Terbebas Dari Jebakan YOLO (You Only Live Once) – Perencana Keuangan Pertama Yang Tercatat OJK

Terbebas Dari Jebakan YOLO (You Only Live Once) – Perencana Keuangan Pertama Yang Tercatat OJK

Tidak sedikit millennials melakukan gaya hidup YOLO atau You Only Live Once. Tapi sebelumnya sudah tahukan maksud dari YOLO ini? Simak selengkapnya pada artikel berikut.

 

Apa Itu YOLO?

Tidak sedikit millennials melakukan gaya hidup YOLO atau You Only Live Once.

Terjebak dengan pernyataan “hidup cuma sekali” membuat generasi millennials tidak memiliki tabungan karena hanya bisa hidup untuk membiayai pengeluaran setiap bulannya.

Tapi sebelumnya sudah tahu kan maksud dari You Only Live Once, memang ya banyak pandangan mengenai YOLO, dan memberikan kesan negative, karena banyak dari kita memahami hidup cuma sekali untuk menghabiskan uang, dan tidak jarang membuat seseorang menjadi tidak memiliki asset atau bahkan terlilit hutang.

YOLO membuat seseorang berpikir bahwa hidup hanya untuk hari ini, dan tidak memiliki perencanaan keuangan yang jelas, jadi YOLO lebih merupakan gaya hidup yang lebih mementingkan konsumsi.

Berikut Finansialku menyediakan audiobook yang tentunya sesuai buat kamu para millennials agar dapat mengatur keuangan dengan baik.

banneraudiobook_millennials_ini_loh_pentingnya_merencanakan_dan_mengatur

 

Kenali Ciri-Ciri Gaya Hidup YOLO

Apa jangan-jangan tanpa disadari kita termasuk ke dalam generasi YOLO. Tidak bisa disalahkan memang saat ini kita termasuk ke dalam generasi yang banyak godaannya.

Tidak ada rencana liburan namun difasilitasi fitur paylater. Tidak ada budget ganti handphone tapi ada fitur cicil 12x dengan Bungan 0%.  Tidak ingin jajan tapi ada promo cashback.

Suatu hal yang tidak di rencanakan tapi bisa dibuat rencananya hanya karena tergoda.

[Baca Juga: 4 Langkah Mudah Ngatur Keuangan Untuk Fresh Graduate  ]

Apa saya termasuk kedalam jebakan gaya hidup YOLO? Apa saja ya ciri-ciri YOLO, yuk simak:

 

#1 Menabung Bukanlah Prioritas

Saat kamu gajian setiap bulannya, apa yang dilakukan terlebih dulu? Makan enak di tanggal gajian? Check out barang-barang di e-commerce kesayangan?

Ayo, siapa di sini yang justru potong langsung di awal untuk jatah tabungan dan investasi setiap baru gajian?

Kalau sobat Finansialku sudah memberikan budget menabung di awal gajian sudah oke ya, namun justru jika kita tidak menjadikan menabung adalah prioritas dan hanya menunggu jika ada sisa-sisa gaji saja hati-hati ya, bisa jadi kita terjebak dalam gaya hidup YOLO.

Iya, dengan begitu kita membiarkan gaji kita hanya habis untuk membiayai biaya keseharian saja dan membiarkan mengikuti gaya hidup kita setiap bulannya.

Sampai-sampai menabung selalu menunggu sisa di setiap bulannya.

 

Terbebas Dari Jebakan YOLO 02-Finansialku

Sumber: Maucash.id – https://bit.ly/3d3yFJB

 

#2 Tidak Memiliki Asset

Sayang sekali karena terjebak gaya hidup YOLO sampai akhirnya tidak memiliki aset yang bernilai.

Selama ini, gaji kita hanya untuk menghidupi gaya hidup setiap bulannya. Dapat bonus habis untuk liburan dan ganti handphone baru, tidak terpikir dana darurat karena selalu berpikir bahwa bulan depan akan gajian kembali.

Sungguh sayang jika kita tidak memulai perencanaan keuangan sedini mungkin, meskipun sedikit asset nya jika kita konsisten untuk menambahnya maka setiap tahun akan terlihat peningkatan yang dialami.

Namun, jika ternyata dalam satu tahun tidak ada asset yang bertambah padahal faktanya gaji kita mengalami peningkatan, dan bonus juga diterima maka, kita perlu evaluasi dan mulai mengaturnya ya, sobat Finansialku.

 

Mengatasi Jebakan YOLO

Memang tidak mudah untuk terhindar dari gaya hidup YOLO. Seperti yang dijelaskan di awal bahwa kita generasi yang godaannya banyak.

Segala sesuatunya semakin dipermudah, namun jangan sampai kita terjebak. Kemudahan yang difasilitasi, bertujuan untuk mempermudah dan menguntungkan, bukan untuk terjebak.

Jadi memang harus melihatnya secara menyeluruh ya, misalnya jika kita bicara promo ada yang namanya cashback, pay later, buy one get one yang difasilitasi semua brand dari makanan hingga apapun yang kita butuhkan.

[Baca Juga: Guys, 5 Soft Skill Ini Perlu Kamu Kuasai Selagi Muda! ]

Promo dan diskon dibuat untuk menguntungkan kita, jangan sampai berbalik menjadi menyusahkan kita ya.

Untuk mengatasinya, kamu harus melakukan hal berikut ini:

 

#1 Atur Gaya Hidup

Gaya hidup itu adalah kunci. Kesuksesan perencanaan keuangan atau juga rusaknya rencana keuangan bisa berasal dari pola gaya hidup.

Gaji naik gaya hidup akan langsung naik, seharusnya kita bisa tau mana “rem” ya. Jangan terlena dengan kehidupan orang lain, karena setiap orang memiliki tantangan keuangan masing-masing.

Ada yang memiliki gaya hidup senang sekali liburan, tidak salah selama direncanakan dan dibuatkan alokasinya.

Ada juga yang memiliki gaya hidup makan di restoran mewah, tidak juga salah kalau memang itulah pekerjaannya, me-review restoran tersebut.

Saat kita sudah tahu kekurangan masing-masing terhadap pola gaya hidup, maka mulailah untuk membuat perencanaannya, jangan sampai gaya hidup melonjak naik tapi kita tidak siap untuk menaikkan asset, kalau sudah begitu kita akan terjebak.

 

#2 Evaluasi Posisi Keuangan

Dari perencanaan keuangan pastinya telah disesuaikan dengan berbagai tujuan keuangan, satu hal yang banyak sekali tidak dilakukan orang-orang adalah melakukan evaluasi.

Evaluasi bisa sifatnya mingguan, bulanan atau tahunan, semuanya bergantung kepada pribadi masing-masing.

Jika memang perlu melakukan evaluasi keuangan mingguan silahkan saja ya, biasanya ini dilakukan jika ada “treatment” baru dari hidup kita, contoh kita ingin mengurangi perilaku minum kopi setiap harinya, dan perlu evaluasi dalam satu minggu barulah teknik evaluasi mingguan diperlukan ya.

Namun yang terpenting adalah mengevaluasi secara menyeluruh dalam satu tahun, apakah ada kenaikan terhadap komposisi asset kita. Sehingga kita tahu dalam satu tahu kita melakukan progress terhadap keuangan.

Karena sebaik-baiknya perencanaan keuangan, adalah yang mengalami peningkatan.

 

Karena Hidup Hanya Sekali

Hidup memang hanya sekali, tapi jika hanya hidup untuk hari ini sangatlah sayang, karena masih ada esok dan kemudian hari saat kita pensiun nanti.

Jadikan YOLO yang positif, memanfaatkan skill yang ada, terus melakukan perkembangan terhadap diri sendiri, dan memanfaatkan kesempatan yang tidak akan datang dua kali.

Terlebih lagi mengenai keuangan, karena mungkin saat ini kita masih bisa gajian, atau bisnis kita lancar, tapi belum tahu untuk kedepan nya bagaimana. Jadikan YOLO adalah motivasi diri karena hidup hanya sekali jadi saya ingin menjadikannya ini yang terbaik.

 

 

Coba yuk, sobat Finansialku lakukan pengecekan kondisi keuangan saat ini apakah sehat, apakah saat ini perlu perbaikan dan buatlah perencanaan keuangan sedini mungkin dengan berkonsultasi dengan para advisor Finansialku. Silahkan melakukan email ke solusi@finansialku.com

Berikan komentar kamu pada kolom komentar yang disediakan. Jangan lupa bagikan artikel ini ke teman teman kamu, agar mereka tahu apa yang kamu ketahui juga.

 

Editor: Julius Fallen

 

Sumber referensi:

 

Sumber Gambar: https://bit.ly/3zMTWRp

dilema besar