Subak Bali Bertengger di Google Doodle Hari Ini, Cek Yuk Faktanya

#FinansialkuNews Bali Budaya Google Google Doodle Internet Subak Bali TeknologiLeave a Comment on Subak Bali Bertengger di Google Doodle Hari Ini, Cek Yuk Faktanya

Subak Bali Bertengger di Google Doodle Hari Ini, Cek Yuk Faktanya

Google doodle peringati warisan budaya Subak Bali hari ini. Apakah itu? Simak fakta dan sejarahnya dalam artikel Finansialku berikut ini.

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

Rubrik Finansialku and News

 

Fakta dan Sejarah Subak Bali

Pada hari ini Senin (29/06) jika kamu mengetuk Google akan tampil sebuah panorama persawahan yang membentang kehijauan.

Dalam ilustrasi tersebut terlihat juga burung-burung berjajar mengepakkan sayap. Di sudut kiri seorang petani berkaus putih dengan topi caping sedang melipat kaki menyandarkan tangan pada keranjang hasil bumi.

Pemandangan yang dibuat ilustrator Tanah Air, Hana Augustine itu seperti memberikan gambaran bahwa masyarakat Bali masih membudidayakan warisan nenek moyang kita, yakni bertani.

Hal yang menariknya ialah hari ini Google Doodle ikut memperingati sebuah sistem pengairan sawah, Subak Bali yang menjadi latar mesin pencarian tersebut.

Subak Bali Bertengger di Google Doodle Hari Ini, Cek Yuk Faktanya 02

[Baca Juga: Liburan ke Taman Nasional Lorentz, Lokasi Google Doodle Hari Ini]

 

Adapun subak sendiri merupakan infrastruktur irigasi dan manajemen pengairan sawah-sawah di Bali secara tradisional yang telah berlangsung sejak beradab-adab yang lalu.

Tepat pada tanggal 29 Juni 2012, subak secara sah diakui sebagai Warisan Budaya Dunia oleh UNESCO, dalam sidang ke-36 Komite Warisan Dunia UNESCO di Kota Saint Peterburg, Rusia.

Oleh karena itu subak dijadikan sebagai Google Doodle hari ini. Apa sih sebenarnya subak itu? Berikut fakta-fakta tentang subak di Bali:

 

#1 Subak Dikelola Secara Kolektif

Seperti yang sudah dijelaskan di atas, subak merupakan suatu sistem swadaya masyarakat yang berfungsi mengatur pembagian aliran irigasi yang mengairi setiap petak area persawahan.

Asal tahu saja, sistem tersebut dikelola secara berkelompok dan bertingkat disertai pembagian peran yang spesifik bagi setiap anggotanya.

Dalam organisasi subak, dikenal adanya beberapa perangkat.

Perangkat-perangkat yang ada dalam subak adalah pekaseh (ketua subak), petajuh (wakil pekaseh), penyarikan (juru tulis), petengen (juru raksa), kasinoman (kurir), dan beberapa yang lainnya.

Selain itu, dikenal adanya sub-kelompok yang terdiri dari 20-40 petani yang disebut munduk, yang diketuai oleh seorang pengliman.

 

#2 Subak Erat Kaitannya dengan Filosofi Tri Hita Karana

Bagi masyarakat Bali, subak bukan sekadar sistem irigasi. Tetapi juga bagian dari filosofi kehidupan masyarakat Bali itu sendiri. Yaitu Tri Hita Karana.

Filosofi Tri Hita Karana merupakan cara yang dilakukan oleh masyarakat Bali dalam menjaga keseimbangan kehidupan sehari-hari.

Tri yang berarti tiga, Hita yang berarti kebahagiaan (kesejahteraan), dan Karana yang berarti penyebab. Jadi kalau diartikan, Tri Hita Karana adalah tiga penyebab terciptanya kebahagiaan.

 

#3 Subak Terdapat Dibeberapa Daerah Ini

Keberadaan sistem subak, bukan hanya saja menyoal sawah, kerap bisa ditengarai dengan adanya pelinggih (tempat persembahyangan umat Hindu) yang ditujukan sebagai bentuk pemujaan kepada Dewi Sri.

Terdapat beberapa lokasi yang dapat kamu kunjungi kalau tertarik untuk melihat secara langsung sistem subak di Bali.

Lokasi-lokasi tersebut di antaranya; areal sawah yang ada di sepanjang aliran Sungai Pakerisan di Gianyar, Caturangga Batukaru di Tabanan, kawasan di sekitar Danau Batur, serta area di sekitar Pura Taman Ayun.

 

#4 Asal Muasal Kata Subak

Dikutip dari laman situs historia.id, kata subak diyakini bentuk modern dari kata suwak yang menjadi bukti sistem ini sudah diterapkan dan dikenal sejak lama.

Suwak ditemukan dalam Prasati Pandak Badung dari tahun 1071 dan Prasasti Klungkung dari tahun 1072.

Menurut penelitian Ketut Setiawan dalam tesis untuk Universitas Indonesia, kata “su:” berarti baik dan “wak” untuk pengairan.

Melalui sistem ini, pasokan air yang terbatas dikelola melalui sekitar 1.200 kolektif petani individu.

Subak mampu bertahan selama lebih dari satu abad karena masyarakatnya taat kepada tradisi leluhur.

 

Bagaimana menurutmu, Sobat Finansialku tentang artikel diatas? Kamu bisa berbagi komentar lewat kolom komentar di bawah ini.

Sebarkan informasi ini seluas-luasnya lewat berbagai platform yang tersedia, agar kawan atau sanak-saudaramu tahu apa yang kamu ketahui. Semoga bermanfaat, ya.

 

Sumber Referensi:

  • Admin. 29 Juni 2020. Google Doodle Peringati Subak Bali, Apa Itu? Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3gdth61
  • Admin. 29 Juni 2020. Google Doodle Hari Ini Peringati Warisan Budaya Subak. Liputan6.com – https://bit.ly/3i9QUOs
  • Cahyandaru Kuncorojati. 29 Juni 2020. Google Doodle Pamer Subak Bali, Kenapa? Medcom.id – https://bit.ly/2VrQh9r
  • Irma Yudistirani. 29 Juni 2020. Jadi Google Doodle, 5 Fakta Subak Bali dan Polemiknya. Bali.idntimes.com – https://bit.ly/2YDNkV8
  • Mengenal Sistem Irigasi Tradisional Subak di Bali yang Menjadi Warisan Budaya Dunia. Kintamani.id – https://bit.ly/3g5OE8Z
  • Subak, Filosofi Keserasian dalam Masyarakat Agraris Pulau Dewata. Indonesiakaya.com – https://bit.ly/3ibnsb2

 

Sumber Gambar:

  • SubakBali – https://bit.ly/3ibO3Vj

 

dilema besar

Leave a Reply

Back To Top