Apa yang dimaksud spekulasi (speculating) pada perdagangan berjangka komoditi? Yuk, ketahui penjelasannya dan perbedaannya dengan hedging pada pembahasan berikut ini!
Sponsored Article
Spekulasi (Speculating)
Dalam perdagangan berjangka komoditi, ada kontrak berjangka yang diperdagangkan di bursa komoditi.
Kontrak berjangka merupakan sebuah bentuk kontrak standar untuk membeli atau menjual komoditi dengan penyelesaian kemudian, sebagaimana ditetapkan di dalam kontrak yang diperdagangkan di bursa berjangka.
Tujuan utama dari investor membeli atau menjual kontrak di perdagangan berjangka adalah untuk spekulasi (speculating) atau lindung nilai (hedging). Kali ini kita akan membahas lebih dalam tentang spekulasi.
[Baca Juga: Bursa Berjangka: Definisi, Fungsi, Jenis, Contohnya]
Spekulasi memungkinkan traders mengambil risiko untuk memperoleh keuntungan dari (selisih) perubahan harga. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pergerakan harga. Salah satunya adalah faktor supply and demand (penawaran dan permintaan).
Traders yang melakukan spekulasi disebut spekulator/spekulan. Para spekulator akan mencari peluang, dimana mereka bisa memanfaatkan fluktuasi harga aset.
Mereka melakukan transaksi didasarkan pada analisis yang menghasilkan prediksi terbaik tentang arah pasar (cenderung naik atau turun).
Namun, analisis baik secara fundamental ataupun teknikal yang didukung oleh data-data apapun, tidak benar-benar bisa menentukan arah pasar dengan pasti. Jadi, tidak ada jaminan trader akan selalu untung atau mendapatkan profit.
Traders hanya dapat memperkirakan potensi untuk bisa menentukan keutungan serta kerugian yang akan ditanggung. Jadi mereka mengambil risiko yang sudah dihitung dan dianalisis.
Semakin besar keuntungannya, maka semakin besar juga risikonya (high risk high return). Dengan begitu, maka spekulasi bisa sangat berisiko.
[Baca Juga: WOW! Ada 8 Keuntungan Transaksi di Bursa Berjangka yang Kamu Dapatkan]
Jadi, sebagai spekulator harus pandai-pandai untuk mengatur strategi serta memiliki manajemen risiko yang baik. Tentunya juga jangan lupa untuk menyiapkan trading plan yang jelas ya.
Apabila trader memprediksi kenaikan harga aset di masa depan, maka mereka berpotensi untuk mendapatkan keuntungan dengan membeli aset pada perdagangan berjangka komoditi. Kemudian, mereka menjualnya di harga yang lebih tinggi untuk mendapatkan keuntungan dari selisih harga.
Tapi, mereka juga memiliki potensi kerugian/kehilangan. Biasanya penyebab kerugian karena harga aset justru turun.
Namun, Anda bisa memanfaatkan penurunan harga untuk pasang posisi sell dan membelinya kembali nanti di harga yang lebih rendah. Mengambil keuntungan ketika harga turun ini, disebut dengan two way opportunity atau peluang dua arah.
Perbedaan Spekulasi (Speculating) dengan Lindung Nilai (Hedging)
Ada beberapa hal yang membedakan antara spekulasi (speculating) dengan lindung nilai (hedging).
Berikut beberapa perbedaan spekulasi (speculating) dan lindung nilai (hedging) yang perlu Anda ketahui.
#1 Tujuan Trading
Salah satu perbedaan spekulasi dan lindung nilai terletak pada tujuan trading mereka.
Bagi spekulator, trading untuk mendapatkan keuntungan dari risiko perubahan harga. Jadi, fokusnya adalah untuk mencari peluang profit.
Sedangkan hedger trading untuk mencari perlindungan nilai dari risiko perubahan harga. Hedger mempertahankan harga yang berlaku saat transaksi atas nilai suatu aset, untuk penyelesaian transaksi di masa depan, sehingga terlindung dari kenaikan atau penurunan harga aset di masa yang akan datang.
[Baca Juga: Kontrak Berjangka vs Kontrak Fisik, Apa Beda Keduanya?]
#2 Perspektif Terhadap Risiko
Dari segi perspektif terhadap risiko, spekulator cenderung bersedia untuk mengambil risiko lebih besar untuk bisa memperoleh keuntungan yang besar (pengambilan risiko dengan sengaja).
Sedangkan hedger justru menghindari risiko serta melindungi aset yang dibutuhkannya dari adanya perubahan harga. Hedger mengamankan aset mereka melalui lindung nilai (hedging).
#3 Strategi Trading
Karena tujuan spekulator dan hedger berbeda, maka spekulator memiliki strategi trading yang berbeda dengan hedger. Bisa dikatakan bahwa strategi spekulator justru berkebalikan dari hedger.
Strategi spekulator berkaitan dengan mengambil risiko agar bisa mengambil keuntungan. Sedangkan strategi hedger menghilangkan risiko dalam rangka untuk mengunci harga untuk aset yang dibutuhkan di masa depan.
[Baca Juga: Apa Itu GOFX? Kenapa Harus Trading GOFX?]
Terlepas dari tujuan trading, semakin ramai transaksi dalam sebuah pasar, maka pasar tersebut akan semakin likuid dan traders bisa dengan mudah menemukan trader lain untuk bertransaksi.
Melakukan Spekulasi (Speculating) Perdagangan Berjangka Komoditi
Spekulasi bermaksud mengambil risiko dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari perubahan harga. Melakukan spekulasi boleh-boleh saja, justru dengan adanya spekulan, pasar dapat menjadi semakin ramai dan aktif, sehingga likuiditas pasar bertambah.
Namun, perlu Anda pahami bahwa spekulasi memiliki potensi keuntungan dan juga kerugian. Jadi, sebelum melakukan spekulasi, diperlukan persiapan yang matang.
Kalau spekulasi mencari peluang keuntungan sedangkan hedging justru mengamankan investasi.
Jadi, mana yang Anda pilih, melakukan spekulasi atau hedging di perdagangan berjangka komoditi? Silahkan berikan komentar dan pendapat Anda di kolom yang telah tersedia.
Semoga artikel ini dapat membantu Anda untuk lebih memahami tentang spekulasi dan perbeedannya dengan hedging. Terima kasih.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI EMAS BATANGAN/PERHIASAN Untuk PEMULA
Sumber Referensi:
- ICDX Group. 22 Juli 2020. Futures traders umumnya terbagi atas 2 tujuan trading: lindung nilai atau spekulasi. Apa perbedaan keduanya?. Instagram.com – https://bit.ly/3m0a2zJ
- Forexsignal88. 29 Januari 2018. Perbedaan Hedging Dan Spekulasi. Forexsignal88.com – https://bit.ly/2HbSZM5
- Gadget-info.com. 2019. Perbedaan Antara Hedging dan Spekulasi. Id.gadget-info.com – https://bit.ly/3lZjwee
- ICDX Group. THE SOURCE Issue 1. Icdx.co.id – https://bit.ly/3j9qJ9O
dilema besar
