Punya uang 1 Miliar apa cuma mimpi? Baca dulu artikel ini, supaya saat benar terjadi sudah tahu bagaimana cara mengelolanya.
Jadi Kaya Mendadak
Kemarin Alex masih pusing memikirkan bagaimana caranya membayar utang-utangnya. Belum lagi ibunya di kampung baru mengabarkan kalau membutuhkan tambahan biaya untuk sekolah adiknya.
Mau pinjam kemana lagi Alex sudah bingung. Hampir semua temannya sudah memberikan utang dan motornya pun sudah digadaikan.
Kata orang, bagaikan durian runtuh, tiba-tiba Alex mendapat rejeki nomplok dari undian salah satu bank. Tidak tanggung-tanggung, nilainya mencapai 1 Miliar.
Masalah keuangan yang selama ini menghantui mendadak sirna. Langsung terbayang juga liburan ke luar negeri dan memberangkatkan orang tua untuk beribadah di tanah suci.
Deretan barang branded, seperti sneakers, baju, dan lain sebagainya yang sudah lama nongkrong di wishlist e-commerce pun siap untuk di-check out.
[Baca juga: Masalah Keuangan Terus Berdatangan, Begini Solusinya]
Tapi eits, tunggu dulu. Untungnya Cindy, sahabat Alex segera mencegah Alex membelanjakan uangnya. Cindy pun menyarankan agar Alex berkonsultasi dahulu dengan Perencana Keuangan Finansialku. Sehingga uang 1 Miliar yang dimiliki tidak lekas hilang tak bersisa untuk kebutuhan yang tidak penting.
Jadi kaya mendadak mungkin saja terjadi pada siapa saja. Entah karena mendapat warisan, mendapat asuransi jiwa, atau seperti Alex yang menang undian. Mungkin di Indonesia kaya mendadak dari undian tidak umum seperti di Amerika dimana banyak orang yang membeli lotere dan berharap bisa merubah hidupnya jika menang nanti.
Namun kenyataannya, mengutip salah satu artikel dari Time, uang hasil dari kemenangan lotere di Amerika, umumnya habis tidak bersisa hanya dalam beberapa tahun saja. Tentu tidak bisa disamakan semua, tergantung dari bagaimana cara mengelola kekayaan atau istilahnya wealth management.
Jangan Lakukan Apa-apa Dulu
Lho gimana sih, masa sudah dapat uang kaget tidak boleh dibelanjakan. Ini kan uang-uang saya. Mungkin begitu tanggapan Alex saat pertama memberi kabar tentang kemenangannya ke Cindy, sahabatnya.
Yap, tenang dulu Sobat Finansialku, yang pertama harus dilakukan saat mendapatkan uang kaget adalah tenang dulu. Tunggu beberapa waktu guna meredakan euphoria. Dalam jeda waktu menunggu tersebut, cari Jasa Perencana Keuangan yang bisa membantu dalam merencakan keuangan.
Ibarat berkonsultasi ke dokter, diperlukan kenyamanan dalam berkonsultasi soal keuangan. Eh bukan cuma cari pacar lho yang butuh kenyamanan. Nantinya Sobat Finansialku perlu membuka diri dengan menyampaikan apa saja yang menjadi kebutuhan finansial serta target yang mau dicapai. Untuk itu diperlukan seseorang yang mampu memamahami dan bisa menyampaikan rencana keuangan yang dibuat.
Disarankan agar tidak terburu-buru dan menggali informasi tentang Perencana Keuangan yang dipilih. Apakah memiliki latar belakang pengalaman di bidang keuangan atau memiliki sertifikasi khusus di bidang keuangan misalnya seperti Certified Financial Planner (CFP®), atau Certified Wealth Manager (CWM).
Dengan berkonsultasi pada ahlinya, Sobat Finansialku bisa mendapatkan pencerahan bukan hanya sekedar teori tapi juga cara menerapkannya dalam keseharian.
Dalam membangun keuangan, diperlukan pondasi kuat agar aset yang dibangun bisa lebih maksimal. Ibarat mau membangun sebuah rumah, maka diperlukan pondasi yang baik agar rumah tersebut kuat.
Pondasi Keuangan Sebelum Melakukan Investasi
Pertanyaan yang sering dilontarkan oleh klien pada sesi konsultasi keuangan adalah, bagaimana ya caranya supaya uang ini tidak cepat habis. Atau, bagaimana caranya supaya uang yang saya miliki bisa bertambah.
Memang salah satu cara membangun aset adalah dengan berinvestasi. Namun, sebelum melakukan investasi harus memperhatikan pondasi keuangan terlebih dahulu. Perlu diingat, dengan pondasi yang kuat maka keuangan tidak mudah goyah.
Amankan Kebutuhan Hidup
Sisihkan terlebih dahulu sejumlah uang yang akan digunakan untuk kebutuhan dalam satu tahun ke depan. Kebutuhan hidup adalah yang benar-benar Sobat Finansialku butuhkan untuk hidup ya, bukan untuk memenuhi gaya hidup. Disini perlu dibedakan antara kebutuhan dan keinginan.
Seperti pada kasus Alex, utang dan bantuan keluarga yang dia tanggung secara finansial bisa dimasukan ke dalam prioritas. Namun ada baiknya, perlu dilakukan review kembali berdasarkan urgensinya.
Selanjutnya hitung perkiraaan kebutuhan hidup dalam setahun, misalnya masukan 5% dari 1 Miliar yaitu 50 juta. Apakah angka tersebut cukup untuk memenuhi biaya hidup ?
Cukup saja, jika gaya hidup dilakukan secara moderat dan tidak menjadi satu-satunya sumber income. Artinya, jika sebelumnya kita memiliki pekerjaan utama maka seyogyanya tidak segera lansung berhenti dari pekerjaan dan hidup santai dengan “uang kaget” yang diterima.
Siapkan Dana Darurat
Saat rejeki tidak diduga, begitu juga dengan datangnya musibah. Kita tidak pernah tahu kapan dihadapkan dengan kondisi darurat yang memaksa kita mengeluarkan dana lebih banyak.
Dana darurat merupakan pondasi yang sangat penting dalam perencanaan keuangan, karena bisa saja terjadi hal yang tidak diinginkan terhadap keuangan kita. Sakit atau kecelakaan tiba-tiba sehingga tidak bisa bekerja, kehilangan pekerjaan karena PHK atau perusahaan bangkrut, atau sesederhana ban mobil pecah sehingga perlu ganti dengan yang baru.
Tanpa adanya dana darurat tentu akan terasa sekali, pengeluaran yang sedemikian besarnya menggerus rekening.
[Baca juga: Definisi Dana Darurat dan Cara Mempersiapkannya]
Amankan dana darurat setidaknya 6 bulan sampai dengan 12 bulan dari penghasilan. Hampir serupa dengan poin nomor satu diatas, dana darurat digunakan untuk mengcover kebutuhan hidup kita minimal untuk 6 bulan ke depan jika terjadi suatu hal tidak diinginkan dengan penghasilan yang dimiliki.
Menyimpan dana darurat tidak perlu melulu dalam tabungan, bisa juga dilakukan dalam instrument lain seperti deposito, reksadana pasar uang, dan obligasi yang sifatnya tradeable atau dapat dijual belikan.
Dengan tetap memperhatikan intrumen yang digunakan bisa dengan mudah mencairkan dana jika sewaktu-waktu dibutuhkan.
Ingin mengetahui pentingnya dana darurat dalam keuangan Anda, simak selengkapnya dalam audiobook berikut ini, GRATIS!
Amankan Nilai Ekonomis (Human Life Value)
Apa itu nilai ekonomis? Istilah ini erat kaitannya dengan perlindungan terutama jika Sobat Finansialku memiliki tanggungan secara finansial, seperti istri, anak, adik, dan orang tua.
Sebagai manusia kita memiliki nilai ekonomis, sederhananya adalah berapa yang bisa kita hasilkan dalam hidup kita atau nilai hidup kita sehingga bisa memenuhi kebutuhan.
Ada beberapa metode dalam menghitung nilai ekonomis atau disebut juga dengan human life value (HPL), cara simpelnya adalah dengan menghitung berapa penghasilan dan kebutuhan atau pengeluaran kita dalam satu waktu.
[Baca juga: Seseorang Beli Asuransi Jiwa Bukan untuk Proteksi, Tapi untuk Ini!]
Kita ambil contoh kasus Alex tadi, misalnya dalam sebulan Alex bisa memperoleh penghasilan sebesar Rp 5 juta. Namun disini Alex harus menanggung keuangan Adiknya, karena si Adik saat ini masih bersekolah dan baru bisa mandiri secara finansial atau mendapatkan penghasilan sendiri dengan bekerja dalam waktu sekitar 5 tahun lagi. Sedangkan untuk kebutuhan Alex termasuk adiknya adalah sebesar Rp 4 juta per bulan.
Jika terjadi sesuatu dengan Alex seperti meninggal dunia, maka adiknya yang masih bersekolah dan menjadi tanggungan Alex akan kehilangan sumber income. Inilah yang harus kita amankan, yaitu nilai yang cukup agar adiknya bisa memenuhi kebutuhannya sampai dengan bisa mandiri finansial, walaupun Alex sudah tidak ada.
Hitungan sederhananya adalah, kita hitung berapa nilai Alex atau berapa yang bisa Alex hasilkan sampai dengan adiknya bisa mandiri secara finansial, yaitu 5 tahun lagi.
- Dilihat dari penghasilan Alex = Rp 5 juta x 12 bulan x 5 tahun = Rp 300 juta
- Dilihat dari pengeluaran Alex = Rp 4 juta x 12 bulan x 5 tahun = Rp 240 juta
Apakah nilai ini yang harus Alex sisihkan dari 1 Miliar yang dimiliki boleh membeli barang-barang lain yang diinginkan?
Eits, tunggu dulu Lex. Konsultasikan lagi dengan Perencana Keuangan untuk perhitungan nilai ekonomis yang tepat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing ya.
Investasikan Sesuai Tujuan Keuangan
Seringkali yang terjadi adalah, di saat memiliki dana dalam jumlah besar kita langsung memasukan ke dalam investasi tanpa terlebih dahulu memiliki target dan rencana investasi tersebut ingin digunakan untuk tujuan apa.
Tujuan keuangan bisa sangat beragam dan subjektif, beda orang beda kebutuhan dan keinginannya.
Bagi Sobat Finansialku yang masih single bisa saja keinginannya adalah ingin melanjutkan pendidikan yang lebih tinggi atau merencanakan untuk membeli rumah. Bagi mereka yang sudah berkeluarga dan memiliki anak, tentu menyiapkan dana pendidikan anak menjadi fokus utama dalam berinvestasi.
[Baca juga: Tujuan Mengelola Keuangan Pribadi]
Dengan berkonsultasi dengan Perencana Keuangan, Sobat Finansialku bisa menyampaikan keinginan tapi juga bisa dibuatkan perhitungan perencanaan keuangannya.
Berapa dana yang dimiliki saat ini, berapa nominal dana yang dibutuhkan, bagaimana cara mencapainya, dan dimasukan dalam instrument apa saja. Sehingga Sobat Finansialku bisa lebih terarah dalam berinvestasi, bukan hanya sekedar mengharapkan return tinggi saja.
Hari Tua Jangan Dilupakan
Tidak seumur hidup kita harus bekerja, seiring waktu dan bertambahnya usia produktifitas kita bisa menurun. Di saat itulah kita membutuhkan dana untuk bisa mencukupi kebutuhan hidup di masa pensiun.
Banyak orang yang belum memahami pentingnya persiapan dana pensiun dan hanya mengandalkan dari uang pensiun perusahaan tempat bekerja. Padahal tidak semua perusahaan menyediakan manfaat tersebut bagi karyawannya, dan kalaupun ada apakah sudah cukup untuk memenuhi kebutuhan riil kita.
[Baca juga: Jenis Program Dana Pensiun dan Manfaatnya]
Jangan heran, jika banyak orang tua yang menggantungkan kebutuhan mereka kepada anaknya sebagai akibat belum adanya persiapan dana hari tua. Disisi lain, si anak yang baru mulai berkeluarga juga harus memenuhi kebutuhan istri dan anaknya. Disanalah muncul istilah sandwich generation.
Tentu kita tidak ingin hal itu terjadi, Sobat Finansialku meneruskan budaya sandwich generation ini ke anaknya kelak. Maka siapkan dana hari tua segera, agar pensiun bisa tetap mandiri secara finansial meski sudah tidak bekerja.
Distribusikan Kekayaan
Kekayaan yang dimiliki saat ini bisa jadi ingin kita teruskan ke generasi selanjutnya. Meski tidak semua Miliarder berpikir demikian, misalnya seperti Bill Gates, Warren Buffet dan Mark Zuckerberg yang lebih memilih untuk mendonasikan hampir seluruh kekayaannya.
Distribusi kekayaan yang umum dilakukan bisa melalui cara hibah dan waris. Perencanaan waris penting karena Sobat Finansialku harus menunjuk siapa saja yang akan mengelola harta yang dimiliki ketika harus pergi untuk selamanya.
Menjadi lebih penting lagi, jika kondisinya saat ini memiliki anak kecil sebagai tanggungan finansial. Membuat surat kuasa kepada orang yang dipercaya yang bisa mengelola aset yang Sobat Finansialku miliki jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Distribusi kekayaan atau estate planning bukan hanya terkait dengan aset saja lho, tapi juga mencakup kewajiban atau utang yang tidak dicover dengan asuransi.
Dengan demikian, jika sudah waktunya pergi untuk selamanya segala aset serta utang yang dimiliki di dunia bisa diteruskan pengelolaannya.
Lalu bagaimana sih caranya agar distribusi kekayaan ini tidak menjadi rebutan? Yuk simak selengkapnya dalam video berikut ini.
Apa 1 Miliar itu Cukup?
Pertanyaan ini sebenarnya sangat subjektif, karena tergantung dari kebutuhan dan kondisi masing-masing. Uang kaget atau bukan, akan cepat habis tak bersisa jika dibelanjakan tanpa pengelolaan yang baik.
Mendapat dana besar tanpa diduga bisa memperbesar kemungkinan tersebut, karena bisa jadi usaha yang kita keluarkan tidak sebesar jika kita mendapatkan sebagai hasil kita bekerja.
Pintu rejeki sudah ditentukan bahkan sebelum kita dilahirkan, yang perlu dipikirkan saat adalah bagaimana caranya agar rejeki yang diterima bisa dikelola dengan baik dan memberikan manfaat dalam hidup.
Jika Sobat Finansialku ingin memiliki perencanaan keuangan yang baik dan tujuan keuangan yang jelas, Anda dapat berkonsultasi dengan Financial Planner Finansialku.
Yuk download aplikasinya di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang! Nikmati konsultasi dan cek kesehatan keuangan dengan akses premium gratis selama 30 hari.
Jika Anda merasa terbantu dengan aplikasi Finansialku premium, silakan gunakan kode voucher WEBTAHUNAN saat melakukan upgrade aplikasi premium dan dapatkan diskon langsung Rp 50 ribu.
Mengelola keuangan bisa menjadi hal yang terdengar sulit, namun tidak demikian jika kita mau belajar dan mendapatkan bimbingan dari ahlinya. Buat Sobat finansialku, kalian bisa mendapatkan pengetahuan dan berkonsultasi dengan Perencana Keuangan Finansialku dalam membantu merencanakan keuangan kalian.
Editor: Nurdevi Noviana
Sumber Referensi:
- Admin. 18 Oktober 2018. Everything You Know About the Fate of Lottery Winners Is Probably Wrong, According to Science. Time.com – https://bit.ly/3iCtJyr
- Admin. 10 Agustus 2018. Ketika Kamu Tiba-Tiba Mendapat Uang 1 Miliar. Investing.com – https://bit.ly/3AD9XJE
dilema besar