Uang memang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang. Kira-kira, berapa yang kita butuhkan untuk menjalani hidup ini?
Cari tahu bersama-sama di artikel Finansialku berikut!
Summary:
- Banyak orang menilai bahwa uang bisa menghadirkan kebahagiaan dalam hidup, sehingga mereka berlomba untuk memperbanyak uang yang dimiliki.
- Terlepas dari jumlah uang yang kita miliki, yang terpenting adalah tujuannya bukan nominalnya.
Uang Memang Bukan Segalanya, Tapi Segalanya Butuh Uang
Hidup di dunia bukan soal materi semata. Tapi nyatanya, materi selalu masuk ke seluruh aspek hidup kita.
Akhirnya, muncul istilah “uang memang bukan segalanya tapi segalanya butuh uang”. Setuju?
Kita tidak bisa menampik penyataan itu, pun tidak menjadikan prinsip hidup yang membuat pandangan terhadap dunia jadi materialistis.
Namun faktanya, uang memang berperan penting untuk membantu kita mendapatkan apa yang kita butuhkan dan inginkan.
Dengan uang, kita punya ruang gerak lebih bebas serta opsi lebih banyak atas berbagai pilihan hidup yang kita jalani.
Ibaratnya, semakin banyak uang, maka kebahagiaan pun semakin bertambah.
Padahal, nyatanya belum tentu demikian. Seperti kata Catherine Sanderson, dosen psikologi di Amherst College, mengutip laman thehindu.com, mengatakan:
“Kita selalu berpikir kalau kita akan lebih bahagia jika punya lebih banyak uang.”
Tapi ketika sudah mencapai level yang kita inginkan, ternyata kebahagiaan itu belum tentu sesuai dengan yang kita bayangkan.
“Tapi ketika kita sampai di sana, kita tidak bahagia. Ketika kamu mampu memenuhi kebutuhan dasar, maka uang yang banyak tidak akan membuatmu lebih bahagia.” Lanjutnya.
[Baca Juga: Bahagia Itu Sederhana? Gimana Caramu Memperoleh Kebahagiaan?]
Uang Jadi Sumber Kebahagiaan, Benarkah?
Melansir laman yang sama, kita seringkali merasa bahagia ketika berhasil membeli sesuatu yang mahal.
Tapi jika nantinya terbiasa dengan hal itu, maka kita akan masuk pada fase yang disebut dengan ‘hedonic treadmill’.
Istilah ini bisa kita pahami sebagai kecenderungan seseorang kembali pada tingkat kebahagiaan atau kesedihan yang dia alami.
Lebih lanjut, istilah hedonic treadmill ini pertama kali ditemukan oleh Brickman dan Campbell (1971).
Mereka mengatakan bahwa hedonic treadmill merujuk pada sebuah tendensi level emosi kebahagiaan seseorang yang cenderung kembali ke asal, tidak berubah, tetap, atau berada di tempat meskipun mencapai kesuksesan.
Terdapat beberapa ciri-ciri orang yang masuk ke dalam fase ini. Sobat Finansialku bisa cari tahu informasi lengkapnya di artikel berikut Hedonic Treadmill, Apa Itu? Kenali Ciri-ciri dan Penanganannya!
Berapa Uang yang Harus Kita Miliki?
Sobat Finansialku, berdasarkan penjelasan di atas artinya berapa banyak uang yang kita miliki. Nyatanya tidak selalu bisa memenuhi kebutuhan akan rasa bahagia dalam hidup kita.
Maka selanjutnya, yang perlu kita pahami soal uang dan kebahagiaan adalah, berapa jumlah uang yang sebenarnya harus dimiliki?
Karena sebanyak apapun uang, tanpa tahu tujuan dan keinginan dalam hidup ini, maka akan menjadi percuma.
Akhirnya, perencanaan tujuan keuangan menjadi jawaban yang perlu kamu cari tahu lebih dalam.
Tujuan keuangan bukan hanya tentang hal-hal yang akan kamu lakukan di masa mendatang. Tapi juga soal kondisi keuangan yang ingin kamu capai di masa depan.
Bukan Soal Jumlahnya, Tapi Tujuannya!
Banyaknya uang di rekening, tidak menjamin bahwa hidup kita akan baik-baik saja sampai tua.
Finansialku menemukan banyak kasus orang-orang dengan tabungan ratusan juta, tapi ancaman bangkrut di depan mata.
Artinya, apapun bisa terjadi pada kondisi keuangan kita. Jadi, daripada kamu overthinking terhadap apa yang diinginkan ketika punya banyak uang.
Lebih baik, pastikan dulu kesiapan keuangannya. Mulai dari mengecek kondisi kesehatan finansial saat ini, sampai akhirnya tahu jumlah dana yang dibutuhkan untuk mencapai semua kebutuhan dan keinginan.
Untuk memastikan kondisi finansialmu, gunakan fitur ‘Financial Check Up’ di Aplikasi Finansialku.
Hasilnya, kamu akan tahu laporan lengkap terkait kondisi keuanganmu saat ini. Mulai dari indikator penilaian sehat tidaknya keuangan, hingga likuiditas.
Jika ternyata belum memenuhi standar, kamu bisa segera membenahinya dengan melakukan konsultasi bersama perencana keuangan Finansialku.
Sehingga, hidupmu akan lebih tertata dan kesempatan untuk mencapai semua keinginan bukan angan-angan belaka.
Jangan tunggu nanti, kamu bisa langsung menghubungi perencana keuangan Finansialku melalui Customer Advisory melalui nomor: +62851 5866 2940 atau klik banner di bawah ini!
Segalanya Butuh Perencanaan!
Pada akhirnya, istilah uang bukan segalanya, tapi segalanya butuh uang memang mutlak adanya. Namun, tidak ada yang lebih penting daripada sebuah perencanaan.
Banyak uang belum tentu membuat kita bahagia, sementara mampu mengelola uang, tentu membuat hidup kita menjadi lebih terarah. Mengutip laman thehindu.com:
“Money can buy us some happiness, but only if we spend our money properly. We should buy memories.”
Artinya, banyak uang memang mempermudah kita untuk menggapai yang kita inginkan. Tapi lebih penting dari itu, bagaimana kita mengelola dan merencanakannya adalah yang jadi persoalan.
Jika kamu memerlukan lebih banyak referensi untuk merencanakan keuangan, download ebook gratis dari Finansialku berikut ini.
Ebook GRATIS, Cara Wujudkan Mimpi kamu dengan Perencanaan Keuangan
Apakah kamu punya pendapat lain terkait pembahasan di artikel ini? Mari kita diskusikan di kolom komentar.
Jangan lupa bagikan artikel ini kepada rekan dan kerabat lainnya, terima kasih.
Editor: Ismyuli Tri Retno
Sumber Referensi:
- Ganeshan. 17 Januari 2010. Money is important, but how much do you need?. Thehindu.com – https://bit.ly/3BYLxhp
dilema besar