Blok Rokan kini resmi dioperasikan oleh Pertamina setelah 97 tahun dikuasai oleh PT Chevron. Hal ini menjadi momen bersejarah bagi Indonesia.
Simak informasi selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut ini.
Pertamina Ambil Alih Blok Rokan
PT Pertamina (Persero) resmi memulai operasional di Blok Rokan secara sepenuhnya pada Senin (9/8/2021) dini hari. Acara tersebut ditandai dengan seremonial sebagai serah terima Blok Rokan dari PT Chevron Pasific Indonesia ke PT Pertamina (Persero).
Chevron telah mengakhiri sejarah panjang sebagai pengelola lapangan minyak bumi di Blok Rokan, Riau pada Minggu (8/8/2021).
Selanjutnya, Blok Rokan selama 20 tahun mendatang akan dikelola resmi PT Pertamina (Persero) melalui anak usahanya, PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) dengan skema kontrak Gross Split.
Blok Rokan sendiri ditemukan pada 1927. Blok Rokan merupakan salah satu lapangan penyumbang produksi yang besar di Indonesia. Bahkan, tempat ini sempat mencapai puncak produksinya sebesar 1 juta barel per hari pada 1973.
Sedangkan hingga semester pertama tahun ini Blok Rokan masih merupakan lapangan migas yang memproduksi cukup besar. Tercatat, produksi di tempat ini mencapai 160.646 barel per hari.
Untuk bisa menekan laju penurunan produksi alami (natural decline) PT Pertamina (Persero) perlu melakukan banyak pekerjaan rumah.
Namun, upaya yang paling digiatkan Pertamina adalah EOR dan juga giat melakukan pengeboran sumur-sumur yang sudah ada.
Berakhirnya kontrak Chevron diputuskan Pemerintah sejak 2018. Sejak 2018 Chevron mulai melakukan transisi alih kelola kepada Pertamina. Berbagai upaya dilakukan kedua perusahaan bersama SKK Migas untuk bisa menjaga produksi Blok Rokan.
Kepala SKK Migas, Dwi Soetjipto bersyukur proses alih kelola dapat berjalan dengan baik dan lancar.
“Dalam rangka mendukung capaian 1 juta BOPD pada tahun 2030, maka sejak dua tahun lalu kami bekerja keras, mengusahakan agar alih kelola berjalan lancar dan tingkat produksi minyak pada akhir masa kontrak PT CPI dapat dipertahankan.
Ini merupakan hal penting bagi bangsa dan negara mengingat WK Rokan saat ini masih mendukung 24 persen produksi nasional dan diharapkan tetap menjadi wilayah kerja andalan Indonesia,” kata Dwi Soetjipto.
Chevron memiliki perjalanan panjang dalam mengelola Blok Rokan. Meski lapangan minyak di wilayah kerja tersebut baru berproduksi pada 1951, namun jejak awal Chevron di tempat ini sudah dimulai pada 1924 atau 97 tahun yang lalu.
[Baca Juga: Pertamina Luncurkan SPBU-N Untuk Penyaluran BBM Kepada Nelayan]
Presiden Direktur CPI Albert Simanjuntak mengatakan, pihaknya berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan pemerintah dan masyarakat Indonesia kepada perusahaan dalam mengelola Blok Rokan selama 97 tahun, hingga wilayah kerja tersebut menjadi penghasil minyak bumi terbesar di Indonesia.
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan kepada kami untuk melaksanakan kegiatan operasional maupun kegiatan yang mendukung masyarakat selama hampir satu abad,” ungkap Albert dalam acara Serah Terima WK Rokan secara virtual, Minggu malam.
Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, alih kelola blok ini menjadi momen bersejarah bagi Pertamina maupun Indonesia.
Sebab dengan kontribusi mencapai 24 persen terhadap produksi minyak nasional, Blok Rokan akan menunjang pertahanan energi nasional.
Menurut dia, pengelolaan Blok Rokan oleh Pertamina sebagai BUMN akan memberikan manfaat lebih luas bagi negara, sekaligus memperkuat Pertamina sebagai lokomotif pembangunan nasional.
Saat ini Pertamina pun memiliki peran untuk mendukung program pemerintah 1 juta barrel minyak per hari (BOPD) pada 2030.
Adapun sebanyak 2.691 karyawan Chevron di Blok Rokan telah setuju untuk bergabung dengan Pertamina.
“Pada 9 Agustus 2021, bersama-sama kita menjadi saksi atas momen bersejarah ini, di mana Blok Rokan resmi dikelola Pertamina, ini merupakan hadiah terindah untuk kami dan tentu saja kita semua dalam menyambut hari ulang tahun Republik Indonesia,” ujar Nicke.
Sejarah Panjang Blok Rokan
Berdasarkan catatan sejarah, hampir seabad yang lalu atau tepatnya pada Maret 1924 kehadiran Chevron di Indonesia diawali dengan kedatangan 4 ahli geologi dari Standard Oil Company of California (Socal).
Tujuannya mencari lapangan migas di wilayah Sumatera dan Kalimantan.
Pencarian berbuah hasil dengan ditemukannya lapangan Duri pada Maret 1941, kemudian disusul penemuan Lapangan Minas pada Desember 1944.
Kedua lapangan minyak ini merupakan yang terbesar dari total 115 lapangan produksi di Blok Rokan saat ini yang seluas 6.453 kilometer persegi.
Penemuan ini pun membuat Socal membangun anak usaha bernama Nederlandsche Pasific Petroleum Maatschappij (NPPM) pada 1930 di Indonesia.
Lalu pada 1936, Socal bekerja sama dengan Texaco mengelola perusahaan dengan nama baru yaitu California Texas Oil Company (Caltex).
Kemudian pada 1963 resmi dibentuk PT Caltex Pasific Indonesia untuk menggantikan perusahaan sebelumnya, yang sekaligus menjadi cikal bakal perusahaan Chevron Pasific Indonesia.
Sejak berproduksi pertama kali pada 1951, Blok Rokan merupakan salah satu wilayah kerja strategis yang telah menghasilkan 11,69 miliar barel minyak hingga saat ini.
Blok ini pernah mencetak produksi tertinggi menyentuh angka hampir 1 juta barel per hari pada Mei 1973. Kini pemerintah menyerahkan pengelolaan Blok Rokan ke Pertamina untuk jangka waktu 20 tahun ke depan.
Saat ini wilayah kerja tersebut menghasilkan sekitar 165.000 barrel minyak per hari atau sekitar 24 persen produksi minyak nasional.
Maka untuk meningkatkan produksi pascaalih kelola, Pertamina menargetkan mengebor sebanyak 161 sumur baru pada periode Agustus-Desember 2021, sehingga diharapkan blok ini tetap menjadi salah satu penghasil utama minyak nasional.
Kegiatan pengeboran akan didukung dengan penyiapan tambahan 10 rig pemboran sehingga secara total tersedia 16 rig pemboran, serta 29 rig untuk kegiatan work over & well service yang merupakan mirroring dari kontrak sebelumnya.
Bagaimana pendapat Anda mengenai informasi di atas? Tuliskan komentar Anda pada kolom di bawah ini. Jangan pula bagikan informasi ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna Sri H.
Sumber Referensi:
- 9 Agustus 2021. Pertamina Resmi Operasikan Blok Rokan 100 Persen. Swa.co.id – https://bit.ly/3iveHdT
- Yohana Artha Uly. 9 Agustus 2021. Diambil Alih Pertamina dari Chevron, Ini Sejarah Panjang 97 Tahun Blok Rokan.kompas.com – https://bit.ly/3jJ8N8k
Sumber Gambar:
- Cover – https://bit.ly/3Crqa6a
dilema besar