Alibaba tengah diskusikan untuk suntik dana Grab! Jika terjadi, ini akan jadi investasi terbesar perusahaan asal China ini di Asia Tenggara.
Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Alibaba Bakal Suntik Grab Sebesar US$3 Miliar
Perusahaan e-commerce asal China, Alibaba dikabarkan akan menyuntikkan dana sebesar US$ 3 miliar atau setara dengan Rp 44,7 triliun (dengan asumsi kurs Rp14.920 per dolar AS) ke Grab Holdings Inc.
Menurut sumber yang mengetahui masalah tersebut, seperti dikutip Bisnis.com, Alibaba sebagai investor tunggal akan menghabiskan sebagian dari dana untuk mengakuisisi sebagian saham Grab yang dipegang oleh Uber Technologies Inc.
Transaksi potensial tersebut akan menjadi salah satu investasi terbesar Alibaba di Asia Tenggara, menyusul investasi US$ 1 miliar di Lazada pada 2016.
Kabar suntikan dana itu hadir di tengah persaingan Grab dan Gojek yang sempat diisukan merger dengan dukungan dari SoftBank.
[Baca Juga: VIDEO: Kopi Kenangan: Dapat Pendanaan Miliaran Di Kala Pandemi]
Grab diperkirakan memiliki valuasi 14 miliar dolar AS dengan SoftBank Group Corp sebagai salah satu pendukungnya.
Melansir dari Cnn Indonesia, The Financial Times sempat menulis perjanjian merger kedua perusahaan dapat mempercepat jalur keduanya mencapai profit.
Indonesia pun dinilai tetap menjadi pangsa pasar terbesar buat dua perusahaan ride hailing tersebut.
Adapun salah satu rencana spesifik yang sedang dibahas, kata salah satu sumber, adalah mengintegrasikan jaringan pengiriman Grab ke Lazada, memberi akses startup Singapura ke jaringan konsumen yang lebih luas.
Jika kedua perusahaan tersebut sepakat, maka Grab akan mendapatkan suntikan dana di tengah dampak pandemi virus corona yang cukup memukul perusahaan.
Seperti diketahui, pada Juni lalu Grab mengumumkan pengurangan lima persen jumlah stafnya, dan perusahaan harus memangkas biaya di tengah pertumbuhan pendapatan yang melambat.
Beberapa waktu lalu, CEO dan pendiri Grab, Anthony Tan bahkan sempat mengungkap pandemi menjadi krisis terbesar yang akan berdampak pada Grab.
Anthony Tan mengatakan bahwa perusahaan sedang menghadapi “satu krisis terbesar”, sedangkan salah satu pendiri Tan Hooi Ling memperingatkan pada Mei tentang “musim dingin yang panjang”.
Analis di PitchBook, Asad Hussain menilai bahwa masa pandemi ini menjadi waktu yang tepat untuk merger. Aksi korporasi ini dinilai dapat mempercepat kedua perusahaan rintisan meraup untung.
Mitra di perusahaan manajemen konsultan di India, Redseer, Roshan Raj mengatakan, kedua decacorn itu menaikkan komisi mitra pengemudi dan mengurangi diskon untuk pelanggan sebelum adanya pandemi.
“Covid-19 mengganggu tren ini secara material,” katanya dikutip dari Katadata, Selasa (15/09).
Sekedar informasi, harga saham Alibaba juga melonjak sekitar 40 persen, hal ini terdorong oleh pertumbuhan pendapatan yang melampaui ekspektasi di tengah perlambatan ekonomi China.
Bagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan! Jika membutuhkan bantuan berupa solusi jitu tentang mengatur keuangan pribadi bisnis atau keluarga, kamu dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Sumber Referensi:
- Redaksi. 15 September 2020. Alibaba Sedang Berunding untuk Investasi US$3 Miliar di Grab. Bisnis.com – https://bit.ly/3kuWPhF
- Redaksi. 14 September 2020. Alibaba Disebut Bakal Suntik Grab Rp44,7 T. Cnnindonesia.com – https://bit.ly/3hw0CcC
- Adinda Pryankan. 15 September 2020. Alibaba Dikabarkan akan Suntik Grab Rp 44,4 Triliun. Republika.co.id – https://bit.ly/3hAovQ6
- Fahmi Ahmad Burhan. 15 September 2020. Tak Jadi Masuk Gojek, Alibaba Dikabarkan Akan Suntik Modal Grab. Katadata.co.id – https://bit.ly/2Fzbh99
- Kiki Safitri. 14 September 2020. Alibaba Dikabarkan Mau Investasi di Grab Senilai 3 Miliar Dollar AS. Kompas.com – https://bit.ly/2FmUhDn
dilema besar