21 April 2020 tidak bisa dilalui hanya dengan ucapan selamat Hari Kartini 2020 atau memasang quotes Kartini di media sosial, dong!
Lakukan implementasi yang jelas di Hari Kartini dengan membaca artikel Finansialku satu ini!
Rubrik Finansialku
Implementasi Nyata Hari Kartini: Jadi Perempuan Mandiri Finansial
21 April, adalah hari kelahiran salah seorang pahlawan nasional yang memperjuangkan kesetaraan gender yang sering dikenal dengan istilah emansipasi wanita.
Tidak salah. Karena memang pada jamannya, Kartini muda, mati-matian menggaungkan topik kesetaraan gender yang jarang bahkan tidak pernah dikenal masyarakat Indonesia jaman dulu.
Salah satu upayanya adalah dengan memberikan kesempatan para perempuan untuk mengenyam bangku pendidikan yang semula dikhususkan untuk kaum laki-laki.
Bukan cuma agenda pendidikan saja yang dia perjuangkan tentunya, Kartini juga mendeklarasikan kalau dirinya anti-feodalisme.
Terlihat dari keberpihaknnya pada rakyat, bersusah payah untuk membangunkan rakyat yang terhipnotis cukup lama, menyadarkan kalau mereka sedang dijajah dan dipergunakan untuk kepentingan pemerintah Belanda.
Di awal tahun 2000-an, ketika kita masih duduk di bangku sekolah, peringatan Hari Kartini dilakukan secara simbolis dengan menggunakan pakaian kebaya untuk anak perempuan.
Anak perempuan serupa boneka, wajahnya dilukis dengan pulasan bedak yang tebal dan eyeshadow berwarna mencolok, tidak lupa dengan lipstick merah merona.
Bentuk hormat pada perjuangan Kartini dalam mengedepankan kesetaraan gender hanya sebatas perempuan yang bersolek dan menggunakan kebaya.
Tidak ada kaitan apapun yang bisa dihubungkan dengan perjuangan Kartini dalam membebaskan perempuan dari belenggu patriarki.
Perempuan justru dikurung dalam konstruksi sosial berkamuflase fitrah, membatasi gerak perempuan dengan cara absurd dan dibekali teori cocoklogi.
[Baca Juga: Kenapa Tidak Untuk Menjadi Perempuan Mandiri? Ini Alasannya!]
Perempuan dipaksa untuk tunduk dalam penjara patriarki, membelenggu perempuan dengan sebutan ‘Ibu’ yang sarat dengan konteks yang juga telah dikonstruksi sesuai agenda rezim.
Padahal, Kartini bukan cuma sosok ‘Ibu’ yang lembut dan berwibawa, lebih dari itu, lincah dan berani dalam memerangi diskriminasi gender di Tanah Air.
Kartini juga bukan cuma sekedar sosok ‘Putri’ yang punya banyak cita-cita. Tapi eksistensinya membantu perempuan untuk dapat terlibat dalam beberapa agenda.
Membantu perempuan untuk berani bersuara, untuk berani menolak, untuk berani melawan semua penindasan tak kasat mata dari lawan gender.
Kartini bukan cuma sekedar ‘Ibu’ pahlawan nasional yang berkonde dan membalut tubuhnya dengan kebaya sebagaimana terbingkai dalam foto yang sering kita lihat.
Peringatan Kartini seharusnya lebih dari itu semua. Ada implementasi nyata di setiap tahunnya untuk mengenang dan menghargai perjuangan Kartini.
Salah satu yang bisa kita lakukan adalah dengan merdeka dari pembatasan ruang gerak untuk mandiri secara finansial yang biasa dialami oleh perempuan.
Kita kadung dilabeli dengan stereotip menyebalkan seperti, “Perempuan harus Mengurus Rumah Tangga”, “Perempuan tidak sempurna kalau belum melahirkan”, dan stereotip omong kosong lainnya.
Padahal, bukan cuma laki-laki yang punya mimpi, bukan cuma laki-laki yang ingin mandiri secara finansial.
Tapi kesempatan itu lebih banyak datang pada laki-laki, sementara perempuan dibiarkan berusaha dua hingga sepuluh kali lebih berat untuk menggapainya.
Padahal, mandiri secara finansial bukan menyoal tidak mau menikah, atau tidak mau melahirkan. Tapi, bagaimana perempuan punya kesempatan yang sama dan setara dalam merealisasikannya.
Juga, bagaimana perempuan bisa diberikan kebebasan tanpa harus mendapatkan label tertentu yang seolah menjadikan kita, perempuan, keluar dari jalur yang sudah ‘diatur’.
Seperti label ‘Wanita Karir’ yang tentunya melekat pada perempuan yang ingin mandiri secara finansial dengan berkarir.
Kenapa harus ada istilah ‘Wanita Karir’ padahal tidak ada istilah ‘Pria Karir’?
Ya, karena laki-laki telah diagendakan sebagai kepala keluarga, satu-satunya makhluk Tuhan yang punya kebebasan untuk berkarir.
Bukan sesuatu yang aneh atau menarik perhatian kalau seorang laki-laki berkarir, tapi persoalan ini jadi super aneh dan patut dipertanyakan kalau perempuan yang berkarir, sampai-sampai harus ada label khusus yang membuntuti.
Padahal, sama-sama manusia, sama-sama cucu Adam, sama-sama dilahirkan dan kembali ke tanah.
Seharusnya hal ini bukan jadi masalah. Seharusnya hal ini menjadi hal biasa, dan seharusnya-seharusnya lain yang diam-diam dikubur.
[Baca Juga: Ketua DPR Perempuan Pertama, Puan Maharani Miliki Aset Rp363 Miliar]
Bicara soal mandiri secara finansial, tentu bukan hal yang mudah didapatkan, kalau kita tidak punya perencanaan yang matang.
Finansialku punya cara untuk Sobat Finansialku, khususnya para perempuan dalam mewujudkannya.
Yaitu dengan mengunduh aplikasi Finansialku di Google Play Store dan Apple Apps Store secara gratis.
Kenapa harus Aplikasi Finansialku? Karena, aplikasi Finansialku membantu Anda melakukan perencanaan yang matang untuk tujuan keuangan Sobat Finansialku.
Mulai dari investasi, pencatatan keuangan yang praktis, hingga perencanaan keuangan untuk semua rencana masa depan.
Dengan begitu, Sobat Finansialku bisa selangkah lebih dekat dengan impian menjadi mandiri secara finansial.
Bukan hanya itu, Finansialku juga berharap kalau Sobat Finansialku bisa maju lebih dekat dengan impian mandiri secara finansial dengan menyediakan e-book yang bisa diunduh secara gratis.
Semuanya untuk seluruh perempuan dengan berbagai profesi, mulai dari Mahasiswa, Ibu Rumah Tangga, Karyawan, hingga pebisnis, mari bersama-sama maju dan mandiri secara finansial bersama Finansialku!
Ucapan Selamat Hari Kartini 2020
Selain memperingati Hari Kartini dengan tindakan nyata, kita tentu tidak bisa melewatkan kutipan Kartini untuk disebarkan di media sosial, kan?
Berikut adalah beberapa ucapan yang bisa ditulis dan disebarkan di media sosial untuk memperingati Hari Kartini, dilansir dari beberapa sumber:
“Agama memang menjauhkan kita dari dosa tapi, berapa banyak dosa yang kita lakukan atas nama agama?”
-R.A. Kartini
“Mimpi tidak akan pernah jadi nyata kalau kamu hanya dia dan tetap nyaman dengan diskriminasi. Selamat Hari Kartini!”
“Kata Perempuan bukan jadi batasan untuk kamu berhenti bermimpi dan berusaha untuk menggapainya. Selamat Hari Kartini!”
“Menyerah bukan hal yang tepat untuk melawan diskriminasi dan patriarki. Semangat Hari Kartini!”
“Tidak ada satupun tindakan diskriminasi yang bisa dibenarkan. Jangan mau suara kita dibungkam. Selamat Hari Kartini!”
“Jangan biarkan kegelapan kembali datang. Jangan biarkan kaum wanita kembali diperlakukan semena-mena.”
-R.A. Kartini
“Jangan mengeluh tentang hal buruk yang datang ke hidupmu. Tuhan tidak pernah memberikannya kepadamu. Kamulah orang yang membiarkannya datang.”
-R.A. Kartini.
“Perempuan sempurna tanpa harus jadi Ibu Rumah Tangga. Semua perempuan sempurna dan mulia di mata Tuhan. Selamat Hari Kartini!”
“Banyak hal yang bisa menjatuhkanmu, tapi satu-satunya hal yang benar dapat menjatuhkanmu adalah sikapmu sendiri.”
-R.A. Kartini
“Perempuan cantik begitu adanya. Tidak ada yang perlu diubah hanya untuk penuhi agenda orang atau kelompok lain. Selamat Hari Kartini!”
Sobat Finansialku, adakah ucapan lainnya terkait Hari Kartini yang bisa ditambahkan? Kalau ada, tuliskan ucapannya di kolom komentar, ya!
Jangan cuma Sobat Finansialku saja yang punya akses untuk membaca informasi ini, tapi berikan akses yang sama untuk rekan dan keluarga dengan membagikannya melalui pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!
Sumber Referensi:
- Admin. 20 April 2020. Kumpulan Ucapan dan Kata Mutiara Peringatan Hari Kartini 2020, Pas untuk Status di Medsos dan Dikirim via WA. Joglosemarnews.com – https://bit.ly/2XQnbm8
- Devi Asmarani. 23 April 2018. Kartini, Nasionalis yang Terlupakan. Magdalene.co – https://bit.ly/2yvfPtm
- Anggraini Munanda Effani. 19 April 2020. 10 Kata-kata Ucapan Pilihan Hari Kartini untuk Status Media Sosial Kamu, Inspiratis Memotivasi. tribunnews.com – https://bit.ly/2KigEIX
