Bagaimana prediksi ekonomi Indonesia setelah Covid 19 berakhir? Pakar ekonomi tentu sudah mulai memberikan pandangannya, seperti apa?
Bagaimana pandangan para pakar ekonomi? Mari kita simak.
Rubrik Finansialku
Prediksi Ekonomi Indonesia Setelah COVID-19
Saat ini, ekonomi global sedang terpuruk. Untuk memutus pergerakan penyebaran virus COVID-19, pergerakan manusia dibatasi. Hal ini berdampak besar pada pertumbuhan ekonomi. IMF memprediksi bahwa kondisi ekonomi akan pulih pada 2021.
Sementara itu, ekonom Indonesia terlibat perdebatan mengenai pemulihan ekonomi pasca COVID-19. Perdebatan terjadi perihal bentuk kurva pertumbuhan ekonomi Indonesia. Berikut ini beberapa prediksi ekonomi Indonesia berdasarkan kurva.
#1 Prediksi Ekonomi Kurva V
Salah satu sosok yang memprediksi pemulihan ekonomi Indonesia dalam bentuk kurva V adalah Larry Hu, analis dari Macrique Group. Beliau berpendapat bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia pasca COVID-19 akan seperti huruf V.
[Baca Juga: Yuk, Intip Kondisi Perekonomian Indonesia Saat Ini!]
Ini artinya, resesi terjadi sangat dalam tapi cepat kembali seperti semula dan menguat. Hal ini dipengaruhi oleh perubahan signifikan dalam aktivitas ekonomi dikarenakan peningkatan permintaan dan konsumsi.
#2 Prediksi Ekonomi Kurva U
Morgan Stanley adalah ekonom yang meramalkan pemulihan ekonomi dengan kurva U. Kurva U menunjukkan pemulihan ekonomi yang berjalan lambat. Namun, segera naik seperti sebelum krisis terjadi.
Hal ini ditandai penurunan tajam lapangan kerja, PDB, dan hasil industri akibat krisis. Dalam kurva ini, kegiatan ekonomi Indonesia diprediksi bisa berangsur pulih dalam waktu 1-2 tahun.
#3 Prediksi Ekonomi Kurva L
Kurva L berarti ekonomi jatuh dalam krisis. Pemulihannya pun lambat bahkan tak bisa melenting seperti semula. Akibatnya, grafik akan membentuk seperti huruf L. Nouriel Roubini adalah ekonom yang memprediksi pemulihan dalam bentuk Kurva L.
Kurva ini dapat terjadi karena tingkat pengangguran yang tinggi terus menerus. Selain itu, permintaan pun tak kunjung terpenuhi. Situasi yang dideskripsikan dalam kurva ini dapat menunjukkan greater depression.
[Baca Juga: Diterpa Covid-19, Ekonomi Dunia Alami Resesi Terburuk]
Pasalnya, kondisi saat ini mengarah kepada arus pasok global yang negatif. Hal ini dipengaruhi banyak negara yang mengetatkan tarif, melakukan proteksi, dan memprioritaskan produknya untuk kebutuhan dalam negeri.
Selain itu, pengangguran pun akan bertahan lebih lama. Banyak orang yang kini kehilangan pekerjaan dan tak akan langsung kembali bekerja setelah pandemi.
#4 Kurva W
Kurva W didapat dari gafik yang menunjukkan resesi dalam ekonomi lalu pulih dengan cepat seperti semula. Tapi kemudian tersuruk lagi sebelum akhirnya bangkit kembali. Dengan kata lain, perekonomian tersuruk dua kali. Situasi dengan kurva W dapat terjadi karena dipengaruhi gelombang kedua virus corona.
Beberapa wilayah di Indonesia sudah melonggarkan pembatasan. Namun, jumlah pasien positif semakin bertambah. Dikhawatirkan virus corona semakin merajalela dan pembatasan pun harus diberlakukan kembali untuk kedua kalinya.
#5 Kurva Logo Nike
Kurva bentuk ini terjadi ketika grafik menunjukkan pertumbuhan ekonomi dengan perlahan, tapi tak bisa kembali seperti sebelum masa krisis. Sehingga terbentuk menyerupai logo Nike.
[Baca Juga: Ini Ramalan Resesi Ekonomi 2020 yang Agak Seram Untuk Indonesia]
Kurva logo Nike ini dapat terjadi jika bisnis sudah bisa dibuka. Perekonomian akan naik, sedikit lebih datar. Di minggu ketiga bulan Juni ini, bisnis sudah mulai dibuka secara bertahap dan bisa berlanjut. Apakah ini tanda bahwa perekonomian akan pulih?
#6 Kurva Huruf Ba’ dalam Bahasa Arab
Kurva dalam bentuk huruf Ba’ dinilai sebagai prediksi pemulihan yang baru. Ini dikemukakan oleh Kelompok Analis Robeco Insttitutional Asset Management, salah satunya James Stuttard.
James Stuttard menyatakan bahwa kurva pemulihan dalam bentuk V dan W dengan lentingan tajam pertumbuhan pasca krisis lebih berlaku untuk memperkirakan pemulihan ekonomi atas resesi di era 1945-2007.
Namun, dalam sepuluh tahun ke belakang, pertumbuhan ekonomi lebih rendah, demografi semakin menua, dan tingkat utang tinggi. Hal ini lebih cenderung membetuk grafik horizontal memanjang menyerupai huruf ba’ dalam bahasa Arab ketimbang padanan huruf latin lain, termasuk L.
Berharap dalam Ketidakpastian Prediksi Ekonomi
Kondisi perekonomian global, termasuk Indonesia, belum dapat dipastikan kapan akan pulih. Namun, itu merupakan hal yang tidak bisa kita kontrol. Maka dari itu, ada baiknya kita dapat melakukan apa yang bisa kita kontrol seperti menjaga kesehatan mental supaya tetap positif.
Mendukung program pemerintah untuk tetap berada di rumah jika tidak ada kegiatan yang terlalu penting. Anda juga bisa belajar dari video ini, cara mengelola keuangan pribadi Anda saat menghadapi new normal.
Berhubung situasi sekarang tidak bisa diprediksi, ada baiknya kita tetap memprioritaskan hal yang penting saja. Misalnya, dalam hal keuangan.
Untuk membantu Anda mengatur keuangan, jangan lupa menggunakan aplikasi Finansialku. Aplikasi ini memiliki fitur pencatatan keuangan harian. Dengan begitu, keuangan Anda tetap bisa terkontrol dengan baik. Aplikasi ini dapat Anda unduh pada PlayStore dan AppStore
Baiklah, itu dia prediksi ekonomi Indonesia setelah COVID-19. Bagaimanapun juga, hal yang disebut di atas masih prediksi. Semoga saja kondisi perekonomian Indonesia segera pulih. Menurut Anda, dari sekian banyak prediksi di atas yang manakah yang benar? Share pendapat Anda di kolom komentar, ya. Terima kasih.
Sumber Referensi:
- Muhammad Ahsan Ridhoi. 15 Mei 2020. Prediksi Pemulihan Ekonomi Pasca-Corona, dari Kurva V sampai Logo Nike. Katadata.co.id – https://bit.ly/30UgbWC
dilema besar