Taktik Penjualan, Minimalkan Kerugian Jika Produk Tidak Laku

Taktik Penjualan, Minimalkan Kerugian Jika Produk Tidak Laku

Taktik penjualan, mengelola risiko produk tidak laku dijual: Salah satu kekhawatiran para pelaku bisnis adalah kegagalan mencapai target penjualan karena produk tidak laku di pasaran. Mau tidak mau, harus rela gigit jari karena menanggung kerugian.

Lalu, bagaimana cara menyiasatinya? Yuk, temukan solusinya di artikel Finansialku berikut ini. Semoga bermanfaat…

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku Start It Up

 

Produk Tidak Laku, Mimpi Buruk Bagi Pebisnis

Dalam dunia bisnis, produk merupakan aspek yang penting untuk diperhatikan. Apalagi jika bisnis Sobat Finansialku, sedang dalam tahap pengembangan, karena target utama dalam menjalankan bisnis itu sendiri adalah tercapainya target penjualan.

Tapi faktanya, menjalani bisnis tidak semudah membalikkan telapak tangan. Sama seperti roda kehidupan. Terkadang kita berada di atas, dimana angka penjualan selalu memenuhi target. Namun tak jarang kita harus memutar otak ketika penjualan turun secara perlahan atau bahkan drastis. Pastinya, kondisi ini menjadi mimpi buruk bagi setiap pelaku bisnis.

Taktik Penjualan, Minimalkan Kerugian Jika Produk Tidak Laku 02 - Finansialku

[Baca Juga: Perlukah UMKM Memisahkan Keuangan Pribadi dan Bisnis?]

 

Sebenarnya, produk yang tidak laku dijual bisa disebabkan oleh beberapa faktor, baik dari internal maupun eksternal. Terlebih saat kondisi pandemi covid-19 seperti saat ini, berbagai sektor bisnis memang mengalami kemerosotan penjualan, bahkan tidak sedikit yang gulung tikar.

Selain karena daya beli masyarakat menurun, adanya aturan-aturan yang diberlakukan juga sedikit banyak mempengaruhi turunnya angka penjualan produk khususnya pada bisnis offline. Alasannya, karena masyarakat lebih banyak yang memanfaatkan platform online untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Jika tidak ditangani secara serius untuk dicari solusinya, maka keberlangsungan bisnis Sobat Finansialku sangat terancam. Apalagi jika produk yang dijual berupa makanan, notabene punya masa kedaluwarsa yang cukup singkat.

So, pebisnis harus mempersiapkannya karena inilah salah satu yang dinamakan risiko bisnis.

 

Taktik Penjualan Jika Produk Tidak Laku Dijual

Sobat Finansialku, berbicara tentang bisnis tidak selalu berjalan mulus sesuai rencana. Seperti dibahas sebelumnya, selalu ada risiko yang mungkin dialami, salah satunya ketika target penjualan melempem alias kurang laku di pasaran.

Meskipun tidak ada yang menginginkan hal ini terjadi, pelaku bisnis harus mempersiapkan berbagai cara supaya operasional bisnis tetap bisa berjalan seperti biasa. Lalu, bagaimana caranya? Saya akan bahas beberapa taktik penjualan untuk minimalisasi kerugian dari produk yang tidak laku dijual.

 

Ebook Perencanaan Keuangan ENTREPRENEUR & FREELANCE

Download Sekarang, GRATISSS!!!

3 Ebook Perencanaan Keuangan Entrepreneur dan Freelancer

 

#1 Gunakan Sistem “Made by Order”

Pernah dengan istilah made by order? Ya, membuat produk sesuai dengan order atau pesanan. Umumnya, bisnis yang menjual produk makanan atau minuman sudah menerapkan sistem ini, agar tidak ada produk sisa yang ujung-ujungnya terbuang begitu saja.

Sistem made by order ini juga memberikan nilai tambah karena produk akan sampai di tangan pembeli dalam kondisi fresh. Namun, kekurangannya mau tidak mau pembeli harus mengorbankan waktu untuk menunggu sampai produk selesai dibuat.

 

#2 Menghitung Rata-Rata Produk yang Terjual

Jika taktik sebelumnya pembeli harus menunggu sembari produknya disiapkan. Lain halnya dengan sistem menghitung rata-rata produk yang terjual. Sistemnya, Sobat Finansialku coba hitung rata-rata penjualan produk/harinya atau angka minimal produk yang terjual.

Misalnya, dalam satu hari rata-rata produk terjual 10 buah. Maka dari itu, persiapkan saja produk yang ready sebanyak 10 buah. Cara ini umumnya digunakan untuk bisnis yang memerlukan waktu lama ketika akan diberikan kepada pembeli.

 

#3 Mengadakan Pre Order

Jika angka penjualan sedang seret, supaya produk tidak banyak yang terbuang maka Sobat Finansialku bisa mengadakan sistem pre order. Pasti sudah familiar dengan yang satu ini kan?

Jadi, Sobat Finansialku menentukan rentang waktu tertentu untuk menerima pesanan. Tapi, pesanan tersebut tidak langsung dibuat melainkan dikumpulkan dulu biasanya per batch sampai batas waktu yang ditentukan. Sehingga produk yang nantinya dibuat, sesuai dengan pesanan sehingga tidak akan ada produk yang tersisa.

Cara ini banyak digunakan untuk produk dalam bentuk barang ataupun makanan. Selain lebih mudah dalam tahap produksinya, bahan dan cost pun lebih mudah diperhitungkan.

 

#4 Tawarkan Harga Diskon

Last but not least, jika ternyata bisnis Sobat Finansialku tidak memungkinkan menerapkan beberapa taktik sebelumnya. Maka langkah yang bisa diambil ketika produk tidak laku dijual adalah menawarkan harga diskon.

Daripada produk tidak laku dan semakin rugi, lebih baik memberikan diskon dengan harapan menjadi gimmick untuk menarik minat masyarakat agar membeli produk tersebut.

Nah, jika sudah memberikan diskon masih juga ada produk yang tersisa dan sudah tidak bisa disimpan dalam waktu lebih lama. Mau tidak mau produk tersebut diberikan cuma-cuma alias free.

“…kalo di bisnis makanan biasanya selalu ada angka waste atau produk yang terbuang sehingga sudah masuk ke dalam perhitungan biaya untuk minimalisasi kerugian. Nah ini salah satu fungsi adanya catatan atau laporan keuangan yang bisa dijadikan dasar untuk menganalisa hal-hal seperti ini,”.

 

Take Action, Minimize the Risk

Sobat Finansialku, saat dihadapkan pada permasalahan berbisnis maka langka nyata harus segera dilakukan untuk menyelamatkan bisnis tersebut. Apalagi kaitannya dengan produk dan angka penjualan.

So, jika Sobat Finansialku sudah menerapkan beberapa taktik penjualan yang dibahas sebelumnya tapi masih menemukan kendala dalam penerapannya. Jangan khawatir, saya selaku perencana keuangan dengan spesialisasi bisnis, siap membantu Sobat Finansialku dalam memecahkan permasalahan tersebut.

 

Sobat Finansialku bisa berkonsultasi langsung dengan saya, melalui dua cara. Cara pertama yaitu mendaftarkan diri lewat di konsultasi.finansialku.com. Nanti, di link tersebut, Sobat Finansialku bisa mendaftarkan diri untuk melakukan konsultasi dengan saya sesuai dengan jadwal yang tersedia.

Setelah menyelesaikan proses pendaftaran, Sobat Finansialku tinggal menunggu informasi lebih lanjut dari Admin.

Sementara, cara kedua yang bisa dilakukan adalah konsultasi melalui Aplikasi Finansialku yang bisa diunduh di Google Play Store atau Apple Apps Store.

Setelah itu, Sobat Finansialku bisa langsung melakukan konsultasi GRATIS tanpa mengantre, di mana saja dan kapan saja selama jam kerja bersama perencana keuangan dari Finansialku.

FCU 2020 2

 

Fitur ini bisa dinikmati sepuasnya oleh Sobat Finansialku yang berlangganan akun premium, hanya dengan harga Rp 350.000 untuk 365 hari atau satu tahun penuh!

Jadi, ini sama saja dengan Sobat Finansialku menganggarkan dana Rp 986 per hari, ‘kan? Mau untung lagi? Gunakan kode voucher CUAN50 untuk mendapatkan potongan Rp 50.000.

 

Sobat Finansialku bisa mendapat banyak ilmu baru dan solusi untuk mengatasi permasalahan dalam dunia bisnis. Selamat mencoba…

 

 

Itulah beberapa taktik penjualan yang bisa digunakan untuk minimalisasi kerugian akibat produk yang dijual tidak laku di pasaran. Jika ada pertanyaan atau tanggapan, silakan tulis di kolom komentar.

Semoga informasi yang disampaikan bisa bermanfaat dan bisa membantu untuk tercapainya target penjualan. Terima kasih.

 

Sumber Gambar:

  • Taktik Penjualan Saat Produk Tidak Laku 01 – https://bit.ly/39dJCFD
  • Taktik Penjualan Saat Produk Tidak Laku 02 – https://bit.ly/2LxqZEJ

dilema besar