Demi melamar pacarnya dan membiayai kebutuhan nikah, seorang pemuda asal negeri jiran Malaysia rela melakukan apa saja, meskipun dirinya sendiri harus menderita.
Kisah perjuangan pemuda bernama Luqman Afifi tersebut viral di media sosial usai dirinya membagikan kisahnya harunya itu lewat akun Twitternya, @EhAfifii.
Dilansir dari World of Buzz, Kamis, 8 Agustus 2019, Luqman menceritakan bahwa dirinya rela menghemat uang dengan cara menabung, meskipun hanya bekerja sebagai editor video lepas.
Luqman berkata bahwa dia tidak selalu memiliki banyak pekerjaan setiap bulannya. Terkadang, penghasilannya kurang dari RM 1.400 atau Rp 4 juta karena tidak ada cukup proyek di bulan itu.
Meski demikian, ia tetap bertekad untuk menabung uang demi bisa naik ke pelaminan bersama wanita yang dicintainya.
Sebagai laki-laki yang bertanggung jawab, ia tahu bahwa untuk menikah memang membutuhkan banyak modal. Demi mendapatkan uang ia tak pernah memilih-milih pekerjaan.
“Saya tidak pilih-pilih proyek saya. Proyek apa pun yang bisa saya dapatkan, saya akan melakukannya, walaupun hanya dibayar RM 50 atau Rp 169.000,” kata Luqman Afifi.
a sengaja membuka dua rekening bank, satu untuk tabungannya dan satu lagi untuk pengeluaran. Luqman menjelaskan bahwa dia membuat kartu ATM untuk rekening tabungan, dan hanya akan mengambil 20% dari setiap pembayaran yang dia dapatkan. Sedangkan sisanya akan disimpan di rekening bank tabungan lainnya.
“Selama ini, saya akan menghindari acara atau pertemuan yang mengharuskan saya menghabiskan uang,” ujarnya.
Nikah
Prosesi pernikahan Luqman Afifi. (foto: Twitter @EhAfifii)
Selain itu, Luqman memilih untuk tinggal serumah bersama sembilan temannya. Dengan cara itu, ia bisa mengurangi biaya sewa tempat tinggal, lantaran uang sewa rumah tersebut ditanggung bersama-sama temannya.
Untuk menghemat pengeluaran makan sehari-hari, Luqman juga terbiasa memasak dan makan bersama teman-temannya di rumah tersebut.
“Kami akan mengeluarkan RM 10 setara Rp 33.000 per orang dan memasak makanan sederhana seperti ayam dengan sambal dan terkadang dengan telur. Tapi ini lebih baik daripada hanya makan nasi putih,” cerita Luqman.
Dia pun memilih untuk tidak merokok agar biaya pengeluarannya sehari-hari hanya untuk kebutuhan makn dan bensin kendaraan motornya.
Baca Juga :
Baru 2 hari resepsi pernikahan, Okta ditinggal istri selamanya
“Saya hanya menghabiskan sekitar RM 100 atau Rp 300.000 setiap bulan untuk makanan dan bensin untuk sepeda motor saya. Untungnya saya tidak merokok, jadi saya tidak perlu menyisihkan anggaran untuk rokok,” ujarnya.
Kebiasaan menabung dan menghematnya tersebut telah ia jalani selama 1 tahun, hingga akhirnya dirinya memiliki cukup uang untuk melamar dan menikahi sang pujaan hatinya.
Beruntungnya lagi, wanita yang ia nikahi dan keluarganya termasuk pengertian. Mereka tidak membutuhkan jamuan pernikahan besar selama keduanya bisa bahagia.
Menurut Luqman, disiplin adalah kunci utama untuk memastikan semua rencana pernikahannya itu bisa terwujud.