Penawaran perdana saham “jumbo” dari anak perusahaan Adhi karya (ADHI) menarik untuk diamati, dengan adanya proyek LRT, bagaimana prospek perusahaan ini? Yuk, kita bahas lebih lanjut!
Rencana IPO ADCP
Awalnya, ADCP memang berencana IPO pada 12 – 25 November 2021, namun rencana ini ditunda hingga Februari 2022 ini.
Diperkirakan penundaan ini disebabkan karena kondisi pasar saham yang masih terkoreksi sejak awal tahun akibat ketidakpastian pandemi Covid-19.
Selanjutnya, pada November 2021 lalu memang sentimen terhadap sektor properti di pasar modal tidak terlalu baik.
Sedangkan di Februari 2022 ini, didukung dengan trend property yang diberitakan membaik, dari hasil penjualan emiten-emiten properti yang melampaui target pada 2021.
Saham yang ditawarkan pada IPO ini termasuk jumbo, dengan total 8.011.204.500 saham dan harga penawaran berkisar antara Rp 130 – Rp 200.
Penjamin Emisi Efek pada IPO kali ini didampingi oleh beberapa sekuritas di antaranya:
- YP – Mirae Asset Sekuritas Indonesia
- ZP – Maybank Sekuritas Indonesia
- C3 – PT CIMB Niaga Sekuritas
Seluruh dana yang diperoleh dari hasil penjualan saham yang ditawarkan melalui Penawaran Umum Perdana Saham setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan untuk:
- 45% digunakan untuk Pengembangan Proyek Eksisting dan Proyek Recurring.
- 35% digunakan untuk Akuisisi/Pengembangan Lahan Baru.
- 20% digunakan untuk pembayaran kembali sebagian pokok obligasi Seri A.
Prospek Bisnis ADCP
PT Adhi Commuter Properti (ADCP) merupakan perusahaan pengembang properti berbasis transportasi massal pertama dan terbesar di Indonesia yang menghadirkan hunian dengan keunggulan aksesibilitas yang mempermudah masyarakat menjalani aktivitas harian serta berkontribusi dalam menyelesaikan permasalahan perkotaan.
ADCP merupakan salah satu anak usaha PT Adhi Karya (Persero) Tbk. yang bergerak di bidang Property, Hospitality & Support.
Kegiatan usaha utama yang dijalankan Perseroan meliputi bidang Perhotelan dan Real Estate. Lini bisnis di Perseroan dibagi menjadi dua, yakni bisnis properti dan bisnis recurring income.
Untuk lini bisnis properti, Perseroan mengembangkan residensial, perkantoran (jual) dan bisnis properti lainnya dengan brand LRT CITY, ADHI CITY dan Member of LRT City.
Sedangkan untuk bisnis recurring income, Perseroan mengembangkan hotel dengan sebutan Grandhika Hotel, perkantoran (sewa), komersial area, dan bisnis sewa lainnya.
Pembangunan Properti
Sampai saat ini Perseroan telah membangun 12 proyek dengan tota luas lahan 144 Ha dan total penjualan sebanyak 17.896 unit.
Perseroan memiliki konsep yang unik dimana properti-properti yang ditawarkan mengusung prinsip TOD (Transit Oriented Development).
Konsep TOD ini memungkinkan masyarakat yang tinggal di kawasan Perseroan bisa menikmati akses yang mudah ke media transportasi publik di Indonesia seperti, Transjakarta, MRT, LRT dan transportasi lainnya.
Bisnis Perhotelan
Perseroan melakukan diversifikasi kegiatan usahanya dengan bisnis Perhotelan sebagai revenue driver untuk pendapatan berulang yang dimilikinya.
Hotel Grandhika yang sebelumnya dimiliki oleh Adhi Grup telah menjalankan kegiatan usaha perhotelan bintang empat dengan lokasi yang strategis di pusat kota selama 6 tahun dengan merek Hotel Grandhika.
Sampai saat ini Perseroan memiliki 3 hotel yang terletak di Jakarta, Semarang dan Medan.
Bisnis Penunjang Lainnya
Selain bisnis pembangunan properti dan perhotelan, Perseroan juga mempunyai bisnis pendukung seperti Elarte Café untuk memperluas bisnis yang dijalankan.
Sampai saat ini, Perseroan memiliki 5 lokasi café di Tebet, Bekasi, Sentul, Jatibening dan Ciracas. Perseroan juga memiliki restoran seperti Origami, Kalandara, dan Padi Emas, serta lounge yang bernama Sixty Five.
Jika Sobat Finansialku tertarik untuk membeli saham ini, jangan lupa untuk terus menambah pengetahuan soal investasi saham, ya. Tambah pengetahuan Anda dari ebook gratis di bawah ini.
Ebook GRATIS, Panduan BERINVESTASI SAHAM Untuk PEMULA
Itulah informasi seputar anak usaha ADHI yaitu ADCP yang menjadi penghuni baru di BEI. Bagaimana tanggapan Anda mengenai informasi ini? Silakan tulis pada kolom komentar di bawah ini.
Jangan lupa bagikan informasi ini pada rekan-rekan lainnya. Terima kasih.
Editor: Ratna SH
Sumber Referensi:
Kontan.co.id, Market.bisnis.com, CNN Indonesia, CNBC Indonesia, e-ipo
dilema besar