Taktik Sukses Berhenti Bokek Tiap Akhir Bulan Tanpa Kerja Tambahan!

#FinansialkuPlanner Berhenti Bokek Bokek Cara Biar Gak Bokek Cara Sukses Berhenti bokek Tanpa Kerja Tambahan Keuangan Mengatur Keuangan Taktik Sukses Berhenti BokekLeave a Comment on Taktik Sukses Berhenti Bokek Tiap Akhir Bulan Tanpa Kerja Tambahan!

Taktik Sukses Berhenti Bokek Tiap Akhir Bulan Tanpa Kerja Tambahan!

Ini cara gue menambah uang di rekening tabungan biar gak bokek tiap akhir bulan, tanpa kerja sampingan. Tapi sebelumnya, ini rahasia! Jangan kasih tahu orang lain dulu sebelum coba sendiri!

 

Gue = Kaum Mager

Halo guys, kenalin, gue Mawar, usia 25 tahun. Seorang karyawan di salah satu creative agency di bilangan Jakarta Selatan.

Tahun ini adalah tahun kedua gue bekerja sebagai seorang Account Executive, yang kerjaannya ketemu klien setiap hari ke seluruh pelosok Jakarta.

Berbanding terbalik dengan kerjaan gue yang mobilitasnya tinggi, gue ini sebenarnya adalah anak yang mageran.

Iya, kalau hari libur, gue anti keluar kos-an. Gue ingin menikmati waktu libur gue dengan seharian rebahan sambil nyemilin kudapan yang gue beli sehari sebelumnya.

Abisan, Senin sampai Jumat, gue udah banyak menghabiskan waktu, energi, dan duit gue untuk ketemu klien sana-sini.

Dan gue enggak mau Sabtu-Minggu gue juga harus berakhir melelahkan seperti itu.

Mungkin itu juga yang membuat gue cenderung lebih hemat dibandingkan teman-teman sebaya gue.

Bosan_ Lakukan Hal Anti-mainstream Ini Biar Karantina Makin Asik 01

[Baca Juga: Guys! Gue Bebas Utang Pinjol 50 Juta Dalam 3 Bulan Pake Ini]

 

Karena gue ini anaknya jarang ketemu temen dan anti jajan yang aneh-aneh, kayak nongkrong di warung kopi sambil beli satu slice kue cantik yang harganya melebihi harga minyak goreng satu liter, atau beli barang yang lagi in banget di sosmed.

Mentok-mentok jajan pun cuma beli kudapan di minimarket seberang kos-an sambil beli kebutuhan bulanan.

Bukan cuma jarang nongkrong, gue juga tipe orang yang jarang banget buka e-commerce kalau memang enggak ada keperluan mendesak yang harus dibeli.

Harbolnas? Apa itu? Gue sama sekali enggak tertarik untuk rebutan barang enggak jelas dengan orang-orang di seluruh pelosok negeri.

Males aja gitu. Daripada ngabisin waktu untuk hal-hal enggak jelas kayak gitu, gue lebih senang untuk nulis cerita seharian di kos-an dengan nonton film atau rebahan seharian dan enggak melakukan apa-apa.

Tapi guys

Meski hidup gue cenderung ‘hemat’ dibandingkan teman-teman lainnya, gue ngerasa aneh banget!

Karena menjelang akhir bulan, tepat satu hari sebelum gajian, gue selalu menemukan uang di rekening gue itu habis.

Paling banter nyisa Rp 45 ribu doang!

Padahal serius, gue jarang banget jajan mahal dan aneh-aneh, lho! Kan bingung, ya. Ini duit sisanya ke mana coba?

Laporan Keuangan Ibu Rumah Tangga 01 - Finansialku

[Baca Juga: Pantes Aja Miskin! 30% Gaji Gue Abis Buat Ini Nih! Kalo Lo?]

 

Sebenernya, tiga bulan lalu gue udah pernah dikasih tau sama temen seangkatan gue untuk coba nyatetin pemasukan dan pengeluaran gue tiap bulan gitu.

Tapi ya kali!!! Mager banget nyatetin tiap hari pemasukan sama pengeluaran secara manual di notes handphone?

Kerjaan gue sudah cukup memusingkan dengan banyak catatan dari para klien, dan I’m no’t interested to add another problem into my notes.

Tapi gue sebenarnya kepikiran sama ucapan itu. Akhirnya gue cari aplikasi di play store yang bisa bantu gue catat keuangan.

Dua bulan lalu, gue udah coba sepuluh aplikasi berbeda, dan semuanya zonk. Entah karena banyak iklan yang sering enggak sengaja kepencet, sampai user interface-nya musingin.

Sampai sekarang belum ada aplikasi yang cocok buat gue!!!!! Tolong!!!!! Gue ingin rekening gue di akhir bulan nyisa ratusan ribu, Tuhan!!!!

Akhirnya, hari Minggu dua bulan kemarin, gue rela untuk mengorbankan waktu rebahan gue untuk cari aplikasi yang cocok di play store.

 

Ketemu Jodoh Peredam Bokek

Setelah scroll di play store cukup lama, gue memutuskan untuk coba install aplikasi namanya Finansialku.

Hmm… mayan banyak nih, fiturnya! Yaudah, karena tujuan gue cari aplikasi pencatatan keuangan, fitur pertama yang gue buka adalah ‘Catatan Keuangan’.

Catatan Keuangan Aplikasi Finansialku

Catatan Keuangan Aplikasi Finansialku

 

Abis gue klik, muncul deh tiga kolom yang punya judul dan form yang beda-beda.

Ada ‘Uang Masuk’, ‘Uang Keluar’, dan ‘Transfer’. Hmmmm menarik! Gue suka yang mendetail begini, nih!

 

Gue akhirnya coba untuk menggunakan aplikasi ini besoknya dan mulai catetin semua pengeluaran gue yang kecil sampe yang besar, dengan memanfaatkan free trial 1 bulan yang dikasih.

Kemudian sampailah gue di akhir bulan. Di mana gue lagi-lagi menemukan rekening gue yang tersisa Rp 37 ribu.

Sialan! Masih bokek!

Gue akhirnya cek tuh, hasil pencatatan gue selama satu bulan ke belakang kemarin.

Dan hasilnya bikin gue ketawa kenceng banget!

Jelas aja duit gue enggak bersisa tiap bulan! Enggak ngaruh gue enggak jajan tiap weekend!

Orang pengeluaran gue habis di biaya admin transfer bank dan topup dompet digital, kok!

Ternyata yang bikin gue miskin di akhir bulan adalah biaya-biaya yang sehari-hari enggak terasa besar buat gue!

Rp 6.500 gue keluarin setiap hari minimal dua kali! Belum lagi topup dompet digital yang seminggu bisa sampe empat kali!

Itungannya, berarti untuk biaya kayak gini aja, gue bisa mengeluarkan uang Rp 500 ribu sendiri!

Setelah tahu apa penyebabnya, akhirnya gue mulai mencoba mengurangi intensitasnya.

Gue mulai menjadwalkan top up dompet digital hanya maksimal dua kali seminggu, dan numpang ke temen untuk transfer beda bank.

Laporan Keuangan Ibu Rumah Tangga 05 Keuangan 5 - Finansialku

[Baca Juga: Kesehatan Keuangan yang Baik Mulai Dari Catatan Keuangan]

 

Satu bulan berlalu. Artinya, hari ini adalah penentuan apakah terlihat adanya perubahan atau enggak.

Dengan hati-hati gue buka m-banking gue, dan………

YAK! Duit di rekening gue tersisa Rp 358 ribu!!!!! Yahoo!!!

Gila, enggak nyangka gue, dengan perubahan kecil kayak gini aja gue bisa nyisain banyak duit di rekening!

Bayangin aja, dari yang semula gue cuma bisa ngumpulin paling banter Rp 40 ribu per bulan alias Rp 480 ribu PER TAHUN, sekarang gue udah bisa mengumpulkan Rp 4,2 juta DI AKHIR TAHUN NANTI!

Man!!!! Perubahan kecil kayak gini aja, bisa memberikan gue keuntungan hampir 10 kali lipat!!

Enggak kebayang kalau gue maksimalin gaji gue dengan mengurangi intensitas pake taksi online, sih! Bisa jadi miliarder gue! Eh, Enggak segitunya juga kali, ya? Hehehehehehe

Anyway, enggak perlu pikir dua kali, gue memutuskan untuk terus menggunakan aplikasi ini dan beralih jadi premium, biar gue bisa maksimalin penghematan gue di bulan-bulan selanjutnya!

#LangsungCatat, 5 Cara Mengatur Keuangan yang Mudah dan Praktis. Dijamin Anda Tidak Akan Boros 03 - Finansialku

[Baca Juga: #LangsungCatat, Cara Mengatur Keuangan yang Mudah dan Praktis : Aplikasi Keuangan untuk Mencatat Pengeluaran]

 

Apa? Oh, murah, kok! Biaya langganan per tahunnya cuma Rp 350.000 doang! Eh, kalo gue jatohnya jadi Rp 300 ribu, sih! Soalnya gue pake kode HEMAT50 pas daftar jadi premium!

Jadi sama aja dengan gue mengeluarkan uang Rp 850 perak per harinya! Murah banget, ‘kan?!

Kalau kalian upgrade sekarang, bisa, kok pake kode di atas dan hemat Rp 50 ribu kayak gue.

Inget! Ini cuma untuk kalian yang upgrade sekarang, ya!

 

Yuk coba aplikasinya sekarang biar gak bokek! Kamu bisa download di Google Play Store maupun Apple Apps Store sekarang!

Sebarkan artikel ini jika bermanfaat buat kamu!

 

Sumber Gambar:

  • Bokek – https://bit.ly/3cRRYne

 

dilema besar

Leave a Reply

Back To Top