Inspirasi kisah panjang Tomy Winata, cibiran jadi makanan sehari-hari, dari kuli bangunan sampai jadi milyarder. Begini kisah lengkapnya!
Kamu bisa ketahui selengkapnya di artikel video Finansialku di bawah ini.
Pahlawan adalah mereka yang berjuang sampai akhir. Kalau kamu benar-benar pahlawan untuk orang tersayang, buktikan kalau kamu belum menyerah, dengan tetap berada di rumah kalau tidak ada keperluan yang mendesak.
Tenang, kamu tidak perlu bingung bagaimana menghabiskan waktu selama di rumah, karena kanal youtube Finansialku punya ratusan video informatif yang akan menemanimu. Jangan lupa mampir, ya!
Jangan lupa juga untuk tekan tombol subscribe di bawah ini dan nyalakan lonceng agar kamu tidak ketinggalan video-video terbaru dari Finansialku, ya!
Kisah Haru Tomy Winata: Mantan Kuli Bangunan yang Punya Pulau Pribadi
Siapa di antara Sobat Finansialku yang nggak tahu Artha Graha Group? Sebuah jaringan ekstensif yang terdiri dari perusahaan, institusi, dan individual yang bersatu atas dasar misi yang sama.
Kami yakin, Sobat Finansialku sudah sering mendengar perusahaan ini, ‘kan? Tapi, tahukah kamu, kalau pemilik grup ini adalah seorang mantan kuli bangunan?
Ya, Tomy Winata, pemilih Artha Graha Group, adalah mantan kuli bangunan yang berhasil memperbaiki taraf hidupnya menjadi jauh lebih baik.
Tapi untuk mencapai posisinya saat ini, perlu keringat, darah, dan air mata yang tidak jarang dia hiraukan untuk tujuan dan mimpinya.
Ingin tahu bagaimana awalnya? Simak di bawah ini, ya!
#1 Dicibir Karena Yatim Piatu
Tomy Winata lahir pada 1958, tumbuh dan besar di Pontianak, Kalimantan Barat. Masa kecilnya sama sekali tidak menyenangkan.
Hidup dengan ‘predikat’ yatim piatu yang melekat, berbagai cibiran dan lontaran tak mengenakan berubah jadi kudapan sehari-hari buatnya.
Tapi berkat itu semua, dia menjadi sosok yang tegar dan semangat hidupnya malah semakin membara.
Ia juga sadar betul kalau keadaan perekonomian keluarganya tidak sebaik orang lain, membuat dia akhirnya mulai bekerja serabutan sejak usia remaja.
Apapun dia kerjakan asalkan itu halal. Dari kuli bangunan, buruh kasar, sampai tukang borongan, semuanya sudah kenyang dijalaninya.
#2 Coba-Coba
Ketika usianya menginjak 15 tahun, dia mencoba peruntungannya dengan menjalin sebuah bisnis yang bekerja sama dengan pihak militer Indonesia, mengerjakan berbagai proyek, sebagai seorang mandor.
Seperti pembangunan proyek asrama tentara, sekolah tentara, sampai menyalurkan barang ke markas tentara di Irian Jaya, Ujung Pandang, dan Ambon.
Aksinya ini sebenarnya bisa dikatakan nekat, karena saat itu, tidak ada sama sekali orang keturunan Tiongkok yang berani berurusan bahkan mengerjakan proyek bersama militer Indonesia.
Tapi ternyata, di balik kenekatannya itu, ini adalah salah satu batu loncatan buat karirnya.
Dari pekerjaannya sebagai mandor untuk berbagai proyek itu, dia mulai menyadari potensinya, membuat dia memberanikan diri untuk merambah ke sektor bisnis lainnya.
#3 Ditempa Gagal
Setelah selesai menangani proyek besar itu, dia kemudian menjajal jadi seorang investor dalam sebuah proyek di Papua.
Tapi, sayangnya itu tidak berakhir baik, karena ternyata usahanya harus terhenti di tengah jalan karena bangkrut.
Tapi kebangkrutan itu tidak membuatnya lantas menyerah, dia kembali mencoba peruntungannya dengan merintis bisnis di tanah kelahirannya, Pontianak.
Kala itu, Dewi Fortuna juga belum berpihak padanya. Lagi-lagi, dia harus mengalami pahitnya kegagalan.
Lagi, dia mencoba untuk keluar dari zona nyamannya dan membangun sebuah bisnis di wilayah NTT. Sialnya, kegagalan menyambutnya.
Terakhir, dia pergi ke Ibukota dan kembali membangun bisnis serupa. Ya, ternyata tidak ada keajaiban yang hadir dalam hidupnya.
Pil pahit kegagalan terpaksa harus ditelannya lagi. Meski begitu, tidak ada kata menyerah di kamus hidupnya.
Dia terus mencoba dan mencoba tanpa kenal lelah dengan berbagai evaluasi dan perbaikan dari kegagalan sebelumnya.
#4 Gayung Bersambut
Setelah alami total 5 kali kegagalan, Dewi Fortuna akhirnya membantu Tomy Winata.
Dalam kurun sepuluh tahun, Tomy Winata berhasil mengembangkan kerajaan bisnisnya dengan membangun mega proyek Sudirman Central Business District (SCBD) bersama Yayasan Kartika Eka Paksi milik Angkatan Darat dengan nilai investasi sebesar US$ 3,25 miliar.
#5 Jadi Konglomerat
Sejak saat itu, sektor bisnisnya terus menggurita. Jejak pembangunannya terlihat di mana-mana, seperti Bukit Golf Mediterania, Kelapa Gading Square, The City Resort, Mangga Dua Square, Pasific Place, Discovery Mall Bali, Borobudur Hotel, The Capital Residence, Apartemen Kusuma Candra, Ancol Mansion, The Mansion at Kemang, Mall Artha Gading, dan Senayan Golf Residence.
Kemudian lewat PT Sumber Alam Sutera, salah satu anak perusahaan Artha Graha Group, Tomy Winata menggarap bisnis benih padi hibrida dengan menggandeng perusahaan asal China, Guo Hao Seed Industry Co Ltd.
Peran perusahaannya adalah sebagai mitra. Selain menggandeng perusahaan asal China itu, Tomy Winata juga bekerja sama dengan Badan Penelitian Padi Departemen Pertanian.
Proyek ini dinamakannya Pusat Studi Padi Hibrida (Hybrid Rice Research Center) dengan dana investasi sebesar US$ 5 juta.
Mulai Dari Langkah Kecil
Semua hal besar tentunya dimulai dari hal-hal yang kecil. Seperti Tomy Winata yang memulai perjalanan hidupnya dengan pekerjaan serabutan.
Ini artinya, Sobat Finansialku juga bisa menjadi apa yang Sobat Finansialku inginkan dengan memulainya dari sekarang, dan langkah terkecil terlebih dulu.
Misalnya, mulai menghargai segala kerja keras dengan mencatat dan mengatur keuangan dengan sistematis bersama aplikasi Finansialku.
Di aplikasi Finansialku, Sobat Finansialku bisa mencatat pengeluaran dan pemasukan, mengatur anggaran bulanan, hingga merencanakan keuangan untuk tujuan di masa depan.
Bukan cuma itu, Sobat Finansialku juga melakukan konsultasi secara GRATIS bersama dengan perencana keuangan dari Finansialku di mana pun dan kapan pun.
Semuanya bisa dinikmati sepuasnya, hanya dengan berlangganan akun premium sebesar Rp 350 ribu untuk satu tahun penuh, alias Rp 969 perak per hari!
Ini tentu lebih murah jika dibandingkan dengan konsultasi keuangan terpisah yang mengharuskan Sobat Finansialku untuk membayar jutaan untuk satu kali konsultasi, ‘kan?
Bahkan, Sobat Finansialku bisa menikmati potongan harga Rp 50.000 jika memasukkan kode CUAN50 saat upgrade ke premium, lho!
Jadi, lebih baik berlangganan sekarang, karena semuanya bisa menjadi jauh lebih baik apabila Sobat Finansialku begerak sekarang juga.
Apa mimpi yang sudah dicapai oleh Sobat Finansialku sampai saat ini? Jangan ragu untuk bagikan cerita inspiratif Sobat Finansialku di kolom komentar, ya!
Jangan lupa untuk membagikan cerita inspiratif ini kepada rekan atau keluarga lewat pilihan platform yang tersedia di bawah ini. Terima kasih!
dilema besar