Value Investing, Cara Jadi Kaya Buat yang Hobi Tidur

Value Investing, Cara Jadi Kaya Buat yang Hobi Tidur

Panik karena situasi pasar memburuk? Anda perlu tahu sudut pandang lain mengenai investasi saham, yaitu Value Investing.

Investasi di pasar saham bukanlah tentang jual beli saham semata, apalagi dalam situasi yang belakangan ini terjadi, harga saham semakin terpuruk dengan semakin banyaknya aksi jual, tanpa memperhatikan fundamental perusahaan.

Berkaitan dengan situasi seperti sekarang, nampaknya metode Value Investing-lah yang mampu memberikan sudut pandang lain dan cenderung netral.

Apalagi salah satu prinsip yang diterapkan dalam Value Investing adalah menjadi kaya sambil tidur. Mengapa demikian? Bagaimana penjelasannya?

 

Awal Mula Beralih ke Value Investing

Awalnya saya ragu apakah beralih menjadi seorang Value Investor ini keputusan yang tepat, karena metode nya sama sekali tidak popular.

Saya bisa mengatakan Value Investing bukan metode yang populer, karena selama 2009 – 2012 tidak ada seorang pun, baik itu perusahaan sekuritas maupun grup-grup saham yang saya ikuti, TIDAK ADA SATUPUN YANG MEMBAHAS MENGENAI VALUE INVESTING.

Anda bisa membaca cerita saya di Cerita Pribadi Saya Sukses Investasi Saham

Sebelum berlanjut, tahukah Anda bahwa sangat penting bagi seseorang untuk belajar tentang investasi saham sebelum memulai investasi.

Jangan sampai Anda investasi berdasarkan usulan teman atau karena terlihat menggiurkan. Ketahui apa saja yang harus Anda perhatikan sebelum memulai investasi saham di audiobook berikut ini. 

banner_jangan_asal,_ketahui_ini_dulu_sebelum_investasi_saham

 

Mengapa Value Investing Bukan Merupakan Metode Yang Populer?

Oke, saya coba berikan ilustrasinya. Jika saya bertanya kepada 100 orang “Saya punya jurus yang bisa membuat Anda kaya, Apakah Anda mau?” Taruhan pasti 100 dari 100 orang akan menjawab  “Mauuuu…”.

Kemudian saya lanjutkan lagi dengan pertanyaan kedua “Jurus saya ini dapat membuat Anda kaya, namun butuh waktu 20 tahun, Apakah Anda masih mau?”

Taruhan lagi sama saya pasti 95 dari 100 orang mulai ragu. Beberapa mungkin bertanya “Apa gak ada jurus yang bisa bikin lebih cepat kaya, Pak?”

Nah ini dia permasalahannya. Mayoritas dari kita sudah terbiasa dengan yang namanya INSTANISME, alias semua ingin serba instan.

Perhatikan deh, sejak zaman teknologi makin berkembang semua jadi serba instan. Kirim pesan instan, dapat informasi instan, upload foto instan, pesan makanan instan, cari kendaraan instan, semua nya jadi serba instan.

Hal lain nya lagi, perhatikan juga deh kalo di jalanan, semua kendaraan berebutan ingin duluan. Yaa lampu merah diterobos lah, yaa jalan lawan arus lah karena gak mau putar balik.

Secara tidak langsung, kita juga pasti berpikir cara supaya bisa kaya instan.

 

Dalam konteks di pasar saham, mengapa buanyakkk sekali investor yang lebih menyukai cara-cara yang menawarkan mendapatkan profit yang instan.

Atau lebih parahnya spekulasi dengan ngikut saham apa yang lagi terbang, semuanya yaaa itu tadi ingin kaya instan.

Pada kenyataannya, memang ada saja orang yang akhir nya kaya raya dengan cara-cara instan tadi.

Namun mayoritas justru mengalami hal sebaliknya, mengalami kerugian di pasar saham dengan cara tersebut.

Padahal, tahukah Anda bahwa Value Investing ini merupakan metode untuk menjadi KAYA SAMBIL TIDUR? Kok bisa? Gini, saya coba berikan Anda gambaran.

 

Anda pasti tahu kan dengan Anda membeli saham sebuah perusahaan, maka Anda menjadi PEMILIK perusahaan tersebut (meskipun hanya 1 lot, Anda tetap menjadi pemilik loh…)

Nah, sebagai pemilik perusahaan, Anda memiliki sejumlah manajemen atau Board of Director yang sudah sangat berpengalaman di bidang nya untuk menjalankan sebuah perusahaan untuk terus menuju arah yang lebih baik.

Yang Anda perlu lakukan hanyalah memantau kinerja perusahaan, melalui apa? Melalui yang namanya Laporan Keuangan.

Sisanya? Yaa Manajemen dan Board of Director tadi lah yang bekerja. Anda tinggal duduk manis dan menikmati hasilnya. Tapi tentu saja, dengan Anda terus mengikuti perkembangan perusahaan tersebut.

Nah, kalau Anda sudah mempraktikkan konsep Value Investing, di mana seorang Value Investor biasanya hanya mau membeli saham yang nilai wajar nya 1,000 di harga 700, 600, atau lebih rendah lagi, dan itu saya yang dilakukan, Anda tidak perlu ngapa-ngapain lagi.

Jika saham tersebut langsung naik hingga ke posisi 1000 atau lebih dalam waktu beberapa bulan bahkan kurang, maka saham tersebut bisa dijual terlebih dahulu (anggap keberuntungan saja).

Namun kalau tidak? Yaa selama tidak ada perubahan fundamental dari saham bersangkutan, saham tersebut dihold saja.

 

Jadi, Anda gak perlu untuk setiap waktu bertransaksi jual dan beli sibuk mencari saham apa yang bakal naik cepat besok.

Daripada Anda menghabiskan waktu untuk itu, lebih baik Anda gunakan waktu Anda untuk menjalankan bisnis yang lain, quality time dengan keluarga yang Anda cintai, bersosialisasi dengan teman-teman Anda, atau jalan-jalan pergi liburan 🙂

Enak bukan? Yaa salah satunya seperti sekarang ini, ketika Anda harus tetap bekerja meski dirumah alias working from home…

 

Hal lain mengapa Value Investing bukan metode yang populer, karena Value Investing biasanya dipandang sebagai contrarian, di mana biasa nya saham-saham yang dipegang Value Investor biasanya bukanlah saham yang banyak dibicarakan di media, atau muncul ke permukaan.

[Baca Juga: Core Stocks VS Value Stocks, Mana yang Lebih Baik Dikoleksi?]

Contoh paling fenomenal adalah ketika Lo Kheng Hong, Value Investor tersukses di Indonesia, membeli saham MBAI (PT Multi Breeder Adirama Indonesia), sebuah perusahaan yang bergerak di bidang peternakan dan memproduksi ternak ayam pada tahun 2005 di harga saham Rp 250, di mana saat itu MBAI saham yang bisa dibilang sangat sepiiiiii diperbincangkan apalagi diperdagangkan.

6 tahun kemudian? Harga sahamnya naik menjadi Rp 31,250 dan barulah banyak orang memperbincangkan nya.

Contoh lain yang baru-baru ini yaitu KBLI, di mana sebelumnya volume perdagangannya juga sangat sepi ketika masih di 280 an, baru kemudian dilirik setelah muncul berita di sana-sini.

Bahkan mulai banyak yang mengatakan valuasi nya bisa sampai di atas 1000.

Meskipun Value Investing bukanlah strategi yang populer, namun investor terbaik di dunia, umumnya merupakan Value Investor. Seperti hal nya Warren Buffett, atau Lo Kheng Hong.

 

Warren Buffett atau Lo Kheng Hong tidak pernah menargetkan pertumbuhan sampai ratusan persen dalam satu tahun, melainkan hanya target konservatif saja, yaitu sekitar 20 – 30% per tahun nya.

Warren Buffett dan Lo Kheng Hong tahu, asalkan konsep Value Investing ini diterapkan secara konsisten.

Maka asetnya akan terus bertumbuh dan berlipat ganda dengan menggunakan the power of compounding return, di mana asetnya akan berlipat secara terus menerus.

Itulah salah satu alasan mengapa Warren Buffett menerapkan Value Investing selama lebih dari 50 tahun secara konsisten yang membuat dia menjadi salah satu orang terkaya di dunia dari pasar saham.

[Baca Juga: Belajar Dari Seth Klarman, Value Investor “Unik” yang Berhasil

 

Value Investing: Menjadi Kaya Sambil Tidur

Dalam berinvestasi di pasar saham, metode Value Investing menjadi pilihan bagi para investor yang ingin berinvestasi dalam jangka panjang.

Karena Value Investing menekankan untuk membeli saham dari perusahaan yang memiliki fundamental kuat. Namun dapat dihargai murah oleh pasar.

Di bawah ini adalah sejumlah kelebihan menggunakan metode Value Investing:

  • Investor bisa mengetahui nilai wajar dari sebuah Perusahaan, jadi para value investor bisa membeli saham ketika harga sahamnya berada di bawah nilai wajarnya. Dan menjual kembali sahamnya, ketika harga saham telah berada di atas harga wajar.
  • Investor jauh lebih tenang menghadapi penurunan harga saham. Hal ini lebih baik, daripada Anda harus melihat pergerakan harga saham tanpa tahu nilai dari perusahaan tersebut. Akibatnya, Anda cenderung mudah gelisah kalau harga sahamnya turun. Kondisi ini tentu tidak terjadi jika Anda menggunakan metode Value Investing. Karena sudah mengetahui harga wajar dari sebuah saham, makanya Anda tidak mudah gelisah ketika harga saham turun.

“Jadi investor tidak harus selalu memantau pergerakan harga saham karena sudah mengetahui betul fundamental saham yang diinvetasikan, kita bisa tidur nyenyak tanpa harus khawatir besok harga saham akan naik atau turun. Dan tidak perlu mengecek harga saham setiap waktu.”

  • Berinvestasi menggunakan metode Value Investing jauh lebih santai dan jauh dari kata stres. Karena metoda Value investing bisa menjadi kendaraan yang tepat, agar bisa menjadi kaya sambil tidur. 
  • Metode Value Investing menawarkan tingkat risiko jauh lebih rendah, namun dengan profit yang lebih besar. Dan sudah teruji, secara konsisten bisa mengalahkan rata-rata pasar dalam jangka panjang.

 

Jika Anda tertarik untuk kenal lebih jauh mengenai Value Investing dan bagaimana menerapkannya dalam investasi Anda, gabung bersama saya dan Melvin Mumpuni, CFP® juga ratusan teman-teman lainnya dalam Grup Belajar Saham Finansialku.

Di sana, saya dan Melvin akan membagikan pengalaman kami investasi saham menggunakan metode Value Investing dan Anda bisa bebas berdiskusi dengan kami dan teman-teman lainnya dalam komunitas tersebut.

 

Oke, sekarang Anda sudah lebih mempunyai gambaran mengenai Value Investing, kira-kira manakah pilihan Anda?

Ingin kaya instan dengan metode-metode yang sudah dijelaskan di atas, atau perlahan-lahan namun akhir nya sampai dengan selamat?

 

Artikel ini merupakan hasil kerja sama Finansialku.com dengan Rivankurniawan.com

 

Sumber Referensi:

 

Sumber Gambar:

  • Liputan6.com – https://bit.ly/3gD3IOC

 

dilema besar