dan tidak bisa mendapat income.

Lalu apa yang harus kita lakukan jika mengalami hal ini? Satu hal yang pasti adalah kita harus selalu siap, khususnya dalam hal keuangan.

Untuk menghadapi inflasi misalnya, Anda bisa menaruh uang Anda di beberapa produk investasi seperti pasar uang dan obligasi, yang imbal hasilnya cenderung berada di atas angka inflasi.

Ketahui dan Pahami Cara Mengatasi Deflasi yang Terjadi 03 - Finansialku

[Baca Juga: 7+ Tips Menghadapi Resesi yang Bisa Kamu Mulai Sekarang!]

 

Selain itu, untuk jaga-jaga jika sewaktu-waktu terjadi PHK masal dan Anda kehilangan pekerjaan, Anda bisa mulai mempersiapkan dana darurat untuk menghadapi masa-masa seperti ini.

Sehingga Anda tetap bisa survive meski belum memiliki sumber penghasilan yang baru.

Jika Anda tertarik untuk hal ini, Anda bisa mulai menggunakan Aplikasi Finansialku, yaitu sebuah aplikasi perencana keuangan pribadi yang sangat bisa untuk membantu Anda dalam merencanakan keuangan dan mempersiapkan dana darurat.

Pada aplikasi Finansialku ini juga rutin memberikan pelajaran-pelajaran penting seputar keuangan, Investasi, Asuransi dan sebagainya.

Tentunya akan sangat membantu Anda untuk mengatasi masalah-masalah keuangan.

So, tunggu apa lagi? Langsung saja download Aplikasi Finansialku melalui link di bawah ini, dan mulailah merencanakan keuangan Anda.

Download Aplikasi Finansialku Sekarang!!

Download Aplikasi Finansialku

Baik Sobat Finansialku, sampai di sini pembahasan kita seputar sejarah resesi yang pernah terjadi di Indonesia, dan semoga artikel ini bisa berguna bagi sobat semuanya. Sampai jumpa…

 

Sumber Referensi:

  • Virdita Ratriani. 05 November 2020. Apa itu Resesi Ekonomi dan Dampaknya yang Resmi Dialami Indonesia?. Nasional.kontan.co.id – https://bit.ly/2I1yORJ
  • Trio Hamdani. 05 November 2020. Ini Dampak Resesi Terparah yang Anda Harus Tau. Finance.detik.com – https://bit.ly/3l6WEJM
  • Admin. 02 November 2020. Menengok Sejarah Resesi Ekonomi Sejak Indonesia Merdeka. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3eA8slj
  • Muhammad Idris. 04 Agustus 2020. Sejarah Kelam Resesi Ekonomi Indonesia Tahun 1998. Money.kompas.com – https://bit.ly/3p4xXQU
  • Windi Wicaksono. 02 Oktober 2020. INFOGRAFIS: Sejarah Resesi Ekonomi di Indonesia. Liputan6.com – https://bit.ly/3mXg8Bg

dilema besar