Viral Karyawan Gaji 80 juta di-PHK dampak virus corona timbulkan keretakan rumah tangga. Pelajaran apa yang bisa dipetik?
Simak informasi selengkapnya di berita Finansialku di bawah ini!
Rubrik Finansialku
Imbas Virus Corona, Karyawan Dirumahkan, Kehilangan Gaji 80 Juta
Ada sudut pandang lain dari dampak virus corona pada tenaga kerja yang banyak di-phk atau dirumahkan.
Kalau selama ini sudut pandang kita hanya terbatas pada karyawan bergaji satu digit yang dilanda kesulitan akibat kena PHK besar-besaran karena imbas virus corona pada sektor ekonomi yang cukup holistik dan masif.
[Baca Juga: Corona Belum Selesai, Kemenaker Sebut 1,9 juta Pekerja Kena PHK]
Tapi ternyata, bukan cuma kaum-kaum satu digit saja yang merasa keteteran memenuhi kebutuhan sehari-hari setelah kehilangan mata pencaharian.
Kamis (23/04) kemarin, salah satu warganet, lewat cuitan di media sosial pribadinya berhasil membuka sudut pandang yang selama ini terabaikan.
“Teman saya kerja di perusahaan swasta bergaji 80 jutaan per bulan.
Baru 2 bulan dirumahkan, rumah tangganya langsung berantakan krn selama ini keluarganya berbiaya tinggi.
Kredit mobil mewah, kpr rumah di Kota Wisata harga 3 M.
Tabungan tipis.
Skrg mereka bingung. Kasihan.”
Dalam waktu yang sangat singkat, cuitan itu berhasil mendapatkan 10,2ribu retweets dan 26,9 ribu likes.
Bahkan tidak sedikit pula yang mengulas permasalahan ini lewat kacamata yang berbeda-beda.
Cuitan itu juga berhasil menarik perhatian warganet di Indonesia, terbukti dengan banjirnya 1,800 komentar di cuitan tersebut.
“Gaji 80 juta, mending tabung 40juta sebulan,setahun mampu beli tanah 100m persegi pinggir jalan di pinggiran kota. Tahun besoknya udah jadi kos2an atau ruko. Dua tahun udah invest. Heran aja, gaji gede, pasti pinter.. ga tau keuangan , jgn2 ga tau ada yg namanya dana darurat.” -@anttieee-
“Gaji 80 juta sebulan biasanya udah menjabat, pengeluaran juga tinggi apalagi sosial. Klo ga sosial ntar dianggep pelit. Orang kaya kok pelit… Serba salah wkwk.” -@hangyeolx1fan-
“Ada jenis kecerdasan yang sering dilupakan oran gyakti kecerdasan finansial. Ada 4 macam kecerdasan finansial:
-
- Cerdas mendapatkan uang
- Cerdas melindungi uang
- Cerdas menghabiskan uang
- Cerdas mengembangkan uang” -@bakterixyz-
“Turut berduka dengan keadaan temannya.
Jadi inget omongannya Mba Wina, “Nominal gaji itu bukan suatu hal yg harus diglorifikasi besar kecilnya. Karena yang penting itu saving rationya. Kalau dr gaji kecil ga bisa nabung, sampe gaji besar pun juga bakal sulit. Kuncinya lifestyle.” -@ggbdlprmn-
“Betul. Ini banyak yg skrg banyak terjadi. Karena Gaya Hidup yg mahal begitu dirumahkan langsung berantakan, walaupun baru 1 bulan. Karena penghasilan 1 bulan hanya dihabiskan dibulan itu juga.” -@raditya3003-
Gaji 80 Juta Kok Bisa Kesusahan? Apa yang Salah?
Fenomena ini sebenarnya tidak terjadi pada satu orang saja di Indonesia. Finansialku yakin kalau ini juga banyak dirasakan oleh kaum bergaji dua digit di Indonesia.
Dampak virus corona memang sekejam itu. Tapi ini bukan jadi alasan untuk terpuruk berlarut-larut.
Keadaan finansial kita memang sedang berada di ambang kehancuran saat ini. Tapi pandemi ini tidak akan memberi ancaman yang terlalu parah kalau kita punya perencanaan keuangan yang baik.
[Baca Juga: Kena PHK? Ayo Bangkit Lagi Dengan Tips Keuangan Finansialku!]
Permasalahan soal finansial memang masih belum banyak disadari kepentingannya oleh masyarakat.
Padahal sebesar atau sekecil apapun penghasilan kita setiap bulan atau setiap harinya, semua akan habis tak bersisa kalau kita tidak punya perencanaan keuangan yang baik.
Contoh singkatnya, mari kita bedah persoalan di atas.
Pertama, dengan gaji Rp 80 Juta bersih selama satu bulan, mari kita asumsikan kalau dia punya jabatan tinggi yang membuat dia sangat sibuk dan tidak sempat belajar finansial sendiri.
Dengan memanfaatkan pemasukan sebesar itu, seharusnya bukan persoalan yang sulit untuk merekrut seorang perencana keuangan pribadi dan membantu mengatur keuangan secara maksimal.
Kedua, apakah keluarga yang dimaksud tidak mengerti atau bahkan tidak tahu keberadaan dana darurat?
Pentingnya dana darurat untuk karyawan single tanpa tanggungan dan karyawan yang sudah berkeluarga dibuktikan pada masa-masa kritis seperti ini.
Jika si karyawan bergaji Rp 80 Juta per bulan itu punya pengetahuan mendasar di dunia finansial, rasanya agak aneh kalau baru dirumahkan selama dua bulan sudah harus alami masa-masa kritis dan keteteran penuhi kewajiban.
Sobat Finansialku, artikel ini bukan bermaksud untuk menyudutkan satu pihak, tapi ini sebagai sarana pengalaman untuk kita semua.
Melihat kasus ini, kita harusnya tersadar kalau perencanaan keuangan bukan cuma soal menabung semata.
Tapi lebih dari itu, segala rasionya perlu diperhitungkan, dipertimbangkan, dan disesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan finansial kita.
Belum terlambat untuk berubah. Belum terlambat untuk mulai mengumpulkan sedikit demi sedikit dana darurat dari dana yang tersisa.
Jangan kebingungan soal langkah pertama apa yang harus diambil, karena Finansialku punya jawabannya.
Sobat Finansialku bisa membaca dan pahami tulisan kami di e-book di atas. Lalu praktekkan semuanya dengan menyesuaikan pada keadaan finansial kita.
Jangan khawatir, e-book ini kami berikan secara cuma-cuma agar Sobat Finansialku bisa secepatnya terbebas dari keterbatasan wawasan finansial.
Belajar Keuangan
Perencanaan keuangan tidak luput dengan pembahasan soal investasi dan instrumen investasi yang sesuai dengan profil finansial kita.
Ada beberapa jenis instrumen investasi dengan pola, sistem, dan hasil yang berbeda-beda.
Tugas kita selanjutnya adalah, mempelajari instrumen itu satu per satu, agar kita bisa dapatkan instrumen yang tepat dengan keadaan dan tujuan keuangan kita.
Instrumen investasi bukan hanya berkutat pada saham, tapi juga reksa dana, emas, P2P Lending, dan berbagai jenis instrumen investasi lainnya.
Beberapa di antaranya bisa dipelajari secara mendalam dan cuma-cuma lewat e-book Finansialku tentang Reksa dana, saham, dan emas.
Lagi, Sobat Finansialku tidak perlu khawatir, ketiga e-book ini bisa diunduh secara gratis, dengan menekan tombol di bawah ini!
Finansialku paham betul kalau tidak semua Sobat Finansialku punya waktu yang luang untuk mempelajari dunia finansial secara mandiri.
Ini lah salah satu alasan kenapa ada profesi Perencana Keuangan di Indonesia dan dunia.
Perencana Keuangan bukan hanya membantu Sobat Finansialku untuk dapatkan titik terang dari masalah keuangan.
Tapi lebih dari itu, Perencana keuangan juga membantu Sobat Finansialku untuk merencanakan keuangan agar sampai di titik ideal dan memenuhi tujuan keuangan.
Jadi, waktu bekerja yang padat sebenarnya bukan alasan untuk punya perencanaan dan arus keuangan yang baik.
Karena sebenarnya Sobat Finansialku bisa manfaatkan jasa perencanaan keuangan untuk mengatasi masalah ini.
Ingin tahu lebih lanjut soal fungsi perencanaan keuangan lainnya dengan pembahasan yang lebih mendalam?
Jangan khawatir, segera tonton video Finansialku di bawah ini! Karena salah satu perencana keuangan sekaligus founder Finansialku, Melvin Mumpuni, secara gamblang dan terperinci menjelaskan semuanya.
Sudah memahami sepenuhnya soal fungsi seorang perencana keuangan? Tertarik untuk berkonsultasi?
Kalau begitu, segera manfaatkan fitur ‘Konsultasi Keuangan’ di aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store dan Apple Apps Store sekarang!
Bagaimana pendapat Sobat Finansialku mengenai peristiwa di atas? Jangan ragu untuk utarakan di kolom komentar, ya!
Apabila informasi ini perlu diketahui oleh rekan dan keluarga Sobat Finansialku yang lain, segera bagikan lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini, ya! Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Akun twitter @Parsiholan. 23 April 2020. Twitter.com – https://bit.ly/2YaI63v
Sumber Gambar:
- PHK – https://bit.ly/354U1B6
- Viral – https://bit.ly/2YaI63v
dilema besar
