Mutasi virus corona N439K ini disebut lebih berbahaya dari ditemukannya enam kasus varian corona Inggris, B117.
Cek selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut
Rubrik Finansialku
Mutasi Virus Corona N439K
Pandemi Covid-19 di Indonesia sudah berlangsung selama satu tahun. Namun, hingga hari ini penyebaran virus corona yang mulanya berasal dari Wuhan, China tersebut masih belum terkendali sepenuhnya.
Bahkan, Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia (PB IDI) mengingatkan ada ancaman baru dari mutasi virus corona N439K.
Menurut informasi yang beredar, mutasi virus corona N439K ini disebut lebih berbahaya dari ditemukannya enam kasus varian corona Inggris, B117, di Indonesia yang diyakini lebih cepat menular.
Ketua Umum PB IDI dr Daeng M Faqih menyampaikan hal itu dalam keterangan pers yang dibagikan, Rabu (10/03) lalu. Menurutnya, mutasi N439K ini sudah ditemukan di 30 negara.
“Varian N439K ini yang sudah (ditemukan) lebih di 30 negara ternyata lebih ‘smart’ dari varian sebelumnya, karena ikatan terhadap reseptor ACE2 di sel manusia lebih kuat dan tidak dikenali oleh polyclonal antibody yang terbentuk dari imunitas orang yang pernah terinfeksi,” jelasnya mengutip dari laman Cnbcindonesia.
Menurut dr. Daeng, mutasi N439K ini ditemukan juga di Inggris, tempat pertama kali varian B117 merebak.
Lantas, apakah mutasi corona N493K ini sudah ada di Indonesia?
Kepala Lembaga Biologi Molekuler Eijkman Prof Amin Subandrio menyebut mutasi N439K sudah ada di Indonesia.
Total ada 48 kasus yang ditemukan dari 547 sampel yang disequens dan dikirimkan ke bank data Global Initiative on Sharing ALL Influenza Data (GISAID).
Banyak kasus mutasi N439K baru dilaporkan per bulan Maret 2021. Namun, beberapa isolat yang disequens di antaranya dari kasus tahun lalu, 2020.
“Jadi dari 547 sequens yang sudah dilaporkan ke GISAID, itu ada 48 yang membawa mutasi tadi N439K di Indonesia,” ungkapnya
“Kalau dilaporkannya sih baru-baru saja di bulan Maret, tapi isolatnya sendiri ada beberapa yang dari tahun lalu, akhir Desember 2020,” lanjutnya, sebagaimana mengutip dari laman Health.detik.com.
Terbukti Dua Kali Lipat Lebih Menular
Berdasarkan beberapa penelitian, Prof. Amin menyebut mutasi N439K tak jauh berbeda dengan mutasi corona yang ada. Baik dari tingkat keganasan, tidak ada perbedaan yang signifikan.
“Kalau dari tingkat keganasannya, prevalensinya, nggak berbeda dengan jenis lainnya, tetapi dia bisa mengikat pada sel manusia itu lebih kuat, dua kali lebih kuat, dampaknya bisa menginfeksi lebih mudah,” pungkasnya.
Sementara itu, dari data yang tersebar hingga Kamis (11/03), ada penambahan 5.144 kasus baru corona di Indonesia. Jika ditotal, maka jumlah akumulasi menjadi 1.403.722 kasus.
Adapun jumlah yang sembuh dari kasus corona bertambah 8.170 orang sehingga menjadi sebanyak 1.224.603 orang. Sedangkan jumlah orang yang meninggal bertambah 117 orang menjadi sebanyak 38.049 orang.
Tetaplah terapkan protokol kesehatan 5M, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan juga membatasi mobilitas. Stay Healthy!
Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.
Sumber Referensi:
- Haryanti Pupsa Sari. 11 Maret 2021. IDI Minta Masyarakat Waspadai Penyebaran Varian Baru Virus Corona N439K. Kompas.com – https://bit.ly/3bE3SCT
- Lynda Hasibuan. 11 Maret 2021. Warning IDI: Waspadai Mutasi Corona Lebih ‘Smart’, N439K. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3bEyaFJ
- Nafilah Sri Sagita K. 11 Maret 2021. RI Sudah Punya 48 Kasus Corona N439K, Mutasi yang Disebut IDI Lebih ‘Smart’. Health.detik.com – https://bit.ly/2NewmKa
- Haryanti Puspa Sari. 12 Maret 2021. 1,4 Juta Kasus Covid-19, Waspadai Varian Virus Corona N439K. Kompas.com – https://bit.ly/3rG4Fc8
Sumber Gambar:
dilema besar