Tahun 2021 Astra International Catat Penurunan Laba Bersih

Tahun 2021 Astra International Catat Penurunan Laba Bersih

Pada laporan keuangan per 31 Maret 2021, Astra International mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,72 triliun atau lebih rendah 22,49% dibanding 31 Maret 2020 sebesar Rp4,81 triliun.

Baca selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.

 

Laporan Keuangan PT Astra International Tbk (ASII) 2021

PT Astra International Tbk (ASII) melaporkan penurunan laba bersih 2021 pada triwulan pertama. Penurunan ini terjadi akibat kontribusi yang lebih rendah dari hampir semua segmen.

Pada laporan keuangan per 31 Maret 2021, ASII mencatatkan laba bersih sebesar Rp3,72 triliun atau lebih rendah 22,49% dibanding 31 Maret 2020 sebesar Rp4,81 triliun.

ASII mencatatkan pendapatan bersih sebesar Rp51,70 triliun atau turun 4,26% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp54 triliun, dengan laba per saham dasar Rp92.

Selanjutnya, laba bersih dari bisnis alat berat, pertambangan, konstruksi, dan energi berkontribusi Rp 1,09 triliun atau meningkat 3%.

Laba bersih grup dari divisi alat berat, pertambangan, konstruksi dan energi meningkat 3% disebabkan oleh peningkatan penjualan alat berat Komatsu serta harga emas dan batubara yang lebih tinggi,” Ungkap manajemen ASII

Kemudian, laba bersih dari divisi jasa keuangan sebesar Rp 985 miliar atau 30% lebih rendah dari kuartal I-2020.

Divisi agribisnis menyumbang laba bersih Rp 129 miliar atau turun 56% dari periode kuartal pertama tahun lalu.

Laba dari divisi infrastruktur dan logistik menyumbang Rp 42 miliar atau turun 42%, dan laba dari divisi properti berkontribusi Rp 49 miliar atau naik 23% dari kuartal pertama tahun lalu, melansir dari Kontan.co.id.

Tahun 2021 Astra International Catat Penurunan Laba Bersih 02 - Finansialku

[Baca Juga: Bukan Hanya Astra, Ini Dia Emiten Sektor Otomotif Lainnya]

 

Presiden Direktur ASII, Djony Bunarto Tjondro menjelaskan, pendapatan dan laba bersih grup Astra pada kuartal pertama tahun 2021 lebih rendah dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pasalnya, tahun lalu pandemi baru mulai memengaruhi ekonomi Indonesia dan kinerja bisnis secara substansial pada bulan Maret 2020.

Walaupun kinerja usaha Grup perlahan membaik pada beberapa bulan terakhir, prospek kinerja tahun ini masih dibayangi oleh ketidakpastian akibat dampak dari pandemi yang masih berlanjut,” terang Djony.

Sekedar informasi, nilai aset bersih per saham ASII pada 31 Maret 2021 sebesar Rp 3.971, meningkat 3% dibandingkan posisi pada 31 Desember 2020.

Sementara itu kas bersih (tidak termasuk anak perusahaan jasa keuangan grup) mencapai Rp 15,9 triliun pada 31 Maret 2021, dibandingkan Rp 7,3 triliun pada akhir tahun 2020.

Arus kas yang lebih tinggi pada kuartal pertama tahun 2021 disebabkan oleh kinerja bisnis yang membaik, serta belanja modal dan modal kerja yang lebih rendah.

Jika volume bisnis terus membaik hingga akhir tahun, belanja modal dan modal kerja kemungkinan akan meningkat.

Adapun utang bersih anak perusahaan jasa keuangan Grup meningkat dari Rp 39,2 triliun pada akhir tahun 2020 menjadi Rp 40,3 triliun pada 31 Maret 2021.

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel di atas? Kamu bisa berbagi pendapat lewat kolom komentar di bawah ini.

Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.

 

Sumber Referensi:

  • Ika Puspitasari. 21 April 2021. Pendapatan Astra International (ASII) susut 4% jadi Rp 51,7 triliun di kuartal I-2021. Kontan.co.id – https://bit.ly/3sGearB
  • Aditya Pratama. 21 April 2021. Pendapatan Lesu, Laba Astra Turun 22% Jadi Rp3,7 Triliun di Kuartal I-2021. Economy.okezone.com – https://bit.ly/2Qey8MX
  • Faisal Maliki Baskoro. 22 April 2021. Hampir Semua Divisi Turun, Laba Astra International Terkontraksi 22%. Beritasatu.com – https://bit.ly/3tFCOtH

 

Sumber Gambar:

1 – https://bit.ly/3tJmXdr

2 – https://bit.ly/3asXjCk

dilema besar