Bagi kebanyakan orang Indonesia, pensiun berarti berhenti bekerja dan tetap cari uang untuk sehari-hari dengan karir kedua. Setuju dengan konsep ini?
Tapi, mungkinkah kita bisa menikmati masa pensiun dengan duduk manis saja?
Yuk, cari tahu informasi selengkapnya di artikel Finansialku satu ini!
Summary:
- Merencanakan dana pensiun sebaiknya dilakukan ketika kita berada di usia produktif, untuk membangun kesiapan finansial di masa depan.
- Jumlah dana pensiun yang ideal setiap orang akan dipengaruhi oleh gaya hidup masing-masing.
Kondisi Ideal Pensiun
Sobat Finansialku, apa yang terlintas dalam pikiranmu ketika mendengar atau membaca kata pensiun?
Mayoritas dari kita mungkin otomatis membuat sebuah bayangan tentang kehidupan tanpa ambisi dan mengisi hari dengan karir kedua.
Entah itu menjadi entrepreneur atau petani sayuran di desa yang sederhana nan asri.
Tapi, tahukah kamu kalau bayangan tentang pensiun itu, tidak sepenuhnya salah, pun tidak sepenuhnya benar?
Lalu, kondisi seperti apa yang bisa dikatakan sebagai pensiun? Mari lebih dulu kita bedah arti kata pensiun.
[Baca Juga: Tips Mempersiapkan Dana Pensiun untuk Karyawan]
Pengertian Pensiun
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata ‘pensiun’ diartikan sebagai
- “Tidak bekerja lagi karena masa tugasnya sudah selesai.”, dan
- “Uang tunjangan yang diterima tiap-tiap bulan oleh karyawan sesuai ia berhenti bekerja atau oleh istri (suami) dan anak-anaknya yang belum dewasa kalau ia meninggal dunia.”
Berdasarkan pengertian di atas, tidak ada satu kalimat yang mengindikasikan bahwa pensiun adalah beralih dari satu pekerjaan ke pekerjaan lain yang risikonya lebih rendah dan mudah dijalani.
Sehingga bisa kita simpulkan, bahwa pensiun adalah keadaan di mana kita sama sekali tidak bekerja.
Artinya kita tidak lagi harus mencari uang untuk mencukupi kebutuhan, tapi menikmati masa tua dengan dana pensiun yang sudah disiapkan.
[Baca Juga: Dana Pensiun: Pengertian, Manfaat, Jenis dan Cara Menghitungnya]
Tentang ‘Kesiapan’ Pensiun
Pensiun bukan hanya tentang usia yang sudah menua, tapi soal kesiapan untuk berhenti menjadi orang yang produktif dan ambisius.
Sebab ketika pensiun itu tiba, saatnya kita menghabiskan masa tidak bekerja dengan berleha-leha. Dengan catatan, sudah punya bekal kesiapan finansial.
Oleh karenanya, ini menjadi tugas kita untuk terlebih dulu mempersiapkan dana pensiun di masa-masa produktif.
Agar bisa pensiun dengan tenang, tanpa merepotkan pihak mana pun, termasuk anak.
Perlu kita sadari, anak juga punya banyak kebutuhan yang harus dipenuhi. Bahkan semakin tua, kebutuhan pun semakin banyak.
Jika biaya hidup orang tua dibebankan pada anak, lantas kapan anak bisa menyiapkan dana pensiun mereka nantinya?
Kita tentu tidak ingin memperpanjang rantai generasi sandwich yang hingga kini belum terputus.
Sehingga, perlu kesadaran penuh bahwa kehidupan pensiun orang tua, bukanlah tanggung jawab anak, tapi sepenuhnya menjadi tanggung jawab mereka sendiri.
Agar tidak terjadi masalah di kemudian hari, seperti yang dialami salah satu klien Finansialku, Mba Eva (27 tahun).
Ketika memasuki masa pensiun, Ayah dan Ibu dari Mba Eva tidak well prepare untuk menyiapkan dana pensiun mereka.
Hingga akhirnya, kedua orang tuanya pun meminta support finansial untuk memenuhi biaya hidup, dari anak-anaknya termasuk Mba Eva.
Sayangnya, Mba Eva yang notabebe anak bungsu dari tiga bersaudara, harus menghadapi perdebatan dengan saudaranya yang tidak berkenan untuk memberikan support tersebut.
Alhasil, keharmonisan keluarga semakin renggang. Lalu, bagaimana solusinya? Simak kisah real-nya berikut ini:
Berapa Dana Pensiun yang Saya Butuhkan?
Sobat Finansialku, jika kita masih berada di usia produktif, belum terlambat untuk mulai mengumpulkan dana pensiun sekarang.
Lantas, apa hal yang pertama kali perlu dilakukan?
Adalah mengetahui jumlah dana pensiun yang dibutuhkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari saat pensiun nanti.
Berbeda dengan masa produktif, ketika pensiun, pengeluaran menjadi tidak begitu banyak.
Biasanya, hanya terdiri dari sandang dan pangan. Nah, bicara ini, kita harus tahu betul bagaimana gaya hidup saat sudah pensiun nanti.
Apakah sama seperti masih bekerja? Atau mengubahnya menjadi lebih sederhana?
Selanjutnya, kita jumlahkan perkiraan biaya hidup nanti plus inflasi.
Agar lebih praktis, Sobat Finansialku bisa menggunakan kalkulator keuangan Finansialku untuk memudahkan proses perhitungan.
Mari kita buat scenario sebagai contoh, kalau Anda ingin berhenti bekerja di usia 60 tahun.
Lalu, pengeluaran bulanan Anda adalah Rp 20 juta, dan ingin mempertahankan gaya hidup seperti ini saat pensiun nanti.
Kira-kira, berapa dana pensiun yang dibutuhkan, juga dana yang harus diinvestasikan untuk bisa menjalani masa pensiun dengan tenang dan nyaman?
Berdasarkan perhitungan menggunakan kalkulator keuangan Finansialku, jumlah dana pensiun yang Anda butuhkan sekira Rp 27 miliar dengan asumsi inflasi sebesar 5% per tahun.
Nah, untuk bisa mencapai jumlah tersebut saat pensiun nanti, maka Anda harus melakukan investasi secara rutin sekira Rp 7.800.000 per bulannya.
Lalu, setelah mengetahui perhitungan ini, apa idealnya, yang harus Anda lakukan?
Segera lakukan konsultasi dengan perencana keuangan adalah hal paling ideal yang bisa direkomendasikan oleh Finansialku.
Kenapa? Karena seringkali terlalu fokus pada bagaimana caranya mengumpulkan uang untuk mencapai jumlah tersebut.
Tapi lupa dengan kondisi keuangan saat ini, yang harusnya tidak perlu terganggu selagi kita melakukan investasi.
Sementara dengan bantuan perencana keuangan, setiap rencana dan langkah Anda akan menjadi terstruktur, dan lebih terarah untuk bisa menggapai jumlah tersebut.
Bersama perencana keuangan, Anda pun dibantu untuk mendapatkan laporan kondisi keuangan aktual saat ini termasuk strategi investasinya.
Selain itu, Anda juga akan dibimbing untuk memilih instrumen investasi yang cocok, sekaligus membangun portofolio investasi yang sesuai dengan tujuan keuangan Anda.
Bukankah ini akan memudahkan perjalanan menuju kehidupan pensiun yang Anda impikan?
Untuk memulainya, Anda bisa menghubungi Customer Advisory Finansialku dengan menekan tombol di bawah ini, sekarang!
Sebagai referensi tambahan, Anda juga bisa mempelajari seputar perencanaan dana pensiun melalui ebook gratis dari Finansialku Panduan Praktis Pensiun Bahagia Sejahtera dan Sehat. Semoga bermanfaat…
Sudah coba menghitung berapa dana pensiun Anda menggunakan kalkulator Finansialku? Berapa dana yang dibutuhkan? Beritahu Fiannsialku lewat kolom komentar, ya!
Editor: Ismyuli Tri Retno
dilema besar