Smartfren Bakal Konversi Utang 8 Triliun Jadi Saham

Smartfren Bakal Konversi Utang 8 Triliun Jadi Saham

PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) akan melaksanakan obligasi wajib konversi menjadi saham seri C.

Informasi selengkapnya, dapat dibaca dalam artikel Finansialku di bawah ini!

 

Rubrik Finansialku

 

Smartfren Akan Konversi Utang Jadi Saham Seri C

Perusahaan telekomunikasi PT Smartfren Telecom Tbk. (FREN) akan melaksanakan obligasi wajib konversi menjadi saham seri C.

Obligasi konversi yang dimaksud yakni Obligasi Wajib Konversi Tahun 2014 (OWK II) dikonversi menjadi saham baru seri C perseroan.

Tak hanya itu, obligasi Wajib Konversi Tahun 2017 (OWK III) perseroan juga menjadi saham baru seri C perseroan.

Presiden Direktur FREN, Merza Fachys mengatakan para investor menyetujui pemberian kewenangan dan kuasa kepada Dewan Komisaris Perseroan untuk melaksanakan dua obligasi konversi tersebut yakni OWK II dan OWK III.

[Baca Juga: Gila, Lo Kheng Hong Borong 900-an Juta Saham BMTR Sehari!]

 

Hal ini telah sesuai dengan ketentuan dalam Perjanjian Penerbitan Obligasi Wajib Konversi II Tahun 2014 Beserta Opsi Obligasi Wajib Konversi II PT Smartfren Telecom Tbk., dan setiap perubahannya yang telah mendapatkan persetujuan dari RUPSLB Perseroan tanggal 6 Juni 2014.

Sebagai informasi, laporan keuangan FREN mencatat, perseroan menerbitkan OWK senilai Rp 8 triliun pada 2014 dan 2017.

Adapun para pemegang OWK II tahun 2014 FREN di antaranya; PT Dian Swastatika Sentosa Tbk. (DSSA), PT Dian Ciptamas Agung, Boquete Group SA, PT Nusantara Indah Cemerlang, PT Andalan Satria Permai, PT DSSE Energi Mas Utama, dan Hilmas Coal Pte Ltd., dengan total nilai obligasi mencapai Rp 3 triliun.

Sedangkan pemegang OWK III tahun 2017 Smartfren berada pada Cascade Gold Ltd., Dian Swastatika Sentosa, Boquete Group SA, dan PT Nusantara Indah Cemerlang dengan nilai mencapai Rp 5 triliun.

Melansir dari CNBC Indonesia, pemegang saham juga menyetujui pengangkatan mantan Menko Perekonomian dan mantan Gubernur Bank Indonesia, Darmin Nasution, menjadi Komisaris Utama.

Dari sisi kinerja, FREN masih mencatatkan rugi bersih yang membengkak 14% menjadi Rp 1,22 triliun pada semester I-2020 dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu yang juga rugi bersih Rp 1,07 triliun.

Berdasarkan laporan kinerja yang dipublikasikan, rugi bersih ini dicatatkan di tengah kenaikan pendapatan perusahaan pada 6 bulan pertama tahun 2020.

Pendapatan FREN tercatat naik 42% menjadi Rp 4,30 triliun dari periode yang sama tahun lalu Rp 3,03 triliun.

Pendapatan terbesar dari bisnis jasa telekomunikasi khususnya data yakni naik menjadi Rp 3,91 triliun dari sebelumnya Rp 2,87 triliun. Sedangkan pendapatan non-data juga naik menjadi Rp 226,53 miliar dari sebelumnya Rp 131,98 miliar.

Adapun pendapatan jasa interkoneksi juga naik menjadi Rp 61,70 miliar dari sebelumnya Rp 20,58 miliar. Meskipun pendapatan naik, beban perusahaan ternyata masih tinggi.

Laporan keuangan mencatat, beban bunga dan keuangan bertambah menjadi Rp 416,18 miliar, lalu ada rugi kurs Rp 75 miliar, dan kerugian dari perubahan nilai wajar opsi konversi sebesar Rp 36,52 miliar.

Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA

 

Bagikan setiap artikel Finansialku kepada rekan atau kenalan yang membutuhkan! Jika membutuhkan bantuan berupa solusi jitu tentang mengatur keuangan pribadi bisnis atau keluarga, kamu dapat menghubungi Konsultan Perencana Keuangan Finansialku.

 

Sumber Referensi:

  • Ahmad Nabhani. 18 Agustus 2020. Smartfren Konversi Utang Jadi Saham Rp 8 Triliun. Neraca.co.id – https://bit.ly/2EdcHWb
  • Tahir Saleh. 18 Agustus 2020. Tok! Direstui RUPS, Smartfren Konversi Utang Rp8 T Jadi Saham. Cnbcindonesia.com – https://bit.ly/3h64EsC
  • Pandu Gumilar. 15 Agustus 2020. FREN Bakal Konversi Utang Senilai Rp8 Triliun. Bisnis.com – https://bit.ly/3kUuToe

 

Sumber Gambar:

  • Gambar 1 – https://bit.ly/2YhoWbf
  • Gambar 2 – https://bit.ly/2DXeRtf

 

dilema besar