Trump Stop Tunjangan Pengangguran Rp 8,5 Juta Per Minggu

Trump Stop Tunjangan Pengangguran Rp 8,5 Juta Per Minggu

Pemerintah Amerika Serikat bakal hentikan tunjangan pengangguran yang sebelumnya disahkan untuk menanggulangi dampak Covid-19.

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Trump Akan Akhiri Tunjangan Pengangguran Juli Mendatang

Presiden Amerika Serikat Donald Trump bakal mengakhiri program tunjangan pengangguran yang diterbitkan setelah merebaknya virus corona. Suami dari Melania itu akan menggantinya dengan kebijakan yang berbeda.

Rencana ini merupakan buntut dari menurunnya arus kas seiring naiknya pengangguran hingga 30 juta orang di Negeri Paman Sam itu.

Untuk diketahui, Sobat Finansialku, sebelumnya dalam undang-undang Covid-19, yang diketok Maret lalu, warga AS yang menganggur akan menerima tunjangan pengangguran tambahan hingga US$ 600 atau Rp 8,5 juta (Rp 14.200) per minggu.

Pemberian tunjangan tersebut dijadwalkan berakhir setelah 31 Juli, yang dapat menyebabkan 30 juta penerima manfaat kehilangan pemasukan.

Penasehat Gedung Putih, Larry Kudlow mengatakan pemerintahan Trump ingin pembayaran diakhiri. Nantinya, sebagai ganti, akan ada bonus uang tunai untuk mendorong masyarakat kembali bekerja.

“Presiden tengah mengkaji langkah reformasi yang akan memberikan semacam bonus bagi warga untuk kembali bekerja,” kata pria yang menduduki jabatan Direktur Dewan Ekonomi Nasional AS itu, mengutip dari CNBC Indonesia, Rabu (17/06).

[Baca Juga: AS Resmi Resesi dan Resesi Dunia Pecahkan Rekor Sejak PD II!]

 

Meski begitu, ia tidak menguraikan secara spesifik bentuk dari bonus yang dimaksud.

Berdasarkan proposal dari Senator Rob Portman, R-Ohio, tunjangan pengangguran akan diganti dengan cek mingguan US$ 600 dengan pembayaran sementara US$ 450 per minggu untuk mereka yang kembali bekerja. Penerima akan mendapatkan US$ 450 plus upah pekerjaan mereka.

Proposal lain, dari Rep. Kevin Brady, R-Texas, akan membiarkan pekerja yang menerima tawaran pekerjaan mempertahankan manfaat pengangguran senilai US$ 600 untuk 2 minggu.

Adapun akibat dari penyebaran Covid-19 menyebabkan angka pengangguran di AS melonjak tajam melebihi masa krisis “Great Depression” di tahun 1920-1930an, apalagi pada bulan April dan Mei.

Beredar konsep lain, yang mengatakan bahwa bonus itu sendiri adalah diperpanjangnya massa seseorang menerima tunjangan pengangguran tambahan hingga dua minggu setelah mendapat pekerjaan.

“Ini adalah titik balik dalam perekonomian,” ujar Kudlow. “Kami tidak ingin menganggu dengan memperluas tunjangan pengangguran.”

Di sisi lain pihak Partai Demokrat, ingin memperpanjang tunjangan pengangguran yang ditingkatkan.

Para politis Partai Demokrat di parlemen mengesahkan undang-undang bantuan keuangan di DPR yang akan memperpanjang manfaat US$ 600 hingga awal tahun depan.

 

Bantu Sesama Kita yang Berbeban Berat

Sobat Finansialku, masa pandemi belum terlihat akan segera berakhir, tapi makin banyak saudara-saudara kita yang terseok-seok memenuhi kebutuhan sehari-hari karena PHK dampak COVID-19. Tidak ada yang bisa membantu mereka, selain kita.

Jika kita tidak mau membantu mereka, apa jadinya dengan keluarga yang harus diberi makan? Bagaimana dengan nasib anak-anak mereka yang kelaparan?

Belum terlambat untuk membantu mereka! Segera klik tombol di bawah ini sekarang untuk memberi Donasi bersama Finansialku, terima kasih…

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Trio Hamdani. 16 Juni 2020. Trump Mau Setop Tunjangan Rp 8,5 Juta per Minggu Buat Pengangguran. Detik. com – https://bit.ly/2Y6R551
  • Thea Fathanah Arbara. 16 Juni 2020. Trump Setop Tunjangan Pengangguran AS Rp 8,5 Juta/Minggu?. CNBC Indonesia – https://bit.ly/2UQEaCp

dilema besar