Tips Memilih DPLK Untuk Freelancer (Plus Cara Menyiapkannya)

Tips Memilih DPLK Untuk Freelancer (Plus Cara Menyiapkannya)

DPLK untuk freelance juga sangat penting loh… Ini merupakan salah satu solusi keuangan pendanaan masa.

Pada artikel ini, Finansialku akan memberikan informasi mengenai cara untuk mempersiapkan dana pensiun dan tips untuk memilih DPLK untuk freelancer.

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Finansialku Planner

 

DPLK untuk Freelancer

DPLK (Dana Pensiun Lembaga Keuangan) adalah dana pensiun yang dibentuk oleh perusahaan asuransi atau perbankan untuk mempersiapkan kelayakan seorang pekerja atau karyawan saat memasuki masa pensiun.

DPLK dapat dianggap sebagai solusi pendanaan untuk hari tua.

Namun sayangnya, hingga saat ini, kurang dari 5% pekerja di Indonesia yang telah memiliki program pensiun DPLK.

Tiru Cara Mencapai Kebebasan Finansial Untuk Freelance, Gak Nyesel! 01 - Finansialku

[Baca Juga: Reksa Dana VS DPLK Untuk Dana Pensiun? Cek Solusinya]

 

Salah satu profesi yang sangat membutuhkan DPLK adalah freelancer. Freelancer adalah pekerjaan lepas waktu, selain berpengaruh pada waktu kerja, hal ini juga berpengaruh pada pendapatan yang diterimanya.

Untuk itu, dana pensiun harus benar-benar dipertimbangkan ketika Anda menjadi seorang freelancer. Selain mempersiapkan dana pensiun, freelancer juga harus paham cara untuk memilih DPLK yang tepat.

 

Tips Mempersiapkan Dana Pensiun untuk Freelancer

Karena freelancer tidak mendapatkan tunjangan dana pensiun dari perusahaan, maka seorang freelancer harus berjuang sendiri untuk mempersiapkan dana pensiun.

Dengan pola pendapatan yang fluktuatif, tentu mempersiapkan dana pensiun adalah tantangan tersendiri.

Di bawah ini adalah beberapa tips yang dapat diikuti untuk menyiapkan dana pensiun dengan tepat.

 

#1 Mengetahui Kebutuhan Dana Pensiun

Tahap pertama untuk merencanakan dana pensiun adalah mengetahui kebutuhan dana pensiun.

Yang perlu Anda tentukan adalah:

  • Usia berapa Anda akan pensiun?
  • Berapa kebutuhan hidup Anda sehari-hari?
  • Berapa lama lagi waktu yang Anda miliki untuk menyiapkan kebutuhan dana?

Sebagai contohnya, Anda ingin pensiun di usia 55 tahun dengan asumsi usia harapan hidup hingga 65 tahun.

Kebutuhan hidup Anda sehari-hari saat ini sekitar 7 juta rupiah per bulan dengan kebutuhan dana bersih 5 juta rupiah.

Jika saat ini usia Anda 27 tahun, maka Anda memiliki sisa waktu 28 tahun. Dengan asumsi inflasi per tahun 10%, maka total kebutuhan dana Anda saat pensiun 28 tahun lagi hingga tutup usia sekitar 13,79 miliar rupiah.

Ebook Perencanaan Keuangan ENTREPRENEUR & FREELANCE

Download Sekarang, GRATISSS!!!

3 Ebook Perencanaan Keuangan Entrepreneur dan Freelancer

 

#2 Merancang Strategi Pengumpulan Dana

Untuk mempersiapkan dana pensiun tersebut, Anda dapat melakukan berbagai cara.

Yang paling mudah adalah menabung dan investasi. Banyak instrument investasi yang mungkin tumbuh di atas inflasi seperti reksa dana, obligasi, saham, dan properti,

Kedua, Anda dapat memanfaatkan program Jaminan Hari Tua (JHT) BPJS Ketenagakerjaan secara mandiri.

Bagi pekerja mandiri, Anda hanya perlu menyetorkan iuran sebesar 2% dari penghasilan yang dilaporkan.

Meningkatkan Hidup Sebagai Freelance 04 Memilih Pekerjaan - Finansialku

[Baca Juga: MUDAH! Contoh Perhitungan Dana Pensiun Hanya Dengan Satu Aplikasi]

 

Cara selanjutnya adalah dengan membuka rekening DPLK pribadi. Prinsip DPLK serupa dengan JHT BPJS Ketenagakerjaan.

Pengurus DPLK akan mengelola dana yang Anda setorkan. Dana tersebut akan diinvestasikan ke instrument investasi jangka panjang.

Nantinya, dana yang terkumpul dapat ditarik ketika Anda memasuki usia pensiun dan bisa juga dibelikan produk anuitas yang memberikan pendapatan rutin setiap bulan bagi Anda hingga tutup usia.

 

#3 Pelihara Keuangan Pribadi Yang Sehat

Rencana keuangan baik jangka pendek maupun jangka panjang sangat bergantung pada kondisi keuangan Anda saat ini.

Kondisi keuangan yang sehat, berarti Anda dapat memenuhi kebutuhan dan keperluan Anda tanpa harus berutang.

Alokasi dana darurat, simpanan dan investasi pun tetap terjaga dan beban utang masih dalam tahap terkontrol.

Freelancer Indonesia - Finansialku

[Baca Juga: Dana Pensiun vs Dana Pendidikan Anak, Mana yang Harus Didahulukan?]

 

Jika Anda telah memenuhi kriteria ini, maka kondisi keuangan Anda termasuk sehat.

Selain itu, jangan melupakan pentingnya asuransi. Asuransi dapat mencegah risiko finansial yang terjadi pada saat keadaan darurat.

Dengan adanya asuransi, Anda mencegah kerugian finansial tersebut.

 

Tips Memilih DPLK untuk Freelancer

Dana pensiun dapat membantu setiap orang untuk menjalani kehidupan masa tua dengan lebih sejahtera.

Bukan hanya pegawai atau pengusaha, freelancer pun harus memikirkan rencana keuangannya pada masa pensiun.

Salah satu caranya adalah melalui DPLK. Instrumen dari lembaga keuangan tersebut dapat digunakan untuk keperluan pensiun.

Namun, karena banyaknya lembaga bodong yang hanya bertujuan menipu, memilih DPLK haruslah berhati-hati.

Di bawah ini adalah tips untuk memilih DPLK.

 

#1 Carilah Informasi Mengenai DPLK Terkait

Tips pertama adalah mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai DPLK terkait.

Pasti banyak perusahaan dan lembaga keuangan yang menawarkan program DPLK.

Setiap perusahaan dan lembaga keuangan tersebut pasti memiliki reputasi dan informasi dari masyarakat umum mengenai kinerja perusahaan.

Salah satu sumber yang paling mudah adalah internet.

Anda dapat mencari apakah program DPLK yang ditawarkan pernah diprotes atau apakah lembaga keuangan terkait terdaftar secara resmi atau pernah mengalami masalah.

 

#2 Sesuaikan Investasi Dengan Kemampuan

Selanjutnya, setelah Anda menyaring beberapa DPLK, Anda dapat menghitung kemampuan dan kebutuhan masa pensiun Anda.

Cara ini cukup mudah. Anda hanya perlu melihat anggaran yang Anda butuh-kan saat ini dan mempersiapkan 80% atau 50% untuk anggaran masa tua.

DPLK yang efektif adalah DPLK yang memberikan fleksibilitas untuk menentukan jumlah investasi setiap bulannya dan menyesuaikan jumlah iuran tersebut dengan kemampuan.

Poin ini penting, apalagi untuk freelancer yang pendapatannya tidak stabil. Jangan sampai iuran DPLK lebih tinggi dibandingkan pemasukan.

Hal ini akan berimbas pada pemenuhan kebutuhan sehari-hari.

Alokasi kebutuhan yang kurang juga merupakan salah satu ciri keuangan yang kurang sehat.

 

Freelancer! Jangan Lengah

Sebagai pekerja lepas atau freelancer, jangan lengah, Anda harus tetap memikirkan masa depan Anda untuk lebih baik.

Dengan membaca artikel ini, semoga Anda kini semakin mawas diri dan semakin peduli akan keuangan pribadi dan masa pensiun Anda.

Dan setelah membaca artikel ini, semoga Anda mengerti cara yang tepat untuk mempersiapkan dana pensiun dan memilih DPLK yang sesuai.

Bagikan artikel ini untuk freelancer lain yang Anda kenal. Tuliskan pertanyaan dan komentar Anda di kolom bawah ini.

 

Sumber Referensi:

  • Elsa Catriana. 16 Juni 2020. 4 Tips Memilih DPLK untuk Para Freelancer. Money.kompas.com – https://bit.ly/3n5E1Yn
  • Dion. 14 Januari 2020. Cara Menyiapkan Dana Pensiun Untuk Freelancer Agar Sejahtera. Avrist.com – https://bit.ly/3jfPOkr

dilema besar