Sempat terhenti karena adanya efek samping, Medical Specialist WHO Indonesia nyatakan vaksin AstraZeneca memiliki standar keamanan tertinggi.
Ketahui selengkapnya dalam artikel Finansialku berikut.
Persentase Gelaja Setelah Vaksin Pake Astrazeneca
Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) atau dikenal awam dengan efek samping setelah vaksinasi masih menjadi polemik di masyarakat. Salah satunya adalah efek samping dari produk vaksin Covid-19 yang dikembangkan AstraZeneca.
Terbaru, KIPI yang dialami empat orang warga Sulawesi Utara setelah mendapat vaksinasi AstraZeneca berujung pada penghentian sementara vaksin AstraZeneca oleh otoritas setempat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Komisi Nasional KIPI (Komnas KIPI), Prof Dr dr Hindra Irawan Satari membenarkan adanya laporan efek samping vaksin AstraZeneca dari Komda KIPI Sulawesi Utara.
“Kami sudah menerima (laporan) KIPI dari Komda Sulawesi Utara, tentang adanya subjek yang menggigil, demam dan pegal, sehingga terbit surat Kepala Dinas Kesehatan Sulawesi Utara untuk pemberhentian vaksin,” terangnya.
Meski begitu, masyarakat diminta tidak perlu khawatir atau takut hanya karena kejadian ini. Sebab, hal ini sudah dikaji oleh para ahli untuk mengevaluasi apa yang terjadi.
“Setelah Komda KIPI mengkaji dan menginvestigasi bersama Badan POM, Kemenkes, WHO, dan UNICEF, ternyata reaksinya termasuk ringan,” jelasnya.
[Baca Juga: Cuma Modal NIK, Begini Cara Cek Penerima Vaksin Covid-19!]
Sementara itu, Dr. Vinod Bura, Medical Specialist WHO Indonesia, menyatakan vaksi AstraZeneca yang diterima Indonesia sudah mendapatkan standar keamanan tertinggi.
“Indonesia sudah menerima vaksin Astrazeneca yang mendapatkan standar keamanan tertinggi dari yang juga disetujui Badan POM yang menjamin keamanan dan khasiatnya,” terangnya.
Efek Samping AstraZeneca
Lantas seberapa parahkah efek samping atau KIPI dari vaksinasi Covid-19 AstraZeneca ini?
Melansir dari kompas.com, berikut beberapa kejadian efek simpang yang banyak dilaporkan setelah mendapatkan vaksinasi Covid-19 AstraZeneca (AZD 1222).
#1 Efek Samping Lokal
Kejadian efek samping lokal pada tempat penyuntikan menjadi yang paling sering dilaporkan dalam 7 hari pemberian vaksin, yaitu sekitar 63,7 persen. Efek samping lokal itu di antaranya sebagai berikut:
- Nyeri sekitar 54,2 persen
- Panas sebanyak 17,7 persen
- Kemerahan sebanyak 14.0 Persen
- Gatal sekitar 12,7 persen
- Bengkak sekitar 10.0 persen
#2 Efek Samping Solicited Systemic
Berikut adalah kelompok efek simpang solicited systemic yang paling sering dilaporkan dalam 7 hari setelah pemberian vaksin AstraZeneca.
- Fatigue atau kelelahan sekitar 53,1 persen
- Sakit kepala sekitar 52,6 persen
- Nyeri otot sebanyak 44,0 persen
- Malaise sekitar 44,2 persen
- Demam sekitar 33,6 persen
- Meriang sebanyak 31,9 persen
- Nyeri sendi sekitar 26,4 persen
- Nausea atau mual, sebanyak 21,9 persen
- Munta sekitar 1,7 persen
#3 Efek Samping Lain
Disebutkan pula ada efek samping yang dinyatakan terkait dengan pemberian vaksin AstraZeneca adalah pyrexiac (demam) dan myelitis transversa.
Untuk diketahui, mielitis transversa adalah peradangan pada satu bagian saraf tulang belakang. Kondisi ini ditandai dengan rasa nyeri, kebas atau mati rasa, tungkai atau lengan terasa lemah, serta gangguan buang air kecil dan buang air besar.
Tidak ada laporan efek samping antobody dependent enhancement (ADE) dari 4 studi klinik vaksin AZD 1222. “Tidak ada kematian yang dinyatakan terkait dengan pemberian vaksin AZD 1222 (AstraZeneca),” tegas Kemenkes.
Vaksinasi AstraZeneca Tetap Lanjut
Setelah 4 hari sejak kasus pertama muncul KIPI di Sulawesi Utara, Komnas KIPI merekomendasikan vaksinasi Covid-19 di wilayah tersebut tetap dilanjutkan.
Hal itu setelah laporan gejala yang dialami penerima vaksin di Kota Manado dan Kota Bitung semuanya berkategori ringan.
Adapun gejala-gejala ringan yang diperhatikan antara lain, muntah, demam, sakit kepala, nyeri otot, dan lainnya.
Ketua Komnas KIPI, Hindra Irawan menyebutkan, angka kasus KIPI di dua daerah tersebut lebih rendah dari angka yang diperlihatkan pada uji klinis AstraZeneca fase 1, fase 2, dan fase 3 di beberapa negara.
“Saya tidak hapal jumlahnya, tetapi proporsinya sangat rendah dibandingkan ribuan vaksin yang diberikan tentunya. Kalau vaksinnya tuh 4.000 atau 6.000 (dosis),” ujar Hindra.
Atas kesimpulan itu, Komnas KIPI mengeluarkan surat rekomendasi yang ditujukan kepada Pemprov Sulut melalui Tim Komda KIPI.
Tetaplah terapkan menjalankan protokol kesehatan, seperti memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan serta menghindari kerumunan. Stay healthy!
Bagikan informasi ini lewat berbagai platform yang tersedia, kepada kawan atau sanak-saudara mu, agar mereka juga tahu apa yang kamu ketahui.
Sumber Referensi:
- Yosa Maulana. 31 Maret 2021. KIPI Vaksin AstraZeneca Tergolong Ringan. Swa.co.id – https://bit.ly/39tEvlB
- Retia Kartika Dewi. 31 Maret 2021. Sempat Dihentikan Sementara karena KIPI, Vaksinasi AstraZeneca di Sulut Dilanjutkan, Ini Kronologinya. Kompas.com – https://bit.ly/3dmMJx7
- Ellyvon Pranita. 31 Maret 2021. KIPI Vaksinasi AstraZeneca Disebut Ringan, Ini 3 Jenis Efek Sampingnya. Kompas.com – https://bit.ly/2Pq4TpJ
Sumber Gambar:
- 01 – https://bit.ly/2PK4E8T
- 02 – https://bit.ly/3rOSLMt
dilema besar