Pasar reksa dana indeks masih punya ruang yang sangat besar untuk terus tumbuh. Terlebih adanya transparansi yang akan memudahkan investor.
Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.
Reksa Dana Bakal Mengalami Pertumbuhan Sebesar 5-10 Persen
PT Syailendra Capital memprediksi industri reksa dana dalam negeri akan mengalami pertumbuhan sebesar 5-10 persen pada 2021.
Adapun jenis reksa dana yang berpotensi tumbuh paling optimal adalah reksa dana saham, reksa dana indeks, reksa dana pendapatan tetap, dan reksa dana pasar uang.
Presiden Direktur Syailendra Capital Fajar R Hidayat mengatakan positifnya kinerja reksadana tahun ini akan ditopang oleh membaiknya perekonomian.
Kemudian ditopang pula dengan program vaksinasi yang terus berjalan, sehingga diharapkan dapat menjinakkan pandemi dan ekonomi bisa bangkit. Salah satu indikator meningkatnya ekonomi adalah bursa saham.
Bukan cuma itu, geliat industri reksadana juga dipengaruhi oleh lonjakan jumlah investor. Pandemi telah mendorong jumlah investor pasar modal naik signifikan tahun lalu.
Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) per Desember 2020 jumlah investor pasar modal mencapai 3,88 juta. Angka tersebut melonjak 56,45 persen dibandingkan 2019 yang sebanyak 2,48 juta.
Untuk itu, PT Syailendra Capital telah menyiapkan beberapa produk baru reksa dana berbasis ritel di tahun ini.
Perseroan membentuk produk untuk menangkap peluang pertumbuhan investor ritel yang cukup pesat belakangan ini. Pihaknya juga akan menyiapkan beberapa produk reksa dana indeks.
Fajar menilai pasar reksa dana indeks masih punya ruang yang sangat besar untuk terus tumbuh. Terlebih, reksa dana indeks menawarkan transparansi yang akan memudahkan investor.
“Dengan berbagai produk reksa dana baru yang sudah disiapkan ini, kami optimistis Syailendra bisa mencatatkan pertumbuhan dana kelolaan sebesar 5-10 % dibandingkan tahun lalu,” ungkapnya seperti dikutip dari swa.co.id.
[Baca Juga: Pengertian Reksadana dan Cara Mudah Membelinya]
Untuk diketahui, pada akhir tahun lalu, dana kelolaan Syailendra Capit mencapai Rp 23,43 triliun. Sementara per akhir Februari 2021, dana kelolaan Syailendra tumbuh 4,35% menjadi Rp 24,45 triliun.
Jika ditambah dengan Reksa Dana Penyertaan Terbatas (RDPT) dan Kontrak Pengelolaan Dana (KPD) maka total dana kelolaan Syailendra mencapai Rp26,14 triliun.
Fajar mengatakan Syailendra saat ini menguasai 4,15% market share dari seluruh dana kelolaan industri manajer investasi.
Selain memacu kinerja dana kelolaan, Syailendra juga terus memperluas kanal distribusi. Terdiri dari direct channel yakni Syailendra Retail & Institutional Sales Representative.
Lalu di semester II pembelian secara online melalui aplikasi Syailendra juga bisa dilakukan. Ada juga indirect channel melalui bank, sekuritas, financial technology dan marketplace seperti Tokopedia.
Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.
Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.
Sumber Referensi:
- Abdul Malik. 14 April 2021. CEO Syailendra Capital, Fajar Hidayat : Industri Reksadana Bisa Tumbuh 10 Persen. Bareksa.com – https://bit.ly/32gVgfW
- Hikma Dirgantara. 14 April 2021. Syailendra Capital prediksi industri reksadana bisa tumbuh 5%-10% tahun ini.co.id – https://bit.ly/3uOsnUI
- Vina Anggita. 14 April 2021. Industri Reksa Dana Tahun Ini Diprediksi Tumbuh 5-10%. Swa.co.id – https://bit.ly/3tff4w9
Sumber Gambar:
- 01 – https://bit.ly/3mMF2Vk
- 02 – https://bit.ly/3wWth3c
dilema besar